Dalam menggapai cita citanya menjadi seorang Kultivator dengan kultivasi yang tinggi, Yan lan dengan sekuat tenaga terus berlatih dan pada akhirnya dia menjadi kultivator yang tak tertandingi di Benua Permata Hijau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gerbang tanpa batas
Melihat keadaan kedua petinggi klan Zhao dalam bahaya, Yan Lan segera melesat kearahnya.
Bagai seekor elang yang sedang menyambar anak ayam, Yan Lan menggapai tubuh mereka berdua dan membawanya menghindar dari serangan ganas dari Zhi Garr.
Alhasil mereka bertiga luput dari serangan Zhi Garr, andai mereka terkena serangan dari Zhi Garr entah apa yang akan terjadi pada mereka semua, melihat efek serangan Zhi Garr yang menimbulkan kubangan yang sangat besar di tanah.
"Paman telan lah pil ini," ucap Yan Lan yang memberikan masing masing satu buah pil kepada ketua Won Dai dan ketua Dong Wung.
Mata kedua petinggi klan Zhao terbelalak melihat pil yang di berikan Yan Lan.
"Bukankah ini pil pemulih stamina surgawi level 9 yang sudah sangat langka keberadaannya," ucap ketua Dong Wung.
"Benar saudara Dong, sungguh beruntung kita bisa melihat pil ini dan dapat mengkonsumsinya," jawab ketua Won Dai.
Sementara itu Yan Lan kembali bertarung, kali ini Yan Lan menggunakan kekuatan Qi dari singa es.
"Aku tak bisa menggunakan kekuatan dari mata langit, mengingat ada dua orang yang merupakan petinggi klan Zhao," batin Yan Lan.
Yan Lan tak mau menggunakan mata langitnya, di takutkan kedua petinggi klan Zhao dapat mengenali tehnik mata langit, yang bisa saja nantinya dapat menghebohkan 12 klan yang ada karena cerita dari mulut kemulut.
Raja siluman serigala punggung perak semakin murka, melihat pasukan siluman serigalanya yang habis terbantai oleh keganasan siluman kera bertaring. Saat ini para siluman serigala punggung perak kalah jumlah dengan siluman kera bertaring yang terus menggempurnya.
"Yan Lan aku tak akan membiarkanmu hidup kali ini!! aku akan membunuhmu dan memakan daging yang melekat di tubuhmu itu," teriak Zhi Garr dengan amarah yang memuncak.
Bola mata Zhi Garr berubah menjadi merah membara, demikian juga dengan semua kuku di tubuhnya yang ikut berubah warna menjadi merah.
Yan Lan mundur 3 langkah kebelakang, dia meyakini kalau Zhi Garr akan mengeluarkan tehnik andalannya.
"Yan Lan mati kau!! Cakar neraka abadi " teriak Zhi Garr.
"Yan er menghindar..!! teriak ketua Dong Wung dari kejauhan.
Yan Lan tak dapat melihat serangan dari Zhi Garr karena kecepatannya yang sangat luar biasa, tau tau cakarnya telah menerpa tubuhnya.
Yan Lan terseret jauh kebelakang, dan berhenti saat tubuhnya menabrak sebuah batu cadas besar yang banyak terdapat di tempat itu, batu itu hancur berkeping keping menjadi serpihan serpihan kecil.
"Kuat sekali dia, untung saja aku masih sempat menggunakan tehnik perisai Lotus es, dan bantuan dari Qi paman Tigris, kalau tidak aku pasti sudah meregang nyawa," batin Yan Lan dengan napas terengah engah.
"Biyao keluarlah, aku inginkan bantuanmu," ucap Yan Lan.
Tiba tiba kabut yang menyelimuti pedang pemecah salju berkumpul menjadi satu, dan terciptalah sesosok anak muda yang sangat tampan dan rupawan.
"Hamba menunggu perintah tuan muda," ucap Biyao.
"Aku minta kau menggunakan segel kegelapan pada raja serigala itu!! dan buatlah kabut agar kedua petinggi klan Zhao itu tidak dapat melihat langsung jalannya pertempuran ini," ucap Yan Lan memberi perintah.
"Baik tuan muda!!," jawab Biyao singkat.
"Segel kegelapan," ucap Biyao.
Tubuh Zhi Garr terkurung dalam sebuah segel yang berbentuk tabung, dimana setiap dindingnya terdapat huruf aksara segel yang mampu menyerap Qi murni secara perlahan lahan.
Dengan cakar neraka abadi Zhi Garr berusaha menghancurkan segel kegelapan yang dibuat oleh Biyao, akan tetapi segel itu tak kunjung juga retak yang membuatnya semakin kalap.
Zhi Garr mengamuk di dalam segel kegelapan, dia berusaha sekuat mungkin untuk menghancurkan segel kegelapan tersebut, akan tetapi semakin lama dia mengeluarkan Qi di dalam tubuhnya, maka semakin membuat Qi di dalam tubuhnya terkuras karena di serap oleh huruf aksara yang ada di dinding segel kegelapan.
Untuk mencegah terkurasnya Qi murni di dalam tubuhnya, raja siluman punggung perak itu mengeluarkan tehnik Armor perak yang juga dapat membuatnya kebal dari serangan apa pun.
"Kabut roh kegelapan," ucap Biyao kembali.
Seketika kabut tebal menyelimuti tempat itu, penglihatan mata pun hanya dapat menjangkau sejauh 3 meter.
"Saudara Dong Wung mari kita bantu Yan Lan, jangan sampai terjadi apa apa pada anak itu," ucap ketua Won Dai.
"Kita tak bisa membantunya saat ini saudara Won Dai, keadaan kita sekarang masih terluka dalam, kalau kita tetap memaksanya kita bertiga pasti akan terluka, lebih baik kita menyerap inti pil yang telah di berikan Yan Lan, setelah tubuh kita pulih baru kita bertarung dengannya kembali," jawab ketua Dong Wung.
"Berhati hatilah Yan er," hanya itu kata yang bisa keluar dari mulut ketua Won Dai sebelum dia memejamkan mata untuk melakukan penyerapan inti pil obat.
Kali ini Yan Lan betul betul murka, pedang di tangannya terlepas dan melayang di hadapannya dengan ujung pedang menghadap kebawah.
"Mata langit aktif," bisik Yan Lan.
Yan Lan mengaktifkan mata langitnya. Pedang pemecah salju yang tadinya diam dengan perlahan mulai berputar seperti gasing.
"Aku ingin melihat apakah Armor perak yang selalu kau banggakan itu dapat melindungi tubuhmu dari seranganku kali ini," Bisik Yan Lan.
Yan Lan segera melakukan gerakan gerakan jari untuk mengeluarkan tehnik Mata langit gerbang tanpa batas.
Di atas segel kegelapan terlihat gumpalan awan tebal yang berkumpul membuat lingkaran. Didalam gumpalan awan itu terdapat petir yang menyambar kesana kemari.
"Terima ini Zhi Garr..!!" teriak Yan Lan.
Dari dalam gumpalan awan tebal itu keluar petir yang besar dan langsung menuju ke arah segel kegelapan dimana Zhi Garr berada.
"Duar!!" ledakan keras terjadi dimana tubuh Zhi Garr yang berotot terkena sambaran petir besar itu.
Armor perak tak sanggup menahan petir besar itu, sehingga tubuh Zhi Garr hancur menjadi debu.
Yan Lan menari napas dalam dalam Lan menghembuskannya keluar secara perlahan lahan.
"Akhirnya Angkara murka di hutan ini lenyap juga," batin Yan Lan.
"Biyao, habisi semua siluman serigala yang yang masih hidup," ucap Yan Lan.
"Baik tuan muda," jawab Biyao.
"Prajurit hantu kegelapan," teriak Biyao.
Biyao mengarahkan telapak tangannya kebawah maka terciptalah segel berbentuk tabung transparan yang menyelimuti tubuhnya, dari dalam tabung itu bermunculan tengkorak berwarna putih yang langsung menyerang para serigala dengan menabrakkan dirinya ke para siluman serigala punggung perak.
Ledakan di mana mana terjadi yang menyebabkan lolongan menyayat hati para siluman serigala yang meregang nyawa.
Bangkai siluman serigala punggung perak dan siluman kera bertaring berserakan dimana mana, tak satupun dari siluman serigala punggung perak yang di biarkan hidup.
Yan Lan kembali meniup kayu hitam pusaka bumi, serta merta para siluman kera bertaring kembali ke kedalaman hutan.
"Terimakasih atas bantuanmu Biyao," ucap Yan Lan.
Biyao menganggukkan kepalanya kemudian berubah menjadi kabut hitam dan kembali menyelimuti pedang pemecah salju yang berada di genggaman tangan Yan Lan.
Setelah menghilangnya Biyao, kabut hitam yang menyelimuti tempat itu perlahan lahan menghilang.
Yan Lan melangkah mendekati sebuah inti siluman kemudian inti siluman itu di masukkannya kedalam cincin ruangnya.
tar di alam dewa nambah lagi
lanjuuuuuut