NovelToon NovelToon
Cinta Terhalang Dinding Pesantren Season 2

Cinta Terhalang Dinding Pesantren Season 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Komedi
Popularitas:236.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ummu Habeebah

Mahda Qaireen, gadis dari pasangan Haniyah dan Zein. Perjalanan cinta nya cukup rumit, ia mengejar namun tak pernah bisa ia gapai.

Kembali di patahkan dan mencoba meminta yang terbaik, siapa sangka jatuh cinta pada orang yang begitu dekat dengan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Habeebah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Datang Lagi

Kenapa jadi ngumpul di sini semua.

Batin Aly yang bingung sembari menggaruk kepala nya tak gatal.

3 hari meninggalkan pondok karna ikut bersama ustadz Muhammad, anak pertama Abuya untuk berdakwah, tiba-tiba pulang mendapat kejutan saat masuk ke asrama khusus asatidz.

"Kenapa enta Ly, bengong gitu?" tanya Syihab menatap Aly yang masih betah berdiri tanpa mau bergabung dengan mereka.

Syihab, meski sudah merasa senang karna Aly di prediksikan akan menjadi kakak ipar nya, semoga, namun cara panggilan nya masih tetap sama. Umur nya terpaut 2 tahun lebih tua dari Aly.

"Datang kapan?" tanya Aly.

"Baru kemarin. Di minta sama ustadz Muhammad ngajar fiqih" jawab orang tersebut.

"Loh, ente kenal Ly?" tanya Syihab yang masih asyik memakan kacang dari kemasan berwarna merah, berlogo burung besar.

"Iya, agak deket beyt nya dari beyt ana" jelas Aly lalu berjalan menuju tempat tidur nya.

Merebahkan diri melepas penat karna lelah mengikuti ustadz Muhammad berdakwah keluar kota. Merangkap sebagai asisten nya menjadikan jadwal nya cukup padat, padahal Syihab juga asisten nya, namun mereka selalu di gilir saat jadwal keberangkatan.

Drama apa lagi ya Robb.

Batin Aly lesu.

Mata nya menerawang lurus, menatap langit-langit asrama yang bersih tanpa ada gambar sedikit pun.

Apa Mahda udah tau?

Batin Aly lagi. Galau. Dia mati-matian menggubris banyak chat dari orang tersebut tapi sekarang dia malah berada di sini, di tempat ini, bersama diri nya. Sama-sama mengajar di pondok ini.

*

*

*

Tepat pukul 11.45 semua santri bubar, selesai dari pelajaran halaqoh masing-masing. Berlomba satu sama lain untuk segera mencapai asrama, melewati gerbang hitam, jalan samping rumah Ummuna, taman dan barulah sampai di asrama.

Saling berlomba melewati sinar matahari yang kebetulan tengah asyik-asyik nya tersenyum riang saat ini di atas sana.

Menyorot, menelisik, menyelusup ke sela-sela dedaunan rimbun. Mengabarkan bahwa hari ini begitu panas.

"Ini tepak buat ustadz baru" ucap Latifah menyerahkan tepak bundar pada Mahda yang hendak membantu mengisi makan siang hari ini.

"Loh, ada ustadz baru?" tanya nya.

"Iya, kemaren baru masuk kata nya" jawab Latifah.

"Waw, ustadz baru? Yang mana? Ko Tika belum liat ya? Ngajar apa mba?" brudulan pertanyaan keluar dari mulut manis Tika.

"Isshh, mau caper ya?" ledek Latifah.

"Yee, mau tau doang. Kali aja ngajar di banat gitu" elak Tika.

"Ngajar gak ngajar apa hubungan nya?" tanya Latifah sembari menaikan ke dua alis nya, menatap Tika tajam.

Sudah kebiasaan, jika mendengar atau melihat penghuni asrama sebelah bisa melemahkan iman yang memandang, Tika seperti kesetanan. Berbagai tingkah ia keluarkan demi mendapat perhatian nya.

Tika terkekeh dan berlalu dari hadapan Latifah dan Mahda.

Mundur lebih baik dari pada di omelin.

Satu kalimat sebagai jurus andalan Tika ketika menghindari mba yang menasehati nya.

"Ada ustadz" ucap Latifah pada Mahda.

Menunjukan siluit orang dari arah samping yang terhalang oleh pagar fiber. Sedangkan Latifah bisa melihat nya dari arah depan dengan jelas, tak terhalang apapun.

"Bentar ya" pamit Latifah dan menghampiri orang tersebut.

"Da, bikinin teh!" titah Latifah sembari membawa teko bekas kemarin dan hendak di ganti yang baru.

"Mba aja deh" tolak Mahda.

"Teh bikinan mu uenak Da. Takut di komplen lagi ana sama asatidz" kilah Latifah setengah memaksa.

Dengan malas Mahda segera membuat teh tersebut. Sebenar nya bukan karna malas membuat nya, melainkan malas bertemu Syihab. Saat ini ia tengah mati-matian meredam perasaan yang tiba-tiba menggemu pada Syihab. Entah kenapa bisa ia seperti itu. Padahal jika di fikir antara dia dan Syihab tak ada hubungan, pun dengan Syihab yang belum menyatakan apapun pada nya.

Mahda hanya sedang mempersiapkan perasaan nya pada orang yang Yebba nya sebut anak ustadz Zainal. Mahda sendiri memang tau ustadz Zainal, beliau sering berkunjung ke rumah nya, namun dengan anak nya ia sama sekali tidak tahu.

Pun dengan permintaan ustadz Zainal, Mahda belum memberikan jawaban. Mengindari Syihab hanya sebagai antisipasi jika saja ia menerima permintaan ustadz Zainal.

"Ini ustadz" ucap Mahda sembari menyodorkan nampan teh hangat yang baru saja ia buat.

Menundukan kepala nya dengan sangat menunduk agar ia tak harus melihat wajah tampan nan rupawan Syihab.

"Syukron mba" jawab orang tersebut.

Mahda yang sangat familiar dengan suara tersebut segera mengangkat kepala nya. Sontak mata nya membulat menatap orang yang berdiri di depan nya. Dan orang tersebut pun tersenyum manis menatap Mahda yang terkejut melihat diri nya.

Buru-buru Mahda meletakan nampan tersebut di pagar tembok. Secepat mungkin menghindari orang tersebut.

*Kenapa dia disini? Apa ustadz baru itu dia? Allah Allah, terus istri nya? Dia ikut? Macam mana pula perasaan ana ketemu tuh muka tiap har*i.

Batin Mahda frustasi sembari terus berjalan menuju asrama. Dengan langkah gusar menyusuri jalan panas tanpa alas kaki yang ia lupa lepas dimana.

*

*

Sementara itu di kediaman Haniyah, nampak beberapa orang tua tengah bercengkrama di ruang tamu. Berbincang seperti orang-orang pada umum nya.

"Kalau saja saya tau anak saya dulu suka nya sama nak Mahda, mungkin saya gak bakalan maksa nikahin sama dia" tutur ibu tersebut yang di jawab hanya dengan senyuman oleh Haniyah.

"Skenario hidup siapa yang tau bu" timpal Mahda.

Sementara Zein di ruangan sebelah sama hal nya tengah berbincang dengan laki-laki yang umur nya mungkin terpaut 10 tahun lebih tua dari nya.

"Saya kira ustadz bisa berkenan menyampaikan maksud dan niat anak saya pada Mahda, ustadz" ucap lelaki tersebut.

"Insyaa Alloh, akan saya sampaikan" balas Zein sopan.

Lamaran ustadz Zainal aja belum ada keputusan, ini ada yang dateng lagi, belum ustadz Nooh di kota D, kata nya mau dateng lagi. Allah Allah, kaya dagangan aja, laris bener Mahda.

Batin Zein pusing.

"Gimana ini Ba?" tanya Haniyah lesu.

"Ya tinggal sampein sama Mahda nya, biar dia istikhoroh, mana yang terbaik dan yang akan Mahda terima" jelas Zein.

"Mengenai anak ustadz Zainal, itu gimana?" tanya Haniyah lagi.

"Oh iya, ustadz Zainal udah ngirimin foto sama nama anak nya. Cuma hp Baba lagi di cas. Nanti kita bistel abang sama kakak lagi, sekalian ngejelasin lagi ke si kakak. Pusing Baba punya anak hareem satu-satu nya banyak yang ngelamar, dulu kalo Baba gak buru-buru nikahin Yamma, udah kebayang pasti banyak banget yang ngantri. Udah nikah aja masih ada yang nyerobot, si Alif tuh sama siapa sih, Syaugi yah?" tutur Zein dan menyolek gemas dagu Haniyah.

"Isshhh, apaan sih Baba" timpal Haniyah malu.

Rasa nya selalu berdebar bahagia sekaligus merasa lucu saat mengingat proses Zein mendapatkan nya. Kekonyolan nya, duh.

Yemma bahagia bisa di miliki Baba.

Ucap Haniyah sembari duduk manja di pangkuan Zein. Sudah jelas arah selanjut nya akan kemana.

*

*

Ada yang bisa nebak itu siapa?🙄

1
Qis Mi
lanjut kk.. ☺☺
Cah Dangsambuh
di mobil sampw ngimpi saking pulasnya,,,,,oke lanjut kak
Mayfi Ifriyanti
assalamu'alaikum Ummu haeebah di lanjut ceritanya dong terima kasih /Pray/
Cah Dangsambuh
ini lama banget kak authornya ga up sampai lupa selamat datang kembali kak untuk karyamu selalu di tunggu sebap banyak ilmu di sini yg bisa kita ambil
Titin Maysaroh
jangan lama² dong thor up nya 🥲
Firdaus Hakarida
bagus, bikin baper🥰
Firdaus Hakarida
lanjut lagi thor🙏🙏
Azfarah
lanjut thor
Yunda Nisa
lanjut dong kak author,, seruu
Qis Mi
lanjut
Rohaeni
bagus
AiNun Kha
lanjut
NR..
pengen ..
Naila Zahilul Ulfah
semangat terus tor... aku tunggu cerita kelanjutannya
Naila Zahilul Ulfah
semangat terus tor... aku tunggu kelanjutannya
fatkhiyyah16 salim ash
alhamdulillah kak
Qis Mi
akhirnya up juga thor... 😍😍
Ina Rosdiana
sekian lama pakum akhirnya up juga 🤭
Euis R: alhamdulillah udh enggk mabok lg, mudah2an gk kambuh biar bisa pegang hp lg🤭
total 1 replies
NR..
crazy up dong kak kan lama gak up😁😁
Euis R: insyaa Allah kak🤗
total 1 replies
Cah Dangsambuh
alhamdulillah masih ada lanjutanya,,,,semangat kak upnya kalo jeda jangan lama lama ni tadi pake baca bab sebelumnya karna lupa tokoh🤣🤣🤣🙏🙏🙏
Euis R: hher maafkan aku, kemarin2 mabok hamil semoga enggk mabok lagi yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!