NovelToon NovelToon
PUTRI TUJUH

PUTRI TUJUH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fitria ardila

Dia terbuang, dia tak dianggap dan dia tidak pernah ada.

Alora namanya. Anak yang terbuang dan diambil oleh agen pembunuh dan di rekrut menjadi anggota sejak umur tujuh tahun.

Gadis kecil yang terbiasa melawan arus dunia hingga tumbuh besar dan ingin kembali melihat tempat asalnya.

Siapakah Alora ini?? dan hal mengejutkan apa yang ia lakukan ??

cuss baca 👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

"Jangan sedih adik. Yang telah pergi tidak bisa kembali, ibundamu meninggalkan karena penyakit dan itu adalah takdirnya. Kamu harus memaafkan takdir yang menimpamu."

Ucapan yang tidak pernah lupa dari ingatan Pangeran Kiran sejak ia umur tujuh tahun. Dia tidak akan pernah lupa bagaimana wajah tersenyum sedih yang penuh kepura-puraan itu.

Kini Tuhan memberikan ia tempat untuk membalas kata kata itu bagaimana mungkin ia tidak datang kesini.

"Aku tau bagaimana perasaan sakit itu. Dulu aku juga ditinggalkan oleh orang yang sangat aku cintai, semua orang berkumpul tapi tidak ada satupun yang bisa memeluk rasa sakit di dadaku." Ucapan itu menyinggung banyak pihak termasuk pria paruh Bayah yang duduk di belakang kedua orang tua yang di tinggalkan putrinya itu.

Pelayan dan juga tuan Putri yang berdiri jauh dari sana bergedik ngeri melihat Pangeran Kiran.

Pangeran Kiran berjalan tiga langkah dan ia sudah berdiri di samping Putri Muria, ia membungkukkan badannya hingga hanya berjarak satu jengkal dengan kepala Putri Muria yang tegang.

"Menyakitkan bukan? saat kamu tau bahwa dia mati bukan karena penyakit tapi kamu dipaksa harus mengerti kalau itu hanya penyakit agar menjaga martabat orang yang duduk disebelahmu." bisik Pangeran Kiran yang hanya bisa di dengar oleh orang yang dekat dengannya saja.

"Jaga bicaramu adik!" Pangeran Jiran berbicara dengan gigi bergemelutuk.

Kedua tangan Putri Muria yang berada di atas jenazah anaknya pun turun mencengkram gaunnya.

Dia yang menemukan anaknya berbusa busa dan dia yang dimarahi karena tidak becus menjaga sang anak. Lalu saat paginya sang anak meninggal, ia diberitahu kalau anaknya hanya terkena penyakit lama yang tidak diketahui sejak kecil.

Lagi lagi hanya dia yang salah, dia yang selalu lalai menjaga sang anak, dia yang selalu menjadi ibu yang tidak becus.

Tapi apa salah anaknya, kenapa anak sekecil ini harus merasakan kesakitan itu.

Pikiran Putri Muria kacau, semuanya berseteru di dalam batinnya dan ia tidak mendengar hal lain di luar kepalanya.

Hingga sebuah pelukan ia rasakan dan saat melihat siapa yang memeluk Putri Muria langsung melepaskan pelukan itu dan memilih diam sekarang dengan kepala menunduk.

Pangeran Kiran pun berdiri dan manik matanya kembali bertatap dengan Pangeran Jiran yang menatapnya dengan mata memerah.

"Aku tau kamu suka mengacau, Adik. Tapi ini adalah peristirahatan terakhir anakku, aku mohon agar kamu jangan mengganggu. Kesabaran ku bisa habis Adik." Setiap kata yang diucapkan Pangeran Jiran penuh penekanan.

"Kamu sudah salah sangka kepadaku, Pangeran Pertama, aku hanya mengucapkan kata kata duka kepadamu dan kalimat penyemangat. Aku belajar darimu mana mungkin aku salah." Pangeran Kiran tersenyum dan matanya beralih melihat tubuh dingin gadis kecil ini.

Setidaknya gadis ini beristirahat lebih cepat dari pada harus merasakan sakit yang lebih parah lagi.

Di dalam istana memang hanya yang kuat yang dapat bertahan dan jika kamu hanya bermental kerupuk, maka bersiaplah untuk hancur lebur.

"Jangan membuat ulah lagi, Kiran." Suara yang tenang tapi tampak sangat lelah itu terdengar dari Kaisar.

Pangeran Kiran melihat kearah Kaisar lalu ia tersenyum.

"Bukankah anda juga pernah berada di tempat yang sama, duduk dengan gaya yang sama dan wajah lesu penuh kesedihan yang sama. Aku masih dan akan selalu ingat." setelah mengatakan itu Pangeran Kiran memilih pergi tanpa memberi salam pada siapapun.

Saat di dekat pintu ia masih menyempatkan untuk melihat Lora dan mengedipkan mata pada gadis itu.

.

.

.

bersambung

jangan lupa like and vote ya

salam hangat dari author

1
Lhina Bright
siapakah org itu, atau kah jgn2 slh satu di antara parah putri2 itu. masih dalam misteri..
Lhina Bright
astaga ternyata bnyak sendiri yang bunuh anaknya...
Lhina Bright
masih penasaran, siapakah kira2 yg membunuh permaisuri
Lhina Bright
kayanya seru
Lhina Bright
aku mampir yah thor...
Fransiska Husun
keren banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!