NovelToon NovelToon
AKU PUN BERHAK BAHAGIA

AKU PUN BERHAK BAHAGIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: sicuit

Jaka, adalah seorang yang biasa saja, tapi menjalani hidup yang tak biasa.
Banyak hal yang harus dia lalui.
Masalah yang datang silih berganti, terkadang membuatnya putus asa.
Apalagi ketika Jaka memergoki istrinya selingkuh, pertengkaran tak terelakkan, dan semua itu mengantarnya pada sebuah kecelakaan yang semakin mengacaukan hidupnya,
mampukah Jaka bertahan?
mampukah Jaka menjemput " bahagia " dan memilikinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sicuit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebaikan

Berjalan tak tentu arah, hingga akhinya sampai di tempat Pak Adi. Beliau iba melihat Sujak setiap hari mondar - mandir di jalan.

Pada suatu hari, Pak Adi sengaja mendekat, memberinya sekotak nasi dan botol air mineral.

"Pak, ini ada nasi dan minum, dimakan ya Pak," kata Pak Adi.

"Terima kasih, Pak," jawab Sujak sambil mengangguk sopan.

Pak Adi melihat, orang ini bukan orang gila, dan terlihat sopan, dia juga tahu terima kasih.

"Maaf Pak, kalau misalnya saya beri pekerjaan apa kira - kira Bapak mau?" tanya Pak Adi.

Sujak menatap Pak Adi dengan berkaca - kaca, tapi dia tak ingin berharap lebih, siapa juga yang mau terima mantan napi, pikiran itu melemahkan semangatnya.

"Saya senang sekali mendengar penawaran dari Bapak, terima kasih, tapi mungkin saya buka orang yang pantas mendapat kebaikan Bapak, saya takut mengecewakan," tolak Sujak dengan sopan.

Pak Adi yang mendengar hal itu jadi penasaran.

"Mari Pak, singgah di teras, Bapak bisa makan di sana, ayo," ajak Pak Adi.

Sambil mengangguk, Sujak berjalan mengikuti Pak Adi.

Hatinya tergerak, setelah sekian lama, baru satu orang ini yang menyapanya sebagai manusia. Matanya berkaca - kaca, dan Sujak buru - buru mengusap dengan tangannya yang kotor.

Di teras, Pak Adi duduk di kursi yang ada di sana, sedangkan Sujak, di kursi yang lain, mereka bersisihan.

"Monggo dimakan Pak, tapi sebelumnya cuci tangan dulu ya, itu ada kran dekat taman," kata Pak Adi.

Sujak mengikuti saran Pak Adi, dia cuci tangan, kemudian membuka bungkusan itu dan makan. Perutnya memang sudah lapar sejak dari tadi.

Pak Adi melihat sekilas, bagaimana Sujak makan, hatinya trenyuh.

Setelah selesai makan, Pak Adi menawarkan kembali pekerjaan yang dia katakan tadi.

"Bagaimana Pak, apa Bapak mau kerja  di tempat saya?"

"Saya senang dengan penawaran dari Bapak, tapi saya takut mengecewakan Bapak karena ...." Sujak tak sanggup untuk menceritakan masalahnya.

Pak Adi yang melihat kegamangan Sujak, mengangguk.

"Saya tidak memaksa, cuma saya merasa eman, saya lihat Bapak ini masih kuat, sehat, besar harapan saya, setelah Bapak kerja, bisa punya hidup yang lebih baik," kata Pak Adi.

Sujak merasa bersalah sudah mengecewakan orang sebaik Bapak yang ada di hadapannya ini.

Setelah menimbang, akhirnya Sujak beritikad untuk menceritakan, setidaknya ada teman ngobrol, meskipun mungkin hanya sekali ini.

"Nama saya Sujak, saya merasa kurang PD menerima penawaran Bapak karena  ...." Sujak menceritakan semuanya pada Pak Adi, sambil sesekali menggeram kesal, atau pun terisak.

Pak Adi tak menyangka apa yang sudah dilalui orang yang bernama Sujak ini begitu membuatnya terharu.

Sujak sudah menyelesaikan kisahnya, dia berdiri dan segera mohon pamit, tak ingin merepotkan Pak Adi, orang baik ini.

"Tunggu Sujak, saya bisa mengerti masalahmu, saya terima kamu kerja di tempat saya, kamu bisa bersih - bersih taman atau membersihkan tempat praktek saya," kata Pak Adi.

Tiba - tiba Sujak sujud di hadapan Pak Adi, air mata membasahi kedua matanya.

"Terima kasih Pak, tapi apa Bapak percaya sama saya, di mata orang, saya ini pembunuh," kata Sujak di sela isaknya.

Pak Adi risih dengan sikap Sujak, dia membantu Sujak untuk berdiri, "saya percaya kamu, tolong kamu tunjukkan kalau kamu memang bukan orang jahat, dengan bertanggung jawab pada pekerjaan yang saya berikan."

"Terima kasih, Pak."

Sejak saat itu, Sujak jadi orang kepercayaan Pak Adi untuk masalah kebersihan dan kebutuhan tempat prakteknya.

         #########

Seharian bekerja membuatnya lelah, Pak Sujak mengajak Jaka untuk berbaring, dia memandanginya  dengan tatapan sendu, ada air bening mengambang pada dua matanya,

"Seandainya bertemu, mungkin aku sudah tak akan mengenalinya, mungkin dia sekarang sudah sebesar ini."

Sujak bergumam sendiri, membayangkan anaknya yang sekarang entah ada di mana.

Sujak pun berusaha untuk memejamkam mata, berharap dirinya juga akan segera pulas. 

Pagi itu Pak Sujak bangun lebih awal, dia menyempatkan untuk merawat Jaka sebelum dia melakukan pekerjaannya.

Saat ada di taman, Pak RT mengetuk pagar. Pak Sujak berjalan dengan kaki timpangnya segera membuka pintu pagar, senyum tak pernah lepas dari bibirnya.

"Selamat pagi Pak RT, ada perlu apa ini, mari masuk," sapa Pak Sujak ramah.

"Hehehe ... tak ada apa - apa Pak, saya cuma mau antar ini saja, buat Bapak sama Jaka," kata Pak RT sembari memberikan dua bungkusan.

"Owalaahh ... kok repot - repot Pak," jawab Pak Sujak sambil menerima bungkusan itu dari tangan Pak RT.

"Tak apa Pak, hanya ini saja, kami semua warga di sini ikut prihatin dengan apa yang Jaka alami, Pak. Dan mulai sekarang kami ingin sedikit berbagi untuk Jaka, semoga bisa cepat sehat kembali," kata Pak RT.

Pak Sujak mengangguk.

"Sudah Pak, saya pamit dulu," kata Pak RT sambil berjalan keluar.

"Monggo Pak, terima kasih."

Pak Sujak mengunci pagar kembali. Dia berjalan masuk sambil membawa dua bungkusan itu.

Di hadapan Jaka, Pak Sujak membukanya, ternyata nasi uduk lengkap dengan kerupuk.

"Ayo Nak Jaka kita makan, ini tadi kiriman dari Pak RT, dia berpesan supaya kamu bisa cepat sembuh," kata Pak Sujak.

Dia mengajak Jaka bercakap seakan Jaka mengerti semua yang dia katakan.

Dengan penuh kesabaran Pak Sujak kembali menyuapkan makanan dalam mulut Jaka.

Begitu seterusnya kehidupan yang mereka jalani hari demi hari, bergantian warga mengirimkan makanan untuk Jaka.

Sentuhan kasih, kesabaran Pak Sujak, serta obat dan perawatan yang diberikan Pak Adi akhirnya membuahkan hasil, perlahan tapi pasti, sedikit - sedikit, Jaka bisa diajak komunikasi, meskipun dia masih banyak diam, tapi tak sekosong waktu itu.

Suatu sore, saat Jaka duduk di halaman, lewat segerombolan ibu - ibu yang akan berangkat kumpulan. Mereka melihat Jaka duduk di sana.

"Itu si sapa namae .. ?" tanya salah seorang ibu.

"Jaka," jawab yang lain.

"Iya, kasian si Jaka ya, jadi edan gitu, untung ada Pak Adi, kalo ndak, paling juga wes terlantar di jalan,"

"Iya, tapi iya gimana ya kasian juga Pak Adi, tambah beban dia, ngrawat wong edan, yang bisae cuma makan tidur,"

"Hehehe .. yang kasian itu iya Pak Sujak, dia yang tiap hari ngurusi si Jaka itu, kita juga kebagian beban ngasih makan gantian tiap hari," seloroh yang lain sambil mencibir

Disahuti oleh ibu - ibu yang lain dengan suara berdengung seperti suara lebah. Semakin lama semakin menjauh.

Jaka dengan pandangan kosong, tapi otaknya sudah tak sekosong waktu lalu.

Pembicaraan ibu - ibu tadi membuat Jaka yang didalam dirinya berontak.

"Siapa yang mau seperti ini, siapa yang suka dengan pemberian kalian, aku pun tak mau seperti ini. AKU TAK MAU!"  

Tiba - tiba badan Jaka bergetar hebat, emosi membuatnya bereaksi seperti itu.

"Aaaakkk ... taaaakķk ... taak!" teriaknya kencang - kencang.

Pak Sujak yang berada di dalam keluar dengan tergopoh - gopoh. Panik ketika melihat, tubuh Jaka bergerak tak beraturan

"Ono opo iki Le... biyung ... keno opo iki ... Kenapa ini sabar Nak Jaka ... sabar ... sabar ya," kata Pak Sujak berusaha menenangkan Jaka.

Pak Sujak memeluk Jaka, yang akhirnya bisa tenang.

Air liurnya kemana - mana membasahi wajah dan kaosnya.

Pak Sujak membawa Jaka masuk dalam rumah dan membersihkannya.

1
sicuit
terima kasih kakak ... sudah mampir di cerita aku .. /Smile//Pray/
Fathur Rosi
up Thor
sicuit: terima kasih kakak ... sudah mampir di cerita aku.. 😊🙏
total 1 replies
nightdream19
Bagus Thor. kisahnya buat aku juga jadi kebayang sama kejadian tadi. lanjut Thor.. /Smile/
nightdream19: ok. siap lanjutkan baca
sicuit: terima kasih kakak .. ikuti kelanjutan kisahnya ya.. 😊
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!