Cinta Terhalang Dinding Pesantren Season 2

Cinta Terhalang Dinding Pesantren Season 2

Drama Sebelum Berangkat

"Yemma, ana pengen kuliah, gak mau mondok ma" rengek Mahda saat Haniyah mengutarakan kembali niat nya untuk memasukan Mahda ke pondok pesantren.

Haniyah sudah beberapa kali mengatakan pada Mahda akan memasukan nya ke pesantren. Ia hawatir dengan sikap barbar dan juga pergaulan di sekolah nya membuat Mahda terbawa dengan pergaulan yang tidak pantas.

Zein dan Haniyah selaku orang tua sering menasehati nya, namun Mahda tetaplah Mahda yang keras berbeda dengan Aly yang selalu manut bahkan ia sedari kecil sudah masuk pesantren.

"Kuliah bisa sambil mesantren Da. Banyak loh pondokan yang memfasilitasi pendidikan nya sampe kuliah. Kamu itu loh, ngeyel mulu, sekali ini coba nurut sama Yemma sama Yebba" tutur Haniyah.

Mahda mendengus kesal mendengar ucapan Haniyah yang tak bisa di ganggu gugat lagi. Kali ini ia hanya bisa pasrah dengan rencana ke dua orang tua nya.

***

Tiba hari itu dimana Mahda harus berangkat menuju pesantren, tempat di mana ia harus menimba ilmu saat ini.

Ia harus mengubur dalam-dalam cita-cita nya untuk menjadi seorang dokter demi memenuhi keinginan Yemma dan Yebba nya. Anggaplah untuk membahagiakan mereka yang selama ini sudah membahagiakan nya.

"Aku pengen uang bulanan nya segini, kalau engga aku gak mau mondok" ucap Mahda.

"Kalau kaya gitu kamu gak bakalan tahu rasa nya prihatin di pondok Da. Kamu itu harus belajar hemat, gak boleh boros. Yemma jatah kamu sama kaya abang kamu" jelas Haniyah.

"Yebba.." rengek Mahda.

"Beik, sini sayang" ucap Zein dan menepuk sofa di sebelah nya.

Mahda pun berjalan menuju Zein dan meringkuk di pangkuan Zein.

"Kata Yebba dulu Yemma tuh lembut, kenapa sekarang garang kaya gini?" adu Mahda pada Zein.

"Coba Mahda yang nurut sama Yemma, pasti Yemma lembut lagi kaya dulu" ucap Zein dan mengedipkan sebelah mata nya pada Haniyah.

Di usia nya yang sudah tidak muda lagi Zein masih tetap suka menggoda Haniyah bahkan meminta jatah. Zein pun berencana ingin menambah momongan kembali setelah Mahda berangkat ke pesantren, itu pun jika Haniyah mau.

"Aku mondok di pesantren Njid (kakek) aja ya Ba" rengek Mahda.

"Lah, kan sekarang emang Mahda ngaji di Njid. Kedepan nya Mahda harus punya guru" jelas Zein.

"Guru Mahda kan udah ada. Ada Yebba, Jiddah, Njid, Ustadz, Ustadzah di pondok dan juga Yemma" tutur Mahda dengan mendelikan mata nya ke arah Haniyah.

Sumpah

Haniyah geli melihat tingkah Mahda yang semakin kesini semakin mirip dengan Irfan. Kekonyolan nya, cara menentang nya, rese nya bak fotocopy-an Irfan.

Akhirnya dengan berat hati Mahda melangkahkan kaki nya mengikuti Yemma dan juga Yebba nya yang sudah terlebih dahulu berjalan keluar.

"Mahda, ayo baca dulu niat nya sebelum berangkat!" tutur Haniyah dan membalikan badan nya.

"Loh, Mahda? Mahda mana? Mahda?" teriak Haniyah.

Tanpa sepengetahuan Zein dan Haniyah, Mahda menyelinap kembali ke kamar nya karna tak ingin berangkat ke pesantren.

***

Di dalam kamar dengan nafas yang masih terengah-engah, Mahda bersembunyi di bawah tempat tidur nya yang begitu sempit dan pendek. Berharap Yemma nya takkan menemukan nya lalu memaksa nya berangkat ke pesantren.

"Mahda.. (dor dor dor) Buka pintu nya!" teriak Haniyah dari luar pintu.

Mahda tak bergeming, ia tetap diam tak menjawab. Dengan hati yang jengkel akhir nya Haniyah masuk ke dalam kamar anak gadis nya tersebut.

Mengecek ke dalam kamar mandi, walk in closet dan juga lemari-lemari yang berjejer rapih di sana.

Nihil.

Mahda tak di temukan.

Chimm..

Samar tedengar seperti orang yang menahan bersin.

Yahdik, lagi kepepet gini malah bersin. Ini mbak jarang bersihin kolong ranjang tempat tidur gue kayak nya.

Sungut Mahda sebal di bawah kolong tempat tidur.

"Mahda, keluar!" ucap Haniyah lagi.

Haniyah mendengar gradak gruduk di bawah tempat tidur Mahda. Sejenak terdiam.

"Allah.. Ahh, tikus, tikus, ada tikus" teriak Haniyah dan berlagak melompat seperti benar-benar ketakutan padahal niat nya hanya ingin membuat Mahda keluar dari tempat persembunyian nya.

"Tikus? Tikus? Ahhh.." Mahda dari bawah tempat tidur akhir nya ikut berteriak.

Menggeser tubuh nya dengan cepat hingga terbentur kayu-kayu tempat tidur nya.

Dugh.. Aww..

Ringis Mahda.

"Yemma tolong, Mahda gak bisa keluar" rengek Mahda dengan menyembulkan sebelah wajah nya.

"Hah, anak nakal. Rasain" sungut Haniyah.

"Keluar sendiri lah, tadi nya juga masuk sendiri" ucap Haniyah.

"Ma, ini tubuh ku nyangkut" ucap Mahda lagi.

"Makan nya jangan nakal jadi anak" ucap Haniyah dan membantu Mahda keluar dari bawah tempat tidur nya.

"Karma itu tak semanis kurma apalagi membantah perintah orang tua" lanjut Haniyah.

"Iya ma" ucap Mahda pasrah.

Nah kan di ceramahin lagi.

Batin Mahda.

"Kamu tuh Yemma suruh masuk pesantren buat nyari ilmu, buat kamu juga. Biar kamu tahu mana haq dan yang bathil. Bukan nya yemma, yebba gak sayang, justru karna kami semua sayang sama Mahda" jelas Haniyah yang kini menjadi lembut.

"Mahda takut, nanti di sana gimana? Orang-orang nya, tempat nya" keluh Mahda dengan menundukan kepala nya.

"Kamu harus beradaptasi" timpal Haniyah lembut.

"Bismillah ya!" bujuk Haniyah lagi.

"Iya deh, bismillah" ucap Mahda kian pasrah.

Tak terasa, bulir-bulir bening dari mata nya mulai keluar begitu saja. Mahda tak bisa membayangkan hari-hari nya nanti di pesantren, jauh dari keluarga apalagi dari yebba nya yang begitu dekat dengan nya. Semua fasilitas mewah dan kesenangan nya, mungkin saat ini adalah waktu nya untuk mengucapkan selamat tinggal untuk sementara waktu pada semua nya.

*Selamat tinggal kasur yang empuk

Selamat tinggal baju-baju branded

Selamat tinggal tas dan sepatu cantik

Selamat tinggal karpet rasfur yang lembut tempat gue tiduran seharian

Selamat tinggal kamar yang luas

Selamat tinggal rumah yang penuh kenyamanan, dan selamat datang dunia baru yang penuh orang dengan berbagai sifat berbeda-beda di dalam nya*.

Terpopuler

Comments

MEMEY

MEMEY

salam kenal kak

2022-06-16

0

Asri Rahmadani

Asri Rahmadani

seru nih.. lanjut ceritanya thor..

2021-10-04

0

Idatul Fitriyah

Idatul Fitriyah

klo part 2 nya tentang mahda dan aly... trus bagaimana nasibnya lulu sama irfan ...,???

2021-05-24

1

lihat semua
Episodes
1 Drama Sebelum Berangkat
2 Kembali Berdrama
3 Dilema Santri Baru
4 Nambah Anak?
5 Khotmil
6 Rutinitas
7 Liburan atau Boyong?
8 Mahda dan Yemma
9 Keputusan?
10 Sisa Rasa
11 Kisah Yang Sama
12 Gak Jadi
13 Bangga
14 Pindahan
15 Di Paksa?
16 Mode Hawas
17 Memberikan Waktu
18 Nyaman atau Hilang
19 Tanpa Kabar
20 Bukan Pelipur
21 Kecewa
22 Pamit
23 Penjelasan
24 Hilal
25 Tamu
26 Curiga
27 Titipan
28 Dadakan
29 Datang Lagi
30 Keluar
31 Di jodokan
32 Sakit (Mahda)
33 Perasaan
34 Pertemuan
35 Salah Dugaan
36 Khitbah (1)
37 Khitbah (2) Plus
38 Di Kamar Pengantin
39 Awalan
40 Rindu
41 Salah Orang
42 Berkunjung
43 Hampir Lupa
44 Bersama Mertua
45 Kesurupan?
46 Mulai Bangkit
47 Kamar Mama Balgis
48 Selanjutnya....
49 Nama Panggilan
50 Berkunjung Ke Rumah Yemma, Yebba
51 Penjelasan Ustadz Tampan
52 Pawang Nya
53 Antara Berhenti atau Menyelesaikan
54 Gosip Menjengkelkan
55 Pohon Kersem
56 Haflah (Persiapan)
57 Haflah (Acara Puncak)
58 Rencana Menjual
59 Soto Ayam
60 Kembali Pulang
61 Perkara Ketek
62 Liburan Keluarga (part 1)
63 Liburan Keluarga (part 2)
64 Kebetulan?
65 Perubahan Jadwal
66 Insiden
67 Semuanya adalah Takdir
68 Sulungnya Umma & Abi
69 Abi Syihab?
70 Sudah Mema'afkan
71 Cukup Penjelasan Ini..!
72 Jangan Bermimpi..!!
73 Drama Pembalasan
74 Jodoh atau Kematian
75 Tau Semuanya
76 Mulai Persiapan
77 Malam Tafarukan
78 3 Acara (Pengajian, Siraman, Henna Night)
79 Persiapan (Hari H)
80 Raja Dan Ratu Sehari
81 Ancaman Ipar
82 Drama Pengantin
83 Rencana
84 Merajuk dan Jatuh
85 Memulai Perjalanan
86 Hari Terakhir
87 Positano
88 Pindah Negara
89 Cappadocia
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Drama Sebelum Berangkat
2
Kembali Berdrama
3
Dilema Santri Baru
4
Nambah Anak?
5
Khotmil
6
Rutinitas
7
Liburan atau Boyong?
8
Mahda dan Yemma
9
Keputusan?
10
Sisa Rasa
11
Kisah Yang Sama
12
Gak Jadi
13
Bangga
14
Pindahan
15
Di Paksa?
16
Mode Hawas
17
Memberikan Waktu
18
Nyaman atau Hilang
19
Tanpa Kabar
20
Bukan Pelipur
21
Kecewa
22
Pamit
23
Penjelasan
24
Hilal
25
Tamu
26
Curiga
27
Titipan
28
Dadakan
29
Datang Lagi
30
Keluar
31
Di jodokan
32
Sakit (Mahda)
33
Perasaan
34
Pertemuan
35
Salah Dugaan
36
Khitbah (1)
37
Khitbah (2) Plus
38
Di Kamar Pengantin
39
Awalan
40
Rindu
41
Salah Orang
42
Berkunjung
43
Hampir Lupa
44
Bersama Mertua
45
Kesurupan?
46
Mulai Bangkit
47
Kamar Mama Balgis
48
Selanjutnya....
49
Nama Panggilan
50
Berkunjung Ke Rumah Yemma, Yebba
51
Penjelasan Ustadz Tampan
52
Pawang Nya
53
Antara Berhenti atau Menyelesaikan
54
Gosip Menjengkelkan
55
Pohon Kersem
56
Haflah (Persiapan)
57
Haflah (Acara Puncak)
58
Rencana Menjual
59
Soto Ayam
60
Kembali Pulang
61
Perkara Ketek
62
Liburan Keluarga (part 1)
63
Liburan Keluarga (part 2)
64
Kebetulan?
65
Perubahan Jadwal
66
Insiden
67
Semuanya adalah Takdir
68
Sulungnya Umma & Abi
69
Abi Syihab?
70
Sudah Mema'afkan
71
Cukup Penjelasan Ini..!
72
Jangan Bermimpi..!!
73
Drama Pembalasan
74
Jodoh atau Kematian
75
Tau Semuanya
76
Mulai Persiapan
77
Malam Tafarukan
78
3 Acara (Pengajian, Siraman, Henna Night)
79
Persiapan (Hari H)
80
Raja Dan Ratu Sehari
81
Ancaman Ipar
82
Drama Pengantin
83
Rencana
84
Merajuk dan Jatuh
85
Memulai Perjalanan
86
Hari Terakhir
87
Positano
88
Pindah Negara
89
Cappadocia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!