John adalah seorang CEO yang memiliki perusahaan yang sukses dalam sejarah negara Rusia, Keeyara menikah dengan John karena perjodohan orang tua mereka. Pernikahan mereka hanya jadi bumerang bagi Keeyara, John sangat kasar kepada Keeyara dan dia sering menjadi pelampiasan amarahnya ketika John sedang kesal. John juga memiliki kekasih dan diam-diam menikahi kekasihnya itu, Arriel Dealova.
Istri kedua John seringkali cemburu kepada Keeyara karena ia memiliki julukan sebagai 'Bunga Lilac' karena memiliki wajah yang cantik yang selalu menarik perhatian para pemuda. Bulan demi bulan berlalu dan Keeyara mulai kehilangan emosi dan bahkan tidak merasakan apapun saat melihat John dan Arriel sedang menggendong bayi mereka di depan wajahnya. Hingga, beberapa deretan kejadian dan permasalahan membuat Keeyara mengalami kecelakaan yang sangat berat dan menyebabkan Keeyara meninggal dunia. Tetapi anehnya, dia kembali bangun pada tanggal 20 April 2022, tepat dihari pernikahan John bersama kekasihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cakestrawby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08
"Kau ingin menikah denganku untuk alasan apa?" tanya Kai dengan skeptis.
Untuk sesaat senyuman Keeyara menghilang, di gantikan dengan tatapan kosong saat wanita itu tidak langsung menjawab pertanyaannya. Jika dia jujur, dia takut akan melukai hati Kai.
"Untuk membalas suamimu?" pertanyaan Kai malah membuat hati Keeyara mencelos, dia tidak dapat menyangkalnya karena kenyataannya memang seperti itu.
"Ya, untuk membalasnya. Aku tidak bisa mengajak pria sembarangan untuk hal ini, kau sahabatku... mungkin ini terasa tiba-tiba bagimu, tapi bisakah kau mempertimbangkannya?" tidak perduli jika dirinya terdengar sangat egois, namun dia sangat membutuhkan laki-laki itu untuk menjalankan misi balas dendamnya terhadap John, mengingat hubungan mereka berdua di masa lalu.
"Kau memintaku untuk menikah denganmu, dan apa yang akan aku dapatkan dari kontrak ini?" otaknya mulai bekerja, Kai berubah menjadi seorang pengusaha yang saling menego untuk mendapatkan keuntungannya sendiri.
"Aku akan memberikanmu setengah saham dari perusahaanku, Fushion Group." jawab Keeyara yang membuat laki-laki itu terkejut.
"Setengah dari perusahaanmu?" ulangnya, tercengang. Dia tahu perusahaan yang di kendalikan oleh wanita itu, tetapi dia tidak menyangka jika wanita itu akan menghadiahkannya saham yang begitu besar hanya untuk sebuah pernikahan kontrak?
Kai terdiam sejenak, masih mencoba mencerna usulan Keeyara dan besarnya tawaran yang wanita itu buat. Ia kemudian menatapnya lagi, tatapannya masih terlihat tidak percaya.
"Kau serius tentang hal ini...?"
"Kenapa tidak? Jika kau bersedia membantuku, lagipula kamu adalah sahabatku..."
Kai kembali terdiam cukup lama, pikirannya masih dalam keadaan tidak percaya. Dia bukan orang bodoh tetapi tawaran Keeyara jelas menarik, tapi gagasan tentang pernikahan kontrak, apalagi pernikahan kontrak dengan sahabat masa kecilnya mengundang antisipasinya, mengingat dia masih menyukai Keeyara. Dia juga tidak dapat menyangkal cara wanita itu membangkitkan minatnya dengan tawarannya itu. Kai menelan ludah, tenggorokannya menjadi sedikit lebih kering, lalu setelah diam beberapa detik, dia mulai berbicara.
"Kau benar-benar serius tentang ini ya?"
"Ya, tentu saja." wanita itu tampak sangat bertekad dalam rencananya untuk membalas dendam pada suaminya. Namun ada hal lain yang juga membuat laki-laki itu penasaran, dan dia harus mengungkapkannya.
"Kau benar-benar sudah melalui banyak hal, bukan..." gumamnya.
Kai dapat melihat rasa sakit dan amarah dalam ekspresi Keeyara saat dia berbicara, dan hatinya sedikit sakit. Dan sekarang, melihatnya secara langsung, Kai hanya bisa membayangkan penderitaan dan trauma yang telah wanita itu alami. Dia mendesah dalam-dalam, ekspresinya menjadi lebih lembut, lebih berempati.
"Suamimu..." dia mulai berbicara, nadanya sedikit lebih tegas sekarang. "Dia... memukulmu?" tanyanya lagi yang langsung di angguki oleh wanita itu.
Rahang Kai mengeras saat Keeyara mengangguk, gelombang kemarahan mengalir deras dalam dirinya. Pikiran bahwa suami Keeyara sendiri bisa mengangkat tangannya untuk melawannya, membangkitkan naluri protektif dalam dirinya. Dia ingin bertanya lebih banyak, tetapi dia menahan diri, melihat betapa menyakitkannya hal ini bagi Keeyara untuk mengingatnya.
"Jadi, bagaimana? Oh ya, jangan khawatir... kita akan berpisah kamar, dan jika kamu sudah merasa tidak nyaman dengan pernikahan kontrak ini, kita bisa mengakhirinya."
Kai masih agak tidak percaya, tetapi dia mulai melihat tekad Keeyara yang kuat dan kedalaman rasa sakit serta kemarahannya. Dia menatap wanita itu cukup lama, berdebat dengan dirinya sendiri. Akhirnya, dia berbicara lagi.
"Dan... kamu benar-benar serius tentang pernikahan kontrak dan berbagi setengah saham perusahaanmu itu...?" tanyanya yang langsung di angguki oleh Keeyara.
Kai terus menatap Keeyara, masih tidak dapat sepenuhnya mempercayai kenyataan yang sedang terjadi. Keeyara adalah sahabat kecilnya sendiri, tetapi dia juga wanita yang sangat cantik dan terluka yang menawarkannya pelarian dari kehidupannya yang membosankan, itu adalah tawaran yang sangat menggoda. Ia menelan ludah lagi, jantungnya mulai berdebar lebih cepat saat ia menatapnya.
"Dan... saat kita menikah, kita akan memiliki kamar terpisah?" tanyanya lagi yang langsung di angguki oleh Keeyara.
Bayangan Keeyara dalam gaun pengantin melintas di benak Kai, tetapi dia segera menepisnya, masih berusaha memahami kenyataan tawarannya. Dia menghela napas berat, masih ragu dan tidak yakin, tetapi juga tertarik pada Keeyara dengan cara yang tidak bisa dijelaskannya.
"Dan... kita akan bercerai setelah kita membalas dendam pada suamimu?" tanyanya, perlu memastikan, wanita itu pun kembali mengangguk dalam diam.
Kai terdiam beberapa saat, pikiran dan hatinya berpacu. Situasinya benar-benar aneh, tetapi tawaran itu terlalu menggoda untuk dilewatkan. Pernikahan kontrak dengan imbalan setengah saham dari perusahaan Keeyara dan kesempatan untuk membalas dendam... itu menggoda, tetapi dia harus memastikan satu hal terakhir.
"Kamu... tidak akan jatuh cinta padaku, kan?" dia bergumam, tatapannya tertuju pada wanita itu.
"Iya, tentu saja."
Hati Kai sedikit tenang saat Keeyara berjanji tidak akan jatuh cinta padanya. Ini seharusnya pernikahan kontrak, tidak ada cinta yang terlibat. Dia sudah berusaha untuk menepis perasaannya selama ini terhadap wanita itu. Namun saat dia terus menatapnya, menikmati kecantikan dan kekuatannya, dia tidak dapat menyangkal perasaan aneh yang menggetarkan hatinya. Dia menarik napas dalam-dalam lagi, tahu bahwa dia akan memulai perjalanan yang aneh dan penuh gejolak kedepannya.
"Kalau begitu... aku setuju."
Keeyara tidak kuasa menahan senyumnya saat memikirkan pertemuannya dengan Kai tadi, hal itu tidak luput dari perhatian William, bahkan saat wanita itu belum mengatakan apapun kepadanya, dia sudah tahu dengan keseluruhan cerita yang di alami oleh atasannya itu.
"Selamat, Nona."
"Kau tahu banyak tentangku ya?" tanya Keeyara sambil terkekeh pelan, William pun tersenyum lembut.
"Tapi ya... tidak akan semudah itu, dia harus menghadapi orang tuanya terlebih dahulu, terlebih dengan statusku saat ini."
William menatap sekilas bayangan Keeyara dari kaca spion mobil, melihat kekhawatiran yang di tunjukan oleh wanita itu. "Lalu bagaimana dengan anda sendiri? Ayah anda juga pasti tidak akan menyetujui hal ini," tanya pria itu.
Bertepatan dengan itu, ponsel Keeyara berbunyi, panggilan masuk dari sang suami. Dengan enggan, ia pun segera mengangkatnya.
Setelah beberapa menit mendengarkan suara John dari sebrang sana, Keeyara pun segera mematikan panggilannya, ekspresinya tidak terbaca sedikit pun, membuat William yang melihatnya sedikit mengerutkan kening.
"Pergi ke restoran yang biasa aku kunjungi bersama John." titahnya yang langsung di angguki oleh William, pria itu pun segera mempercepat laju kendaraannya.
Sudah hampir satu jam John menunggu kedatangan Keeyara di restoran Prancis, nuansa di restoran tersebut sangat mewah dan juga elegan. Dia memesan ruangan VIP untuk pertemuan malam itu, namun di ruangan itu tidak hanya ada dirinya saja, melainkan ada Dante dan juga Ryan.
Beberapa menit berlalu dengan cepat, pintu yang menjulang hingga ke langit-langit itu akhirnya terbuka, menampakan sosok yang sangat di kenali oleh John sebagai istri pertamanya. Mata semua orang yang ada di ruangan itu seketika melebar sempurna saat melihat penampilan Keeyara yang terbilang cukup berani, dengan wanita itu yang mengenakan gaun pendek berbahan satin merah dengan tali spaghetti, kerah lehernya berbentuk V dengan ujung gaun yang berenda, gaun tersebut di ikat di bagian pinggang dengan ikat pinggang yang tipis. Keeyara memancarkan sinarnya sendiri dengan penampilannya malam itu, dengan pandangan yang percaya diri, ia mulai melangkah memasuki ruangan, pinggulnya bergoyang dengan sempurna di setiap langkahnya.
"Aku pikir hanya ada aku dan kamu saja, tetapi tidak kusangka kau juga mengundang mertua dan juga Ayahku kesini." sindir Keeyara sambil tersenyum tipis, tatapannya menyipit kearah John yang terus memandanginya dengan tatapan terpana. Wanita itu pun segera duduk di kursi di samping John, dia menyimpan tas mahal bewarna merahnya di atas meja. Parfumnya yang manis dapat tercium oleh pria itu, dan entah mengapa hal itu membuatnya berhasrat, John sedikit bergerak di kursinya, mencoba menyembunyikan celananya yang kini terasa ketat.
🤦🏻🤦🏻🤦🏻🤦🏻