Harap bijak dalam memilih bacaan, sebagian isi dalam konten ini berunsur dewasa 21+
Bagaimana jadinya jika satu minggu sebelum menikah, karena ulah jahil teman-temanmu. Kamu dengan tidak sengaja meniduri sahabatmu sendiri dan setelah pulang dari bulan madu, sahabatmu mengatakan kalau dia hamil anakmu.
Inilah kisah King Bryan anak dari pasangan Aline Gunawan dan Dannis Bryan, yang terpaksa harus menjadikan sahabatnya sendiri Ni Luh Putri anak dari Dewa Barata sahabat Ibunya, sebagai istri keduanya demi status anaknya.
"Katakan kalau kamu mencintaiku, maka aku akan mempertahankan mu." batin King dalam hati.
"Entah sejak kapan cinta ini mulai tumbuh, tapi sungguh aku tidak mau menjadi duri dalam pernikahanmu, biarlah ku bawa cinta ini pergi." batin Putri.
"Karena kita adalah sahabat dan selamanya akan menjadi sahabat, jadi mari kita bercerai." ucap Putri kemudian sembari menahan sesak di dadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~29
"Siang, Ma. Maaf Putri bangun kesiangan." Putri menghampiri Aline yang sedang memeriksa beberapa bunganya di taman.
"Sepertinya anak Mama yang cantik ini nyenyak banget tidurnya." sahut Aline dengan senyum tipisnya.
"Entahlah semalam adalah tidur ternyenyakku semenjak hamil."
"Apa karena tidurnya bersama Papanya si bayi." goda Aline.
"Mama tahu ?" Putri terkejut, ia langsung merona ketika mengingat ciumannya dengan King semalam.
"Tadi pagi, Mama mau bangunin kamu tapi Mama lihat kalian berdua tidur sangat pulas jadi Mama nggak tega bangunin." ucap Aline.
"Mama melihat kami tidur ?" tanya Putri malu-malu, ingin rasanya ia menggali lubang dan menenggelamkan kepalanya di sana.
"Tentu saja, kalian membuat mama iri." goda Aline.
"Ma...."
"Nak, jika kamu memang sudah mulai mencintai suami mu. Mama mohon jangan kamu tahan, kamu juga berhak mendapatkan cinta suamimu." potong Aline.
"Tapi Ma....."
"Mama tahu ini akan sulit bagi mu, tapi Mama menginginkan kamu menjadi anak Mama selamanya. Apalagi Papamu, sejak Kristal meninggal karena sakit. Kamu sudah di anggap sebagai pengganti Kristal kami." potong Aline lagi.
"Ma...."
"Berjanjilah apapun yang terjadi jangan tinggalkan kami, Mama yakin King adalah laki-laki sejati. Ia pasti mampu berbuat adil pada kamu maupun Gladys." pinta Aline.
"Maaf Ma, Putri nggak bisa berjanji. Karena anak Mama sendiri yang menyodorkan surat perjanjian itu, kalaupun King menginginkan aku tetap berada di sampingnya. Aku nggak yakin, aku mampu menjalani peran berbagi suami." gumam Putri dalam hati.
"Biar waktu yang akan menjawabnya Ma, tapi Putri janji akan selalu mendukung King." sahut Putri.
"Kamu anak baik sayang." Aline membawa Putri ke dalam pelukannya.
...******...
"Woy seru amat, lihat apaan sih ?" King menepuk punggung kedua sahabatnya itu ketika terlihat asyik dengan ponselnya.
"Hah, ka-kapan kamu datang bro ?" Endy gelagapan ketika melihat King berada di hadapannya.
"Baru saja." sahut King.
"Kalian sedang lihat apa ?" tanya King ingin tahu.
"Eh, ng-nggak. Kita nggak lihat apa-apa, ya kan Vin ?" sahut Endy gugup seraya menatap ke arah Kevin.
"Aku nggak percaya, pasti ada yang kalian sembunyikan." ucap King curiga.
"Ng- nggak ada kok bro." Endy tetap keukeh.
"Berikan ponselmu !!" King melirik ke ponsel yang di pegang erat oleh Endy.
"Apaan si bro, ini nggak seperti....." Endy belum menyelesaikan perkataannya tapi King sudah merebut ponselnya.
"Mati aku, belum aku tutup lagi aplikasinya." gumam Endy dalam hati seraya bermain mata dengan Kevin yang juga nampak sudah berkeringat dingin.
King membulatkan bola matanya ketika melihat video vulgar Gladys dengan Evan mantan kekasihnya dulu.
"I-itu video lama bro sebelum kalian menikah, aku akan segera menghapusnya." ucap Endy dengan gugup, ia takut sahabatnya itu akan murka.
"Kalian dapat dari mana video ini ?" tanya King dengan wajah datar.
Endy dan Kevin nampak saling berpandangan, bukan wajah murka sahabatnya itu yang mereka lihat. Namun wajah datar dan santai yang King tunjukkan.
"Ka- kamu nggak marah bro ?" tanya Kevin ragu.
"Aku tanya, kalian dapat video darimana ?" King mengulang lagi pertanyaannya.
"Dari Evan, hari di mana kalian menikah. Sepertinya waktu itu Evan sangat frustrasi jadi memberikan video itu ke kita. Berharap kita memberikannya ke kamu dan setelah itu rumah tangga kalian hancur. Tapi kita nggak mungkin melakukan itu, kita tahu kamu kamu sangat mencintai Gladys."
"Aku nggak cinta sama dia."
"Hah, maksudnya ?" tanya Kevin tak mengerti.
"Selama ini aku salah mengartikan kekagumanku sebagai cinta, selama ini aku hanya merasa nyaman sama dia tapi sedikitpun aku tidak merasakan ada getaran di hatiku bahkan jantungku tak pernah berdebar padanya." ujar King jujur.
"Lalu kenapa kamu menikahinya ?" Endy merasa heran.
"Karena aku nyaman dan setiap kali melihatnya. Aku seperti melihat Mamaku dan waktu itu dia juga mengancam minta putus kalau tidak segera menikahinya."
"Bagaimana pun kalian sudah menikah, belajarlah untuk mencintainya bro." pinta Kevin seraya menepuk punggung King.
"Nggak bisa, karena aku sudah mencintai wanita lain."
"Apa ?" ucap Endy dan Kevin bersamaan.
"Aku cinta sama Putri."
"Serius ?" Endy tersentak kaget begitu juga dengan Kevin.
"Entah sejak kapan aku mempunyai perasaan ini, tapi hati dan jantungku berdebar untuknya. Ada perasaan sayang yang menggebu, intinya aku ingin selalu melindungi dan memilikinya. Kadang aku suka kesal dan marah kalau Kalla mendekati Putri."
"Fix, sepertinya kamu sudah jatuh cinta pada Putri bro." ucap Endy yakin.
"Tapi tidak dengan Putri, dia meragukan perasaan ku. Dia bilang perasaan ku hanya sebuah rasa kasihan, padahal aku sangat mencintainya. Bahkan semalam di saat kami ciuman, tubuhku menginginkan lebih dari itu. Aku ingin memilikinya seutuhnya tapi aku takut akan menyakiti bayi dalam kandungannya kalau aku memaksa melakukannya." ujar King, nampak kesedihan di matanya.
"Lalu Gladys, apa kamu akan menceraikannya ?" tanya Kevin.
"Aku nggak tahu." sahut King.
"Kamu harus segera membuat keputusan bro." ujar Endy.
"Aku akan memikirkannya, bagaimana pun ini menyangkut dua keluarga besar. Oh ya tolong kalian hapus video itu, aku nggak mau kalau sampai tersebar." ucap King yang langsung di anggukin kedua sahabatnya itu.
Sedangkan di tempat lain, Evan nampak sibuk dengan pekerjaannya. Ia harus bekerja lebih keras lagi agar perusahaannya tidak benar-benar pailit.
tokk
tokk
Terdengar ketukan pintu dari luar dan tak berapa lama kemudian sekretarisnya itu masuk. "Maaf pak, ini laporan pembayaran pajak tempo hari dan sisanya yang 200 juta akan saya transfer ke rekening anda." ucap Bunga sembari menyerahkan dokumen pada Evan, lalu ia mundur lagi beberapa langkah.
"Nggak perlu, sisanya kamu simpan saja." ucap Evan yang kini sudah bangkit dari duduknya, ia berjalan mendekati sekretarisnya itu hingga jarak mereka semakin dekat.
"Pak...." Bunga nampak gugup ketika Evan mengusap lembut pipinya.
"Kamu cantik." puji Evan.
"Pak i-ini....." Bunga belum menyelesaikan perkataannya tapi Evan sudah membungkam bibir ranumnya dengan ciumannya.
Bunga yang sudah lama menaruh hati pada bossnya itu, ia nampak senang lalu dengan lihai Bunga membalas ciuman tersebut.
"Aku menginginkan mu, sayang." bisik Evan dengan suara paraunya.
"Di sini ?" tanya Bunga ragu tapi Evan sudah mulai melepaskan kancing blazernya.
"Bagaimana kalau ada yang melihat pak ?" Bunga nampak khawatir tapi sang Casanova tidak mempedulikannya, tangannya terus bergerak hingga membuat sekretaris cantiknya itu sekejap sudah polos di hadapannya.
Evan nampak bergairah ketika melihat kemolekan tubuh sekretarisnya itu, "Puaskan aku sayang." bisik Evan yang tak bisa menahan untuk menyatukan tubuhnya.
Dan siang itu ketika setiap karyawan sedang menikmati makan siangnya, tidak dengan boss dan sekretarisnya itu yang kini nampak peluh membasahi tubuh mereka.
Suara erangan dan desahan memenuhi ruangan tersebut, hingga mereka mencapai puncak kenikmatan. "Kamu sangat nikmat." bisik Evan sebelum ia beranjak dari tubuh polos Bunga.
"Segera pakai pakaian mu !!" perintah Evan.
Dan tak berapa lama, pintu terbuka. Gladys nampak membulatkan matanya ketika melihat dua orang di hadapannya itu. "Kalian sedang ngapain ?"
rugi bandar si king
sudah istri nya diembat uang nya pun di sikat si Evan 👻👻👻👻👻👻