Disarankan membaca dulu ,
Omku Suamiku Season 1
Projek memikat hati suami.
ini sequel gabungan keduanya 👆
" Hai, Sweet heart, pulang bareng aku ! " Adam sudah duduk diatas jok motornya, tersenyum manis ke arah Regina.
" Jangan ganggu adikku " Dengkus Elang kesal.
" Dia cuma adik sepupu mu " Adam mencibir.
Bagaimana keseruan kisah cinta, adik, tetangga, keponakan dan para Om kecil yang melingkari kehidupan mereka seperti rantai yang saling bertautan, sementara orang tua mereka juga memiliki hubungan yang sama rumitnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Tercyduk
Papa Tyo dan Papa Dimas mengambil tempat duduk yang ada diruang tamu, Om Aris hanya menatap Aditya yang masih berdiri , tingkah Aditya tak ubahnya seorang bocah yang ketahuan sedang mencuri .
" kau sudah sangat terlambat untuk sekedar bermain main seperti seorang anak remaja ,Dit " ujar Om Aris ikut memilih duduk di samping Papa Dimas .
Gaia menatap kearah Papanya dengan sorot mata seakan berkata " ini bukan seperti yang terlihat "
tapi untuk kali ini , sepertinya Papa Dimas sedang tidak mau diajak berkompromi .
Aditya memandang Gaia yang satu langkah berada dibelakangnya . wajahnya memelas, tidak ada raut wajah bercanda seperti tadi .
Om Yonan dan Ayah Gunawan datang dari arah ruang makan, sepertinya mereka juga baru selesai makan .menyusul Adam dan Elang dari belakang ,Gaia semakin terlihat gugup ,sangat berbeda dengan Aditya yang tetap santai ,memasukkan kedua tangannya dalam saku celana .
" ada apa nich ? seperti ada yang tercyduk ? " Om Yonan terkekeh.
Adam dan Elang saling perpandangan , keduanya sama sama tersenyum .
ehem
Aditya berdehem
" maaf Om Dim, Pa dan semuanya , aku ...tidak mau ikut ikutan latah , tetapi ....terserah putri Om Dim , maunya apa , kalau sekarang mau aku melamarnya seperti Adam dan Elang,aku turuti , kalau mau menunggu sampai dia menamatkan sekolahnya juga tidak masalah " ucapnya menaik turunkan alisnya pada Gaia.
" Pa ..." Gaia merengek pada Papanya sembari menggelengkan kepala pelan.
Papa Dimas pura pura tidak melihat.
" kau menyukai putriku ? " tanya Papa Dimas tanpa senyum dan keramahan seperti biasa .
Om Aris yang jarang melihat wajah Papa Dimas yang seperti itu ,sedikit terkejut , apakah temannya tidak menyukai putranya ? atau karena perpedaan usia yang sangat jauh ?
" iya Om, aku menyukainya , Maaf jika aku sudah mengecewakan Om dan Papa " Aditya berjalan menjauh dari Gaia,lalu berjalan mendekati tempat duduk Papa Dimas .
Papa Dimas tersenyum
" kenapa harus minta maaf ,tentu saja aku lebih percaya dan sangat bersyukur jika anak anakku berjodoh dengan teman temanku yang sudah seperti keluarga bagi kami " Papa Dimas menepuk nepuk bahu Aditya.
Om Aris menghembuskan napas lega.
" Gai, kau ingin malam ini juga ? " tanya Papa Dimas beralih ke Gaia yang masih tetap berdiri ditengah ruangan .
Gaia menatap kearah Aditya.
tetapi Aditya pura pura tidak tahu ,ia sengaja mengalihkan tatapannya ke arah Om Aris. tetapi dengan gerakan bibirnya menyebut " dasar anak kecil " sembari meninggalkan cibiran mengejek .
merasa Aditya memprovokasinya , hati Gaia tidak terima , ia balik menantang Aditya .
" tante Luna ,kak tidak ada disini ,Pa.lagi pula ,bang Adit tidak mempunyai persiapan apa pun untuk melamar Gaia " saut Gaia merasa menang.
" maaf ,anak kecil ! aku cukup dewasa ,tanpa perlu Mamaku , aku bahkan bisa menikahimu malam ini juga , tetapi jika kau dan Papamu setuju, serta kakakmu rela dilangkahi " jawab Aditya senyum senyum .
semua pria yang ada disitu menahan tawa, mereka tahu jika Gaia sedang menantang Aditya.
" Papa lebih suka jika malam ini kalian bertunangan juga , penghematan waktu ,tenaga dan biaya " Papa Dimas terkekeh , yang lain tergelak .
" kakak juga tidak masalah ,Gai benarkan .Lang ? "Adam melirik Elang yang duduk disebelah Papa Tyo.
Elang hanya tersenyum .
sepertinya semua sedang berkomplot dengan Aditya .
"tetapi bang Adit tidak membawa cincin untuk mengikatku dalam suatu hubungan yang serius " Gaia masih berusaha mengelak .
" jika kau bersedia menunggu setengah jam ,apakah kau mau menerimaku ? "tanya Aditya serius .
Gaia mengedarkan pandangannya ,mengintari semua yang hadir diruang tamu .
Gaia terkejut saat mendapati semua wanita sudah berkumpul di antara ruang tamu dan ruang keluarga ,entah sejak kapan mereka berdiri disitu.
jika Gaia menolak pasti akan melukai harga diri Aditya dan Om Aris , Papa dan Mamanya bukan hanya kecewa , pasti akan sangat marah dan hubungan baik selama ini akan hancur oleh sebuah kata penolakan .
Gaia akhirnya mengangguk .
Aditya tersenyum penuh kemenangan, ia meraih ponsenya ,mencari salah satu nomor kontak lalu membuat panggilan.
" hallo Vin, bisa kau kirimkan pesanan yang kubuat Minggu lalu ,ke alamat yang kukirim nanti ya " ucapnya begitu panggilan di seberang sana diangkat .
Aditya terlihat mendengarkan sebentar .
" iya , ikan sepat ikan gabus, tambah ikan lele " tambah Aditya
Aditya terkekeh karena yang diseberang sana tidak mengerti maksud Aditya.
semua yang ada diruangan itu hanya diam menyimak.
" lebih cepat lebih bagus , tidak pakai bertele tele " ujarnya melirik Gaia.
sembari tertawa mengakhiri panggilan.
semua yang mendengar pantun Aditya ikut tersenyum .
Gaia pergi dan lebih memilih duduk didalam ruang keluarga .sembari menunggu setangah jam.
dia merasa semuanya seperti mimpi ,bagaimana tidak ? ia hanya sedikit bermain.tidak tahu jika jadinya seperti ini .
para wanita tidak berkomentar apa pun ,jika akan ada kejadian yang diluar perkiraan mereka .
hanya sebahagian yang tahu jika Gaia sedang mendekati Aditya, tetapi baru tahap itu , belum sedang berpacaran , jika tiba tiba akan ada lamaran dari Aditya, itu pasti ada rencana tersembunyi antara Papa Dimas dan Om Aris
Freya dan Quina duduk mendekati Gaia yang sedang tidak fokus menonton TV.
" Gai, kok bisa jadinya begini ? memang apa yang terjadi tadi ketika kami semua berkumpul makan dan hanya kau dan bang Adit yang berada di ruang tamu " Freya langsung.
" entalah ...mungkin ini takdir " jawab Gaia santai .
Freya mencibir
" kau yakin dengan pilihanmu ? " tanya Freya sedikit meragukan keputusan yang sudah Gaia ambil.
" sejujurnya aku belum siap , Frey " sautnya memasang wajah sendu
" kenapa kau tidak mengatakan pada Papa,Om Aris dan bang Adit, berterus terang lah ! mungkin mereka mengerti jika kau ingin menundanya , setelah kelulusan mungkin " Freya berusaha memberikan solusi.
" oh tidak perlu " tukas Gaia .
" Gaia itu bukan belum siap menerima pinangan ,Frey .tapi dia belum siap menerima kebahagiaan yang datang secara tiba tiba " celetuk Quina mencebikkan bibirnya .
Gaia tertawa " kau memang pintar ,Quin "
" Gaiaaaa....." Freya berteriak ,tapi secepatnya dibungkam oleh tangan Gaia.
"banyak orang , kenapa kau bisa berisik sekali " Gaia menggeram ditelinga Freya
" Gai, aku takut ketika malam pengantin ,teriakannya akan menggema seantero komplek perumahan ini , kalau di hotel , seluruh gedung akan mendengarnya " Quina terkikik kikik membayangkan hal itu jika terjadi .
" aku rasa juga begitu ,Quin , aku sarankan jika kelak kalian berbulan madu , pergilah ke pulau komodo , biar sekalian kau dimakan komodo " gantian Gaia yang tergelak kencang .
Freya dan Quina mendadak diam ,tetapi tidak dengan Gaia, ia masih terus tertawa sembari memegang perutnya karena merasa lucu.mendapati Freya dan Quina yang memberikan kode untuk menghentikan tawanya ,Gaia memutar badannya melihat ke belakang .
glek
Aditya sedang menatapnya dengan menautkan kedua alisnya hingga menyatu ,sepertinya ia terkejut melihat Gaia yang sedang tertawa lebar.
" Hei anak kecil, semua sudah menunggumu , kenapa kamu justru tertawa tawa disini , ayolah ! aku akan melamarmu didepan semua orang " Aditya mendahului berjalan kembali ke ruang tamu, diikuti oleh Gaia ,Freya dan Quina.
▫️
▫️
▫️
🌻🌻🌻🌻🌻
▫️
▫️
▫️
🌻🌻🌻🌻🌻