NovelToon NovelToon
PEWARIS TERHEBAT 6

PEWARIS TERHEBAT 6

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Penyelamat / Action / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam / Sci-Fi
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

“Gray dan yang lain dalam bahaya. Aku harus menolong mereka.”

Ketika Luc Besson menekan tombol dan serangan mematikan itu melesat cepat ke arah Gray dan rombongan, Gavin memaksakan dirinya berdiri. Napasnya terengah-engah, tubuhnya nyaris tak sanggup bergerak, tetapi kakinya tetap melangkah.

“Tidak!”

Ia berlari sekuat tenaga, meski sadar tindakannya mungkin tidak akan menghentikan serangan itu. Namun ia tidak bisa berdiam diri ketika kematian berada tepat di depan mata orang-orang yang ingin ia selamatkan.

Di saat itulah Gavin berteriak dalam keputusasaan yang paling dalam.

“Aku mohon hentikan waktu agar aku menolong mereka.”

Seketika, Gavin terperangah. Sebuah gelombang aneh menjalar dari dalam tubuhnya, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

“Apa yang terjadi?”

Di hadapan kehancuran yang tak terelakkan, Gavin melihat sesuatu yang tidak pernah dirinya lihat selama ini—sebuah tanda bahwa kekuatan tersembunyi di dalam dirinya akhirnya terbangun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Pasukan UltraTech tidak henti menyerang George dari berbagai arah. Di saat yang sama, George melesat sangat cepat dengan perlindungan dari alat-alat canggihnya. Pria itu masih tidak sadarkan diri, tidak menyadari serangan demi serangan yang terus berdatangan.

Kawanan burung dan para binatang melesat pergi, menjauh dari lokasi pengejaran. Beberapa pohon terbakar dan ambruk ke tanah. Asap hitam mengepul ke sekeliling.

Pasukan pembasmi terus menyerang George tanpa henti, bergerak sangat cepat, melewati pepohonan tinggi menjulang.

"Kepung dan serang secara bersamaan!" ujar pemimpin pasukan UltraTech seraya memberi tanda. Ia menekan sebuah tombol, dan beberapa misil seketika melesat ke arah George. Di saat yang sama, serangan datang dari berbagai arah ke sebuah titik.

Sebuah pelindung berhasil melindungi George dari semua serangan. Pria itu terus bergerak sangat cepat. Empat robot kumbang mengeluarkan gelombang untuk mengganggu kinerja alat-alat milik pasukan UltraTech. Asap mengepul bersamaan dengan pepohonan yang bertumbangan ke tanah. Dari kejauhan, terlihat kawanan burung pergi menjauh.

Angin berembus kencang, membuat api berkobar semakin besar membakar pepohonan. Pasukan pembasmi terus bergerak, mengikuti sebuah pelindung bulat yang menjaga dari serangan yang mereka luncurkan.

George memasuki mode kamuflase, menghilang dari pandangan. Ia bergerak di antara pepohonan, memasuki sebuah gua. Beberapa robot kumbang segera membuat dinding tak kasat mata di pintu masuk gua.

"Apa yang terjadi?" tanya si pemimpin pasukan ketika keberadaan George menghilang dari layar. "Brengsek! Dia menyerang sistem di saat berusaha melarikan diri."

"George menggunakan alat-alat yang setara dengan alat-alat milikku dan pasukannya. Petugas biasa seperti George seharusnya tidak memiliki teknologi yang setara dengan pasukan khusus. Dalam kondisi normal, George akan mudah ditangkap. Jadi, Graham memang sengaja mengirim George untuk menemui Luc Besson sesuai dengan dugaan para dewan."

Pemimpin pasukan menyiapkan sebuah serangan seraya berhenti bergerak. Tubuhnya melayang-layang di udara. Matanya menyipit ketika tembakan berusaha mencari keberadaan George. "Aku harus segera menghabisi George secepatnya agar bisa menyaksikan bagaimana Graham dieksekusi oleh para dewan."

Pemimpin pasukan itu mendengkus kesal. "Sial, George berhasil melarikan diri."

Beberapa anggota pasukan menyebar ke sekeliling untuk mencari keberadaan George. Mereka bergerak sangat cepat di antara kobaran api yang semakin membesar. Tidak lama setelahnya, hujan mengguyur deras, disusul oleh petir menggelegar.

George terus bergerak secepat, memasuki gua lebih dalam. Pria itu masih tidak sadarkan diri di tengah alat-alat canggihnya yang terus bekerja. Ia memasuki sebuah jalan menukik tajam, melesat turun, melewati beberapa bebatuan tajam hingga akhirnya ia tiba di sebuah kawasan yang gelap gulita.

George terus bergerak dengan bantuan alat-alat canggihnya hingga ia sampai di kawasan hutan bagian lain. Layar terus mengamati keadaan pasukan yang masih mencari pria itu. Pelindung menjaganya dari hujan.

Pasukan pencari terus bergerak secepat mungkin untuk menemukan George. Mereka adalah kelompok terbaik. Mencari seseorang sekaligus menghabisi target adalah pekerjaan utama sekaligus tugas sehari-hari mereka.

Pasukan itu saling berkoordinasi, bergerak menyebar ke berbagai lokasi. Mereka mengamati layar dari berbagai alat yang mereka tempat di titik-titik lokasi hutan. Di saat yang sama, George terus bergerak menjauh. Sebelum bertemu dengan Luc Besson, ia sudah menyiapkan sebuah tempat untuk berlindung untuk kemungkinan terburuk.

Luc Besson masih mengamati George dari layar hologram. "George berhasil melarikan diri dari kejaran pasukan pembasmi. Aku tidak perlu meragukan kemampuan alat-alat ciptaan Graham. Sayangnya, pasukan itu bukanlah lawan yang mudah. Mereka akan terus mencari George bagaimanapun caranya."

Luc, Miguel, Ryder, dan para pengawal melesat cepat di jalan raya. Mobil melewati deretan gedung-gedung pencakar langit.

Sementara itu, Gray, Baba, Bennet, dan Bruce masih mengamati keadaan George. Mereka tidak beranjak dari tempat mereka. Di saat yang sama, Gavin dan Osvaldo Tolliver masih belum sadarkan diri dari pingsan mereka.

Hujan mengguyur deras kediaman Xander. Petir menggelegar cukup kencang, membawa embusan angin yang menggoyangkan dedaunan. Sebagian penghuni kediaman sudah tertidur, kecuali para penjaga, Darren dan Bernard.

Bernard berada di meja, membaca informasi terkait kelompok rahasia dari catatan milik mendiang Evan Krest. Darren terus mengingatkannya untuk tetap beristirahat sampai akhirnya ia memilih untuk tertidur.

Darren akhirnya menggantikan tugas Bernard untuk mendapatkan informasi. Di tengah hujan yang mengguyur, si kucing putih, Axo, berada di depan jendela, mengamati rintik hujan. Tak lama setelahnya, Axe mendekat. Kedua bintang saling berbicara dengan suara khas masing-masing.

Alexis sempat terbangun sampai akhirnya kembali tertidur.

Sementara itu, George terus bergerak di tengah deras dan pekatnya hutan. Pria itu masih tidak sadarkan diri setelah Luc Besson memasukkan cairan padanya. Di saat yang sama, pasukan pembasmi masih mengejarnya. Si pemimpin pasukan sudah berada di dalam gua dan terbang menuruni sebuah jurang.

"Sial! Aku tidak menduga George bisa melarikan diri hingga membuatku sangat kesal!"

Luc Besson terus mengawasi George dari layar. Ia tidak memungkiri jika dirinya menginginkan George masih tetap hidup, mengingat Graham sangat mempercayai pria itu. Keadaaan membuatnya tidak bisa membantu pria itu.

"Kita sudah sampai di bandara. Kita harus segera turun dari mobil untuk segera menaiki pesawat. Kita kemungkinan akan tiba di kediaman Tuan Alexander pagi nanti," ujar Ryder.

Luc Besson menoleh ke jendela, mengamati beberapa pesawat. Ia bergegas turun, mengikuti Miguel, Ryder, dan para pengawal. Ketika akan memasuki pesawat, ia sontak terdiam saat merasa seseorang mengawasinya dari kejauhan.

Luc bersikap senormal mungkin, memeriksa keadaan sekeliling. "Firasatku tidak mungkin salah. Ada seseorang yang sedang mengawasiku. Mungkinkah orang itu suruhan dari anggota dewan, atau justru mereka berasal dari kelompok lain?"

Di saat yang sama, Miguel menjadi semakin waspada saat melihat perubahan gestur Luc Besson. Ia membaca keadaan sangat cepat, mengamati seorang pria yang duduk di sebuah kursi sambil membaca berita melalui perangkat tablet.

"Seseorang sedang mengawasi kita. Dia melakukannya dengan sangat baik," bisik Miguel seraya memberi kode dengan tangan.

Ryder dan keempat pengawal segera waspada meski di saat yang sama bersikap setenang mungkin. Orang-orang terus berlalu lalang, sibuk dengan urusan masing-masing.

Luc, Miguel, Ryder, dan para pengawal memasuki pesawat.

"Aku sangat memuji kemampuanmu, Miguel. Pengalaman memang tidak mungkin bisa dibeli." Luc Besson tersenyum. "Aku memang merasa jika seseorang mengawasiku dari kejauhan. Akan tetapi, alat-alatku tidak mendeteksi bahaya apa pun. Ada dua hal yang mungkin terjadi. Pertama, firasatku dan firasatmu salah. Kedua, kita lengah dan lelah, atau sosok itu bekerja dengan sangat baik dan cerdas."

Luc Besson terdiam dengan ucapannya sendiri. "Aku pikir pilihan kedua lebih masuk akal. Sosok yang mengawasiku berasal dari kelompok yang sama dengan UltraTech."

Miguel, Ryder dan para pengawal seketika bertambah waspada.

George mulai sadarkan diri setelah petir menyambar pelindung. Ia terkejut saat menyadari dirinya melesat terbang di tengah hujan. "Apa yang sudah terjadi padaku?”

1
MELBOURNE
sabar sabar
Glastor Roy
update ya torrr ku
Suris
Muantuaappp../Good/ Lanjut Thor..
Glastor Roy
update ya torrr ku
Suris
makin berkembang dan makin seru ceritanya. lanjut thor... /Good/semangat...
Glastor Roy
up
Glastor Roy
yg bayak la tor
MELBOURNE: sabar guyss
total 1 replies
Glastor Roy
update ya torrr ku yang baik hati
Glastor Roy
update ya torrr ku yang
MELBOURNE: udah diupload semua yaa
tunggu sebentar
total 2 replies
Glastor Roy
tor up ya
Glastor Roy
update
Glastor Roy
update ya torrr ku
MELBOURNE: sabar prosess
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!