A wild fictional history of a brothel.
Sepak terjang seorang pengusaha muda mendirikan sebuah rumah bordil dengan konsep yang mewah.
Dengan ditemani wanita-wanita cantik dan jatuh bangun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga Rumah Bordil
Tahun demi tahun
Rumah bordil First Class Lady
Update bunga-bunga penghuni rumah bordil First Class Lady.
Beberapa tahun sudah terlewati.
Beberapa ada yang sudah pergi.
Sudah jelas alasan utamanya adalah soal uang dan pemasukan.
Mereka yang enggan bertahan karena sepinya pelanggan dan tamu yang datang.
Jarang disentuh dan jarang disayang.
Bibir mereka kering karena tidak bertemu bibir yang lain.
Vagina mereka menganggur karena tidak ada penis yang menggempur.
Mereka yang meninggalkan First Class Lady memutuskan untuk menyeberang ke rumah bordil yang lebih menjanjikan.
Seperti Peony dan Tulip yang pindah ke kota Icegreen.
Mereka berdua bergabung dengan rumah bordil yang bernama V Palace di bawah asuhan nyonya Maggie.
Poppy menandatangani kontrak dengan Wet Pussy Group dan bekerja di rumah bordil Wet Pussy di kota Paleviolet.
Bahkan Daffodil yang berani dan nekat. Melebarkan sayapnya dengan berkarir menjadi seorang pelacur yang go internasional. Pergi ke luar negeri.
Kissbreaker melepaskan mereka tanpa mempersulit. Karena kondisi finansial rumah bordil miliknya yang sedang goyah.
Kesepakatan yang terjalin dalam perjanjian kontrak kerja menjadi samar dan lemah.
Ketika pihak yang lain tidak bisa memenuhi semua kebutuhan dan janji-janji.
Sekarang ini rumah bordil First Class Lady hanya memiliki 6 bunga-bunga.
Mereka yang masih mau bertahan dan setia. Adalah Lily, Iris, Carnation, Dahlia, Daisy dan Rose.
Boom masih bertahan di First Class Lady. Ia memilih tetap tinggal bersama Phil di rumah bordil daripada harus kembali ke Grimy.
Boom percaya dengan tekat seorang businessman sejati yang pantang menyerah.
Tukang pukul itu yakin First Class Lady akan bangkit dan kembali naik daun lagi.
Seperti itulah jalannya pola kehidupan. Seperti bianglala dan rollercoaster.
Naik dan turun. Kadang berada di atas kadang pula berada di bawah.
Berjalan pelan dan melaju kencang secara bergantian.
Nyonya Bertha juga masih bertahan bersama Phil dan yang lain.
Nyonya Bertha lebih senang tinggal di rumah bordil karena banyak temannya. Dibanding tinggal di rumah seorang diri di sudut kota Longblack yang sepi.
Sementara itu nyonya Sally beberapa bulan yang lalu pamit dari rumah bordil karena alasan sudah tua renta.
Kekuatan fisik dan daya tahan tubuhnya sudah menurun tidak sebandel waktu muda dulu.
Kedinginan saja bisa langsung flu. Kehujanan bisa langsung masuk angin.
Nyonya Sally memutuskan untuk berhenti bekerja dan lebih memilih menikmati sisa masa tuanya.
Dengan bermain bersama cucu-cucu di rumah yang sederhana lagi bahagia.
Peran nyonya Sally digantikan oleh seseorang yang sudah tidak asing dengan rumah bordil First Class Lady.
Naomi
Naomi ditemukan untuk yang kedua kali oleh Phil di stasiun kereta api Rednose.
Dengan kondisi yang sangat menyedihkan.
Tuan Leonard tidak pernah mewujudkan janjinya untuk menikahi Naomi.
Naomi hanya tinggal beberapa bulan di rumah pengusaha yang kaya raya itu.
Sikap semanis madu hanya terlihat di awal-awal percintaan.
Sesudahnya kebiasaan buruk duda yang dua istri sebelumnya mati karena sebab yang tidak pernah wajar perlahan mulai terkuak.
Kekerasan dalam rumah tangga bahkan sebelum mereka menikah.
Pemukulan dan penganiayaan yang dipicu oleh hal-hal yang sepele.
Puncaknya ketika tuan Leonard mabuk berat karena hobinya minum alkohol yang semakin parah.
Wajah cantik Sunflower terluka akibat terkena pecahan botol beling minuman keras.
Wajah ayu itu nyaris tidak bisa dikenali lagi.
Bekas luka goresan beling tajam yang memenuhi seluruh kulit wajah nya.
Naomi bersusah payah melarikan diri dari rumah besar tuan yang kejam.
Jika tidak kabur nyawa yang akan melayang
Naomi sempat berpikiran untuk kembali ke Longblack.
Tapi karena wajahnya yang sudah hancur. Ia pun malu dan mengurungkan niat.
Naomi lebih memilih untuk hidup sebagai seorang gelandangan dan pengemis.
Sampai Naomi dan Phil kembali saling dipertemukan.
"Kembalilah ke rumah Naomi",
"Kamu tidak perlu lagi menjadi Sunflower",
"Kamu bisa bekerja dengan melakukan apa pun yang kamu mau",
Ruang kerja Phil
"Boom, besok pagi kita akan pergi",
"Kemana kita akan pergi Phil?",
"Kita akan pergi berkeliling kota-kota",
"Kita akan mengunjungi rumah-rumah bordil yang lain",