NovelToon NovelToon
The Great Wife (Istri Hebat)

The Great Wife (Istri Hebat)

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Mata-mata/Agen / Dijodohkan Orang Tua / Pengantin Pengganti
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Mata elang Layla mengamati pria yang akan menjadi suaminya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Tindikan di telinga, tato di lengan, dan aura berbahaya yang terpancar, adalah definisi seorang badboy. Layla mendesah dalam hati. Menikahi pria ini sepertinya akan menjadi misi yang sangat sulit sepanjang karir Layla menjadi agen mata-mata.

Tapi untuk menemukan batu permata yang sangat langka dan telah lama mereka cari, Layla butuh akses untuk memasuki keluarga Bagaskara. Dan satu-satunya cara adalah melalui pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

"Daddy tidak bisa menjodohkan aku dengan sembarangan orang, karena aku sudah memiliki wanita pilihanku sendiri dan aku sangat mencintai wanita itu." Adrian menolak perjodohan yang diatur oleh sang ayah.

"Maksudmu si Monica teman kuliahmu itu? wanita itu tidak tulus mencintaimu Adrian, dia hanya ingin memanfaatkanmu saja." beritahu daddy Kenzo. Selama ini dad Kenzo memang membiarkan Adrian tinggal sendirian di apartemennya, tapi dad Kenzo tidak pernah lepas tangan begitu saja, dad Kenzo selalu menyelidiki setiap orang yang sedang dekat dengan sang putra termasuk Monica.

"Daddy jangan bicara sembarangan tentang Monica! Dia bukan wanita seperti itu! Aku sangat mencintai dia begitupun sebaliknya." Adrian tak terima mendengar wanita yang dicintainya dijelek-jelekan oleh orang lain, walaupun orang itu adalah ayah kandungnya sendiri.

"Terserah padamu saja Adrian. Daddy tidak akan memberi uang sepeserpun kalau kamu tidak mau menuruti perintah daddy untuk menikah dengan gadis pilihan daddy!" ancam dad Kenzo dengan rahangnya yang mengeras.

"Baiklah, aku juga tidak sudi menerima uang dari orang tua yang perhitungan seperti anda! Mulai sekarang aku tidak akan menginjakan kakiku di rumah ini lagi!" balas Adrian tak kalah lantang. Setelah mengatakan semua yang ingin ia katakan, Adrian pun berlalu pergi.

Kaki Adrian hampir melangkahkan keluar melewati pintu utama ketika dad Kenzo mencegahnya. "Tunggu Adrian!" Adrian tersenyum simpul kala mendengar sang daddy memanggil namanya. Adrian yakin sang daddy tidak akan sekejam itu terhadap dirinya.

"Kenapa dad? Apa daddy berubah pikiran?" tanya Adrian setelah memutar badannya jadi kembali menghadap pria paruh baya itu.

"Sepertinya kamu lupa sesuatu Adrian. Sebelum pergi sebaiknya serahkan dulu kunci mobil dan juga kunci apartemen yang kamu tinggali saat ini, karena semua itu dibeli memakai uang daddy." daddy Kenzo mengulurkan tangannya ke arah sang putra. Senyum di wajah tampan Adrian lenyap karena yang di ucapkan sang daddy sangat berbeda jauh dengan apa yang ia harapkan.

"Dasar orang tua perhitungan!" Adrian terpaksa menyerahkan kunci mobil juga kunci apartemen pada dad Kenzo karena semua itu memang dibeli menggunakan uang pemberian dari pria tua itu.

"Ok, kau boleh pergi sekarang!" usir dad Kenzo setelah mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Dasar orang tua menyebalkan! Daddy pikir aku tidak bisa hidup tanpa uang pemberian dari daddy apa? Akan aku buktikan kalau aku bisa hidup di atas kakiku sendiri." ucap Adrian dengan penuh rasa percaya diri.

"Pria sejati yang dipegang adalah kata-katanya, daddy harap kamu membuktikan setiap ucapanmu itu Adrian." Dad Kenzo menepuk-nepuk pundak sang putra. Adrian menghembuskan napas kesal sebelum akhirnya meninggalkan kediaman keluarga Bagaskara.

"Adrian, tunggu Adrian! Jangan pergi!" mommy Anzela menahan agar Adrian tidak pergi. Namun tak dihiraukan oleh Adrian yang sudah terlanjur kecewa dengan sikap kedua orang tuanya.

"Biarkan saja sayang, sebelum matahari terbenam sore nanti, aku yakin anak keras kepala itu akan kembali pulang dan memohon agar bisa kembali tinggal di rumah ini." Dad Kenzo mencoba menenangkan sang istri.

"Semoga saja begitu, karena kalau Adrian tidak kembali, aku akan ikut kemanapun putraku pergi." mendengar jawaban sang istri, kini dad Kenzo yang jadi ketar-ketir.

***

***

"Sebenarnya aku ini anak kandung daddy atau bukan sih? Orang tua mana coba yang sekejam ini pada putranya sendiri?" gumam Adrian. Walaupun telah jauh meninggalkan kediaman keluarga Bagaskara, tapi kekesalan Adrian terhadap dad Kenzo belum juga hilang.

Kriuk!

Rasa perih di perut karena lapar mulai Adrian rasakan. Kaki Adrian berhenti tepat di depan kios penjual ketoprak yang menjadi langganannya, bahkan air liur Adrian hampir menetes ketika melihat seorang anak kecil menyantap ketoprak tersebut dengan begitu lahap. Tapi Adrian yang sekarang bukanlah Adrian yang dulu lagi, Adrian tidak bisa membeli apapun yang ia inginkan dengan sesuka hatinya. Adrian harus menghemat uang sebesar 100 ribu rupiah yang dengan susah payah berhasil ia pinjam dari penjaga keamanan di kediaman keluarga Bagaskara, bahkan celana dan pakaian yang Adrian kenakan saat ini saja merupakan pinjaman dari penjaga keamanan tersebut.

"Aku harus segera pergi ke kampus untuk menemui Antonio, Jonatan dan Bruno! Karena sikap tidak setia kawan mereka aku jadi kesusahan seperti ini. Aku akan memberi pelajaran pada mereka." Tangan Ardian terkepal erat, setiap kali mengingat ketiga sahabatnya tadi malam, entah kemana mereka semua saat Adrian sedang membutuhkan bantuan. Padahal Adrian selalu menjadi garda terdepan setiap kali mereka ada dalam kesulitan.

***

Adrian merasakan tetesan keringat membasahi dahinya. Langkahnya terasa berat karena setiap ayunan kaki adalah perjuangan. Bukan karena jarak dari rumah ke kampus yang jauh, tapi karena harga dirinya yang dipertaruhkan. Seratus ribu rupiah. Angka yang baginya saat ini sangat berarti. Ia harus menghemat setiap rupiah yang ia punya.

Sesampainya di kampus, suasana aneh langsung menyergapnya. Tatapan teman-temannya terasa berbeda, seolah ia baru saja melakukan kesalahan besar. Bisik-bisik mulai terdengar, beberapa orang bahkan menunjuk ke arahnya sambil tertawa sinis. Adrian bingung. Apa yang terjadi?

"Ada apa dengan mereka semua? Kenapa mereka menatapku seperti itu? Apa ada yang aneh dengan penampilanku hari ini?" tanya Adrian dengan dahi yang mengkerut.

"Mungkin mereka merasa heran kenapa aku masih terlihat tampan walaupun hanya memakai pakaian sederhana seperti ini." Adrian tetap berpikir positif walaupun semuanya terasa sangat aneh. Adrian tidak tahu saja kalau video dirinya keluar club malam hanya memakai celana boxer saja telah menjadi berita viral di kampusnya.

"Di mana Antonio, Jonatan dan Bruno? Apa mereka bersembunyi karena tahu aku akan memberi mereka pelajaran?" rutuk Adrian disertai tangannya yang terkepal erat.

Selama berada di kampus, tak ada satupun mata kuliah yang Adrian ikuti. Pria itu disibukan mencari keberadaan ketiga sahabatnya yang seakan hilang seperti ditelan bumi. Adrian mencari mereka bukan sekedar untuk memberi pelajaran saja, tapi Adrian ingin menumpang tinggal di tempat mereka karena Adrian sudah tidak punya tempat tinggal lagi.

"Percuma juga mencari mereka, mereka memang tidak setia kawan! Aku akan memberikan pelajaran pada mereka lain kali saja, lebih baik aku ke apartemen Monica sekarang." wajah masam Adrian kembali berseri ketika membayangkan wajah cantik sang kekasih.

***

"Terima kasih pak." ucap Adrian setelah menerima uang kembalian dari supir taksi. Adrian yang biasanya selalu memberikan uang kembalian sebagai tips, kali ini terpaksa mengambil uang recehan tersebut karena Adrian sudah tidak memiliki uang lagi. Adrian terpaksa menggunakan jasa taksi online untuk menuju apartemen Monica karena jaraknya lumayan jauh dari kampus. Tidak akan sanggup jika harus berjalan kaki lagi.

"Monica sedang apa ya? Lebih baik aku langsung masuk saja, Monica pasti senang melihat aku datang." Adrian mencium wangi setangkai bunga mawar yang sengaja ia beli untuk sang kekasih.

Adrian sengaja tidak memberi tahu Monica akan kedatangannya dengan maksud ingin memberi kejutan pada wanita yang dicintainya itu. Adrian bisa masuk ke dalam apartemen Monica dengan mudah karena sudah tahu kombinasi sandinya.

"Kenapa kalian ada di sini?" kaget Adrian ketika melihat Jonatan dan Bruno ada di dalam apartemen Monica. Namun Adrian tak ambil pusing karena Antonio, Jonatan, Bruno, dirinya dan Monica sudah bersahabat sejak lama.

"Adrian, kenapa kau datang ke sini?" Jonatan tak kalah kaget akan kedatangan Adrian.

"Ini apartemen kekasihku, harusnya aku yang bertanya seperti itu pada kalian." Adrian membalikan keadaan.

"Di mana Monica?" netra Adrian berotasi mencari keberadaan sang kekasih, namun sosok Monica tak kunjung Adrian temukan.

"Jangan ke sana Adrian!" Jonatan dan Bruno mencoba menghalangi langkah Adrian ketika akan menuju kamar Monica.

"Kalian ini kenapa sih? Kenapa sikap kalian aneh sekali? Minggir!" Adrian melewati Jonatan dan Bruno begitu saja.

"Apa yang sedang kalian berdua lakukan?!" pekik Adrian dengan netra membelalak tajam. Monica dan Antonio sibuk membenarkan pakaian mereka yang sudah setengah telanjang ketika Adrian datang secara tiba-tiba.

"Adrian, ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku bisa menjelaskan semuanya kok." Monica terlihat panik seraya menutupi tanda merah di lehernya karena ulah Antonio. Sedangkan Antonio terlihat biasa saja karena sudah sejak lama Antonio ingin Adrian tahu tentang hubungan gelapnya bersama Monica. Bahkan Antonio adalah orang yang telah menyebarkan video memalukan Adrian di kampus.

"Tidak ada yang harus di jelaskan karena semuanya sudah cukup jelas. Kalian semua memang bajingan." meskipun hatinya hancur, Adrian masih mencoba untuk tersenyum.

Bukannya memberikan kejutan pada Monica, kini malah Adrian yang dibuat terkejut oleh kelakuan kekasih dan juga sahabatnya sendiri. Terkejut yang sesungguhnya.

Bersambung.

1
Anjani
OMG, cuma demi hp Nadin sampel rela tidur sama om-om
Anjani
astaga, ternyata Nadin jadi ani-ani😱
Anjani
semangat Layla💪
Anjani
mungkin ibu kamu kena pelet layla 😂
Dew666
👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩
Anjani
pak Hendra kayaknya sangat mencintai ibunya Layla, kenapa ibunya Layla malah lebih milih mokondo kaya si indra
Alisha Chanel: Hanya ibunya Layla dan Author yang tahu🤭
total 1 replies
Anjani
pantesan perusahaannya gak berkembang, rupanya di korupsi toh
Alisha Chanel: Susah emang😌
total 1 replies
Anjani
ternyata Indra bisa merasa bersalah juga
Alisha Chanel: Indra juga manusia🤭
total 1 replies
Anjani
dasar laki mokondo gak tahu diri🤬
Anjani
layla keren, gak mudah di tindak kaya pemeran utama waita di novel lain😂
Alisha Chanel: Tapi kurang laris novelnya kak, kayaknya pembaca lebih suka pemeran utama wanita yang teraniaya🤭
total 1 replies
Anjani
semoga ya mom
Alisha Chanel: Aamiin
total 1 replies
Anjani
dasar bucin😂
Anjani
seberat apapun masalah suami istri, akan selesai di atas ranjang 🤭
Alisha Chanel: Betul sekali🤭
total 1 replies
Anjani
suami istri sama saja ternyata
Alisha Chanel: Mereka jodoh😄
total 1 replies
Anjani
emak-emak mau kaya atau miskin mulutnya lemes🤭
Alisha Chanel: Betul, udah bakat alami kayaknya🤣
total 1 replies
Anjani
tidak semudah itu ferguso
Anjani
hebat joshua ush jadi profesor di usia muda, adrian aja blm lulus kuliahnya. semoga layla gak berpaling
Anjani
jangan beri celah pada pebinor
Alisha Chanel: Betul👍
total 1 replies
Anjani
makanya jangan gantung perasaan wanita
Alisha Chanel: Betul
total 1 replies
Anjani
dasar nenek gatel, udah tua pake inplan
Alisha Chanel: Makin dua makin jadi🤔
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!