NovelToon NovelToon
Gadis Manja Milik CEO Arogan

Gadis Manja Milik CEO Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / One Night Stand / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Nikah Kontrak / Konflik etika
Popularitas:17.6k
Nilai: 5
Nama Author: Diandra_Ayu

Lily, seorang mahasiswi berusia dua puluh tahun, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis hanya karena satu malam yang penuh jebakan. Ia dijebak oleh temannya sendiri hingga membuatnya terpaksa menikah dengan David Angkasa Bagaskara- seorang CEO muda, tampan, namun terkenal dingin dan arogan.

Bagi David, pernikahan itu hanyalah bentuk tanggung jawab dan penebusan atas nama keluarga. Bagi Lily, pernikahan itu adalah mimpi buruk yang tak pernah ia minta. Setiap hari, ia harus berhadapan dengan pria yang menatapnya seolah dirinya adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, di balik sikap angkuh dan tatapan tajam David, Lily mulai menemukan sisi lain dari pria itu.
Apakah Lily mampu bertahan dalam rumah tangga tanpa cinta itu?
Ataukah perasaan mereka justru akan tumbuh seiring kebersamaan atau justru kandas karena ego masing-masing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diandra_Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Tuan William

Malam ini, keluarga besar Bagaskara berkumpul. Termasuk Tuan Handoko dan Nyonya Amanda, mereka baru tiba dari luar kota. Terpaksa mereka harus meninggalkan pekerjaan mereka untuk menemui Tuan William, ayah Kandung Tuan Handoko yang tak lain adalah pemilik perusahaan Moonlight company.

"Hemm. Cantik. Seleramu bagus juga, Dav," puji seorang pria tua dengan senyum angkuh yang begitu khas.

"Terima kasih, Kek. Bagaimana kabarmu? Lama kita tak jumpa," ucap David berbasa-basi.

"Hahaha ... Bisa kamu lihat sendiri kabar kakek saat ini. Cukup baik setelah skandal yang menimpa dirimu," sindirnya.

David menghela nafas berat. Dirinya tentu saja sudah tahu sindiran itu akan dilayangkan sang kakek. Namun ia hanya bisa diam tanpa melawan. Tuan William adalah yang paling ditakuti dan disegani seluruh keluarga Bagaskara. Setiap keputusan yang ia ambil adalah telak tanpa dapat dibantah.

"Soal yang satu itu, aku minta maaf. Semua karena kecerobohanku. Aku khilaf dan telah mencoreng nama baikmu. Aku pantas mendapatkan hukuman darimu, Kek," ucap David.

"Hahaha... Kau memang ceroboh. Harusnya kakek datang lebih awal dan hukum dia. Pria itu memang sangat memalukan!" timpal Ricardo yang saat ini berada bersama mereka di meja makan panjang yang biasanya sepi itu.

Nyonya Amanda langsung menyikutnya. Kebiasaan Ricardo, pria itu tak bisa menyaring ucapannya bahkan di depan sang kakek.

Melihat kedua cucunya yang tak pernah akur itu, tawa sumbang dari Tuan William terdengar menggema. Tawa yang menakutkan bahkan untuk anak kandungnya sendiri, Tuan Handoko. Dibalik kebengisannya, pria itu sangat takut pada sang ayah. Tuan William memiliki kendali penuh atas perusahaan dan semua aset milik Bagaskara grup.

"Hahahha... Kalian dari dulu tidak pernah berubah. Lihatlah anak-anakmu, Handoko. Kapan mereka akan akur? Moonlight company tidak akan berjalan jika dua pewaris ini selalu bertengkar," ucap Tuan William melirik Handoko dan menatapnya dengan tajam.

"A–aku bisa mengatasinya, Yah. Moonlight company akan berjaya. Mereka ada dibawah pengawasanku. Lagipula saat ini Ricardo belum tertarik pada perusahaan kita," sahut Tuan Handoko sedikit salah tingkah. Ia menatap tajam ke arah Ricardo, anak bungsunya itu selalu saja membuat ulah.

"Kata siapa? Papi saja yang belum memberikan kesempatan padaku untuk terjun pada perusahaan. Papi terlalu mengagungkan pria itu. Pria yang bahkan telah mencoreng namamu sendiri," ucapnya sinis. Sindiran itu tentu saja membuat David berang. Kedua tangannya mengepal kuat, jika saja tidak ada kakeknya, sudah pasti Ricardo habis ia hajar hingga babak belur.

Sama halnya dengan David, Tuan Handoko pun sama geramnya. Namun ia hanya bisa diam tanpa bisa berbuat apa-apa. Hanya delikan tajam seolah menyiratkan kemarahannya pada anak bungsunya itu.

Seperti inilah keadaan di rumah ini. Setiap perseteruan pasti ada dua kubu. David yang selalu mendapatkan support dari ayahnya, sedangkan Ricardo yang selalu dimanja oleh ibunya. Keduanya selalu bertolak belakang dalam hal apapun.

Suasana menjadi tegang. Lily mamatung, ia bingung harus ngapain? Perutnya juga sudah terasa lapar, namun hidangan lezat di depan matanya sepertinya sia-sia. Seluruh penghuni rumah ini sepertinya lebih tertarik untuk berdebat daripada makan malam.

'Astaga, sampai kapan aku jadi kambing congek disini? Huft, apa begini kalau keluarga besar dari orang kaya ngumpul? Tidak bisakah makan dulu biar pikiran juga jernih?' Tenggorokannya terasa kering. Lily bahkan tak berani untuk sekedar mengambil air minum yang kini sudah tersedia di depan matanya.

"Ini menarik. Sangat menarik. Cucu-cucuku memang punya sifat yang menurun dariku. Hahaha... Sudah, sudah, soal perusahaan kita akan bahas nanti."

Tuan William yang terlihat bengis dan angkuh itu ternyata tidak seburuk yang Lily pikirkan. Ternyata ia malah mencairkan suasana yang menegangkan malam ini.

"Kedatangan kakek kemari tidak sedang ingin membahas tentang skandal itu. Toh gosip buruk itu juga sudah meredup. Kakek malah bersyukur, akhirnya David bisa lepas dari jerat wanita nakal itu," ucap Tuan William. Yang dimaksud wanita nakal adalah Veronica.

Hampir seluruh keluarga besarnya kecuali Tuan handoko tidak menyukai hubungan David dengan artis papan atas itu. Alasannya karena Veronica adalah artis film dewasa yang tentu saja bukan kabar angin lagi jika sering menjadi incaran para pengusaha. Namun selama David tidak menemukan bukti bahwa kekasihnya open BO, maka isu itu tidak berarti apa-apa untuknya. Veronica tetaplah menjadi yang nomor satu di hatinya meski keluarganya menentang.

Hatinya tiba-tiba panas dan ia tak terima dengan ucapan dari kakeknya yang mengatakan bahwa Veronika adalah wanita yang nakal. Tapi lagi-lagi ia tidak bisa berkutik. Pria itu hanya mampu menahan amarahnya dengan kepalan tangan yang kini meremat jemari Lily dengan kuat seolah ingin melampiaskan amarahnya pada wanita itu.

"Aaawww ...." pekikan Lily membuat perhatian semua yang ada di meja makan itu tertuju padanya. Wanita itu langsung menarik tangannya yang tadi terasa sakit akibat cengkraman kasar dari suaminya.

"Oh jadi ini menantu keluarga kita. Lumayan juga. Siapa namamu?" tanya Tuan William yang kini pandangannya tertuju pada wanita asing yang duduk di samping cucunya.

Tuan William dan Lily memang belum pernah bertemu sebelumnya. Bahkan saat skandal itu terjadi, Tuan William memilih untuk mengasingkan diri ke Jepang. Dirinya baru pulang setelah keadaan mereda. Semua orang percaya jika David dan Lily sudah menikah sebelum penggerebekan itu terjadi.

Lily tertegun saat pertanyaan itu tiba-tiba dilontarkan padanya. Ia mendongak, menatap pria tua dengan rambut yang hampir keseluruhan memutih. Senyuman terpatri jelas di wajah tuanya hingga membuat matanya menyipit. Tatapan nakal itu membuat Lily sedikit tidak nyaman.

"Perkenalkan, sa–saya Lily Jelita Wijaya, Tuan," ucapnya gugup.

"Oh, nama yang cantik. Senang berkenalan denganmu. Selamat datang di keluarga kami. Maaf saat pernikahan kalian, kakek tidak datang," ujarnya seraya menjentikkan jarinya. Tiba-tiba seorang pelayan membawa sebuah koper lalu diletakkan di atas meja makan.

Wanita cantik dengan gaun berwarna navy yang berkelap-kelip glamor itu menyipitkan matanya. Penasaran dengan apa yang dibawa pelayan pribadi Tuan William itu.

Ekspresi penasaran pun sama ditujukan oleh David yang duduk di samping istrinya. Begitupun dengan Tuan Handoko dan Nyonya Amanda. Namun tidak dengan Ricardo, karena saat ini tatapannya terus saja tertuju pada Lily. Ricardo merasa jika Lily semakin hari semakin cantik. Gaun yang digunakannya juga sangat pas dan begitu menggoda.

'Ahh, andaikan aku bisa menyentuh tubuhnya dan menciumi harumnya,' gumam Ricardo bersenandika membayangkan hal kotor dalam pikirannya.

Tuan William meminta pelayan untuk membuka koper tersebut. Dan dengan segera, pelayan pribadinya itu membuka koper yang terkunci dengan kode khusus.

Semua mata terbelalak melihat isi dari koper tersebut. Dimana sejumlah uang dan perhiasan nampak berkelip di dalamnya.

"Ini untukmu!" ucapnya yang membuat Lily semakin terbelalak tak percaya.

"A–apa? I–ini untukku?"  Wanita itu repleks menurup mulutnya sendiri dengan sebelah telapak tangannya. Sementara matanya seolah ingin melompat dari tempatnya. Ini bagai mimpi. Mana mungkin seseorang memberikan semua ini cuma-cuma. Apalagi seorang pria tua yang terkenal sangat kejam dan arogan , tak beda jauh sifatnya dengan sang cucu, David Angkasa Bagaskara.

"Ya, itu untukmu, Nona. Anggap saja sebagai -hadiah dariku atas pernikahan kalian," ujarnya santai.

"Apa? Kakek gak perlu melakukan itu." David menyela, seolah tak suka jika kakeknya memberikan perhiasan dan uang dalam bentuk dolar itu pada istri kecilnya.

"Apa hakmu melarangku, Dav. Kakek hanya ingin memberi hadiah untuk menantu." Tuan William menatap nyalang ke arah David sehingga membuat CEO arogan itu menciut seketika.

"Simpanlah, Nona. Suatu saat kau akan membutuhkannya," ucapnya ramah ketika berbicara pada Lily, berbeda jika pada anak menantunya yang terkenan ketus itu.

"Terima kasih banyak, Tuan. Anda sangat murah hati. Semoga tuhan memberkati anda, Tuan," ucap Lily menunduk hormat.

"Panggil aku kakek. Kau istri cucuku, itu artinya kau juga cucuku."

"Ba–baik, Tu, ehm... Maksudnya kakek," jawab Lily merasa sedikit canggung.

"Bagus. Kakek sangat senang . Resepsi pernikahan kalian akan digelar minggu depan. Jadi bersiap-siaplah!"

Semuanya kembali terbelalak. Terutama David, bahkan ia belum merencanakan apapun untuk resepsi. Dan jika pun diadakan, rencananya akan digelar sekitar dua bulan lagi. Mengingat saat ini dirinya tengah disibukkan dengan proyek baru.

"A–apa? Resepsi apa, kek? Mengapa aku tidak tahu?" tanya David protes.

"Kamu gak usah tahu. Jika nunggu kamu gak sibuk, mungkin sampai aku mati resepsi itu tidak akan dilakukan. Kau tahu beres saja. Amanda akan mengawasi anak buahku dalam menyiapkan resepsi itu. Bukan begitu, menantu?!" tanyanya pada Nyonya Amanda yang sebenarnya kebingungan juga karena ia sendiri tidak tahu menahu soal rencana Tuan William ini.

"Tapi seminggu waktu yang cepat, ayah. Apa bisa mengadakan pesta dalam waktu singkat ini? Sementara kau tahu sendiri relasiku sangat banyak." Tuan Handoko ikut bersuara. Ia merasa ini terlalu terburu-buru. Dan ayahnya itu selalu saja membuat keputusan tanpa meminta persetujuan anak cucunya.

"Kau meragukan aku? Bukankah sudah aku bilang jika istrimu yang akan mengawasinya langsung. Bukan begitu Amanda?" tanyanya menohok.

Mau tak mau ibu kandung David dan Ricardo itu mengangguk meski ia sendiri tidak yakin.

'Sial, seminggu dikira waktu yang lama? Dasar kakek tua, bisanya cuman nyuruh-nyuruh. Ckkk, kenapa aku yang jadi direpotkan? Bisa libur spa dan nyalon seminggu ini,' gerutu wanita cantik dengan dandanan hedon itu dalam hati. Ia  tidak bisa protes. Dirinya tentu saja tahu apa konsekuensinya jika membantah ucapan pria tua yang berkuasa itu.

***

Bersambung...

1
Thuty Natasya
kapan up lg thor
kalea rizuky
laki. menjijikkan lu cmburu lu aja ma jalang mu kelonan g mikir perasaan lily
kalea rizuky
makan itu jalang sisa
kalea rizuky
maless aja bkin cerai donk thor najis dpet bekass
kalea rizuky
laki menjijikkan
Wasni
Si David kepalanya perlu digetok palu biar sadar🤦‍♂️
Wasni
David. plin plan
Thuty Natasya
akhirnya tercium juga ikan busuk nya🤣
Nurjana Bakir
lanjut
Wasni
Rasanya nano2 bacanya
Thuty Natasya
semoga hubungan sama lily makin baik dan sedikit² nama dia tergeser🤣🤣
Thuty Natasya
semoga saja David sudah mulai sadar kalo pasangan yang selalu dibanggakan itu tak sebaik itu 🤣 jangan sampe keburu lily pergi baru sadar thor🥲
Thuty Natasya
aku suka makan bubur ayam tim diaduk wkwkkwkwkwk
Thuty Natasya
biasanya 3bab thor ko cuma 2 berasa dikit bngtt hehehehhe
Diandra Ayu: Sabar kak say, nanti habis Dzuhur ya di kasih bonus 😁
total 1 replies
Thuty Natasya
oh ternyata Ricardo bukan cucu kandung.. pantesan ya berambisi Amanda makin menjadi🤣 apa jangan² lily sama Ricardo saudara beda ibu thor🤣
Thuty Natasya
bagus pokoknya
Diandra Ayu: Terima kasih banyak kakak🥰🙏
total 1 replies
ahok wijaya
Gak kecewa! 👍
Diandra Ayu: makasih kak🥰
total 1 replies
Shinn Asuka
Gak bisa berhenti scroll halaman, ceritanya seru banget!
Diandra Ayu: Wah, makasih banyak kakak🥰🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!