Alrazi adalah seorang suami yang hanya memiliki pekerjaan sebagai tukang ojol, saat ia kembali ke rumah, ia semua bajunya sudah ada di teras rumah. Dan istrinya mengaku telah berhubungan dengan mantan pacarnya yang kaya.
Ia di usir dari rumah, dan motornya di ambil, akhirnya ia pun pergi dari rumah tersebut. Tak sengaja ia menendang sebuah kotak misterius, yang ternyata ada sistem.
Dengan adanya sistem, hidupnya berubah total menjadi lebih baik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4 Misi selesai
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
...happy reading...
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
Alrazi mengerang pelan saat kesadarannya kembali. Kepalanya berdenyut nyeri. Namun anehnya, tubuhnya terasa segar, seolah baru saja beristirahat panjang. Ia mencoba bangkit, memegangi kepalanya yang masih terasa pusing.
"Eh, tapi tadi aku seperti mendapatkan sesuatu? Tapi apa ya?" gumam Alrazi, berusaha keras mengingat kejadian sebelum ia pingsan. Ada sensasi aneh, seperti ada kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya, tapi ia tidak bisa mengingatnya dengan jelas.
Tiba-tiba, sebuah suara nyaring terdengar di benaknya.
Ting!
Sebuah panel virtual muncul di hadapannya, menampilkan tulisan-tulisan yang membuatnya terkejut.
[Misi Perdana]
[Menyelamatkan seorang anak-anak dari kecelakaan]
[Hadiah, Uang 1.000.000.000]
[Status misi sedang berlangsung]
"Ah iya, sistem," kata Alrazi, baru menyadari apa yang terjadi. "Eh, ada misi penyelamatan?" tanyanya bingung, menatap panel virtual itu dengan tatapan tak percaya.
Ia ingat sekarang, sebelum pingsan, ia merasakan kekuatan aneh yang mendorongnya untuk bertindak. Kekuatan itu sepertinya berasal dari 'sistem' ini. Tapi misi penyelamatan? Apa maksudnya?
Alrazi mencoba menenangkan diri dan berpikir jernih.
"Sistem, apa ini?" tanya Alrazi, menatap panel virtual di hadapannya dengan rasa ingin tahu.
[Ini adalah tugas yang harus Anda selesaikan jika Anda ingin mendapatkan uang 1.000.000.000] jawab sistem.
"Begitukah? Baiklah, akan ku selesaikan," kata Alrazi dengan nada bersemangat. Ia merasa tertantang untuk menyelesaikan misi ini.
Ia melihat sekelilingnya. Ia berada di pinggir jalan yang ramai, tepatnya di atas sebuah jembatan penyeberangan. Dari atas jembatan, ia bisa melihat lalu lintas yang padat di bawahnya.
Ia melihat ke kiri dan ke kanan, berusaha mencari anak yang harus ia selamatkan. Ia merasa gugup dan khawatir. Bagaimana jika ia tidak bisa menemukan anak itu? Bagaimana jika ia terlambat?
Hingga akhirnya, matanya tertuju pada dua orang yang sedang bergandengan tangan dengan seorang anak laki-laki di pinggir jalan. Mereka tampak seperti suami istri yang sedang mengajak anak mereka berjalan-jalan. Sepertinya mereka hendak menyeberang jalan.
Alrazi memperhatikan mereka dengan seksama. Ia merasa ada sesuatu yang aneh. Anak itu tampak gelisah dan tidak sabar.
Tiba-tiba, firasat buruk menghampirinya. Anak itu melepaskan tangan ayah dan ibunya, dan berlari ke tengah jalan. Sementara itu, sebuah mobil melaju kencang ke arah anak itu.
Jantung Alrazi berdegup kencang. Ia teringat akan misi penyelamatan yang diberikan oleh sistem. Tanpa berpikir panjang, ia berlari secepat mungkin menuruni tangga jembatan dan menuju ke arah anak itu.
Alrazi berlari sekuat tenaga, berusaha mengejar anak itu. Ia melihat anak itu berlari dengan riang, tanpa menyadari bahaya yang mengancamnya.
Mobil itu semakin mendekat. Alrazi bisa mendengar suara deru mesin mobil yang semakin keras. Ia tahu, ia harus bertindak cepat.
Dengan sekuat tenaga, Alrazi melompat ke tengah jalan dan meraih anak itu. Ia memeluk anak itu erat-erat dan berguling ke tepi jalan.
Mobil itu melintas tepat di depan mereka, hanya beberapa senti dari tubuh mereka. Alrazi bisa merasakan hembusan angin dari mobil itu.
Setelah mobil itu lewat, Alrazi membuka matanya. Ia melihat anak itu terbaring di sampingnya, tidak bergerak.
"Hei, kamu tidak apa-apa?" tanya Alrazi dengan nada khawatir.
Anak itu membuka matanya dan menatap Alrazi dengan tatapan bingung.
Anak itu terkejut menangis ketakutan, memeluk Alrazi erat-erat. Alrazi memeluk anak itu dengan erat, merasa lega karena berhasil menyelamatkannya.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Alrazi dengan nada khawatir.
Anak itu mengangguk, masih terisak.
"Jangan lari ke tengah jalan lagi ya," pesan Alrazi. "Itu sangat berbahaya."
Anak itu mengangguk lagi.
Alrazi mengantar anak itu kembali ke orang tuanya yang sudah panik mencari.
"Terima kasih banyak karena telah menyelamatkan anak saya," kata ibu itu, suaranya bergetar antara rasa senang dan haru. Air mata bahagia mengalir di pipinya.
"Sama-sama," angguk Alrazi, berusaha tersenyum meski rasa sakit di kakinya semakin menjadi-jadi. Ia mengeluh kesakitan dalam hati, namun berusaha menahannya agar tidak membuat orang tua anak itu semakin khawatir.
"Mari kami bawa kamu ke rumah sakit," ajak pria itu, ayah dari anak yang diselamatkan, dengan nada cemas. Ia melihat luka di kaki Alrazi cukup parah dan merasa bersalah karena anaknya hampir mencelakai pemuda itu.
"Ah, tidak usah, ini hanya luka kecil," tolak Alrazi dengan sopan, berusaha meyakinkan mereka. "Saya bisa mengobatinya sendiri di rumah."
Namun, orang tua anak itu tidak percaya begitu saja. Mereka melihat wajah Alrazi yang pucat dan keringat dingin yang membasahi dahinya. Mereka tahu, luka itu pasti sangat sakit.
"Tidak, kami tidak bisa membiarkanmu pergi begitu saja," kata ibu itu dengan nada tegas. "Kamu sudah menyelamatkan anak kami, kami harus membalas budi."
"Benar," timpal sang ayah. "Kami akan membawamu ke rumah sakit dan memastikan kamu mendapatkan perawatan yang terbaik."
"Ah tidak pak, saya pergi dulu, karena ada yang harus saya urus," kata Alrazi bergegas untuk pergi.
Ibu dan bapak itu merasa kecewa sekaligus merasa haru, karena pria muda itu membatu tanpa minta imbalan dan malah terluka.
Alrazi langsung berjalan untuk kembali ke bawah jembatan tempat ia beristirahat.
Ia merasa lelah, tapi juga merasa puas karena telah melakukan sesuatu yang benar.
Tiba-tiba, panel virtual muncul kembali di hadapannya.
Ting!
[Misi Perdana Selesai]
[Hadiah, Uang 1.000.000.000 telah ditambahkan ke saldo Anda]
[Selamat, Anda mendapatkan 1000 poin]
Alrazi terkejut. Ia tidak menyangka akan mendapatkan hadiah sebesar itu hanya dengan menyelamatkan seorang anak.
"Sistem, apa yang harus aku lakukan dengan uang sebanyak ini dan poin ini?" tanya Alrazi bingung.
[Itu adalah hadiah Anda, Anda bisa menggunakan uang sesuai keinginan Anda, yang pastinya dalam hal kebaikan, dan poin, poin adalah bisa di gunakan untuk apa saja, termasuk bisa mempelajari seni bela diri ]
Alrazi mengangguk mengerti. Ia merasa, hidupnya telah berubah sejak mendapatkan sistem ini. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi ia bertekad untuk menggunakan kekuatan dan uang yang ia miliki untuk melakukan hal-hal yang baik.
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
Hewan-hewan apa yang bikin kesal?
why bekas bininya pun dikerjakan
kenapa tak direjek saja
lanjut up lagi thor