NovelToon NovelToon
Kutukan Cinta Terlarang

Kutukan Cinta Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Duniahiburan / Cinta Terlarang / Office Romance / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:873
Nilai: 5
Nama Author: Cerita Tina

Luna tak pernah bermimpi bekerja di dunia hiburan, ia dipaksa pamannya menjadi manajer di perusahaan entertainment ternama.

Ia berusaha menjalani hidup dengan hati-hati, menaati aturan terpenting dalam kontraknya. Larangan menjalin hubungan dengan artis.

Namun segalanya berubah saat ia bertemu Elio, sang visual boy group yang memesona tapi kesepian.

Perlahan, Luna terjebak dalam perasaan yang justru menghidupkan kembali kutukan keluarganya. Kejadian aneh mulai menimpa Elio, seolah cinta mereka memanggil nasib buruk.

Di saat yang sama, Rey teman grup Elio juga diam-diam mencintai Luna. Ia justru membawa keberuntungan bagi gadis itu.

Antara cinta yang terlarang dan takdir yang mengutuknya, Luna harus memilih melawan kutukan atau
menyelamatkan orang yang ia cintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cerita Tina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpergok

Setelah mengurus beberapa hal tentang pendisiplinan Elio di panti jompo, Luna bergegas menyusul ke lokasi syuting Neonix.

"Sorry guys, aku telat." ucapnya pada mereka.

Marcel hanya mengangguk paham. "Yup, santai saja."

Syuting itu diadakan di sebuah vila. Para anggota sudah bersiap dan berkumpul di halaman. Mata Luna melirik mereka dan berhitung. "Hmm kenapa hanya ada enam orang." batinnya.

Dia memeriksa lagi, satu persatu. Ada seorang yang tidak ada disitu. Dan memang benar itu adalah Noel, si bungsu.

"Noel mana?" tanyanya pada Marcel.

Marcel langsung celingak-celinguk mencarinya. "Sepertinya didalam, masih siap-siap."

Luna langsung masuk ke dalam untuk memeriksanya. Ia menelusuri hampir semua ruangan. Begitu sampai ke satu ruangan ujung yang bertuliskan 'Ruang ganti member Neonix 2', langkahnya sedikit tertahan.

Ruangan itu tampak aneh, pintunya hanya terbuka sedikit. Namun ada tampak bayang-bayang orang didalamnya.

"Kenapa Noel belum siap, apa ada masalah?" pikir Luna dalam hati.

Luna mencoba mengintip sedikit, Alangkah terkejutnya ia melihat 'Sintia', penata kostum terlihat memainkan tangannya di sela-sela dada Noel.

Noel duduk didepan meja rias, Sintia berdiri dibelakangnya. Tangannya bergerak mengelus bagian tubuh depan Noel dan sesekali seperti berbisik sesuatu ditelinganya.

Luna terpaku, ia merasa seperti sedang memergoki sesuatu yang tak seharusnya. "Apakah mereka pacaran?" batin Luna.

Sintia jelas umurnya sudah kepala tiga. Berbeda jauh dari Noel yang baru berusia awal 20 tahunan.

Namun yang membuatnya aneh adalah, wajah Noel terlihat tegang. Insting Luna langsung berkata, "Ada yang tidak beres."

Brak!!!

Pintu itu dibuka keras oleh Luna. Sintia dan Noel sontak terkejut. Sintia langsung melepaskan tangannya dan mundur beberapa langkah.

Sintia berdehem pelan. "Ada apa Luna? apa kau tak bisa membuka pintunya dengan pelan?"

Luna melirik tajam ke arahnya, lalu menoleh ke arah wajah Noel yang tegang dan seperti penuh harap.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Luna tegas.

"A..apa maksudmu?, jelas saja sedang bersiap-siap." jawab Sintia tergagap.

"Benarkah? sepertinya tidak seperti itu. Kau sedang menyiapkan apa?, kulihat tanganmu begitu menikmati dada Noel." pancing Luna.

Sintia berusaha membela diri, "Aku hanya ingin memeriksa untuk persiapan fitting selanjutnya."

Luna tertawa miring, "Benarkah itu Noel?"

Noel yang mendengar itu langsung menunduk. Dibalik cermin, Luna melihat sekilas Sintia seperti memelototi Noel.

"Aku heran, ruangan ini punya suhu yang sangat dingin." Luna melirik ke pendingin ruangan itu yang menunjukkan angka 17 derajat celcius.

"Tapi mengapa pelipismu penuh keringat Noel?" lanjut Luna.

Noel mengangkat wajahnya, ia seperti ingin mengiyakan apa yang menjadi dugaan Luna.

"Apa kau dilecehkan?" tanya Luna spontan.

Mata Noel tampak berkaca-kaca. Ia langsung mendekat ke arah Luna. Seketika Luna menarik napas panjang. "Sungguh keterlaluan!!" geramnya.

Sintia berkilah, Matanya melotot ke arah Luna. "Berani sekali kau menuduhku? Tidak ada bukti aku melecehkannya." ucapnya sedikit berteriak.

"Ada." kata Luna mantap sambil mengarahkan jarinya menunjuk ke kamera Cctv yang mengarah ke pintu. Jelas posisi mereka tadi pasti terekam.

Sintia kaget, "Si***n, berani sekali kau menuduhku. Kau anak baru, tahu apa kau?"

Disisi lain, Rey dan Marcel merasa penasaran karena Luna dan Noel tak kunjung keluar. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mengecek.

Alangkah terkejutnya mereka melihat Luna bersitegang dengan Sintia.

"Ada apa ini?" tanya Marcel lantang. Noel langsung melangkah pelan ke arah mereka.

Luna mengambil ponselnya dan menelepon manager umum divisi satu.

"Halo, saya ingin memberitahu. Mulai hari ini, Sintia tidak bisa bekerja lagi dengan kita. Secepatnya tolong buat surat peringatan dan sidang karena dia sudah melakukan pelecehan pada salah satu anggota tim Neonix." katanya tegas.

Marcel dan Rey tercengang mendengar itu.

"Apa itu benar, Noel?". tanya Rey dengan hati yang mencelos. Noel pun mengangguk sambil terisak.

"Kau tak bisa begitu Noel, kau juga menikmatinya kan?." sela Sintia, dia masih saja berusaha membela diri.

Setidaknya kalau hancur, ia tak ingin hancur sendirian, pikir Sintia. Walaupun kenyataannya bahwa benar ia melakukan itu, dan Noel memang korban disini.

Tak lama ponsel Sintia berdering, itu adalah tim khusus dari divisi satu. Ia disuruh kekantor agensi secepatnya. Tangan Sintia bergetar memegang ponselnya.

Anggota lain dan beberapa kru tampak berkumpul didepan pintu karena mendengar suara mereka.

Sintia berjalan melewati Luna, ia bergegas hendak meninggalkan tempat itu. "Awas kau, lihat saja nanti." Ancamnya kepada Luna.

Luna yang berdiri dengan melipatkan kedua tangan di depan dadanya, hanya menatap Sintia berlalu dengan sorot mata tajam.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!