"Selamanya kau hanya akan menjadi wanita penghangat ranjangku, Anna! Segera setelah kau melahirkan anak untukku, aku akan langsung menceraikan mu." Alexander.
"Aku tidak pernah menjebak mu Tuan, kumohon jangan memperlakukan aku seperti wanita murahan." Anna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
Episode 14
***
Di sisi lain,
Anna sudah mengenakan pakaian rapih, dia membawa tas kecil dan keluar dari rumah.
Dia tidak memiliki kendaraan jadi dia harus berjalan cukup jauh ke jalan besar dan menuju halte busway.
Lokasi rumah mereka terletak di pinggir kota, tempatnya sangat asri dan sejuk, di pinggir jalan banyak pepohonan dan bunga-bunga liar, lapangan hijau yang rindang juga terbentang luas.
Anna tidak bisa melihatnya tadi malam karena hujan badai, tapi setelah matahari terbit dia bisa melihat keindahan tempat ini.
Dia melihat bunga-bunga yang sangat indah, walau terkena hujan badai masih banyak yang terlihat mekar dengan megahnya.
"Kalian kuat sekali, ijinkan aku mengambil beberapa dari kalian ya, aku ingin membawanya ke ruangan Ayah." Anna memetik beberapa bunga secukupnya, kemudian dia membawanya ke rumah sakit tempat dimana Ayahnya dirawat.
Rutinitas Anna terlihat sama seperti sebelumnya, kecuali satu dia tidak lagi bekerja sebagai pelayan, Anna akan duduk seharian menemani Ayahnya.
Menceritakan hal-hal menyenangkan karena Anna yakin Ayahnya bisa mendengar nya, tapi tentu saja Anna tidak memberitahu jika dia telah menikah, dia tidak ingin Ayahnya syok dan keadaan nya semakin memburuk.
Setelah itu, Anna memutuskan untuk pulang, menggunakan busway dan melihat keramaian di pusat kota yang tak pernah berhenti terlihat sibuk.
"Tring!"
Tiba-tiba saja ada pesan masuk dari seseorang, yang selama ini menjadi teman baik Anna, seorang lelaki tampan yang selalu setia berada di sisi Anna.
"Anna, aku tidak bisa melihatmu dimana pun, apakah kau sudah tidak bekerja di kediaman Kakek Arthur lagi?"
"Padahal aku ingin membawamu ke suatu tempat, tolong kirimkan aku pesan ya, aku jadi khawatir padamu."
"Aku berharap kau baik-baik saja."
Pesan itu menciptakan senyuman kecil di wajah Anna, di dunia luas yang begitu kejam ini masih ada satu orang yang ternyata mengkhawatirkan nya selain Ayahnya.
"Jangan khawatir Kak, aku baik-baik saja, aku akan menghubungimu jika aku punya waktu ya. Terimakasih sudah mengkhawatirkan aku."
Anna membalas dengan pesan singkat, kemudian dia turun dari busway karena dia sudah sampai ke tujuannya.
Saat dia turun dari busway, dia melihat matahari keemasan sudah terlihat megah di langit jingga, dia berjalan menyusuri jalanan dan akhirnya angin segar kembali menyapa.
Artinya rumah yang menjadi tempat nya bermalam tadi malam sudah ada di ujung saja.
Saat itu, dari kejauhan Anna melihat mobil suaminya sudah datang, artinya suaminya sudah pulang bekerja.
Anna berhenti melangkah dan menoleh ke arah mobil itu, karena dia tidak pernah melihat Alexander pulang begitu cepat bahkan ketika dia tinggal di kediaman Kakek Arthur.
Anna sudah tahu mobil itu akan berlalu begitu saja tanpa menghiraukan nya, tapi tetap saja Anna melangkah ke sudut jalan dan berdiri disana membiarkan suaminya lewat lebih dulu.
Tapi diluar pemikirannya, mobil itu berhenti tepat didekatnya, kemudian kaca mobil terbuka dan ...
"Ah sayang, siapa dia?" Seorang wanita yang berpenampilan sangat seksi terlihat menggandeng tangan Alexander.
Wanita cantik itu menoleh ke arah Anna yang terkejut dengan matanya yang membulat.
"Dia?"
Alexander menyeringai tipis, menatap Anna dengan tatapan yang tajam dan kemudian melanjutkan ucapannya.
"Hanya seorang pelayan rumah, bukan siapa-siapa, tidak perlu menghiraukan nya."
Balas Alexander membuat hati Anna serasa dihimpit karena rasanya sangat sakit dan sesak, matanya membulat dan mulai berkaca-kaca, wajahnya yang putih pucat mulai memerah karena ucapan suaminya.
Anna buru-buru menunduk dan tak mengatakan apapun, kemudian mobil itu pergi begitu saja meninggalkan nya sendirian.
Alexander melihat nya dari kaca mobil, tubuhnya yang kurus dan caranya menunduk sangat menyedihkan, rambutnya diikat setengah membuat angin lembut menggoyang nya dengan halus.
Dengan keindahan itu, dia terlihat sangat menyedihkan.
"Heh, siapa suruh kau menjebak ku dan menjadi istriku Anna! Ini baru permulaan!"
Geram Alexander berencana menyakiti Anna lebih hebat lagi, sampai Anna memilih untuk pergi dengan sendirinya.
***
Sedangkan di sisi Anna,
Ketika mobil itu menghilang dari pandangannya, ada rasa sesak yang sangat hebat di dadanya sekarang.
Dia menepuknya dan mengusapnya dengan keras.
"Haaaah!"
"Aku tidak boleh sakit hati, sejak awal dia memang tidak menginginkan aku!"
"Walau dia sudah menjadi suamiku, tapi dia tetap lah seperti bintang di mataku, sama seperti sebelumnya tak akan pernah bisa aku raih."
"Jadi jangan sakit hati Anna, kau tidak pantas sakit hati!"
Anna melangkah dengan pelan, mengusap air matanya berkali-kali, tapi walau dia sudah meyakinkan dirinya jika dia tidak seharusnya sakit hati tetap saja rasa sakit itu menghujam nya dengan begitu hebat.
***
Sekarang, ketika matahari sudah terbenam dan gelap menguasai bumi, Anna berdiri di depan pintu rumah dengan tangan yang dikepal hebat.
Dia tidak berani masuk ke dalam, dia tidak tahu apakah yang akan dia lihat disana.
Tapi Anna memberanikan dirinya, dia membuka pintu dan saat ia masuk dia bisa mendengar tawa wanita tadi, sepertinya keduanya berenang di kolam belakang.
Anna yang mendengar itu langsung buru-buru ke lantai dua dan menuju kamarnya, tapi karena pintu balkon terbuka dia jadi bisa mendengar apa yang mereka berdua lakukan.
"Hahahaha, sayang kau gagah sekali."
"Ayo masuk kesini, berenang bersama pasti lebih menyenangkan bukan?"
Seru wanita itu manja, Anna semakin sesak mendengar nya, dia dengan pelan menutup pintu balkon dan memutuskan untuk segera mandi.
Dia tidak mau mendengar semua itu, dia juga tidak berhak marah, karena dia bukanlah istri yang diinginkan.
Saat itu sebenarnya Alexander hanya duduk di dekat kolam, dia tidak melakukan apapun sedangkan wanita itu berpakaian remang seksi berenang dan menggoda Alexander sejak tadi.
'Apa yang dilakukan lelaki tampan ini? Kenapa dia sama sekali tidak menyentuhku?'
Wanita itu bergumam dalam hatinya, merasa kebingungan mengapa dia tidak menyentuh nya sama sekali.
Tadi, suruhan Alexander memang datang ke tempat dia bekerja dan menyewanya semalaman, tentu sebagai wanita panggilan dia senang apalagi bayarannya mahal.
Dan lebih senang lagi ketika melihat pelanggan yang memesan nya adalah lelaki segagah dan setampan Alexander, tapi anehnya sejak tadi lelaki ini tidak sekalipun menyentuhnya.
"Hmmmm ..."
Alexander melihat ke arah jam tangannya, kemudian dia tersenyum kecil, "Jam segini seharusnya dia berada di kamar dan bersiap-siap tidur!"
"Bagus ..."
Alexander bangkit dan dia menatap wanita panggilan itu dengan tatapan paling sinis yang pernah ada, wanita itu sampai terkejut dan terdiam.
"Segera keluar dari kolam dan ikut aku sekarang!"
Perintah Alexander membuat wanita panggilan itu secara spontan menurut karena entah mengapa dia sangat takut sekarang.
Dia mengikutinya hanya mengenakan pakaian renang yang sangat terbuka, dia mengikuti Alexander naik ke lantai dua dan nampaknya Alexander menunggunya mendekat di depan pintu sebuah kamar.
"Kau harus terlihat sangat menggoda, kau harus menggodaku dan jangan pernah melepaskan genggamanmu dariku!" Perintah Alexander lagi dan saat itu dengan senang hati dia memeluk Alexander.
Kemudian ...
***
Bersambung...
Alex mbo y ngomong ny baik2 dong , jan seperti itu ,jelas Anna ketakutan karna ngomong kamu selalu membentak gda lembut2 ny 🤪