BOCIL HARAP MENEPI DULU.
*
"
Valencia Remi, seorang gadis muda usia 19 tahun dari desa. Dia memiliki rambut hitam panjang dan mata coklat yang indah. Senyumnya manis dan lembut, membuat semua orang jatuh cinta pada-nya. Cia Pergi ke kota jakarta untuk mengejar impian kuliah di universitas.
*
Cia berteman dengan seorang yang sudah lama tingal di jakarta dan memperkenalkan Kehidupan malam kota yang glamor.
*
Cia mulai terjebak dalam pergaulan bebas dan mengenal Aksa yang menawarkan Kehidupan mewah.
*******
"Jadi Cewek Gue, makan seluruh kehidupan Lo....Gue yang tanggung." Kata Aksa.
*
"Kamu tau kan ? Aku sudah punya pacar." Jawab Cia.
*
*
Penasaran dengan pilihan Cia ? Yuk ikuti kisahnya..!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Berujung kokopan panas
0o0__0o0
Entah Siapa yang memulai ? kini Aksa tengah menciumi leher jenjang putih mulus miliki cia, Ciuman itu kini naik ke rahang-nya. Sesekali Aksa menjilati bagaikan sebuah es krim.
"Engghhh...! Aksa." Cia melenguh, merasa nikmat.
Pelan tapi pasti kini bibir Aksa telah melumat rakus bibir merah Cia, yang selalu menjadi candu untuk-nya.
Cia tidak melawan, deru nafas serta Jantung-nya sedari tadi berpacu kencang. Tangan-nya kini terangkat, melingkar erat di leher Aksa.
Mata ke-dua'nya terpejam rapat, menikmati sensasi gelayar nikmat yang mulai merambat ke seluruh tubuhnya.
Cia mulai terbuai dan tenggelam dalam ciuman memabukkan yang di berikan oleh Aksa. Hingga akhirnya dia membalas ciuman panas-nya dengan kaku. Namun mampu membuat sudut bibir Aksa terangkat sedikit.
"It's ok ! Jika Little Bunny masih bimbang, gue masih punya banyak cara untuk menjerat-nya." Seringai Aksa dalam hati.
Aksa semakin menekan tengkuk Cia, memperdalam ciuman-nya yang semakin panas dan mulai menuntut lebih.
Empt..! Empt..!
Aksa membuat Cia semakin lupa daratan, seolah Cia dibuat candu oleh setiap sentuhan memabukkan-nya. Membuat akal sehatnya lenyap, dan membuat Pikiran-nya kosong, hanya menyisakan napsu sesaat.
Cia benar-benar lepas kendali, dia membiarkan dirinya tenggelam semakin dalam dan membiarkan kebodohan merasuki otak-nya.
Aksa semakin bernafsu, melumat bibir mungil Cia bergantian. Mulai dari atas dan juga bawah. Sedangkan Cia juga melakukan hal yang sama, mengikuti jejak Aksa dengan lancar.
Satu tangan Aksa mulai merayap masuk ke dalam kaos yang Cia kenakan, mengusap lembut dari mulai perut rata-nya. Lalu perlahan-lahan naik ke atas gunung kembar sintal-nya, mengelus dari luar bungkusan kain kacamata.
Seketika tubuh Cia semakin meremang, saat Aksa menarik ke atas bra-nya. Lalu meremas, memijat manja buah dadanya dengan remasan kuat, namun tetap lembut, tidak menyakitkan. Hingga membuat Cia semakin terbang ke awan.
"Aahh...Aksa." Cia mendesah saat Aksa melepas lumatan bibir-nya. Nafas'nya memburu, menghirup rakus udara.
Suara desahan Cia, terdengar manja dan merdu di telinga Aksa. Itu sukses membuat nafsu Aksa semakin meningkat pesan.
Dibawah sana Pusaka'nya sudah mengembung sempurna, di tambah gesekan dari pantat Cia yang bergerak gelisah di atas pangkuan-nya. Itu semakin membuat Aksa tidak tahan ingin segera melahap gadis-nya.
"Arghhh...Valen. Bergeraklah lebih cepat." Bisik-nya mengerang nikmat.
Mendengar bisikan serak sensual Aksa, membuat tubuhnya seketika panas dingin. Cia meng-gerakkan tubuhnya cepat sesuai permintaan-nya.
"Ahhh...!"
"Erghhhh...!"
Ke-dua'nya saling mendesah dan mengerang penuh nikmat. Aksa langsung menarik lepas kaos Cia beserta Bh-nya, lalu membuang-nya asal.
Aksa benar-benar di kuasai api gairah, namun Ia menahan-nya sekuat tenaga agar tidak lepas kendali. Karena Cia masih dalam tahap penyembuhan trauma.
Aksa bergerak pelan, tapi pasti, agar mendapatkan kenikmatan tanpa membuat trauma Cia Kambu. Atau justru ini akan menjadi obat mujarab untuk menyembuhkan trauma-nya.
Aksa merendahkan kepala'nya tepat di bibir Cia, "Nikmati dan resapi, biarkan otak kamu kosong penuh kenikmatan. Untuk hari ini." Bisik Aksa serak.
Cia langsung membuka mata-nya, menatap sayu ke arah Aksa yang menatap'nya lembut, namun dalam. Hingga akhirnya Cia mengangguk singkat.
Aksa tersenyum tipis, lalu langsung melahap bibir Cia dengan kedua tangan meremas gunung kembar'nya. Mata Cia terpejam, menikmati dan meresapi sesuai perintah Aksa. Hingga membuat diri-nya melambung tinggi penuh sensasi aneh, namun tetap nikmat.
Cia bergerak semakin tak beraturan di atas pangkuan Aksa, serangan dari mulut, dan juga tangan Aksa, di kombinasikan dengan gerakan tubuh-nya yang saling bergesek-kan. Membuat tubuh Cia melenguh ke atas.
Hingga akhirnya tubuh Cia meng-gelinjang, mendapatkan pelepasan pertama-nya. Aksa langsung menarik mundur kepala-nya memberi ruang untuk Cia bernafas dan menikmati sensasi klimaks-nya.
"Nikmat, Hem..?" Bisik-nya. Tangan-nya mengusap peluh yang ada di wajah cantik gadis-nya.
Kepala Cia mendongak, dengan mulut setengah terbuka. Nafas'nya masih memburu naik-turun. Dan itu terlihat semakin sexy dan meng-goda di mata Aksa.
Aksa yang sudah tidak sanggup menahan gairah-nya, langsung merebahkan tubuh Cia di atas sofa panjang. Tangan'nya dengan cepat melepas kaos'nya sendiri.
Kini tubuh atas kedua'nya sama-sama polos, Aksa mengukung tubuh Cia, menatap penuh dengan kabut gairah tertahan. Dan itu sukses membuat tubuh Cia meremang.
"Dorong gue, jika Lo keberatan dan gue lepas kendali." Kata-nya mem-peringatkan. Cia mengangguk singkat sebagai jawaban-nya.
Aksa langsung menunduk, menatap gunung kembar sintal-nya yang sial-nya begitu menggoda iman'nya yang setipis tisu terbelah jadi dua. Jari-nya memilin-milin pucuk berwarna pink itu dengan gemas.
"Aaahhh...Aksa."
Cia merasa tubuh serta darah-nya berdesir hebat. Tubuhnya melengkung merasa, geli dan nikmat secara bersamaan. Apalagi saat Aksa mulai mengulum pucuk-nya.
Aksa menyusu, menghisap rakus pucuk kehidupan yang kering tanpa sumber air yang mengalir. Namun tetap terasa nikmat dan memabukkan untuk diri-nya.
"Ssstt...Aksa, pelan-pelan. Jangan di gigit." Desis Cia.
Aksa tidak merespon, dia asik dengan mainan kembar memabukkan untuk diri-nya. Tangan-nya meremas-remas gemas, dengan bibir menghisap rakus, di selingi gigitan jail.
"Sial, gue tidak tahan lagi, Little Bunny.'' Beber'nya serak, penuh kabut gairah.
Aksa langsung menarik turun celana jeans Cia dan celana jeans milik-nya sendiri, hanya menyisahkan kain segita saja.
Tubuh Cia langsung menegang kaku. Dan Aksa jelas menyadari itu.
"Rileks, Valen. Pejamkan matamu dan nikmati setiap sentuhan lembut dari tangan ku.'' Bisik-nya lembut. Tepat di depan bibir Cia.
Bahkan Aksa mengubah cara bicara-nya menjadi aku, kamu.
Tangan Aksa mulai mengusap lembut paha Cia, pelan tapi pasti. Lalu merambat naik ke atas, sampai pada bagian inti tubuh'nya. Jarinya mengelus lembut, dengan tatapan masih menatap mata Cia.
Cia menatap mata Aksa ragu-ragu dan juga takut, "A_aksa, Aku...aku ta_takut." Beber-nya gagap. Tubuh-nya menegang semakin kaku.
"Sssttt...'' Jari Telunjuk Aksa di letakkan di atas bibir Cia.
"Percaya sama aku, kamu hanya perlu menikmati sensasi nikmat-nya saja." Sambung-nya berbisik. Cia mengangguk patah-patah.
Tubuhnya terasa meremang, geli, nikmat, saat jari Aksa menggesek-kan cepat dari luar kain segita-nya.
"Erghhh...!" Cia mengerang merdu.
Aksa menunduk melihat ke bagian bawah-nya yang terlihat jelas tercetak. Karena kain segita-nya yang basah akibat pelepasan pertama-nya tadi.
Aksa semakin merendahkan wajah-nya, lalu menghirup aromanya. "Ahhh..Aroma ini, begitu candu." Ujar-nya serak.
Aksa mendongak-kan kepala-nya, menatap Cia penuh permohonan. "Boleh, aku menyentuh-nya, Little Bunny ?" Ijin-nya lembut.
Cia membalas tatapan mata Aksa ragu-ragu, namun Ia juga ingin merasakan sentuhan-nya.
Hingga akhirnya Cia mengangguk singkat. "Bo_bo_boleh..!" Jawab-nya gagap. Aksa langsung tersenyum lebar.
Aksa langsung menarik turun kain segita-nya, saat hendak menghisap-nya. Terdengar surah teriakan nyaring dari arah samping
"AKSA...APA YANG KAMU LAKUKAN, HUH..?"
0o0__0o0
lgsg hapus dari daftar perpus
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
katanya paling jagoan, terutama Aksa.
Aksa terlalu lemah kalo bersangkutan dengan cia, kalo kamu gitu para musuhmu mudah dong ngalahin kamu??