NovelToon NovelToon
PEWARIS YANG HILANG

PEWARIS YANG HILANG

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Urban-Mengubah takdir / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Trauma masa lalu
Popularitas:52.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Edane Sintink

Jerry adalah seorang anak yang malang. Sejak kecil dia telah kehilangan orang tuanya yang terbunuh dalam persaingan bisnis. Saat itu Jerry dilarikan oleh pembantu dirumahnya atas perintah dari ayahnya sebelum meninggal. Namun ketika dia baru berumur delapan tahun, pengasuh nya juga meninggal. Jerry sempat menjadi gelandangan sebelum bertemu dengan ayah angkatnya yang bernama Drako.
Di university, Jerry sangat terkenal sebagai mahasiswa yang sangat miskin. Dia selalu menjadi bahan hinaan dan sering di bully. Tapi siapa sangka bahwa dia adalah tuan muda dari keluarga William yang telah menghilang sejak masih berumur satu hari. Dia juga calon pewaris satu satunya dari aset keluarga sebelah ibunya yaitu kelurga Smith.
Seperti apa kelanjutan nya? Ikuti terus kisahnya dalam novel yang berjudul, PEWARIS YANG HILANG

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEWARIS YANG HILANG BAB 05

Mendengar perkataan Anton yang sangat menghina dan meremehkan, Jerry yang sejak tadi berusaha sekuat tenaga agar amarahnya tidak meledak segera menyemburkan ludah bercampur darah ke tanah.

Melihat ini mereka yang ada di tempat itu tertawa terbahak bahak, lalu Anton kembali melayangkan tamparannya dengan tenaga yang tersisa.

Pertarungan itu benar benar membuat nafasnya nyaris putus. Namun demi menjaga arogansi nya dia tetap berkata sambil berteriak,

"Berlutut kataku sekarang! Jika tidak, kau akan menyesal." Bentak Anton dengan nada penuh kemarahan.

Diaa sangat marah saat ini melihat Jerry masih tetap tak bergeming.

Saat itu Jerry menggeram dan berkata,

"Aku telah dipukuli oleh mu tanpa sedikitpun melakukan balasan." sambil menyeka darah di sudut bibirnya, Jerry bangkit berdiri lalu melanjutkan,

"Dan kau masih memaksa aku untuk meminta ampun. Ketahui lah Anton bahwa aku ini adalah laki-laki. Walau pun aku miskin namun aku masih memiliki harga diri. Sebagai lelaki jantan, aku pantang meminta maaf kepada orang sepertimu yang aku sama sekali tidak melakukan kesalahan apa pun. Apa lagi harus meminta ampun kepada orang yang memiliki sifat yang sangat tidak manusiawi seperti kamu. Bahkan jika saat ini aku mati, aku tidak akan sesekali meminta belas kasihan untuk kesalahan yang tidak pernah ku perbuat."

Sekali lagi jerry meludah ke tanah dan menatap mereka satu per satu lalu kembali berkata dengan nada sinis,

"Hey banci... anak orang kaya yang hanya bisa mengandalkan kekayaan dan pengaruh orang tua. Kalian bisa melakukan apa pun padaku. tapi aku bersumpah jika masih ada hari esok, kita pasti akan melakukan hitung-hitungan. ingat itu!" Kata Jerry dengan suara bergetar.

Herman yang berada di samping Jerry mengertakkan giginya.

Dia segera mencekal pergelangan tangan Jerry dengan niat untuk memelintir tangan tersebut. Namun segera Herman terkejut karena tangan yang berusaha untuk dipelintir olehnya laksana terbuat dari batu karang. Sedikit pun tangan itu tidak bergerak.

Saat ini Herman merasakan urat-urat dan otot pada lengan itu bersembulan mengeras kaku.

Herman yang tadinya ingin mematahkan tangan Jerry mulai merasakan dingin di belakang kepalanya.

Saat itu Jerry menggerakkan tangan kirinya kesamping mendorong tubuh Zeck yang berada disebelah kirinya lalu menghadap ke kanan dimana Herman masih berdiri dengan kepala di penuhi berbagai hal yang sulit di mengerti.

Saat itu Jerry telah merapatkan sedikit wajahnya kebagian samping tubuh Herman lalu berbisik,

"Herman ketahuilah! kalian berempat yang berada disini bukan lah lawan yang sepadan untukku. Bagiku kalian hanyalah seonggok kotoran yang benar-benar tidak ku pandang sebelah mata. Ingat Herman! Selama ini aku hanya mengalah dan terus mengalah. Kau harus tau sesuatu Herman bahwa aku tidak lemah seperti kalian yang bisanya hanya main keroyokan. Selama ini aku terus mengalah agar tidak menimbulkan masalah terutama terhadap studi ku. Jadi, tolong jangan paksa aku mencabut nyawa kalian satu per satu." Kata Jerry.

Saat ini nada suaranya benar benar telah berubah seperti malaikat maut.

Saat itu, Anton yang sama sekali tidak mendengar apa yang dikatakan Jerry kepada Herman mulai mendekat dan berkata,

"Kau benar-benar membuat kesabaranku habis." kata Anton berteriak. Lalu dia menjambak rambut Jerry dan menamparkan wajahnya dengan keras lalu kembali berkata,

"Hentikan segala omong kosong itu. apa yang kalian bicarakan? hei nak,.. ketahuilah bahwa ini bukan acara temu kangen. Tidak ada ramah-tamah disini. terserah kau mau percaya atau tidak, tapi yang jelas selagi kau masih berada satu kampus dengan kami, selagi itu juga aku akan membuat hari-hari yang kau lalui seperti di neraka."

Sejenak setelah selesai berkata begitu dia dengan keras mendorong Jerry kebelakang sampai Jerry jatuh terduduk di rerumputan pinggir jalan. Setelah itu dia segera berkata kepada teman temannya,

"Ayo kita tinggalkan tempat ini. Biarkan kucing kurap itu meratapi nasibnya."

Setelah berkata begitu sambil mendengus Anton segera berjalan meninggalkan tempat itu menuju tempat dimana tadi mereka memarkir Mobil.

Melihat Anton telah berlalu dari tempat itu, Herman yang hatinya mulai diliputi rasa ngeri segera mengikuti Anton dari belakang.

Setelah semua sampai dan memasuki Mobil, Anton segera menekan gas, lalu Mobil itu menghambur dengan suara meraung meninggalkan tempat itu.

Sesaat setelah Mobil Anton dan teman temannya meninggalkan tempat itu, Jerry yang masih terduduk di tanah segera bangkit berdiri.

Saat ini dia berasa tubuhnya benar bener remuk laksana di seruduk banteng. Sejenak dia mengatur pernafasannya meregangkan otot otot untuk melancarkan peredaran darah di tubuhnya. Setelah beberapa lama dia melakukan itu barulah dia melangkah pergi berjalan untuk kembali ke Asrama.

Di sepanjang jalan dia masih memikirkan yang terjadi barusan. Untuk saat ini dia masih bisa menarik nafas legah karena Anton dan antek-antek nya telah meninggalkannya. Namun dia tidak tau masalah apa lagi yang menantinya dimasa yang akan datang.

Saat ini Jerry telah sampai di depan pintu kamar di Asrama tempat tinggalnya. dia mengetuk pintu lalu berkata memanggil,

"Daniel, Riko apakah kalian didalam? apakah kalian belum tidur? Tolong bukakan pintu untukku!" Kata Jerry dari luar.

Tak lama setelah suara Jerry hilang, Pintu kamar pun terbuka. Terlihat Ryan berdiri di seberang pintu terkejut melihat tampang Jerry yang compang camping.

Ryan buru buru bertanya,

"Jerry kamu?... Apa yang terjadi denganmu?"

Melihat Ryan seperti melihat hantu, Riko dan Daniel segera menghampiri Rian dan bertanya,

"Ada apa Ryan? Apakah itu Jerry yang datang?"

Ryan hanya mengangguk dan menyodorkan kepalanya.

"Lihat lah keluar kamu akan tau!." Kata Ryan.

Daniel segera meninjau keluar dan terkejut melihat keadaan Jerry. Bagaimana tidak, dia melihat Jerry seperti habis di amuk massa. wajah memar, rambut acak acakan, tubuh kotor dan bajunya sobek di beberapa bagian.

Keadaan Jerry benar benar memprihatinkan saat ini. Namun Daniel hanya sejenak terkejut. setelah dia kembali bisa menguasai diri dia segera mengajak Jerry masuk.

"Masuk dulu Jer, kamu bisa menjelaskan nanti kepada kami. Sekarang kamu harus masuk dulu, segera lah mandi dan kamu bisa menjelaskan nanti kepada kami

" kata Daniel.

Riko dan Ryan menarik tangan Jerry untuk segera masuk. Saat itu Jerry hanya bisa menuruti kata-kata sahabatnya itu. Dia melangkah masuk, berjalan menuju lemari tempat pakaiannya mengambil handuk dan segera bergegas pergi ke kamar mandi.

Ketiga sahabatnya hanya bisa memperhatikan dengan berbagai pertanyaan dikepala mereka.

Setelah Jerry menghilang dibalik kamar mandi, Ryan mencolek Daniel dan berkata,

"Jerry itu, kamu lihat tadi kan? menurut mu apa yang terjadi dengannya?" Tanya Ryan penuh rasa penasaran.

Daniel hanya bisa menggeleng perlahan dan berkata,

"Bagaimana aku bisa tau Ryan, kita sama-sama disini saat ini. bagaimana aku bisa mengetahui apa saja yang telah terjadi pada Jerry."

Mendengar ini Riko kemudian menengahi,

"Sudah lah. Bukankah kita bisa bertanya langsung nanti kepada Jerry. Sebaiknya jangan berspekulasi, kita tunggu saja dia selesai mandi. Aku yakin dia pasti akan memberi tahu kita apa yang terjadi dengannya." kata Riko.

Daniel dan Ryan mengangguk setuju. lalu mereka sepakat untuk menunggu Jerry keluar dari kamar mandi.

Saat itu terjadi maka mereka akan memboombardir Jerry dengan pertanyaan.

Setelah beberapa lama menunggu, akhir nya Jerry yang telah selesai mandi berjalan keluar sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk. Lalu dengan tenang duduk di sebuah kursi tepat di depan ketiga temannya yang sedikit kebingungan melihat ekspresi wajah Jerry yang seolah olah tidak ada kejadian apa pun yang terjadi kepadanya. Ini mau tidak mau membuat mereka mengerutkan dahi dengan berbagai pertanyaan.

Riko yang memang terkenal sebagai orang yang tidak sabaran segera membuka mulut melempar beberapa pertanyaan kepada Jerry.

"Jerry, bukankah kamu mengatakan malam ini kamu akan bekerja sebagai pelayan sampingan di Restoran Bahagia?" Tanya Riko

Jerry mengangguk membenarkan.

"Ya. Aku dari sore memang bekerja di sana" Kata Jerry dengan singkat.

Mendengar Jerry hanya menjawab pertanyaannya denga sangat singkat Riko kembali bertanya,

"Jika kamu bekerja disana sebagai pelayan sampingan lalu mengapa kamu kembali secepat ini? dan mengapa keadaanmu sangat mengenaskan?" Tanya Riko dengan wajah penuh tanda tanya.

Jerry hanya menarik nafas dan menjelaskan. "Yah aku kan sudah mengatakan kepada kalian bahwa aku akan bekerja di Restoran Bahagia sebagai pelayang separuh masa.emang kepergianku dari Asrama adalah untuk bekerja karena sebelum nya Menejer bagian pelayan telah meluluskan permohonan kerjaku sebagai pelayan tidak tetap disana." Setelah menarik nafas sejenak Jerry melanjutkan,

"Awalnya pekerjaan itu berjalan dengan sangat baik. dari sore sampai hampir menjelang malam tidak ada sedikitpun kesalahan. Ini membuat beberapa pelayan dan Menejer sangat senang. Namun semuanya berubah setelah Anton dan antek-anteknya datang dan membuat jebakan untukku. Kamu kan tau bahwa Anton tidak akan pernah suka jika aku sedikit lebih layak. maka dia merancang sebuah keributan dan melimpahkan semua kesalahan padaku dengan tujuan agar aku kehilangan pekerjaanku."

Lalu Jerry menceritakan semua yang terjadi di Dalam Restoran tempat dia bekerja.

Dia juga bercerita tentang yang baru saja dialaminya ketika dia hendak kembali ke Asrama bahwa Anton dan teman-temannya telah menghadangnya di jalan dekat taman.

Mendengar penuturan dari Jerry secara menyeluruh, membuat Ryan, Daniel dan Riko menahan geram setengah mati dalam hatinya. Namun dia juga tau bahwa mereka tidak bisa memprovokasi Anton dan kawan kawannya. Ini karena mereka benar-benar tau siapa Anton dan sebesar apa pengaruhnya di kampus tempat mereka menuntut ilmu.

Riko mendengus dengan marah. Membanting Tinjunya ke lantai tempat tidur. Hatinya benar-benar marah.

Saat ini dia merasa andai dia adalah salah satu dari mahasiswa kaya di kampus mereka, sudah pasti dia bisa membela dan meminta keadilan untuk sahabatnya Jerry. Namun dia sadar siapa dirinya.

Oleh karena itu walau pun sangat pahit, namun dia segera menelan kemarahannya.

Jerry faham dengan benar perasaan sahabat-sahabatnya ini. dia tau bahwa kesetiaan yang dimiliki oleh Riko, Daniel dan Ryan adalah perasaan yang tulus dari sahabat untuk sahabat.

Perasaan ini sedikit membuat dia merasa kehangatan didalam hatinya.

Namun dia tau bahwa dia tidak boleh menarik sahabatnya ini kedalam masalahnya jika tidak ingin melihat sahabatnya ini akan mendapat masalah besar jika membuat ulah didepan Anton.

Oleh karena itu sambil tersenyum masam Jerry menepuk pundak Riko dan berkata,

"Sudahlah Riko. Aku tidak apa-apa." Kata Jerry meyakinkan.

Dia harus segera mendinginkan hati Riko. Karena jika sampai kemarahannya tidak segera redah, maka bisa di pastikan bahwa Besok Anton akan di labrak olehnya. Ini jelas akan menimbulkan kerugian besar bagi mereka dan akan membuat Riko masuk dalam situasi sulit.

Dia ingat suatu kejadian dimana saat itu mereka sedang duduk-duduk di taman sambil bernyanyi. Ryan adalah ? Satu-satunya diantara mereka yang bisa bermain gitar dengan baik.

Ketika sedang asik bernyanyi, tiba-tiba seorang anak laki laki datang mengganggu mereka.

Riko yang tidak perduli latar belakang anak lelaki itu segera menghajarnya sampai setengah mati.

Kejadian ini sontak membuat kampus tempat mereka belajar menjadi gempar. Bagaimana pun anak lelaki yang dihajar sampai babak belur itu adalah keponakan Profesor salah satu dosen senior di university.

ketika itu diputuskan bahwa jika Riko tidak bisa membayar kompensasi, maka dia akan segera di keluarkan dari kampus.

Maka untuk menghindari agar Riko tidak di keluarkan dari kampus, maka orang tuanya telah menjual sebidang tanah untuk membayar kompensasi kepada anak laki laki yang dihajar oleh Riko.

Jerry sangat hafal benar dengan perangai Riko. Oleh karena itu, sebisanya dia tidak ingin melibatkan teman temannya dalam masalah ini.

Setelah beberapa saat terdiam maka Jerry kembali melanjutkan kata-katanya sambil menatap kearah tiga sahabatnya itu.

"Aku sangat menghargai perhatian kalian terhadapku. Jujur saja aku merasa kehangatan itu di hatiku. Namun terus terang aku tidak ingin menarik kalian untuk terlibat dalam masalah ini. Aku merasa cukuplah hanya aku saja. Karena sejak awal, target mereka hanya aku dan bukan kalian. Jika kalian memaksa melibatkan diri kedalam masalah ini, maka kalian harus memikirkan Konsekuensi nya. cukup lah masalah yang kamu timbulkan dulu menjadi pelajaran berharga buat kita semua." kata Jerry sambil memandang kearah Riko.

Mendengar perkataan Jerry yang memandang kearahnya membuat Riko menyeringai kikuk. Dia ingat betul tentang apa yang dilakukannya waktu itu. Perbuatannya itu membuat orang tuanya harus menjual aset milik keluarganya hanya untuk membayar ganti rugi yang diakibatkan oleh perbuatannya waktu dulu itu.

Saat itu dia benar benar melihat kemarahan di wajah orang tuanya.

Saat ini Riko baru sadar akan maksud baik Jerry. Dia segera berdiri dan berkata, "Aku tidak bisa memaksamu Jerry. namun satu hal yang harus kamu ingat bahwa kami adalah sahabat mu. Sebagai seorang sahabat, kami tentu tidak bisa berpangku tangan menyaksikan sahabat kami diperlakukan seperti sampah begini."

Ryan dan Daniel juga mengangguk sama sama berkata,

"Benar kata Riko. Bagaimana pun kita adalah sahabat. Banyak hal baik itu suka atau pun duka telah kita lalui bersama. Bagaimana mungkin kami hanya bisa menjadi penonton melihat salah satu diantara kita dalam keadaan sulit."

Jerry tidak dapat lagi membendung air matanya yang tiba-tiba mengalir deras di pipinya.

Diaa buru-buru mengusapnya dan berkata,

"Kalian semua adalah sahabatku. Aku Jerry william sangat menghargai itu. kalian selalu ada disaat aku dalam suka mau pun duka. Terimakasih aku ucapkan yang sebesar besarnya dari lubuk hatiku. namun aku Berharap tolong jangan libatkan diri kalian. aku akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari Anton dan kawan kawannya agar mereka tidak memiliki kesempatan untuk menggangguku."

Melihat niat baik dari Jerry untuk tidak membiarkan mereka terlibat dalam masalahnya dengan Anton, membuat mereka tidak bisa memaksa lagi.

Mereka tau maksud Jerry adalah demi kebaikan mereka.

Mereka juga sadar dan faham benar jika mereka terlibat bentrok denga Anton, ini dapat dipastikan bahwa hari-hari yang akan mereka lalui kedepannya akan sangat sulit. Ini karena bukan hanya Anton anak orang kaya dan berpengaruh. Namun lebih dari itu bahwa ayahnya adalah dermawan di kampus ini.

Memikirkan akan hal itu membuat mereka menarik nafas berat. Mereka sangat bersimpati kepada Jerry. Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa untuk saat ini, mereka tidak memiliki solusi yang tepat.

Melihat mereka sama sama terdiam maka Jerry pun segera berkata,

"Teman-teman, sekarang sudah larut. sebaiknya ayo kita tidur agar besok bisa bangun lebih pagi."

Mereka mengangguk setuju. Lalu satu demi satu melangkah ke tempat pembaringan masing-masing untuk tidur.

Bersambung......

1
Yersi Novita
fiks,roxana ini adalah istri Drako yg hilang dan Clara anak yg dalam kandungannya dulu
Heny Yulifitria
Drakor......dasar anak bandel kemna saja kamu......ampun tuan saya merawat dn mebsarkn tuan. muda.....wkwk drko top dech..
sobat sebat
eh mana lisa, waduh salah satu perempuan yg selalu membela jerry
sobat sebat
musik alur cerita FB
sobat sebat
lah dikamar, kirain di kelas bgst
sobat sebat
yg kaya di hormati yg miskin di hina
sobat sebat
apakah Lisa?
sobat sebat
lah katanya mau disembunyikan, malah terang terangan
sobat sebat
kukira Syam mata2 dari keluarga patrik
sobat sebat
itu bapakmu cok
sobat sebat
tuan Syam pernah berselisih dengan darcoa kan, misi terakhir dia. bisa jadi dia mata2 di keluarga smith
sobat sebat
lah kirain rindi ikut lisa
sobat sebat
nah ku pegang kata2 mu, andai terbongkar Jery keluarga Smith, kamu harus melompat, kalo tdk melompat biar author saja yg melompat
sobat sebat
Anton pasti ga percaya dan ga trima dengan fakta ini
sobat sebat
mampus kau anton
XIO LONG LONG
keren thur kalo bikin novel begini saya suka saling terhubung cerita beda Jo wliam anak Jery Wiliam kreatif thur semangat
Heny Yulifitria
pingin ketawa ....
Mely Kanzafaiz
ceritax sgt bertele-tele
sobat sebat
kesuen
Heny Yulifitria
mengandung bawang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!