NovelToon NovelToon
Noda Pernikahan

Noda Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Penyesalan Suami
Popularitas:33.6k
Nilai: 5
Nama Author: e_Saftri

Pernikahan antara Ayyana Betari dan Prasetya Wiguna berjalan begitu harmonis bahkan keduanya mendapat julukan sebagai couple goals

Namun, pernikahan kedua Prasetya bersama seorang wanita atas permintaan sang ayah menjadi awal dari kehancuran biduk rumah tangga yang sudah berjalan empat tahun itu

Akankah Betari menerima pernikahan kedua suaminya dan menerima Sabrina sebagai madu? ataukah pernikahan atas dasar balas budi itu akhirnya menjadi noda dalam pernikahan antara keduanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ulang Tahun

Betari pulang lebih awal hari ini, sejak sore tadi wanita cantik ini disibukkan dengan berbagai bahan. Dirinya hendak membuat Red Velvet cake untuk merayakan ulang tahunnya malam nanti bersama Prasetya sang suami

Hari mulai gelap, Tari masih bergulat dengan red Velvet cake miliknya lalu beberapa hidangan yang akan menemani perayaan ulang tahunnya bersama Prasetya malam nanti

"Aku siap-siap dulu" Tari sudah selesai dengan kegiatannya. Red Velvet cake yang sudah selesai dihias telah ia masukkan kedalam lemari pendingin

Betari memutuskan untuk membersihkan diri sebelum sang suami kembali, sedikit berendam mungkin akan membuatnya lebih baik

"Gimana keadaan Sabrina?" Tanya Alvian dengan penuh Kekhawatiran. Prasetya baru mengabarkan jika Sabrina masuk rumah sakit dan Alvian segera datang, takut jika sesuatu yang buruk akan menimpa menantu dan calon cucunya

"Masih tidur, tapi tadi kata Juan keadaannya sudah membaik" Terang Prasetya membuat Alvian sedikit lega

"Syukurlah" Alvian mengucap syukur seraya mengelus dada "Kamu akan menemani Sabrina disini kan?"

"Iya pah, Pras nggak mungkin ninggalin Sabrina sendirian kan" Jawab Prasetya

"Baguslah, untuk sementara kamu fokus dulu pada kesembuhan Sabrina. Urusan kantor serahkan sama Joshua" Alvian menepuk pundak putra kesayangannya

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, itu artinya Prasetya akan tiba sebentar lagi

Betari sudah tampil cantik dengan dress berwarna putih yang panjangnya sampai mata kaki, rambut panjangnya dibiarkan tergerai indah

"Waah neng Tari cantik banget" Puji Ida yang merupakan asisten rumah tangga dirumah ini

"Terima kasih bik" Tari tersenyum manis

"Kalau gini den Pras pasti nggak ngedip ngeliat bidadari didepan mata" Goda Ida

"Ah bibi bisa aja" Tari menutup wajahnya dengan tangan saking malunya

"Ya udah kalau gitu bibi sama mamang kebelakang dulu, biar nggak ganggu" ucap Ida kemudian berlalu dari sana diikuti oleh sang suami

"Mas Pras mana ya? Tumben banget pulangnya lama" gumam Betari sambil melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya "Mungkin sebentar lagi"

Tari duduk dimeja makan dimana berbagai jenis makanan telah tertata dengan rapi, sesekali wanita cantik itu melihat keluar rumah apa suaminya sudah pulang karena malam kian larut, sebentar lagi pukul dua belas. Dirinya juga khawatir, takut terjadi sesuatu pada sang suami diluar sana

"Astaga, hp nya mati lagi. Gimana mau ngabarin Tari kalau gini! Dia pasti khawatir" Gerutu Prasetya

Telepon genggamnya mati, alhasil dirinya harus menunggu untuk bisa mengabari sang istri karena ponselnya masih dilakukan pengisian daya dan tidak mungkin juga menggunakan ponsel milik Sabrina sedangkan Alvian sudah pergi beberapa jam yang lalu

"Semoga Tari udah tidur dan nggak nungguin aku" Karena khawatir akan keadaan Sabrina, membuat Prasetya sepertinya lupa akan malam istimewa ini

Sementara dirumah Tari kian risau saja, ia sudah menghubungi sang suami tapi ponselnya mati, sementara Joshua juga tak bisa dihubungi

"Semoga mas Pras nggak pa-pa" Tari kembali duduk, memandang cake yang diatasnya diletakkan lilin dengan angka dua dan lima

Betari terbangun, entah sejak kapan dirinya tertidur dengan posisi seperti ini. Wanita itu masih dimeja makan lalu tidak sengaja tertidur

Betari meraih benda pipih yang ia letakkan diatas meja tepat disamping red Velvet cake dengan lilin diatasnya

Wanita itu melihat bahwa ada pesan yang dikirimkan oleh suaminya, lekas Tari membuka isi dari pesan tersebut. Disana tertulis bahwa Prasetya memiliki banyak pekerjaan dan tidak bisa pulang malam ini

Tak ada ucapan selamat ulang tahun atau apapun,  Tari menatap sendu cake indah didepannya. Ia nyalakan lilin lalu memejamkan mata, mengucap sebaris doa yang entah apa

"Selamat ulang tahun Tari" Betari meniup lilin diatas cake favoritnya, ulang tahun yang aneh kerena dirayakan seorang diri

Kecewa jelas ada, selama dirinya menikah dengan Prasetya, ini adalah ulang tahun yang paling menyedihkan mungkin lebih menyedihkan dibanding saat dulu ia hidup sendiri tanpa kedua orang tua

Betari kembali ke kamar, meninggalkan pesta perayaan yang sudah ia siapkan sejak sore hari. Makanan yang tertata pasti sudah dingin, dengan membawa rasa kecewa dirinya merebahkan diri di atas tempat tidur guna melanjutkan tidurnya yang tadi dimeja makan, masih ada beberapa jam karena masih pukul tiga dini hari

Pagi-pagi sekali, Betari sudah sangat rapi dan menuruni anak tangga dengan raut wajah yang jelas saja menyedihkan

"Selamat ulang tahun neng Tari" Ida bersama sang suami sudah menunggu kedatangannya di depan tangga

"Terima kasih bik" Wanita cantik itu tersenyum walaupun jelas itu dipaksakan

"Ini dari bibik dan suami" Ucap Ida seraya menyerahkan sebuah kotak yang dibungkus kertas kado

"Waah, terima kasih ya bik" Tari memeluk wanita paruh baya itu lalu beralih pada mang Diman suaminya

"Sama-sama neng, Bibi liat makanannya masih utuh dimeja, apa den Pras nggak pulang?" Tanya Ida yang langsung mendapat teguran dari sang suami

"Maafin Ida yaa neng! Mulutnya emang suka ngurusin urusan orang lain. Pasti karena sering ikutan gosip waktu belanja sayur" Ujar mang Diman membuat Ida tersenyum, wanita paruh baya itu jadi tidak enak hati terlebih melihat raut kesedihan dari wajah majikannya itu

"Nggak pa-pa mang, mas Pras emang nggak pulang semalam mungkin lagi banyak kerjaan dikantor" ujar Tari, wanita cantik itu segera berlalu setelah menitipkan hadiah dari dua pekerjanya untuk diletakkan di kamar

"Den Pras kok akhir-akhir ini berubah ya?"

"Nggak usah gosip, mending fokus kerja sana!"

"His ngomong sama kamu emang nggak seru" Ida berlalu menuju kamar Betari guna menyimpan kotak hadiah darinya

"Gimana keadaan kamu?" Tanya Prasetya pada sang istri yang duduk bersandar sembari disuapi

"Jauh lebih baik, terima kasih a" Sabrina mengukir senyum di bibirnya

"Untuk apa?" Prasetya kembali menyodorkan sendok berisi bubur dan segera disambut oleh wanita itu

"Karena aa udah jagain Sabrina semalaman"

"Itu sudah tanggung jawab aku Sabrina" Prasetya berucap dengan lembut

"Mbak Tari tau kalau aa disini?"

Prasetya menggeleng "Aku udah bilang ke Tari kalau aku harus lembur di kantor, dia pasti ngerti"

"Maafin aku ya a" Sabrina menunduk, ada rasa bersalah dalam hatinya karena sudah membuat suaminya ini berbohong

"Bukan salah kamu Sabrina, dan berhenti untuk memikirkan semuanya! Karena itu berakibat buruk untuk kesehatan anak kita" ujar Prasetya dan mendapat anggukan dari sang istri

"Setelah ini kamu minum obat terus istirahat aku masih ada urusan dikantor! Nggak pa-pa kan?" Kata Prasetya

"Iya"

Betari tiba di toko bakery miliknya, gurat kesedihan jelas terlihat dari raut wajahnya. Ucapan selamat ulang tahun belum ia dapatkan dari orang yang paling ia cintai

"Kejutan!"

1
Hanipah Fitri
lagi baca enak enak , eh malah dipotong.
lanjut lagi
partini
kamu kesini?
ada apa nak ?
Weh kata dah lama ga ketemu bukanya bilang aku bahagia kamu pulang ke rumah anaku lah malah tanya begono
Hanipah Fitri
Zayyan otw ada anakmu diperut Tari
Hanipah Fitri
lucu ha ha ha
Hanipah Fitri
akhirnya menikah juga Tari dan Zayyan
Hanipah Fitri
hancur deh hidup keluarga Pras
Hanipah Fitri
makanya jadi org tua jangan egois, balas Budi Bokeh dan banyak cara yg dilalui bukan dgn mengorbankan rmh tangga anak nya
Hanipah Fitri
tari sok jual mahal padahal mau
Hanipah Fitri
makanya nikah tari dgn zayyan
Hanipah Fitri
Tari sama Zayyan aja ya Thor
Hanipah Fitri
ego banget sih di Tari, gak mau nikah sama Zayyan
Hanipah Fitri
sedih dgn tari berakhir dgn duka
Hanipah Fitri
zayyan jangan nyesal ya kalau tari terjadi apa apa
Hanipah Fitri
waduh kasihan ni tari jadi sebatang kara.
Hanipah Fitri
lanjut kan lagi ya
Hanipah Fitri
lanjut
Hanipah Fitri
lanjutkan
Hanipah Fitri
lanjutkan tari, jangan lagi dihiraukan biru papanya Prasetyo karna dia lah biang keladinya
Hanipah Fitri
cinta sama tari tapi mengkhianati, gak cinta dgn Sabrina tapi menikmati malah ketagihan
Hanipah Fitri
sedih dengar kisah ibi nya Zayyan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!