Menjadi Ibu Susu Anak Adik Ipar

"Pe***ur" gumamnya. Langsung meninggalkan ruangan itu. Ada penyesalan dalam diri Angga. Dia sudah merusak kepercayaan adiknya dan diceraikan oleh istri ibu dari anak-anaknya. Sebenarnya Angga menyesal karena Raisa tidak bisa dia pertahankan. Raisa wanita baik-baik Angga tau itu. tapi Angga tidak bisa hidup dengan satu wanita saja.

Kalau saja Raisa mau menerima tabiatnya pasti mereka akan terus hidup bersama. Angga tidak ada niat untuk menikah lagi, istrinya hanya satu yaitu Raisa. Walaupun Angga banyak bermain wanita diluar sana. Angga tidak ada niat serius, atau menikahi salah satu dari mereka. Tapi sayang wanita itu lebih memilih untuk berpisah dengannya.

Setelah resmi bercerai Raisa kembali kerumah orangtuanya. Dia menjalani kehidupan sehari-harinya dengan berjualan didepan rumah. dibantu oleh ibu dan adiknya Fitri yang baru kelas delapan. Usia Fitri terpaut jauh dari Raisa. Raisa juga buka Ketringan siapa tau ada yang mau menikmati masakan buatannya. Seminggu bisa dua hingga 3 kali dia mendapatkan orderan. Entah itu buat selamatan ataupun pengajian. Seperti hari ini sudah ada pesanan Snack box buat acara pengajian ibu-ibu. Raisa dibantu ibu dan adiknya sedangkan ayah Raisa sudah lama tiada semenjak Raisa masih duduk di bangku sekolah.

Dengan begitu Raisa bisa bekerja sekaligus mengasuh anak-anaknya, dan masih rutin memberikan ASI kepada keponakannya Ameera. Walaupun tinggal cukup jauh tapi masih satu kota. menempuh satu jam perjalanan dari kediaman Raisa menuju kediaman mantan suaminya itu. Raisa mengirimkan ASI-nya yang sudah dibekukan Lewat OJOL.

Bisa empat sampai lima kali dalam sebulan, Raisa mengirimkan ASI-nya.

Untungnya sekarang Ameera sudah mendapatkan MPASI jadi Raisa cukup tenang.

****************************************

Setelah pulang kerja Angga langsung pulang kerumah. Tidak ada yang menyambutnya. Tidak seperti biasanya, Seperti ada yang hilang. biasanya setiap pulang kerja pasti anak dan istrinya selalu ada didepan rumah sambil menunggu dirinya pulang kerja. Sekarang tidak ada lagi yang menyambutnya dengan suara tawa dan tangis anak-anaknya. "Huuuu" suara napas kasarnya terdengar sangat menyayat jiwanya.

Setelah berpisah Angga memutuskan untuk tinggal dirumahnya sendiri, karena jaraknya lebih dekat dengan kantor tempat dia bekerja. Dan dia juga bebas mau membawa siapapun kerumahnya, tanpa Harus minta ijin dahulu. Seminggu sekali Angga menginap dirumah orangtuanya sekaligus minta jatah kepada adik iparnya tercinta.

Talita pun sering kerumahnya saat jam istirahat. wanita itu pasti ngajak dia ngamar. Tapi beberapa hari belakangan ini, wanita itu sama sekali tidak menghubunginya. Tentu saja Angga tau, alasannya apa?, sampai wanita itu tidak menghubunginya. Hanya satu alasannya, wanita itu sudah mendapatkan kepuasan dari pria lain.

" Siapa" tanyanya saat pintu rumahnya ada yang mengetuk. Angga yang habis mandi segera berjalan menuju pintu Hanya berbalut handuk yang menutupi bagian bawahnya. " Hani" ucapnya kala pintu rumahnya telah ia buka. Dia Hani teman kerja Talita. Hani kesal karena pria itu mengingkari janjinya untuk menemuinya beberapa hari yang lalu. Akhirnya Hani memutuskan mengunjungi Angga dirumahnya, rumah yang dulu ditempati Angga dengan istrinya Raisa. Hani adalah tetangga Raisa. Yang selalu memberikan informasi jika Angga tengah berselingkuh dengan adik iparnya.

Padahal Hani dan Raisa tidak lah berteman, hanya satu kampung. Hanya saja Hani jarang pulang dia membeli rumah didaerah dekat tempatnya bekerja. Sebenarnya Hani yang melaporkan perselingkuhan Angga dengan Talita bukan karena wanita itu kasihan kepada Raisa, seperti yang dia gembar-gemborkan, tapi lebih kepada iri karena Raisa yang pendidikan nya biasa saja, bisa mendapatkan lelaki pekerja kantoran seperti angga. Tentu saja Hani iri, dengan keberuntungan Raisa. Apa lagi pria itu membelikan raisa rumah Membuatnya tambah iri hati. Sebelum Raisa kenal Angga, tentu Hani duluan yang mengenal pria itu. Tapi kenapa harus Raisa yang pria itu nikahi, kesalnya.

" Darimana Kamu tahu alamat rumahku?" Tanya angga heran, karena wanita itu tiba-tiba sudah ada didepan rumahnya. Tanpa menjawab Hani mendorong tubuh Angga yang menghalangi pintu. Membuat Angga sedikit terhuyung. Hani yang sudah berhasil masuk kedalam langsung mendorong lagi tubuh Angga hingga jatuh terduduk mengangkang diatas sofa, hingga miliknya menyembul keluar dari belahan handuk yang dikenakannya. dengan sigap, Hani langsung jongkok dan menggenggam lembut benda yang masih tertidur itu. Membuat Angga menahan nafas kala tangan Hani mengusapnya turun naik.

"Akh..." Desahan yang keluar dari mulut Angga saat miliknya mulai terbangun, membuat wajah Hani sumringah. Hani menatap wajah Angga yang terpejam sambil mulutnya mengeluarkan desahan diakibatkan oleh tangannya jailnya " tentu aku lebih berpengalaman ketimbang Raisa maupun Talita" batinnya senang. Melihat Angga menikmati sentuhannya. Hani mulai memasukkan milik Angga yang sudah keras kedalam mulutnya. Dengan gerakan maju mundur dan memainkan kantong menyan milik Angga, membuat Angga tak tahan dengan rasa geli bercampur nikmat dimilikinya " kamu pinter banget sayang" pujiannya kepada Hani, Sambil menekan kepala Hani agar miliknya bisa terbenam dalam mulut Hani hingga hampir masuk ke kerongkongannya. dan menyemburkan laharnya disana. Yang ditelan habis oleh Hani.

Kini gantian Angga langsung mengangkat tubuh Hani keatas sofa dan melucuti pakaian bawahannya. Yang tidak mengenakkan CD. Mungkin wanita itu sudah berencana ingin bercinta dengan dirinya, mangkanya Hani dari rumahnya menuju rumah angga tidak menggunakan CD dan juga bra.

Angga langsung melumat milik Hani dengan lidahnya dan ketiga jarinya juga ikut masuk kesana membuat Hani terus mendesah nikmat, hingga akhirnya dia tidak tahan dan langsung mendapatkan pelepasannya. Angga yang miliknya sudah berdiri lagi, langsung memasukkan miliknya ke milik Hani yang sedang mendapatkan pelepasan membuat Hani teriak nikmat. Angga terus memompa hingga miliknya berkedut dan ...

Setelah kejadian itu Hani makin sering main kerumah Angga، dan menginap disana, kelakuan mereka layaknya suami-istri. Membuat warga resah dengan kelakuan dua sejoli itu. Peringatan pun sudah dilayangkan oleh RT setempat tapi tak ada tanggapan dari mereka. Membuat warga yang sudah kesal melaporkan perbuatan mereka kepada kepala desa. " Saya takut kampung kita ini kena azab, karena membiarkan perzinahan yang mereka lakukan dikampung kita " ujar warga setempat, yang sudah resah dengan kelakuan tetangganya.

" Iya pak, benar kata pak Mukti. sebaiknya kita usir mereka dari kampung kita, dari pada mereka memberikan contoh yang buruk, untuk kampung kita ini" ucap warga lainnya.

"Tenang...tenang bapak-bapak ibu-ibu kita tidak punya bukti, jadi jangan main hakim sendiri" ujar kepala desa mencoba menenangkan warganya yang sudah tersulut emosi.

" Alah.. pak lurah....Iki piye toh..., siapa bilang kita tidak punya bukti, lah wong mereka itu kumpul kebo. Saya pernah mendengar suara au au au sampai bedug subuh suaranya masih terdengar" ujar ibu yang rumahnya dekat dengan Angga sambil menirukan suara-suara yang keluar dari mulut pasangan zina itu.