NovelToon NovelToon
Setelah Kita Berpisah

Setelah Kita Berpisah

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kebangkitan pecundang / Cerai / Cinta Seiring Waktu / Menjadi Pengusaha
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Ariel tak menyangka pernikahannya dengan Luna, wanita yang sangat dicintainya, hanya seumur jagung.

Segalanya berubah kala Luna mengetahui bahwa adiknya dipersunting oleh pria kaya raya. Sejak saat itu ia menjelma menjadi sosok yang penuh tuntutan, abai pada kemampuan Ariel.

Rasa iri dengki dan tak mau tersaingi seolah membutakan hati Luna. Ariel lelah, cinta terkikis oleh materialisme. Rumah tangga yang diimpikan retak, tergerus ambisi Luna.

Mampukah Ariel bertahan ataukah perpisahan menjadi jalan terbaik bagi mereka?

Ikuti kisah mereka hanya di sini;👇

"Setelah Kita Berpisah" karya Moms TZ bukan yang lain.

WARNING!!!
cerita ini buat yang mau-mau aja ya, gaes.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13#. Menemui Luna

Mentari pagi menyorot tajam menerobos masuk melalui celah jendela menerpa wajah Luna. Membangunkan wanita itu dari tidurnya yang gelisah, di kamarnya di rumah orang tuanya. Semalam ia mencoba memejamkan mata, tetapi pikirannya berkecamuk seolah mengajaknya mengembara mengenang semua kenangan indah yang pernah diukirnya bersama Ariel.

Kini, ia masih tidak bisa percaya bahwa pernikahannya dengan Ariel akan segera berakhir. "Mungkin ini yang terbaik, daripada aku terus dilanda rasa cemburu, lebih baik aku melepaskannya," gumamnya.

"Laki-laki bukan dia seorang. Selama ini dia juga belum bisa mencukupi kebutuhan aku sepenuhnya." Ia menarik napas panjang, mencoba melepaskan beban di dadanya.

Luna meregangkan tubuhnya perlahan, merasakan lelah dan sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya. Aroma roti panggang menguar menggelitik indra penciumannya. Dengan enggan, ia bangkit dari tempat tidur lalu berjalan menuju jendela. Pemandangan halaman rumah orang tuanya yang asri, sedikit menenangkan hatinya yang sedang hancur.

Tiba-tiba, pintu kamarnya diketuk pelan. Bu Yeni masuk, membawa nampan berisi teh hangat dan roti bakar.

"Kamu sudah bangun, Sayang?" sapa ibunya lembut. "Ibu bawakan sarapan untukmu. Dimakan ya, biar ada tenaga."

Luna tersenyum tipis. "Terima kasih, Bu." Ia menerima nampan itu dan meletakkannya di meja kecil dekat tempat tidur.

Sang ibu duduk di tepi tempat tidur dan mengelus rambut Luna dengan sayang. "Tidak repot, Sayang. Kamu itu anak Ibu. Ibu cuma ingin kamu baik-baik saja."

Luna terdiam sejenak. Air matanya tiba-tiba menggenang di pelupuk mata. Ia berusaha menahannya, tetapi tidak bisa. Air mata itu akhirnya tumpah juga, membasahi pipinya.

Bu Yeni langsung memeluk Luna erat-erat. "Sudah, Sayang, jangan ditahan. Menangislah sepuasmu. Ibu ada di sini."

Luna menangis tersedu-sedu di pelukan ibunya. Ia meluapkan semua kesedihan, kekecewaan, dan kemarahan yang selama ini ia pendam. Ibunya terus memeluknya dengan erat, memberikan ketenangan dan kekuatan.

Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh kedatangan Lisa, adik Luna. "Loh, Kak Luna ada di sini? Kapan datang?" tanyanya seraya duduk di kursi di dekat meja rias.

"Trus Mas Ariel-nya mana?" lanjutnya bertanya.

Bu Yeni memberi isyarat pada Lisa agar diam dengan menempelkan jari telunjuk di depan bibirnya. Lisa pun mengangguk paham.

Luna melepaskan pelukannya dari ibunya, mengusap air matanya dengan tisu. "Mas Ariel nggak ikut, dia ada urusan," jawab Luna dengan suara serak.

Lisa menatap kakaknya dengan tatapan menyelidik. Ia tahu ada sesuatu yang tidak beres. "Tumben, Kak Luna ke sini sendiri? Biasanya kan, selalu bareng ke mana-mana? Atau jangan-jangan...?"

Bu Yeni mencoba menengahi. "Sayang, jangan banyak tanya dulu, ya. Kakakmu lagi nggak enak badan. Biarkan dia istirahat."

"Tapi, Bu..." Lisa masih penasaran.

"Sudah, nanti kita bicarakan lagi. Sekarang, kakakmu mau sarapan dulu," kata Bu Yeni sambil memberikan isyarat agar Lisa keluar dari kamar.

Lisa menghela napas. "Ya udah, deh," katanya lalu keluar dari kamar dengan bibir mengerucut.

Setelah Lisa pergi, Bu Yeni kembali menatap Luna dengan tatapan khawatir. "Apa rencanamu selanjutnya, Sayang?"

Luna menggeleng lemah. "Mungkin Luna akan menggugat Mas Ariel, Bu."

"Apa kamu sudah yakin dengan keputusanmu, Nak? Apa tidak sebaiknya kamu pikirkan dulu matang-matang? Jangan membuat keputusan di saat hatimu sedang marah. Ibu takut kamu akan menyesal di kemudian hari," ujar Bu Yeni mencoba mengingatkan.

"Siapa yang mau bercerai, Bu?" tanya Lisa yang tiba-tiba masuk kembali ke dalam kamar.

Bu Yeni dan Luna terdiam dan saling memandang satu sama lain, entah harus jujur atau menyembunyikannya dari Lisa.

*

Sementara itu, di tempat tidurnya yang kini hanya dirinya seorang, Ariel menggeliat, meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Saat membuka mata, dia tertegun. Tangannya meraba ke samping kini tidak ada lagi sosok Luna di sampingnya.

"Apa semuanya akan benar-benar berakhir?" gumamnya lirih. Kata-kata itu menggantung di udara, memenuhi ruangan dengan kesunyian yang menyesakkan. Dia bangkit dari tempat tidur, lalu berjalan menuju keluar dari kamar. Sepi tak ada siapapun.

Hampa. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan Ariel saat ini. Dia merindukan celotehan Luna di pagi hari, sentuhan lembutnya, bahkan pertengkaran-pertengkaran yang dulu sering terjadi di antara mereka. Semua itu kini tinggal kenangan.

Ariel tersenyum getir, rumahtangganya yang baru seumur jagung harus kandas di tengah jalan hanya karena keegoisan dan kesalahpahaman.

"Aku tidak boleh menyerah," bisiknya pada diri sendiri. "Aku akan mencoba membujuknya dan memperbaiki semuanya. Setidaknya aku harus berusaha apapun hasilnya nanti."

Ariel bergegas bersiap-siap untuk berangkat kerja. Meskipun hatinya masih terasa berat. Dia tidak ingin terlambat dan mengecewakan atasannya. Dia harus tetap profesional serta bertanggung jawab.

Setibanya di kantor, Ariel berusaha fokus pada pekerjaannya. Namun, pikirannya seringkali melayang pada Luna. Bagaimanapun dia masih sangat mencintainya. Dia bertanya-tanya, "Apa yang sedang dilakukannya sekarang?Apakah ia juga merasakan kesedihan yang sama denganku?"

"Apa nanti sore aku ke sana menemuinya? Aku yakin ia pulang ke rumah orangtuanya," gumamnya pada diri sendiri.

"Tapi sebaiknya aku datang ke kantornya saja, dulu," imbuhnya.

Maka setelah jam kantor selesai, Ariel pun nekad mendatangi kantor tempat Luna bekerja untuk menemui istrinya.

"Apapun yang terjadi aku tidak ingin kehilangan dia. Aku menjelaskan semuanya dan meminta maaf padanya," tekadnya dalam hati.

Sebelum sampai di kantor Luna, Ariel menyempatkan untuk membeli buket bunga kesukaan sang istri. Sambil tersenyum-senyum sendiri, Ariel mengemudikan mobilnya menuju kantor Luna. Namun, setelah beberapa saat, orang yang ditunggu tak muncul, Ariel pun keluar dari mobilnya dan bertanya pada security.

"Maaf, numpang tanya, Pak. Apakah Bu Luna lembur atau sudah pulang, ya?" tanya Ariel dengan sopan.

"Oh, iya maaf, Pak. Bu Luna tidak masuk kerja. Hari ini beliau cuti," sahut security tersebut.

"Baiklah, terima kasih, Pak." Ariel bergegas kembali ke mobilnya.

Selanjutnya Ariel pun meluncur menuju ke rumah mertuanya.

Dengan jantung berdebar kencang, begitu sampai di depan rumah mertuanya. Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri, lalu keluar dari mobil tak lupa membawa buket bunga yang tadi dibelinya dan berjalan menuju pintu rumah.

Ariel mengetuk pintu dengan ragu. Tak lama kemudian, pintu terbuka dan muncul sosok ibu mertuanya.

"Ariel? Ada apa kamu ke sini?" tanya Bu Yeni dengan nada dingin.

Ariel menelan ludah. "Saya ingin bertemu dengan Luna, Bu," jawabnya dengan sopan.

Bu Yeni terdiam sejenak, menatap Ariel dengan tatapan menyelidik. "Luna tidak ingin bertemu denganmu," jawabnya akhirnya.

"Tapi, Bu, saya mohon. Saya hanya ingin bicara dengannya," pinta Ariel dengan nada memelas.

Bu Yeni menghela napas. "Baiklah, tapi Ibu tidak janji Luna mau menemuimu," katanya sambil mempersilakan Ariel masuk.

Ariel mengikuti Bu Yeni masuk ke dalam rumah. Ia merasa gugup dan tidak nyaman. Tapi dia sudah siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.

.

.

.

Jangan lupa like dan komennya ya, gaes🤗

1
〈⎳ FT. Zira
lemoar dulu sebelum angus votya🤭
〈⎳ FT. Zira
rasain...🤪🤪
〈⎳ FT. Zira
keliarkan semua buktinyaa
〈⎳ FT. Zira
jiwa matrenya meronta juga.. bentar aja juga abis itu🤧🤧
Agunk Setyawan
seng penting pegatan
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
ora
Syukurlah nggak dapat harta gono-gini. Edan banget sih Luna. Sampai tabungan pun mau di hak milik😭🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo, ky mau ngerampok itu mah🤭
total 1 replies
ora
Kayaknya kamu deh yang bakal nyesel🤣😌
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: mungkin
total 1 replies
Aditya hp/ bunda Lia
yang baru di bab awal udah bikin esmosi .... 🤭
tapi seru 😂👍
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: makasih bintang 5 nya, beb say 🫶🫰
total 1 replies
Aditya hp/ bunda Lia
gak apa apa ... daripada bertele tele
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo, mungkin juga cepat dibikin tamat🤭
total 1 replies
Sunaryati
Semoga kamu semakin kuat dan karier kamu sukses
Nar Sih
moga persidangan berjalan lancar ya ariel
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: aamiin
total 1 replies
Aditya hp/ bunda Lia
kamu yang mau cerai tapi kamu yang sewot sendiri dasar sarap si lunba -lunba
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 😜😜😜😜😜🙃🙃🙃
total 3 replies
ora
Semangat Ariel. Nggak usah berlarut sedih untuk perempuan macam Luna ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: makasih kak
total 1 replies
ora
Drama. Kamu loh yang gugat😒
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: drama queen🤭
total 1 replies
Agunk Setyawan
iya masak hanya karna satu cewek jadi kacau msh bnyak yg baik ya ariel
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: huumm💪
total 1 replies
Esther Lestari
siapa lagi itu yang marah dan cemburu
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: siapa hayo
total 1 replies
Esther Lestari
semangat Riel
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 💪💪💪💪💪
total 1 replies
Nar Sih
semoga perceraian mu lancar riel ,lanjutt momz 👍
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: udah 2 bab loh mbak🤭
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
Fathan Dasopang bukan.? 🤭
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: siapa tuh? 😜
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
kalo yg ini aku setuju...😅/Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm//Hammer//Hammer//Hammer/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: kompor😜🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!