NovelToon NovelToon
Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor / Saling selingkuh / Bercocok tanam / Tamat
Popularitas:517.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Perkenalkan namaku Tuti berusia 25 tahun, anak pertama dari dua bersaudara.

Aku sudah menikah satu tahun dan belum mempunyai anak. Suamiku, Mas Sugeng (26) dia anak tunggal. Sedangkan ayahnya, Bapak Hendra (46). Beliau pensiunan PNS, kebetulan beliau pensiun dini untuk membuka usaha di rumah nya. Ibu dari mas Sugeng, Ibu Ani (42) kesibukannya menjaga toko di rumah.

Sampai suatu ketika tingkah pak Hendra begitu aneh, tingkahnya jauh berbeda saat aku baru pertama kali tinggal di rumahnya. Akhir-akhir ini beliau selalu mendekatiku saat suamiku bekerja dan Ibu mertuaku sibuk menjaga tokonya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 29

Setelah itu seperti biasa, pagi itu aku menyiapkan sarapan untuk keluargaku, perutku masih biasa saja, tidak ada gejala akan melahirkan. Setelah selesai menyiapkan sarapan, aku rebahan tapi tumben tidak bisa tidur siang, biasanya aku rutin tidur siang.

Aku beraktifitas seperti biasa, sampai menjelang malam, sekitar pukul 18.00 WIB. Tiba-tiba aku merasa lapar, aku ingat terakhir makan tadi pagi. Kemudian aku mengatakan kepada suamiku.

"Mas, aku lapar pengin Bakso yang pentolnya besar," ujarku kepada suamiku.

"Dimana ya, Dik" tanya suamiku.

"Di perempatan ada, Mas," kataku.

"Iya, tunggu, Dik," ujar suamiku.

Kemudian suamiku keluar untuk membelikan aku bakso. Kurang lebih 15 menit suamiku datang membawakan aku sebungkus bakso dengan pentol yang sangat besar.

"Ini, Dik, Baksonya," ucap suamiku sambil menyodorkan Bakso.

"Kamu nggak beli, Mas?" tanyaku karena suamiku membawa sebungkus Bakso saja.

"Aku kenyang, Dik," kata suamiku.

"Beli di mana, Mas?" tanyaku.

"Di dekat terminal, Dik," jawab suamiku.

"Pantesan lama," ujarku sambil membuka bungkus Bakso.

"Di perempatan tutup," kata suamiku.

"Terima kasih ya, Mas," ujarku sambil melahap pentol Bakso.

"Iya, Dik" kata suamiku.

Aku makan Bakso yang di belikan suamiku dengan lahapnya, karena memang aku sangat lapar, mungkin juga karena ini bawaan bayi di dalam perutku.

Bakso merupakan salah satu makanan favoritku, apalagi di tambah kuah yang pedas, kenikmatan tiada tara membuatku menjadi penggemar setia Bakso.

Saat jam menunjukkan pukul 21.00 malam, aku bersiap untuk tidur. Tapi perut tidak enak, aku bolak-balik ke toilet, aku buang air kecil dan besar, terus begitu sampai tengah malam.

Jam 23.00, aku coba tidur tapi tidak bisa, hanya 15 menit lalu bangun lagi untuk ke toilet.

Aku tidak tahu kalau ini adalah kontraksi. Sampai jam 03.00 Pagi, aku tidak bisa tidur, aku sampai merangkak setelah dari toilet, karena saking lemes nya.

Saat itu semuanya sudah tidur termasuk suamiku. Lalu aku membangunkan suamiku.

"Mas...mas...," panggilku sambil menggoyang-goyangkan badannya.

"Iya, Dik," jawab suamiku dalam keadaan setengah sadar.

"Mas, aku sakit perut," ujarku.

Mendengar aku sakit perut, seketika suamiku beranjak dari tempat tidur.

"Sakit perut kenapa, terlalu pedas kamu Baksonya?" kata suamiku.

"Bukan, Mas, sepertinya aku mau lahiran," ucapku lirih.

"Iya, Kah?" Suamiku kaget mendengar kalau aku akan lahiran.

"Tunggu, Dik, aku mau bangunkan Ayah sama Ibu," ujar suamiku sembari.keluar dari kamar menuju kamar mertuaku.

kemudian suamiku membangunkan kedua mertuaku.

"Bu...., Ayah," Panggil suamiku.

Tok...tok...tok...

Suamiku mengetuk pintu kamar mertuaku.

Kemudian ibu dan ayah membuka pintu kamarnya.

"Ada apa, Nak?" tanya ibu mertuaku.

"Tuti, sakit perut sepertinya mau melahirkan, Bu," ujar suamiku.

"Dimana Tuti?" tanya ibu,

"Di kamar, Bu," jawab suamiku.

Kemudian Ibu dan ayah masuk ke dalam kamar untuk melihat keadaanku.

"Sudah sakit perut, Nak?" tanya ibu mertuaku seraya tangannya memegang perutku.

"Iya, Bu, mules, sakit sekali," jawabku lirih karena menahan rasa sakit.

"Ayo cepat bawa ke rumah sakit," kata ibu mertuaku.

Aku pun bersiap-siap, ganti baju dan memakai pembalut agar cairan ketuban tidak merembes. Perlengkapan bayi sudah aku siapkan jauh-jauh hari di dalam tas.

Sambil menunggu suami dan kedua mertuaku, aku sempatkan untuk makan yang banyak agar bertenaga saat proses lahiran.

1
Jamayah Tambi
Klubini benar2 terjadi,sungguh jijik.Loya tekak bila bapak mertua setan merayu menantu iblis/Facepalm//Facepalm//Grin//Tongue//Awkward//Hey/
Jamayah Tambi
Patut pun kena cerai.Bukan dgn ayah mu saja.Tp juga Mas Dika, tetanggamu
Jamayah Tambi
Jangan percaya.Cetaikan perempuan durjana tu.Tak cukup satu burung.Semua dia nak.
Jamayah Tambi
Kau ni memang mengundang nafsu.Berbaring depan tv.sambil nonton dramkor.
Jamayah Tambi
Hentam saja Bu Rani.Perempuan ituvtidak bisa menolak ajakan suami
Jamayah Tambi
Bapak mettua setan ni bila nak mampus.Nafsu mcm kuda.Apa salahnya menikah lain daripada mencucuk lubang menantu.Sakit hsti aku.
Jamayah Tambi
Tak faham la si Tuti ni.Gila apa.
Jamayah Tambi
Korang hal dalam kain pun nak cerita kat orang.Nabi kata hal hubungan intim suami isteri jgn diceritakan ke orang lain..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Marah.Usteri mu lagi teruk Sugeng.
Jamayah Tambi
Gila.Bayangkan kalau anda mati dlm keadaan berzina
Jamayah Tambi
Memang kamu hina.Tak cukup didikan.Mau yg sedap2 saja
Jamayah Tambi
Tuti kamu bpleh elak kalau tidak mau berjumpa bapak mertuamu yg setan itu.Ini kamu pulak yg lebih..Klu ajak ketemu, ya jgn mau
Jamayah Tambi
Tak rasa bersalah ke kau Tuti.Perempuan gatal.Apa saja burung masuk lubang mu
Jamayah Tambi
Jangan memanjakan suami dgn memberi harta dan uang berjuta.Dia akan jd egois keranavtau kita sayang padanya.Biarkan suami usaha dgn titik peluhnya sendiri
Jamayah Tambi
Salah rumah Bu Rani curat
Jamayah Tambi
Nanti Icha cerita sama papa ya bagaimana kakek n mamamu
Jamayah Tambi
Tau takut bini/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Ada apa.Mesti jiran2 dah bising tentang hubungannya dengan Dika
Jamayah Tambi
Kalau tendang saja burung orang tua tu biar mati pucuk terus/Grin//Grin//Grin/
Jamayah Tambi
Apa Tuti tidak mendapat /Facepalm//Facepalm//Facepalm/burung dari Sugeng.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!