'"Amarta Adelia Abraham adalah seorang gadis tangguh yang sangat pintar dan kaya raya.
demi mencari cinta sejatinya ,ia rela menyamar menjadi seorang gadis bodoh dan miskin.
"saat di hari pernikahan nya ,iya di tinggalkan
sang kekasih hati.
kekasih yang dikira mau menerimanya apa adanya ternyata sama saja dengan pria lain yang selama ini ia temui ,yang hanya mementingkan harta dan uang .
apakah Amarta akan terpuruk?
oh tentu saja tidak!
Bagaimana kisah selengkapnya ?
yuk kita baca kisahnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrianadevasmitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25 KEKHAWATIRAN TUAN ALEX
Hilang sudah sikap anggun dan baik hati yang selam ini ia perankan dengan sempurna l.
yang ada sekarang hanya tinggal sikap bar-bar dan tidak tau malu saja.
*. *. *. * *. *.
sementara di tempat lain
Kevin berlari tergesa-gesa masuk ke ruangan CEO tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
brak.......Kevin membuka pintu dengan keras , sehingga membuat tuan Alex yang sedang sibuk membaca berkas yang akan di tandatangani nya terlonjak kaget karna kehadiran Kevin yang tiba-tiba.
Tuan Alex menatap Kevin dengan mata yang tajam, tidak suka dengan kedatangan asisten nya yang tiba-tiba dan tidak sopan.
"Ada apa Kevin?" kamu mengagetkanku saja.habis dari mana kamu? kenapa kamu seperti anak kecil saja berlarian seperti itu? ini kantor! bukan hutan jaga sikapmu!" Hardik tuan Alex kepada asistennya.
hos.....hos.....hos......Kevin yang masih tersengal-sengal nafasnya karna berlarian menuju ke ruangan CEO, terlihat sedikit gentar di hadapan tuan Alex, tapi ia tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran di wajah nya.
"Maaf, tuan. Saya ada kabar penting yang harus saya sampaikan kepada anda tuan, " kata Kevin dengan nada yang sedikit tergesa-gesa.
Tuan Alex mengangkat alisnya, penasaran dengan kabar apa yang akan di sampaikan oleh kevin. "apa itu?" tanya tuan Alex dengan nada yang lebih lembut.
No ...nona Amarta sedang di tindas tuan. Jawab Kevin dengan nada yang masih gemetar.
Tuan Alex terkejut dengan jawaban yang di sampaikan oleh Kevin, wajahnya berubah menjadi serius.
"apa?! Apa yang kamu katakan?! Nona Amarta sedang di tindas oleh......brak... Belum sempat Kevin selesai mengucapkan kalimatnya, tuan Alex sudak menggebrak meja karna terlalu marah mendengar Amarta di tindas.
Tuan Alex menatap Kevin dengan mata yang tajam mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Siapa yang berani menindas wanitaku?" tanya tuan Alex dengan dana yang dingin dan penuh ancaman
Kevin menelan ludah, tidak berani menyembunyikan kebenaran.
s-sintia dan yoga, tuan laporan yang saya terima mengatakan bahwa Sintia dan yoga telah memfitnah nona Amarta , Sintia menuduh bahwa nona Amarta telah berselingkuh dari yoga saat mereka masih menjalin hubungan , Sintia juga memfitnah no na Amarta , bahwa nona Amarta telah tidur dengan banyak laki-laki dan menjadi simpanan pria tua. " kata Kevin dengan nada yang masih gemetar.
Tuan Alex mengerutkan keningnya, wajahnya menunjukan kemarahan yang besar. "apa semua yang kamu katakan itu benar?" tanya tuan Alex dengan tatapan yang tajam seperti pisau.
Kevin mengangguk "ya, tuan. Saya baru saja menerima laporan bahwa nona Amarta berada dalam situasi yang sulut. Saya pikir tuan harus tau tentang ini, " kata Kevin dengan nada yang masih tergesa-gesa.
Tuan Alex langsung berdiri dari kursinya, wajahnya menunjukan kekhawatiran yang besar. Siapkan mobil, kita harus pergi kesana!" perintah tuan Alex kepada Kevin.
Ta... Tapi tuan .....tuan Alex menatap Kevin dengan mata yang tajam, tidak sabar menunggu jawaban. "tidak ada tapi-tapian, cepat siapkan mobil! , apa kamu ingin membantahku atau kamu sudah bosan bekerja disini?" Kalo begitu segera siapkan surat pengunduran dirimu, aku tidak butuh karyawan yang suka membantah atasan nya!" ucap tuan Kevin dengan nada yang tegas.
Kevin langsung menggelengkan kepalanya, tidak tuan ... Saya tidak berani membantah, hanya saja... Hanya apa? Cepat katakan!" ucap tuan Alex dengan tidak sabar.
kita tidak perlu mengunakan mobil , tuan Alex mengerutkan keningnya mendengar jawaban asisten nya. " apa maksudmu?" tanya tuan Alex , karna nona saat ini berada di restoran yang ada di depan gedung kantor ini.
Tuan Alex menatap Kevin dengan mata yang tajam. "Kenapa kamu tidak mengatakan nya dari tadi. Ucap tuan Alex dengan geregetan.
" kalo begitu ayo cepat", kita kesana sekarang , tunggu apa lagi jangan buang-buang waktu. Ayo kita turun, kita kesana sekarang juga .
"Kenapa tuan menyalahkan ku" , bukankah tuan sendiri yang selalu memotong ucapanku dan tidak mau mendengarkan nya lebih dulu, harusnya tuan mendengarkan ku dulu jangan asal main potong saja ucapanku , untung kau itu bos ku kalo bukan sudak ku lempar ke kutub selatan biar jadi beruang kutub sekalian. Eh tapi tunggu dulu bos kan memang beruang kutub ya he...he...he...
Tapi itu semua hanya di ucapkan di dalam hati saja , karna pastinya Kevin tidak berani mengatakannya . Kalau sampai ia berniat mengatakan nya pastinya bukan hanya pekerjaannya saja yang hilang , tapi nyawa pun ikut melayang.
"Kevin ayo cepat!, kenapa malah melamun . Hardiknya kepada Kevin .
Kevin bergegas keluar dari ruangan bersama tuan alex, menuju ke lif untuk turun. Saat mereka sedang berjalan, banyak pasang mata yang menyaksikan nya , mereka menatap nya dengan tatapan heran melihat tuan Alex dan asisten nya karna mereka tidak biasanya seperti itu.
Tuan Alex masih terlihat marah dan tidak sabar. Karana menurut tuan Alex Kevin berjalan sangat lambat seperti siput "Ayo cepat, kita kesana sekarang dan harus segera sampai, tunggu apa lagi, jangan buang-buang waktu, " kata tuan Alex dengan nada yang dingin dan tidak sabar.
Kevin berlari kecil di samping tuan Alex, berusaha untuk mengimbangi langkah-langkah panjang tuan Alex. Ya, tuan, "kita harus segera sampai disana, " kata tuan Alex dengan nada yang penuh ke khawatiran.
Sesampainya di restoran, tuan alex melihat Sintia yang sedang melayangkan tangannya akan memukul Amarta .
tuan Alex segera berlari menuju ke arah mereka berdua untuk mencegahnya.
Saat Sintia akan melayangkan pukulan di wajah Amarta.
Tuan Alex berlari menuju ke arah Sintia dan amarta, matanya terpaku pada tangan Sintia yang siap memukul Amarta.
dengan langkah cepat dan pasti tuan Alex berhasil menangkap tangan Sintia, tepat sebelum melayangkan pukulannya.
Tangan tuan Alex dengan cepat menangkap tangan Sintia.mencegah nya agar tidak sampai memukul Amarta,
Hap.... tiba-tiba tangan nya di cekal oleh seseorang dengan erat.
sintia yang menyadari tangannya cengkeraman dengan erat ia menoleh ke belakang, dan terkejut melihat siapa yang mencegahnya .
"Yoga, apa yang kamu lakukan?" kata Sintia dengan nada yang marah.
Tapi sebelum Sintia melanjutkan ucapan nya ia di buat syok dengan apa yang sedang ia lihat. Karna bukan yoga yang mencegahnya, melainkan seseorang yang tidak terduga dan tentunya tidak bisa dia singgung.
Seketika wajah Sintia memucat dan gemetaran , keringat bercucuran karna saling takutnya . Tu....tuan alex. Ke...kenapa a..anda ada disini tanya Sintia dengan gemetaran, ia mencoba melepaskan diri dari pegangan tuan alex.
Tapi tuan Alex tidak melepaskan pegangan nya pada Sintia, melainkan menghempaskan nya dengan kasar , sehingga membuat Sintia terhuyung ke belakang dan hampir terjatuh , jika yoga tidak menangkapnya tepat waktu pasti ia sudah jatuh terjerembab di lantai yang keras.