Maycha adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang masih duduk dikelas XII SMA, ia anak dari seorang pelukis kampung yang bernama Anggara Daniola dan Putri Daniola.
suatu ketika ia terpaksa harus menerima dengan ikhlas perjodohannya dengan seorang tuan muda yang depresi. ya, seorang pemilik perusahaan DX Company. ialah Danuarta Xello.
Bagaimana bisa ia menjadi tuan psikopat yang depresi? akankah Maycha dapat menjalani hari-harinya dengan baik sebagai istri dari Tuan muda yang depresi?
jangan lewatkan setiap chapter kisahnya. hanya di OBAT DEPRESI TUAN PSYCHO karya Vhi Shaka, Riau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VhiShaka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
istri psikopat
Danu dan asistennya sudah tak terlihat lagi sebab terlambat untuk meeting pagi ini, sedangkan pak Munzir sudah menemani Raimond di dalam mansion. Caca yang terusik sebab mendngar gelak tawa pun turun dari kamar tanpa memikirkan penampilannya.
"astaga Caca. rapikan dulu pakaianmu", pak munzir berlari menaiki tangga saat mendengar langkah kaki Caca yang hendak turun.
dengan perut sedikit membuncit, ia turun hanya mengenakan celana pendek sepaha, dan juga tangtop. Raimond yang sedang menikmati cemilan hangat yang baru saja selesai dimasak bibi terperanga sehingga kue yang dipegangnya terjatuh.
"masuk dulu, ganti pakaianmu. baru nanti kau bisa turun menemani kami". ucap pak Munzir membalikkan badan Caca agar masuk ke kamar Kembali.
"iss itu siapa? kenapa bapak ketawa sampai sebegitu kerasnya?"
"sudah. sudah. tanyakan semua hal itu nanti. yang terpenting sekarang kau harus ganti pakaian".
..
"maaf ya, dia memang agak kurang seons kalau bangun tidur". ucap pak Munzir menggaruk rambutnya yang tak gatal.
"apakah itu tadi bidadari?" tanya Raimond Masih terbayang wajah dan tubuh Caca
"bidadari dari got. itu Maycha istri Danu"
"oooo itu. cantik banget ya. pantesan Danu posesif"
...
setelah beberapa saat kini caca menuruni anak tangga untuk menemui pak Munzir dan tamunya yang ia sendiri tak kenali siapa.
"dia siapa pak?" tanya Caca mengemil kacang
"oh dia Raimond. sahabatnya Danu. apa Danu tak pernah menceritakan dirinya?" ucap pak Munzir
"tidak. makannya aku tidak mengenalnya".
"ehm. perkenalkan aku Rai.."
"sudah kenal". ucap Caca menyambung ucapan Raimond yang belum selesai ia katakan.
"kau! hmm salmon. bisa bantu aku?
"hei, Raimond bukan salmon,"
"ah ya. bantu aku please", dengan puppy eyes Caca memohon pada Raimond
"bantu apa?"
"kau tahu? aku sedang hamil. aku ingin sekali makan sate kerang dengan rujak buah"
"kau mau aku belikan? gampang"
"bukan"
"so??"
"tolong Carikan kerang yang ada di hutan bakau ujung mansion ini. lalu buatkan sate itu untukku"
"ha? kau gila? iyuuuww jorok sekali. hutan itu banyak buayanya. aku tak mau"
"hiks hiks ya sudah ji... jika kau tak mau hiks"
"astaga malah nangis. iya oke aku buatkan untukmu"
dengan kesal Raimond menggulung celananya, melepaskan jas yang ia kenakan lalu bersiap untuk ke hutan bakau. namun sebelum keluar dari mansion, Caca memberinya sesuatu.
"ini, pakailah. pasti kau sangat lucu. dan ini adalah keranjang untuk kau menyimpan kerangnya"
semakin kesal dan terpaksa Raimond mengiyakan. kini ia memakai baju tidur pendek dengan motif Minion kuning dan sendal jepit berwarna pink motif hello Kitty.
Danu yang baru menyelesaikan meetingnya hendak kembali ke mansion sebab ia ingat sahabatnya baru saja berkunjung dan ia yakini sahabatnya belum ada penginapan.
..
"mana Raimond?" ucap Danu yang sudah sampai ke mansion lalu bertanya pada Caca yang membawa kecap dan sambal
"dihutan"
"ngapain? gak ada kerjaan banget"
"udah sana ganti baju yang ada diatas ranjang, terus bantu pak munzir mengambil buah di kebun"
dengan menuruti perintah Caca Danu sudah bersiap dengan baju tidur berwarna biru motif Doraemon.
"pak, sudah selesai?" tanya Danu pada pak Munzir yang membawa 2 keranjang penuh buah.
"Alhamdulillah sudah."
tak lama kemudian terlihat Raimond dengan wajah kemerahan, pakaian yang penuh lumpur berlari menuju tempat acara disamping mansion.
"ahahaha apa-apaan kau? darimana?" tanya Danu tertawa melihat penampilan Raimond
"gara-gara istrimu itu. ngidam gak bener"
"sudah, sudah. kak bolehkan aku panggil Raimond itu kakak? hmm bersihkan ya kerangnya lalu masak", ucap Caca yang masih mengipas bara api.
Raimond yang sudah rapi kembali meskipun Caca tetap memintanya menggunakan baju tidur perempuan menurut. dan ia kini tengah membuat sate yang Caca mau.
"mas, sini deh". Caca menepuk meja yang ada dihadapannya dan memanggil Danu
"apa?" ucap Danu, sedangkan yang lainnya masih sibuk dengan panggangan ya dan perbumbuan
"tidur sini". Caca menunjuk meja panjang itu
"ngapain pula aku tidur di meja?"
"cepetan ihh. bawel banget"
Danu yang malas berdebat karena tau akhirnya ia akan tetap kalah maka ia tanpa banyak tanya mengalah saja dan melakuka apa yang diminta Caca. berbaring diatas meja.
Caca membawa beberapa buah dan pisau menuju meja dimana Danu terbaring
dengan tanpa persetujuan, Caca meletakkan Buah itu kepunggung Danu. dengan santai Caca memotong buah-buahan itu diatas punggung Danu dengan pisau yang tajam.
"woy, apa ini? hei. hentikan" ucap Danu panik
"diamlah. sedikit saja bergerak maka pisauku akan merobek kulit mulusmu ini"
"kan bisa motongnya di meja"
"gak empuk makannya butuh punggungmu"
"sial. dasar istri psikopat"
Danu berdiam diri sebab khawatir jika bergerak ia akan melukai dirinya sendiri dengan pisau yang digunakan Caca.
Raimond dan pak Munzir yang melihatnya bergidik ngeri.