Pernikahan Yang Tak Diinginkan

Happy reading ❤️

Mata Amanda membulat sempurna ketika melihat layar ponselnya, ia merasa geram luar biasa dengan apa yang dilihatnya.

"F*ck, f*ck, f*ck !!!" Maki Amanda sembari menghentakkan kakinya membuat Andre menggeliatkan badannya. Lelaki itu hampir terbangun karena apa yang Amanda Lakukan.

Takut kekasihnya itu terbangun, Amanda pun lebih dulu menegakkan badannya dan mengais kain-kain penutup tubuhnya yang berserakan di atas lantai.

Ia bergegas melesat ke dalam kamar mandi masih dengan emosi yang meledak-ledak dalam dadanya.

"Siaaalllan Gibran !!!" Maki Amanda penuh emosi.

Ia pun mendudukkan tubuhnya di atas toilet dan mulai mengetikkan banyak kata makian untuk mengomentari postingan photo tersebut. Bahkan dirinya menyebut Sabina wanita cacat tak tahu diri yang merebut kekasih orang.

Hampir saja Amanda menekan tombol kirim, namun seketika ia sadar ketika ingat akun yang ia gunakan adalah miliknya yang sebenarnya.

Tentu saja Gibran akan membalas komentar pedasnya, dengan berat hati ia pun menghapus kembali semua kata makian yang telah Amanda tulis di kolom komentarnya.

"Wah istrinya cantik banget pak dokter."

Komentar salah satu pengikut Gibran.

"Congrats pak dokter, bahagia selalu ❤️"

"Lebih cantik dari pacarnya yang dulu."

"Aku patah hati pak dokter,"

"Woooowww so stunning !" ( Wooow sangat mengagumkan)

Amanda membaca satu persatu komentar yang membanjiri photo yang baru saja Gibran posting dengan bersungut-sungut kesal padahal sekarang ini menunjukkan pukul 1 dini hari.

Sejak dulu Gibran memang memiliki banyak pengikut di dalam laman sosial medianya. Dan kebanyakan dari mereka adalah kaum hawa tapi tak sekalipun Gibran berpaling dari Amanda. Lelaki itu begitu setia pada dirinya.

Amanda pun tersenyum kecut.

"Aku udah gak virgin," adalah kalimat yang sangat Amanda takut ucapkan waktu itu.

Pada awalnya Gibran terkejut luar biasa, perlu beberapa waktu untuk lelaki itu mencerna apa yang Amanda ucapkan. Tapi Amanda perlu mengatakan itu karena dari awal berhubungan dengannya Gibran telah mengatakan bahwa dirinya serius dan Amanda adalah wanita pertama untuknya.

Amanda beralasan kekasihnya yang dulu lah yang memaksa ia untuk melakukannya. Amanda bercerita dengan air mata berderai membasahi pipinya, bahkan bicaranya pun terbata-bata dan tentu saja ia bohong. Amanda hanya ingin Gibran merasa iba padanya.

Amanda hidup dalam kesulitan hingga ia menginjak usia 16 tahun dan kemudian semuanya berubah ketika keluarga Mulia mengangkatnya sebagai teman Sabina yang berusia 1 tahun di bawahnya. Bahkan ia ketinggalan dalam mengenyam pendidikan namun dengan kebaikan keluarga Mulia, Amanda diberikan kehidupan yang layak dan disekolahkan di salah satu sekolah swasta terkemuka di mana keluarga Mulia menjadi salah satu donaturnya.

Amanda adalah seorang gadis populer di masa SMUnya dulu, ia dikenal sebagai gadis kaya dari keluarga Mulia, karena memang Amanda mengaku sebagai itu. Ia sering menghamburkan uang untuk menarik simpati para temannya. Dirinya begitu sombong hingga beberapa orang temannya membenci Amanda dengan diam-diam.

Muak dengan segala tingkah Amanda yang suka merendahkan orang lain, akhirnya salah satu temannya membongkar jati diri Amanda yang sebenarnya. Bahwa ia tak lebih dari sekedar anak pembantu di kediaman Mulia dan Sabina lah anak dari keluarga Mulia yang sesungguhnya.

Seketika ia menjadi buah bibir, banyak orang yang balik mencemooh bukan lagi memujanya. Padahal Amanda melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang banyak yang ia gunakan untuk menyombongkan diri. Termasuk dengan menjadi simpanan dari para lelaki mapan padahal ia masih berusia 18 tahun waktu itu.

Keadaan yang terbalik 180 derajat membuat Amanda mulai membenci Sabina. Ia berpikir Sabina selalu memiliki yang ia inginkan terutama status anak sah dari keluarga Mulia yang dulu ia akui adalah miliknya.

Diam-diam rasa benci Amanda kian membesar pada Sabina yang sebenarnya tidak tahu apa-apa. Semua yang ia inginkan selalu Sabina dapatkan sehingga pada akhirnya ia ingin menjadi seperti Sabina dan jalan pintas yang ia tempuh adalah merebut calon suaminya yang kaya raya itu. Amanda lakukan berbagai cara untuk menggantikan posisi Sabina.

Di sisi lain, Gibran begitu mencintainya dengan tulus. Bahkan lelaki itu menerima Amanda apa adanya. Setelah pengakuan yang dilakukan Amanda, Gibran semakin menyayangi dirinya.

Gibran tidak meninggalkannya bahkan lelaki itu memperlakukan Amanda penuh rasa hormat, tak sekalipun lelaki itu meminta Amanda untuk memuaskannya.

"Jangan khawatir Manda, aku sangat mencintaimu juga sangat menghormatimu. Aku tak ingin membuka luka lamamu. Setiap orang mempunyai masa lalunya dan tidak semua orang memiliki masa lalu yang indah. Jadi aku mengerti... Dan aku juga tak akan memanfaatkanmu, kita akan melakukannya setelah resmi menikah nanti."

Amanda menangis tersedu mengingat apa yang pernah Gibran ucapkan padanya dan lelaki itu menepati setiap perkataan yang telah diucapkannya.

Hanya Gibran yang mencintainya dengan tulus, hanya Gibran lelaki yang berada di dekatnya bukan karena menginginkan tubuhnya saja.

Amanda menangis juga tertawa dalam waktu bersamaan.

Ia ingat bahwa cinta saja tak cukup membuatnya puas dalam hidup. Terobsesi dengan kehidupan yang mewah, Amanda pun rela mengganti cinta dengan uang namun ternyata tak semudah itu.

Di sudut hatinya yang paling dalam Amanda pun sangat mencintai Gibran. Karena hanya lelaki itu yang memperlakukannya penuh cinta dan lemah lembut bahkan ia menerima segala kekurangan dirinya. Meskipun Gibran tahu Amanda hanya anak seorang pelayan namun lelaki itu tak mempermasalahkannya bahkan Gibran begitu menghormati ibunya Amanda.

Amanda meraup wajahnya frustasi, ia begitu merasa cemburu. Tak rela lelaki yang dulu mencintainya berpaling pada wanita yang ia benci.

Bagaimana dengan Andre ? Apa lelaki itu juga seperti Gibran? Amanda tersenyum kecut.

Amanda tahu siapa Andreas Tama yang sebenarnya, seorang pengusaha muda yang sukses dan berwajah tampan. Andre sangat populer di kalangan wanita hingga dengan mudah Amanda dapat mencari informasi tentang dirinya.

Seperti lelaki normal pada umumnya Andre memiliki kehidupan dan mimpi yang cukup liar, tapi ia tak berani untuk merusak Sabina karena lelaki itu memang sangat mencintainya.

Sebangs*t-bangs*t nya lelaki pasti memilih wanita baik-baik untuk menjadi istrinya dan itulah Andreas Tama yang sesungguhnya. Hingga tak heran ia bisa dengan mudah tergoda oleh rayuan Amanda.

Amanda masih duduk termenung, hubungannya dengan Andre pun masih abu-abu. Hanya sebatas teman tidur yang bisa Andre tinggalkan dengan mudah seperti wanita lainnya.

Satu-satunya jalan mengikat lelaki itu adalah dengan sebuah pernikahan namun Andre sendiri tak pernah menyinggung soal itu.

Seandainya ia harus menikahi seorang Andreas Tama, apakah hatinya akan rela kehilangan Gibran untuk selamanya ?

Gibran lelaki pertama yang mencintainya dengan tulus dan satu-satunya lelaki yang Amanda cintai dengan sepenuh hati.

"Apa yang harus aku lakukan ? Aku ingin Andre tapi tak sanggup bila harus kehilangan kamu Gibran," gumam Amanda lirih. Ia kembali mengusap air mata yang jatuh di pipinya.

To be continued

Thank you for reading ❤️