Bertemu kembali dengan mantan suaminya setelah dua tahun berpisah, itu adalah sebuah petaka bagi Ishara Guestone!
Seseorang yang berusaha ia hindari setelah menandatangi surat perceraian itu, kini mencoba untuk kembali menerobos masuk ke dalam kehidupan nya.
Lalu bagaimana kah kehidupan wanita berparas cantik seperti Ishara setelah kembali di pertemukan dengan mantan suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Jangan Pergi
Puk!.
Ishara menarik lalu memelintir tangan yang baru saja menepuk bahkan hinggap sesaat di bahu nya.
Dan hal itu pun mampu membuat sang pemilik tangan mengerang kesakitan.
“Aaaa awww!!”
“Siapa kau?!” Ishara bertanya dengan nada dingin nya, seolah mengintimidasi orang di depan nya.
Menatap punggung kekar milik pria yang Ishara yakini adalah pemilik mobil yang baru saja berhenti.
“Tolong lepaskan nona, Ishara?” Terdengar nada bertanya saat pria itu menyebutkan nama Ishara. “Aku bukan orang jahat, percaya lah”
Tidak langsung melepaskan, Ishara malah menekan tangan yang berada di punggung pria itu hingga pekikan kembali terdengar.
“Aawww!!”
“Siapa kau?!” Tanya Ishara mengulang.
“Alaska, aku Alaska. Pria yang kau temui di pantai saat itu” Jawab cepat Alaska.
Benar, pria tersebut adalah Alaska!.
Tidak langsung melepaskan, Ishara terdiam selama beberapa saat hingga akhirnya wanita itu mulai melepaskan tangan Alaska.
“Sshh..” Alaska meringis seraya menggerakkan tangan kanan nya yang terasa sakit. Cukup tidak menyangka akan kekuatan yang Ishara miliki.
“Alaska? Siapa?” Ishara bertanya meminta penjelasan seraya menatap wajah yang baru saja berbalik menghadap nya.
“Seriously? Kau tidak mengingat ku?” Tanya balik Alaska dengan mata melotot tidak percaya.
Ishara menggeleng seraya kembali memakan es krim di tangan nya, sayang sekali harus mencair karena sempat melakukan adegan kekerasan terhadap pria asing di depan nya.
“Astaga..” Alaska berseru gemas, antara gemas karena Ishara tidak mengingat nya. Atau gemas karena gerakan wanita yang tengah menghabiskan es krim nya.
“Hah.. Padahal aku selalu mencari mu, tetapi ternyata kau tidak sama sekali mengingat ku”
Ishara mendelik tidak suka akan perkataan pria asing di depan nya yang terdengar seperti pria tersakiti.
“Ada urusan apa? Aku harus kembali sekarang” Tanya langsung Ishara tidak ingin membuang waktu.
“Tapi tunggu, kau benar-benar tidak mengingat ku sama sekali?!”
“Tidak dan tidak penting” Setelah menjawab pertanyaan mendesak Alaska, Ishara pun berniat kembali melangkah.
“Baiklah-baiklah, kalau begitu perkenalkan aku Alaska” Pria itu kembali menyodorkan tangan nya seakan meminta jabatan tangan dari Ishara.
Ishara semakin mendelik kesal, menatap tangan Alaska dengan malas dan berpikir bahwa pria di hadapan nya ini sama seperti pria gila lain nya yang sering ia temui dan mengaku sudah pernah bertemu.
“Hei?”
Dengan malas Ishara pun membalas uluran tangan Alaska. “Ishara” Jawab nya singkat seraya menarik kembali tangan nya.
“Bagus, Ishara apa?”
Kembali di buat bingung dengan pertanyaan Alaska, alis Ishara semakin menukik kesal.
“Maaf, maksud ku nama panjang mu?”
“Apa urusan mu?”
Sungguh menggemaskan di mata Alaska! Dimana saat dirinya bertanya, namun Ishara malah kembali melontarkan pertanyaan pada nya.
Dan entah kenapa melihat ekspresi kesal Ishara membuat Alaska mengigit pipi dalam nya gemas.
“Aku hanya ingin tau, karena saat di pantai kau hanya memberitahu ku Ishara saja”
Ishara hanya diam membalas tatapan Alaska tak takut sedikit pun.
“Aku berjanji, setelah itu aku akan membiarkan mu pergi” Alaska kembali berucap kala tidak mendapatkan sahutan dari Ishara.
“Apa peduli ku?” Sahut Ishara kembali melangkah.
Namun lagi-lagi langkah nya di tahan oleh Alaska, kali ini pergelangan tangan nya di genggam oleh pria itu.
“Aku tidak jahat dan aku tidak berniat melakukan kejahatan pada mu”
“Ishara Guestone, puas?” Ishara menyentak tangan Alaska dengan tatapan nyalang nya.
“Ishara Guestone?” Gumam Alaska.
Tidak menghiraukan perkataan Alaska lagi, Ishara langsung melangkah dengan langkah kesalnya meninggalkan pria menyebalkan sok kenal itu.
“Ishara Guestone..” Alaska menatap langkah Ishara yang terlihat menggemaskan di matanya.
Padahal jelas-jelas Ishara adalah wanita dewasa yang terlihat kecerdasan nya. Namun entahlah dengan penampilan jeans yang di padukan dengan hoodie berwarna hitam yang menenggelamkan tubuhnya membuat wanita itu terlihat menggemaskan.
“Baiklah, terima kasih dan tunggu aku. Ishara Guestone!” Teriak Alaska.
“Dasar orang gila!” Ishara menyentak kesal kaki nya saat mendengar teriakan Alaska.
Berbelok saat menemukan pertigaan sama seperti saat ia pergi sebelumnya. Tiba-tiba dari arah depan nya ada sebuah mobil yang kembali berhenti dan memberi klakson.
“Nyonya!” Zeo berseru seraya memunculkan kepalanya dari sela kaca yang di buka sedikit.
Kali ini adalah Zeo, pria yang Ishara kenal.
“Kenapa?” Tanya Ishara bingung, padahal ia sudah memesan agar tidak mengantar ataupun menjemputnya.
Zeo turun dari mobilnya dan menunduk sesaat. “Tuan sudah bangun nyonya, dan sekarang beliau mencari anda”
“Agas sudah bangun?”
Zeo mengangguk, mungkin jika sedang sehat pria itu akan mengamuk saat terbangun tidak menemukan Ishara di sekitar nya.
“Mari nyonya, agar lebih cepat” Zeo pun membukakan pintu penumpang untuk Ishara agar wanita itu masuk.
Dan tanpa bantahan Ishara pun memasuki mobil milik Zeo itu lalu melaju menuju kediaman milik Agaskara.
Ceklek..
Ishara membuka pintu kamar tersebut tanpa mengetuknya, dan di sana terlihat Agaskara yang mencoba untuk mendudukkan tubuh nya dengan sebelah tangan yang menopang tubuh nya serta sebelahnya lagi memegang perutnya.
“Astaga tunggu sebentar!” Ishara meletakkan asal tas belanja nya, lalu bergegas menuju Agaskara yang hanya diam melihat nya.
“Mau duduk?"
Agaskara mengangguk. Dan Ishara pun langsung membantu pria itu untuk duduk bersandar pada kepala kasur nya.
“Ken--”
“Kamu dari mana?” Potong Agaskara bertanya.
“Saya--”
“Aku-kamu!” Potong Agaskara kembali dengan nada kesal yang kemudian terdengar ringisan kecil dari pria itu.
“Iya-iya. Aku habis dari supermarket dan itu ada tas belanja nya” Ishara menuruti seraya menunjuk tas belanja nya yang memiliki logo supermarket tersebut.
“Kenapa nggak nunggu aku bangun? Kenapa ninggalin aku?”
Tiba-tiba saja nada bicara yang semula terasa menekan kini berubah manja dengan tatapan meneduh nya.
“Aku takut kamu pergi..” Agaskara memeluk Ishara yang hanya diam menatap nya. Menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher wanita itu. “Jangan tinggalkan aku lagi, ini perintah”
...****************...
Selamat Tahun Baru 2025 para readers tersayang!!❤️💫
Semoga di tahun ini kita semua selalu di beri kemudahan dan hal-hal baik datang menghampiri kita🤍
bakalan seruu ini mah dua orang adik kaka menyukai satu wanita yg sama
😁👍🌹❤🙏
heheee
kasian ishara terjebak
👍🌹❤😁🙏
cinta othor banyak-banyak 💞😍
waktunya Agas OR Alaska..??
👍🌹❤🙏
"sini Aku tampol kamu yg lagi demam" ujar ishara
hehee 👍🌹❤🙏😍😁
berasa bentar banget ni baca
boleh nambah lagi thor 🙏😁👍🌹❤
trims dari aku ibu² anak 3 🥰💜