A Villain Are Still A Villain

Di dalam gua yang tercipta oleh air terjun ada sebuah pintu yang sangat besar terbuat dari batu yang cukup keras, akuma sekarang mengerti kenapa ada Golem air di area ini padahal wilayah atau sarang Golem jauh dari sini, Golem air itu adalah guardian yang menjaga pintu reruntuhan ini.

Bagaimana Akuma tau? Yah karena setiap dia mau menambah kan skill ke karakter game yang dia mainkan, dia akan mencari scroll sihir di reruntuhan atau di dungeon, jadi Akuma sudah tau ciri-ciri reruntuhan dan dungeon.

Sekarang akuma sedang mondar mandir di depan pintu reruntuhan seperti sedang meneliti sesuatu, kelompok party nya sempat tercengang dengan pintu besar ini setelah nya mereka hanya melihat Akuma yang mondar mandir.

Setelah lama meneliti akhirnya akuma menemukan sebuah rune aneh di sudut pintu, itu terdapat di kiri dan kanan terhubung ke gagang pintu besar itu.

Melihat rune ini mengingat kan Akuma tentang peperangan antar dewa yang di tuliskan menggunakan rune ini, karena prolog game nya menceritakan tentang peperangan dewa dan iblis.

Karena akuma sedikit mengerti dengan rune ini Akuma mulai membaca nya, tertulis di situ "saling terhubung" di sebelah kiri, "tidak ada batas" di sebelah kanan.

Sedikit bingung Akuma pergi ke tengah-tengah pintu ada tertulis di atas nya "Infinity" berfikir sejenak untuk memecah kan teka teki ini.

Saat Akuma sedang berfikir, Alina menyentuh pintu itu, ada beberapa corak yang tidak beraturan di pintu, saat tangan Alina menyentuh salah satu corak tiba-tiba corak itu berputar dan mengagetkan Alina, dia langsung lari ke belakang Akuma karena ketakutan.

Akuma yang tidak sengaja melihat ini langsung ikut menyentuh corak itu dan berputar lagi, seketika akuma mengingat sesuatu.

Ini adalah event permainan yang di ciptakan oleh developer untuk player dimana saat player berhasil menyelesaikannya maka mereka akan mendapatkan hadiah.

Akuma mulai memutar setiap corak yang ada dan menyatukan setiap pola yang ada sehingga membentuk garis terhubung menuju gagang pintu.

**kalau kalian pernah main game infinity loop maka ngerti lah maksud**nya*

Setelah berhasil menyatukan semua polanya, satu-satu polanya mulai bercahaya dan cahaya nya mengalir ke gagang pintu itu, sehingga pintu keras itu terbuka, saat terbuka sedikit ada angin kencang yang keluar dari dalam dan menghembuskan Akuma.

Akuma mendorong pintu itu sekuat tenaga karena sangking beratnya, cukup ada celah yang dapat di masuki, Akuma masuk di antara celah pintu itu.

"kalian mau ikut atau di sini aja?" tanya Akuma kepada party nya.

Alina dan Sia saling memandang lalu mengangguk kepada Akuma bahwa mereka ingin ikut, sedangkan Emilia dia bingung ingin ikut atau tidak karena apa yang di pelajari nya kalau Reruntuhan itu berbahaya namun jika dia sendirian di sini menunggu mereka kembali malah lebih berbahaya lagi.

"aku juga ikut" teriak spontan Emilia, Akuma tidak mempermasalahkannya juga, jika Emilia tadi tidak mau ikut tadi terpaksa akuma akan mengantar nya pulang dulu lalu balik ke sini lagi.

Saat semuanya sudah masuk terlihat jika reruntuhan ini adalah sebuah ruangan yang cukup besar, di tengah-tengah ruangan itu ada sebuah kolam tetapi airnya di atas, air-air itu membentuk bola dan di tengah-tengah bola air itu ada item yang mengeluarkan air terus menerus dan setetes demi setetes air-air itu naik ke atas melewati atap reruntuhan ini.

Akuma menyimpulkan kalau air terjun yang di luar sana dia sebab kan oleh item ini, item ini adalah sebuah cincin dengan bentuk naga biru yang menelan ekornya.

Pemandangan ini mengejutkan partynya, hanya akuma yang memiliki kewaspadaan tinggi, akuma lalu melewati cincin itu karena dia tau jika ada item yang bagus maka ada penjaga yang sangat merepotkan dan kuat dan bener saja setelah kolam itu ada sebuah singgasana di ujung ruangan itu, di singgasana terdapat seseorang yang duduk dengan kedua tangan nya memegang pedang yang menusuk ke bawah.

"tuan lihat ada seseorang" kata sia

"itu benar ayo kita temuin tuan" ucap Alina yang ingin mendatangi sosok itu.

namun Akuma menahan Alina dengan menarik tangan nya, walaupun Alina tidak mengerti mengapa akuma melakukan itu tetapi dia tetap patuh lalu mundur ke belakang.

"itu bukan manusia, itu adalah boneka" kata Akuma menjelaskan, memang terlihat seperti manusia tetapi hanya lah sebuah manekin dengan armor.

"sepertinya pertarungan yang cukup sengit akan datang, sebaiknya kalian mundur sampai dekat dengan pintu ruangan ini" kata Akuma menjelaskan

"jika terjadi keadaan darurat kalian harus dengan cepat keluar" ucap Akuma

Sia langsung mengerti walaupun ada kekhwatiran, namun karena ini perintah dia segera memimpin untuk mundur.

Setelah partynya mundur Akuma mencabut pedang Glutony nya dan mendekat ke arah boneka itu, boneka itu yang merasakan kehadiran Akuma mulai aktif diawali dengan matanya yang terbuka dan mengeluarkan cahaya hitam pekat.

Boneka itu lalu bangkit berdiri dan mencabut pedang nya yang tertancap, walaupun ada karat namun terlihat masih cukup untuk menebas ratusan orang.

Boneka itu lalu turun dari singgasana nya dan sekarang Akuma dan boneka itu sedang berhadapan, sebelum memulai pertarungan Akuma terheran-heran mengapa boneka itu memberikan hormat lalu memasang kuda-kuda nya, ini membuat akuma tau kalau gaya bertarungnya boneka ini adalah samurai.

Akuma juga mulai memasang kuda-kuda tehnik berpedang keluarga nya.

*nanti ku sebut kan nama tehnik nya karena masih mencari nama yang cocok

Sudah 5 menit Akuma dan boneka itu hanya berdiam di tempat dengan posisi kuda-kuda mereka, ini juga membuat party akuma heran juga.

"ting" suara benturan tiba-tiba sepasang pedang, ternyata dalam sekejap Akuma dan boneka itu sudah melesat, banyak suara benturan antara pedang namun tidak tau berasal darimana.

Party akuma bahkan tidak dapat melihat pertarungan ini namun yang dapat mereka lihat adalah percikan api dari benturan pedang dan lantai serta dinding yang tergores oleh pedang.

Akuma sebenarnya tidak bisa menandingi boneka ini, karena ini hanya sebuah boneka jadi dia tidak bisa menggunakan skill refer kepada sebuah benda mati, jadi Akuma menggunakan skill acceleration trus menerus agar dapat mengimbangi kecepatan boneka, selama pertarungan Akuma mendapatkan banyak goresan dan membuat pakaian nya koyak tidak terkecuali boneka itu.

Beberapa menit kemudian pertarungan berhenti sejenak, sekarang party akuma dapat melihat sosok Akuma dan boneka itu, namun terlihat kalau Akuma sudah di penuhi banyak luka sayatan, bahkan boneka itu memiliki kondisi yang sama.

Namun boneka itu walaupun mendapatkan kerusakan yang sama seperti Akuma tetapi dia tidak merasakan sakit bahkan tidak ada darah di tubuhnya jadi jika melihat kondisi ini Akuma lebih parah.

Sia yang hendak menolong langsung di hentikan Akuma dengan membuat pagar es menutupi mereka.

"boneka ini tidak setara dengan mu, dia bukan tandingan nya, jika kau kesini hanya akan menjadi beban!!!" teriak Akuma dari jauh, Sia tidak bisa berbuat apa-apa karena sudah di marahi Akuma.

Sekarang akuma mulai berubah menjadi vampir karena jauh party tidak bisa melihat, muncul mata vampir, gigi taring, telinga runcing lalu timbul sayap kelelawar nya.

Setelah sepenuhnya berubah form menjadi vampir sepenuhnya, Akuma langsung melesat dengan sayap dan skill acceleration mengejar boneka itu dan pertarungan mereka dimulai lagi, sekarang boneka itu yang terdesak.

Emilia yang melihat dari jauh terkejut karena akuma mengeluarkan sayap kelelawar namun tidak bisa melihat wajah Akuma, dia lalu bertanya kepada sia.

"humm anu, kenapa tuan Akuma memiliki sayap kelelawar?" tanya Emilia

Namun sia hanya menggeleng kan kepalanya yang maksudnya "aku tidak dapat memberitahu mu", mengerti akan itu Emilia akan bertanya langsung kepada Akuma.

Sekarang boneka itu sudah kehilangan satu tangan nya dan masih dapat melawan, melihat ini akuma menggores pedang nya lalu keluar lah darah yang melayang di udara, Akuma mengendalikan darahnya sambil mengalihkan perhatian boneka itu.

akuma berencana menghancurkan boneka ini dari dalam dengan meletakkan bom darah di inti boneka ini, setelah berhasil Akuma berhenti jauh dari boneka itu berhenti.

"Haha, aku menang boneka syalan" ucap Akuma yang menjentikkan jarinya dan

*bommmmmm

Tubuh boneka itu meledak karena bom darah Akuma, seluruh bagian tubuh boneka itu terpecah berai dan darah Akuma yang digunakan sebagai bom berjatuhan membentuk hujan darah, pemandangan ini cukup mengerikan.

Namun Akuma heran kenapa dia tidak naik level dan mendapatkan skill baru.

"hei sistem, dimana expku dan skill barunya?" tanya akuma kepada sistem.

...~Ding~...

...host lawan anda kali ini hanya sebuah boneka tidak memiliki jiwa bahkan skill jadi tidak dapat memperoleh exp dan level...

"arghhhhhh, syalan capek-capek bertarung namun dapat ampasnya* teriak kesal Akuma setelah mendengar laporan sistem.

Dia menendang kepala boneka itu dengan kuat sampai tenggelam di dinding reruntuhan itu, bahkan sampai membuat reruntuhan itu tergoncang.

Sia yang melihat pertarungan telah usai berlari ke arah Akuma namun setengah jalan dia merasakan goncangan di dalam reruntuhan ini, setelah sampai dia melihat Akuma yang sedang memukuli kepala boneka itu dengan tangan kosong.

Jika dilihat seorang player ini hanyalah player yang kesal karena tidak dapat Gacha yang wangi, namun di mata sia Akuma kehilangan kendali karena berubah form menjadi vampir.

Oh iya skill ini di peroleh dari skill transform nya yang berevolusi karena sudah banyak darah suci yang dia minum.

Sia yang merasa khawatir langsung memeluk Akuma dari belakang, namun reflek Akuma mencekik Sia dan mengangkat tubuhnya ke atas.

"eughh...tuan...tuan, ini aku sia sadarlah" ucap sia yang berusaha berbicara

Namun Akuma belum sadar sepertinya karena emosi nya sifat kasar dia menyatu dengan sifat khas vampir yang galak.

*kalau gw juga ngamuk tuh :v

Alina yang sebelumnya juga mengikuti sia namun karena dia yang lamban tertinggal sudah tiba, melihat ini alina juga ikut memeluk Akuma agar berhenti dan menjadi tenang, namun Akuma masih belum berhenti.

Alina lalu menggigit lidahnya lalu mencium Akuma, Akuma yang merasakan darah segar masuk ke mulut nya membuat emosi nya mereda sedikit demi sedikit, darah Alina mengandung kekuatan suci yang dapat menetralisir segala keadaan termasuk debuff.

Karena inilah Akuma menginginkan Alina sebelumnya karena darah Alina dapat menekan darah vampir agar emosi nya stabil dan juga darah suci merupakan nutrisi bagi vampir agar bisa berevolusi.

Berevolusi hampir mirip dengan menghancurkan batasan level dimana harus mengalami kesulitannya tersendiri, saat mereka berhasil melewati kesulitan itu maka tubuh mereka akan menjadi lemah karena sudah kehabisan energi saat menghadapi kesulitan seperti hukum alam, makanya saat mereka ingin melakukan evolusi maka harus mencari tempat yang aman agar terhindar oleh individu lain yang dapat mengancam nyawa mereka.

*ini mirip kayak genre kultivasi

Akuma sekarang sadar akan apa yang diperbuat nya, dia langsung melepaskan cengkraman nya dan sia terbatuk-batuk sebentar.

"maaf, tadi aku tidak bisa mengendalikan diri karena emosi" ucap Akuma yang memeluk alina dan sia bersamaan, Akuma mengingat sesuatu kalau sebenarnya ini adalah sifat alamiah Akuma saat menjadi villain.

mereka saling berpelukan dan karena efek darah Alina menekan darah vampir Akuma, perlahan-lahan form vampir Akuma berubah menjadi manusia lagi namun hanya satu matanya saja yang masih menjadi vampir walaupun tidak terlihat jelas.

Emilia yang melihat ini agak jauh karena dia dapat merasakan energi kebencian dan kemarahan yang sangat kuat membuat nya menjaga jarak, jadi dia tidak melihat wajah Akuma saat menjadi vampir.

Setelah pertarungan itu Akuma mendekati cincin naga biru itu lalu mengambil nya dengan energy darknya, lalu dia pergi ke singgasana dimana boneka tadi duduk.

Memeriksa ke sana dan ke mari, tidak mendapatkan apapun namun tidak disengaja dia melihat ke dinding di belakang singgasana ada relief yang mengabarkan seseorang yang memerintah sebuah pasukan dan menghancurkan sebuah kerajaan.

saat menyentuh relief itu Akuma merasakan kalau dinding ini sangat tipis, lalu Akuma memukul dinding itu dan hancurlah semua gambar relief.

Saat dinding hancur ada ruangan tambahan lainnya, dan tenyata di balik dinding ini ada banyak sekali harta Karun di dalam, party akuma yang sebelumnya terkejut karena tindakan Akuma di buat terkejut lagi karena pemandangan ini.

banyak benda-benda berkilau, pedang dan set lengkap armor di tambah perisai, koin-koin emas yang bertebaran dan menumpuk, juga beberapa peti yang tidak tau apa isinya, di tengah-tengah itu semua ada sebuah buku yang terpajang.