Ingin Kamu Kembali

Arjuna membawa mobilnya menuju perusahaan keluarganya turun temurun di mana sang mama adalah pemimpinnya saat ini, Arjuna akan menanyakan langsung pada sang mama kenapa mamanya sampai tega menipunya hanya karena ingin membuatnya mengakhiri hubungannya bersama Yumi

tidak bisakah mamanya menggunakan cara yang lebih halus, kenapa mamanya harus memakai cara licik seperti itu demi melaksanakan keinginannya untuk membuat Arjuna berpisah dari Yumi

Arjuna yang sudah pernah beberapa kali ke perusahaan tentu tidak asing lagi di mana ruangan mamanya bekerja, Arjuna langsung berjalan ke arah ruangan mamanya tanpa di cegah siapapun sebab satu perusahaan juga tahu kalau Arjuna adalah pewaris perusahaan tempat mereka bekerja

tepat di depan ruang sang mama Arjuna berniat langsung membuka pintu namun ternyata ketika dirinya membuka pintu Arjuna malah mendapati ada tamu di ruangan mamanya membuat Arjuna mengurungkan niatnya untuk masuk

namun pembicaraan sang mama dengan seseorang yang Arjuna kenal cukup membuatnya tertarik untuk mendengarkan secara seksama obrolan sang mama dengan salah satu teman mama dari Arjuna

"kamu masih membuat hidup Riko sulit" tanya seorang pria membuat Arjuna membulatkan matanya mendengar nama ayahnya di sebut

"tentu aku masih membuat hidupnya sulit, kamu pikir aku bisa melepaskannya begitu saja, kamu kan tahu Johan, bagaimana sakitnya hatiku ketika dia memilih wanita lain dari pada aku yang sudah melahirkan anaknya terlebih dahulu" ujar Rani pada salah satu sahabatnya yang bernama Johan

Johan berdecak heran akan kelakuan Rani "aku rasa kamu sudah keterlaluan Rani, ini kan sudah hampir 12 tahun setelah Riko menikah dengan wanita itu tapi kamu masih mempersulit hidupnya, bahkan untuk bertemu anak kandungnya saja tidak kamu izinkan padahal Riko selalu menghindari berseteru denganmu karena memandang Arjuna, anak kalian" ucap Johan menyampaikan pendapatnya mengenai tindakan Rani yang ia rasa cukup keterlaluan

Rani menatap tajam ke arah Johan "kamu itu sahabat aku atau sahabatnya sih " kesal Rani ketika Johan nampak menyalahkannya

"tentu aku sahabat kamu, kalau aku bukan sahabat kamu, ogah amat aku masih betah berteman dengan wanita licik sepertimu setelah puluhan tahun lamanya, aku hanya merasa kamu sudah keterlaluan sama Riko, dia juga pasti ingin melihat anaknya, sudah 12 tahun kamu menutup aksesnya menghubungi Arjuna hanya karena Riko memutuskan menikahi wanita lain yang bisa di ajak susah olehnya " ujar Johan menyampaikan pemikirannya tentang hidup Rani yang menurutnya salah

"aku ingat betul bagaimana kamu mengejar Riko dulu, padahal Riko sudah menegaskan padamu kalau dia tidak ingin menikah dengan orang kaya karena dia tidak sanggup menuruti gaya hidup orang kaya" ucap Johan mengingatkan kembali Rani yang dulu mengejar Riko

"dia kan bisa ikut kerja di perusahaan papahku, aku loh anak papah satu-satunya " sanggah Rani tak terima akan ucapan Johan

"lelaki punya harga diri yang kuat Rani, dan harga diri Riko cukup tinggi, mana mau dia memakai harta kekayaanmu ketika dia mampu menghidupi biarpun tidak semewah yang kamu inginkan" sahut Johan sedikit berdecak akan tingkah sahabatnya yang tidak peka dan tidak mau mengalah sama sekali

"itulah yang bikin aku sebal sama dia, dia terlalu memandang tinggi harga dirinya, aku tentu gak mau di buat hidup susah padahal aku adalah anak ayah satu-satunya dan penerus harta ayahku " ujar Rani

"Riko kan gak pernah larang kamu buat urus perusahaan ayah kamu ataupun melarang kamu untuk menikmati fasilitas dari papahnya, dia hanya minta kamu jangan menghinanya karena asal-sul keluarganya atau jangan memaksanya untuk memakai kekuasaan keluarga kamu" sanggah Johan akan pilihan hidup Riko yang menurutnya cukup baik dan bertanggung jawab

"ya aku malu dong punya suami orang miskin, aku kasih yang enak dia milih yang susah " kesal Rani akan pilihan hidup Riko

"ya makanya dia ceraikan kamu yang songong" umpat Johan membuat Rani berdecak kesal

"aku kesal banget saat dia memutuskan untuk menikah lagi, aku tahu sih kami sudah resmi bercerai sejak Arjuna usia 4 bulan cuma kan selama ini dia aman-aman saja tinggal serumah denganku walaupun tidak pernah menyentuhku tapi setidaknya dia perduli pada Arjuna, aku gak rela saja dia bahagia dengan wanita lain " ungkap Rani dengan jujur

"kamu itu benar-benar wanita jahat dan egois tahu Rani, kalau Arjuna sampai tahu warna aslimu aku jamin Arjuna akan membencimu karena sudah menjauhkan dia dari ayahnya dan yang terpenting kamu sudah menipunya dengan mengatakan kalau Riko lah yang membuangnya padahal jelas-jelas kamu yang melarang Riko untuk mendekat dan mendoktrin Arjuna untuk membenci Riko, ayahnya" jelas Johan panjang lebar

Arjuna begitu shock mendengar kenyataan yang dia sembunyikan sang mama padanya

"sudah lah Johan jangan terus membuatku kesal, kamu gak tahu kalau kesalku belum hilang gara-gara Arjuna yang suka sama anak Rayhan " dengus Rani

"ah aku dengar Rayhan meninggal bersama istrinya " ujar Johan yang juga mengenal Rayhan sama seperti ia mengenal Riko karena memang Johan satu sekolah dengan Riko dan juga Rayhan

"iya benar, mereka kecelakaan karena mendengar kabar putrinya di permalukan putraku " ucap Rani membuat Arjuna diam mematung tak percaya ke arah mamanya yang masih nampak asyik berbicara dengan pria bernama Johan

sekuat tenaga Arjuna menahan langkahnya biarpun ia begitu marah dengan perbuatan mamanya namun Arjuna berusaha sekuat mungkin bertahan demi bisa mendengar kelanjutan ucapan mamanya

"jangan bilang kamu ikut andil dengan hal ini" tanya Johan penuh selidik

"aku hanya membuat mata anakku terbuka kalau wanita miskin itu bukan wanita yang baik untuk hidup anakku, aku tidak tahu saja kalau kelakuan anakku membuat nama gadis itu buruk dan membuat Rayhan kalang kabut khawatir sampai gak konsen menyetir sehingga menyebabkan mereka kecelakaan" papar Rani

"BRAK" pintu ruangan Rani terbuka lebar dan terlihat Arjuna kini menatap nyalang ke arah Rani

"Arjuna" betapa terkejutnya Rani melihat keberadaan puteranya "kamu kapan datang" tanya Rani

"mama menipuku!" teriak Arjuna

"menipu apa" tanya Rani seolah-olah tak mengerti maksud Arjuna

"mama sudah menipuku" tunjuk Arjuna dengan tatapan nyalangnya "aku gak nyangka mama menipuku, mengatakan ayah gak mau punya anak nakal sepertiku tapi nyatanya mama membohongiku, mama menjauhkanku dari ayahku" teriak Arjuna begitu marah akan kelakuan mamanya

"jangan sembarangan bicara Arjuna, jangan lupa apa yang kamu miliki adalah pemberian mama" sentak Rani tidak terima ucapan mamanya

"jangan lupa juga kalau harta yang mama pegang adalah warisan kakek untukku, di surat wasiat kakek tidak ada nama mama sama sekali" tekan Arjuna begitu berani

"berani sekali kamu Juna" sentak Rani

Arjuna menatap nanar ke arah Rani "aku gak nyangka bisa lahir dari wanita licik dan bermuka dua macam anda" sentak Arjuna

"berani kamu Arjuna" teriak Rani

"tentu saja berani, karena anda sudah menghancurkan hidupku dan aku membenci anda karena anda aku harus kehilangan cintaku dan karena anda aku harus kehilangan kasih sayang ayahku selama belasan tahun dan untuk itu aku membenci anda" teriak Arjuna segera berlalu pergi dari ruangan Rani dengan penuh amarah