"Satu luka, akan kubalas dengan seribu luka yang lebih menyakitkan!"
Dara Queen Bramasta
🌿🌿🌿
Tanpa alasan, Dara dicampakkan dan ditinggal menikah oleh kekasihnya, Ibra.
Sakit hati mendalam yang dia rasakan mengubah Dara menjadi wanita dingin dan tak berperasaan. Hatinya telah diliputi oleh dendam, dan tujuan hidupnya hanya satu, membuat pengkhianat itu menderita.
Lalu setelah ia berhasil membalas sakit hatinya, mampukah Dara berdamai dengan keadaan dan hatinya? Bisakah ia membuka hati yang terlanjur mati rasa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pamit
"Selamat pagi, Nona Dara"
"Pagi", Dara membalas sapaan karyawannya. Dia berjalan dengan anggun menuju ke arah lift. Dan kebetulan, Ibra juga baru saja tiba. Sama - sama akan menuju ke ruangan masing - masing, mereka pun masuk ke dalam lift yang sama. Ibra berdiri di belakang Dara. Pria itu merasa senang karena bisa melihat Dara lagi. Rasa lelah yang sempat dirasakan hilang seketika. Walau mungkin, ini terakhir kalinya dia melihat Dara dikantor. Ya, Ibra memutuskan untuk keluar dari kantor Dara. Bukan karena tidak kuat dengan cibiran semua orang, tapi lebih kepada harga diri. Ibra akan buktikan, dirinya bisa bangkit dan berdiri di kakinya sendiri.
"Bagaimana pekerjaanmu, semuanya lancar?" tanya Dara pada Ibra
"L-lancar Bu", entah kenapa, Ibra merasa gugup ditanya oleh Dara. Padahal hanya pertanyaan biasa.
"Aku tunggu diruanganku, bawa serta laporan keuangan bulan kemarin"
"Baik, Bu"
Dara keluar lebih dulu, sementara Ibra masih berada didalam lift. "Apakah aku masih punya kesempatan untuk melihatmu lagi? Atau mungkin, bisa kembali bersama suatu hari nanti"
Ibra keluar dari lift lalu menuju ke ruangannya. Pria itu langsung mengerjakan pekerjaannya seperti biasa. Ibra tak mau meninggalkan tanggung jawabnya. Sebelum benar - benar pergi, pekerjaannya harus selesai.
Pukul sepuluh pagi, Ibra beranjak menuju ke ruangan Dara, tak lupa membawa laporan yang dia minta.
"Bu Dara ada diruangannya?" tanya Ibra pada sekertaris bosnya itu.
"Ada. Langsung masuk saja, Nona sudah menunggu sejak tadi"
Tok Tok Tok
Ceklek
[Sayang, aku masih ada urusan jadi tidak bisa menjemputmu untuk makan siang]
Deg
Ibra mematung mendengar suara pria berasal dari ponsel Dara. Tidak hanya itu, suaranya terdengar begitu manja. Entah kenapa, hatinya nyeri dan terasa sesak. Mungkin benar yang dikatakan Tuan Axel, Dara sudah bahagia dengan kehidupannya. Bahkan sudah menemukan tambatan hati yang pastinya tidak membuatnya terluka.
[Nanti malam, jadi kan kerumah Papa. Dia menelponku terus sejak tadi]
[Sepertinya sekarang Papa lebih menyayangimu] ucap Dara
[Mana mungkin, Papa lebih sayang putri kandungnya daripada menantunya]
Deg
Tatapan Dara dan Ibra bertemu beberapa detik,
[Sudah ya. Aku harus memeriksa pekerjaan dulu] ucap Dara pada suaminya
[Baiklah. Jangan lupa makan ya. I love you]
[Me too]
"Sejak kapan kamu berdiri di situ?"
Ibra berjalan mendekat, "Sejak tadi. Maaf, saya sudah mengetuk pintu-"
"Tidak masalah. Duduklah"
Ibra duduk di depan Dara kemudian memberikan laporan yang Dara minta. Dara segera memeriksa laporan tersebut.
"Bagus, penjualan kita semakin meningkat. Aku akan memberikan bonus untuk team kalian"
Ibra menghela nafas pelan, "Em, maaf sebelumnya Bu. Ada sesuatu yang ingin saya sampaikan"
"Ada apa?" tanya Dara dengan alis terangkat sebelah
"Sebenarnya saya ingin pamit"
"Pamit? Maksudnya bagaimana?"
"Saya ... Ingin mengundurkan diri"
Dara menatap Ibra dengan datar, "Kamu ingin mengundurkan diri? Kenapa? Tidak betah dengan cibiran karyawan lainnya? Gajimu kurang? Atau istrimu keberatan kau kerja denganku?"
"T-tidak sama sekali. Aku ... Hanya ingin mencari pekerjaan lain. Aku pikir, lebih baik aku tidak bekerja disini. Aku sudah membuatmu menderita dan hancur. Tapi dengan tidak tahu malunya, sekarang aku malah bekerja denganmu"
Dara terkekeh, "Kenapa baru sekarang kamu merasa tidak tahu malu?"
"Aku hanya tidak mau merepotkan Anda, Bu"
Alasan Ibra membuat Dara tertawa, "Kau tidak membaca kontrak kerja yang kau tanda tangani?" melihat wajah Ibra yang sedikit terkejut, Dara yakin Ibra tak tahu akan hal itu. Dara mengambil salinan kontrak kerja itu lalu memberikannya pada Ibra. Ibra mengambil lalu membacanya.
"Sudah dibaca?" tanya Dara ketus
"Jika kau ingin mengundurkan diri, maka kau harus membayar denda seratus juta rupiah!"
Deg
dia blm tau spa lwannya,msih ngeyel aja nyri mslh sm singa betina....
Alamt bobo d toilet dong tu ulat bulu,mga aja ga ada yg nolongin....
😂😂😂
Dia tuh msh pnya otak ga sih???
pdhl dia msh d bri ksmptan biar bs brbh lbh baik,tplh mkin jd aja klkuannya....cckkk...
jd,cantika nyruh orng buat goda rey????
Slmt.....bntr lg pst klian hncur.....
Udh d kabulin y ibra...dlu kn km yg mau kluar,skrng glirn bs kluar mlah ga rela....trima aja lh,udh tkdir....
Glirn mau srius,mlah ibra nkah sm cantika...
Atw mngkin dia sngja nykitin dara buat bls dndm????
Skrng hdpnya udh hncur,ibra jg sm....mau apalgi cba?????
lbh baik ky gt,buat apa brthan klcma bkin skit....ibu tirinya aja brani ngmbil kptusan ko,tg pnting bsa cri kbhgiaan sndri...apalgi ibra yg msh muda,yg msa dpn'ny msh pnjng....
psah sm cantika mngkn jln trbaik,biar bsa jlni hdp msing2.....
Slmt y rey sm dara....rjin2 lh ccok tnam,biar ppa axel sm mma raya cpt jd opa oma.....
Nmanya orng ga wras tu y gt..pdhl udh d ksih pringtan biar dia tobat,mlh mkin dndam...tar bkin end aja lh,biar d bwa mati tu dndm....