Istri Hasil Rampasan
Kisah memilukan dari seorang gadis biasa yang harus menikah dan hidup bersama orang yang tak pernah ia kenal dan tak pernah ia cintai.
Ia ditinggalkan oleh calon suaminya dipelaminan tepat dihari pernikahannya.
Dalam kehidupan rumah tangganya selalu dipenuhi derai airmata dan rasa sakit.
Akankah dia berakhir bahagia dengan pernikahannya yang diawali dengan keterpaksaan?
Yuh baca sampai habis ya ikuti kisahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
Greeep
Didepan gedung Mesty berhambur kepelukan Arya ,bahkan wanita dengan rambut yang kini sudah berwarna coklat itu tak perduli dengan keadaan sekitar.
" Terimakasih mas,terimakasih sudah membuatku tersadar jika laki-laki itu sangat tak pantas untuk aku fikirkan lagi."
Arya mengerutkan keningnya mendengar penuturan Mesty.Namun Arya sama sekali tak perduli dengan apa yang Mesty katakan,Arya lebih fokus dengan wanitanya yang tiba-tiba memeluknya tanpa aba-aba.
" Hiks hiks,aku pernah merasa bersalah dengan tidak menghubungi atau menemuinya tapi nyatanya aku salah hiks hiks." Mesty terisak dalam dekapan suaminya.
" Hei hei siapa suruh kamu nangis?Make up kamu mahal loh, saya gak mau uang saya terbuang sia-sia apa lagi hanya karna air mata untuk laki-laki bodoh seprti itu!"
Puk
" Kamu ini mau menghibur atau menyiksaku!" gumam Mesty sembari terus memukul dada Arya dengan kuat.
"Ck,hentikan tangisanmu! Saya tidak mau orang yang melihat berfikir kita sedang bertengkar.Bagaimana jika salah satu keluarga dari Sanjaya melihat ini.Mereka akan berfikir kita sedang bersandiwara." Penjelasan Arya membuat Mesty kembali tenang.
" Ck,nyebelin!" Mesty berjalan mendahului Arya dan pergi menuju ketempat dimana mobilnya terparkir.
" Bukti sudah saya dapatkan dan kita bisa pulang sekarang bos!" ucap Fano dengan nafas terengah.
Setelah mendengar laporan dari Fano Arya berlalu begitu saja membuat Fano mencebik.
" Huft dasar gada trimakasihnya,boro-boro dapat bonus ucapan terimakasih saja tidak.Hadeeeh!"
" Tutup mulutmu kalau tidak mau transferan ini saya gagalkan!" Ucap Arya yang rupanya mendengar keluhan Fano.
" Jangan!" Fano berlari secepat kilat untuk membujuk sang atasan yang terkadang suka membuatnya spot jantung.
...****************...
" Loh papah,indah kalian dari mana kenapa datang bersamaan?" Todong Ajeng begitu melihat indah dan Sanjaya masuk dari pintu yang lain dan jalan beriringan.
" Em,anu mba Ajeng aku.."
" Kita dari depan mah,apa mamah tidak liat tadi siapa yang datang.Papah sangat tidak menyangka Pramesti menikah dengan tuan Arya.Perusahaan papah rupanya bernaung dibawah perusahaan milik tuan Arya yang itu berarti.."
" Berarti apa pah,kenapa papah tidak memberitahuku sejak lama.Dia pasty akan semakin sombong dan merasa paling hebat!" sahut Bagas yang rupanya mendengar pembicaraan antara ayah dan ibunya.
Arini yang rupanya berdiri dibelakang Bagas mendengar semua yang suaminya ucapkan.
" Mas,kamu kenapa si? Memangnya kenapa jika dia hebat ,sombong wajar ko dia kaya.Masalahnya sama kamu apa,kamu cemburu melihat mantan pacar kamu sudah jadi istri dia,kamu masih cinta sama Pramesti? Iya mas?" Mata Arini mulai mengembun,air matanya hampir saja luruh jika saja Ajeng tak langsung meraih tangannya.
" Jangan hawatir nak,kamu tenang saja.Jika Bagas menyakiti kamu maka mamah sendiri yang akan menghukum bagas."
" Dih,mamah labil banget sih.Sikapnya terus berubah." Gumam Bagas dalam hati.
Merasa moodnya sudah kacau Arini memaksa untuk pergi meninggalkan pesta dan membubarkan pesta yang seharusnya masih berjalan sampai malam tiba.
...****************...
" Aku lelah dan aku ingin pulang mas,apa acara makan malam kita sudah selesai?"
Mesty memang diajak Arya pergi kesebuah restoran mewah yang ada dipusat kota.Itu kali pertama suami Pramesti itu mengajak istrinya makan diluar setelah hampir dua bulan pernikahannya.
" Oke kita pulang sekarang,jika memang kamu sudah lelah.Tapi tunggu! Sejak kapan saya mengizinkan kamu panggil mas?Memangnya aku kang ojol kamu panggil panggil mas!" Celetuk Arya dengan ekspresi menggemaskan.
" Dih"
Mesty mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan konyol yang suaminya lontarkan.
" Ya mukanya emang mirip mang ojol!" Jawab Mesty dengan konyolnya membuat Arya semakin gemas dan ingin melahap istri cantiknya itu.
" Ah sudah,percuma saja ngomong sama kamu.Kamu saya hukum nanti dirumah.Ayo pulang sebelum saya berubah fikiran."
Sepasang suami istri itu lantas beranjak dan pergi meninggalkan restoran setelah memberikan tips fantastis untuk karyawan yang menjamunya tadi.
Tidak tanggung-tanggung Arya memberikan tips Satu juta hanya karna pelayan tersebut memuji kecantika Mesty.
" Terimakasih Tuan Arya ,ditunggu kedatangannya kembali ditempat kami.Selamat malam semoga lekas dikasih momongan!"
" Semoga doamu dikabulkan!" Ucap Arya sembari menyodorkan lagi uang lima lembar dengan nominal seratus ribuan kepada orang yang sama.
Pelayan tersebut seprti mendapatkan durian runtuh hanya karna memuji dan mendoakan istri dari Arya.
...****************...
Disepanjang perjalanan Mesty dan Arya hanya diam,mereka larut dalam fikirannya masing-maisng.Namun ditengah jalan lagi-lagi Mesty membuat Arya terkejut karna minta Fano menghentikan mobilnya.
Chiiiiitttttt
Fano yang terkejut menginjak remnya secara tiba-tiba membuat Arya semakin murung saja.
" Maaf bos!"
" Apa kamu sudah bosan bekerja Fano!"
" Mas,kamu ini kenapa si! Kan aku yang suruh mas Fano berhenti.
" Mesty!"
" Kenapa?"
" Jangan panggil Fano dengan sebutan mas!"
" Memangnya kenapa?"
" Jika kamu memanggil saya mas maka tidak dengan orang lain.Panggilan itu hanya untuk saya.Paham kamu!"
" Anjiiir,ya kali aku mau panggil fan fan.Gak sopan dong!"
Fano yang mendengar perdebatan suami istri itu lantas menyahut.
" Gapapa Bu,panggil Fano aja atau ka Fano juga boleh." sambung Fano membuat Arya semakin tak suka.
" No! Panggil Fano sudah cukup."
" Tapi mas." rengek Mesty.
" Mba Fano juga boleh!" Celetuk Arya membuat mata Mesty mendelik tajam.
" Suruh dia pake rok dulu baru aku panggil mba! Mas ini ada-ada saja." Ucap Mesty
" Fano pake rok!" titah Arya dengan konyolnya membuat Fano semakin merasakan sakit dikepalanya karna mendengar perdebatan sepasang suami istri itu yang menurut Fano unfaedah.
" Suami istri sama-sama tidak waras!" ucap Fano dan dia lebih memilih keluar dari mobil dari pada harus mendengar perdebatan Anatar suami istri tersebut.
" Loh ko Fano keluar?" Tanya Arya.
" Kamu siih! Em,aku turun dulu mas!"
" Ngapain?"
" Mau nyusul Fano!"
" Pramesti Dias Atmaja?"
" Hee aku mau keindo April mas?"
Arya memicing mendengar kemana istrinya akan pergi.
" Ngapain?"
" Beli Snack atau cemilan apa ke!"
" Apa ayu tidak menyediakan itu untuk?" Tanya Arya penuh selidik.
" Ada mba ayu beli banyak ko."
" Lalu?"
" Ya aku kangen jajan sendri diindo April mas."
" Konyol! Tetap disini kita pergi ke supermarket dimall."
" Gak mau mas!" Rengek Pramesti.
" Mesty!"
" Arya!" Mesty malah balik memangil nama suaminya membuat Arya semakin geram dan gemas.
" Kalau mau jajan tinggal bilang sama mba ayu gak harus kamu pergi sendiri."
" Memangnya kenapa mas,aku biasa ko jajan di indoapril sah sah aja.Kenap sekarang gak boleh!"
Arya memijit keningnya yang berdenyut.Detik berikutnya Arya melepas jas yang ia kenakan lalu memakaikan pada istrinya,setelah itu Arya mengambil masker dan menyuruh istrinya itu memakainya juga.
" Harus begini? Apa ini cara sultan kalau mau jajan diindo April?" Tanya Mesty dengan konyol.
" Tetap dengan itu atau aku tidak mengizinkan kamu keluar."
" Tapi..!"
" Tidak ada tapi-tapian,aku tidak mau para penjaga toko dan pengunjung disana heboh dan pingsan karna melihat bidadari."
Blush
Seketika wajah Mesty merona mendengar ucapan suaminya.