Lastri merupakan seorang gadis desa miskin, yang baru saja lulus dari sekolah SMA.
Sebulan yang lalu Lastri mendapatkan tawaran bekerja dari tetangganya untuk bekerja menjadi Asisten Rumah Tangga di Jakarta.
Lastri langsung menerima tawaran bekerja itu, tanpa berfikir panjang. Mau melanjutkan untuk kuliah pun, Lastri tidak akan mampu. karena ke dua orangtuanya telah lama meninggal dunia.
Selama ini Lastri tinggal bersama Tante Retno, adik perempuan ibunya. Kebetulan Lastri merupakan anak yang cerdas dan juga pintar. Hingga Lastri mendapatkan beasiswa hingga Lulus SMA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AULIA KHAIRIN NISA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
" Maaf ya semuanya gara - gara kejadian barusan membuat kegaduhan warga di sekitar sini ," ujar Tante Retno merasa tidak enak sama para tetangga di sekitar yang sudah mengganggu waktu istirahat mereka.
" Wah, gak apa - apa kok Dek Retno, kita juga senang bisa sedikit membantu mengusir orang jahat itu dari kampung kita ," jawab Budhe Santoso menimpali.
" Iya - iya, namanya juga bertetangga jadi kadang kalanya saling merepotkan satu sama lainnya. Jadi gak apa - apa kok Mbak Retno gak usah terlalu sungkan begitu ," ujar Bu RT sedikit bijak.
" Terimakasih ya semuanya, maaf semuanya gara - gara masalah keluarga saya, sudah sedikit mengganggu waktu istirahat para warga ini ," jawab Mama Sonia menimpali.
" Iya Mbak Sonia, gak usah terlalu sungkan begitu. Saya tadi sempat kaget juga, saat Mbak Sonia ternyata masih selamat dari tragedi kecelakaan saat malam natal beberapa tahun yang lalu itu. Alhamdulillah ya, ternyata Tuhan itu selalu melindungi orang - orang baik seperti kita - kita ini ya Mbak Sonia ," ujar Bu RT lagi.
" Alhamdulillah ya bu, Allah selalu melindungi keluarga saya. Dari orang - orang yang dzolim ," jawab Mama Sonia ramah.
" Alhamdulillah ya Lastri, ternyata Mama dan juga Papa Kamu masih hidup ya sayang, budhe senang sekali melihatnya. Budhe tahu bagaimana selama ini Kamu dan juga Retno berjuang selama ini bukan ," ujar Budhe Santoso pelan sambil memegang ke dua pundak Lastri dengan pelan itu.
" iya Budhe, Lastri senang sekali saat tahu ke dua orang tua Lastri masih hidup sampai sekarang. Rasanya seperti mimpi saja budhe. Maaf budhe, tadi belakang rumah budhe kotor terkena sandal Lastri yang terkena lumpur di belakang. Insyaallah besok Lastri bersihkan ya budhe ," jawab Lastri sopan.
" Iya Lastri gak apa - apa kok. Besok biar budhe Lastri bersihkan, soalnya besok sudah ada yang bantui budhe buat bersih - bersih di rumah Budhe lagi kok Lastri ," ujar Budhe Santoso pelan.
" Iya budhe ," jawab Lastri pelan.
" Iya sudah bubar - bubar, sudah malam waktunya istirahat buat tidur. Jangan sampai besok kesiangan buat bangun pagi Ibu - Ibu, bapak - bapak, adik - adik, mbak - mbak , mas - mas. Bubar - bubar semua, bisa kembali lagi ke dalam rumah masing - masing ya buat semua warga !!! ," titah Pak Lurah Irawan salah satu perangkat yang ada di desa tempat tinggal Tante Rini. Yang membubarkan diri para kerumunan warga sekitar buat pulang ke rumah masing - masing. Karena jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.
" Para warga pun, langsung membubarkan diri dan langsung kembali ke rumah mereka masing - masing dengan di iringi dengan canda gurauan dan juga bisik - bisik tetangga semuanya.
" Maaf ya Pak RT , Bu RT , Pak Lurah, Bukp Lurah. Gara - gara saya, menjadi tontonan banyak warga dan sedikit terjadi kegaduhan dan juga mengganggu ketenangan di lingkungan sekitar. Terimakasih, sudah memberikan ijin untuk saya buat merepotkan semuanya buat menggrebek dan menangkap adik ipar saya ," ujar Mama Sonia merasa tidak enak itu.
" Tidak apa - apa Bu , Kami sebagai perangkat desa yang ada di sini malah senang sekali. Bisa membantu warga Kami yang sedang membutuhkan bantuan dari Kami. Sudah seharusnya kan, Kami membantu warga Kami yang sedang membutuhkan bantuan dari Kami sebagai perangkat yang ada di desa ini Bu Sonia ," jawab Pak Lurah dengan santai .
" Iya pak, saya sangat terbantu sekali atas semua dukungan yang telah di berikan untuk Kami. Hingga dapat tercipta suasana yang sangat kondusif seperti tadi. Saya sangat berterima kasih sekali ya pak atas bantuannya tadi ," ujar Mama Sonia senang.
" Sama - sama Ibu Sonia, Kalau begitu kami akan pamit undur diri dulu. Mau pulang lagi ke rumah kita masing - masing. Sudah larut malam juga kan. Besok Kami juga masih banyak tugas yang menanti di kantor kelurahan ," jawab Pak Lurah tersenyum dengan sangat ramah.
" Oh baik Pak kalau begitu, sekali lagi Kami sangat berterima kasih sekali atas bantuan dari bapak Lurah beserta Ibu, Bapak Rt beserta dan juga semua perangkat keamanan yang berada di sekitar limgkungan sini. Dan juga buat para warga sekitar. Atas antusiasnya untuk membantu saya dan juga para petugas dari kepolisian untuk menangkap salah satu tersangka dalam kasus pembunuhan berencana atas kecelakaan yang saya alami dan juga suami saya alami. Beberapa tahun yang lalu yang pernah Kami alami. Alhamdulillah, saya dan keluarga saya masih di lindungi oleh Sang Pencipta dari tangan orang - orang yang ingin berbuat celaka sama keluarga Kami. Dan Alhamdulillah juga, tersangkanya juga sudah bisa di amankan oleh petugas dari kepolisian. Jadi saya dan juga keluarga saya, tidak merasa terancam sama sekali lagi. Untuk itu, saya sangat - sangat berterima kasih sekali, atas atensi dari semua orang yang barusan turut serta datang buat menonton, maupun buat memberikan untuk saya dan juga keluarga saya pak. Mohon maaf, kalau saya dan juga keluarga saya tadi sempat membuat kegaduhan sedikit atas permasalahan yang sedang Saya dan juga keluarga saya alami ," Ujar Mama Sonia panjang lebar.
" Sama -sama Bu Sonia, Alhamdulillah, Bu Sonia dan juga keluarga Bu Sonia masih di berikan keselamatan dan juga lindungan dari Sang Pencipta dari tangan - tangan orang - orang yang akan menjahati. Kita patut bersyukur dan bisa mengambil hikmahnya atas semua kejadian yang telah kita alami selama ini. Semoga kita bisa selalu di jauhkan dari orang - orang yang jahat kepada Kita. Dan Kita bisa menjadi salah satu orang baik. Patutnya memang Kita sebagai manusia biasa harus banyak - banyak bersyukur ya Bu Sonia. Semoga, kesempatan yang telah di berikan oleh Sang Pencipta bisa membuat kita membawa kita menjadi manusia yang lebih baik lagi. Bukan begitu Bu Sonia ," jawab Pak Lurah memberikan petuahnya itu.
" Betul itu Pak Lurah. Saya sangat bersyukur sekali, sudah di berikan kesempatan yang ke dua. Bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi, dan bisa bermanfaat bagi sesama. Terima kasih selama ini sudah sangat baik sekali dengan anak saya Lastri dan juga adik saya Retno bisa di terima sangat baik di lingkungan sekitar sini ," ujar Mama Sonia ramah.
" Sama - sama Bu Sonia, kita ini kan bertetangga. Kalau bukan kita siapa lagi bukan ," jawab Bu RT menimpali.
" Iya betul sekali Bu Sonia, Bu RT . Kalau begitu saya dan juga isteri pamit undur diri dulu. Kasihan anak - anak di rumah sendirian. Takutnya, nanti kalau ke bangun tidak ada Mama dan juga Papanya di dalam rumah ," pamit Pak Lurah dengan sangat sopan.
" Iya Pak Lurah, Kami juga mau pamit dulu. Kasihan Reihan sendirian di rumah ," jawab Pak RT menimpali.
" Bu Sonia, Bu Retno, dek Lastri Kami pamit pulang dulu ya. Lain kali, kita sambung lagi. Tali silaturrahmi kita ," pamit Pak Lurah di ikuti Pak RT dan juga Bu RT yang langsung kembali ke kediaman mereka masing - masing itu.
