Gadis Penakluk CEO

Jordan tidak mengatakan jika dia membawa Alin untuk mampir ke rumah nya bahkan dia melakukan itu tanpa Alin sadari sebab Alin sibuk dengan ponsel nya di mana saat ini Dinda sang sahabat telat mengirim pesan kepada nya jika tempat yang dia kunjungi sangat bagus dan dia akan mengajak Alin nanti untuk datang ke tempat itu lagi agar sahabat nya bisa melihat pemandangan bagus di luar negeri

"Lin , sudah sampai ". Kata Jordan

"Oh iya , sorry ya gue terlalu sibuk main ponsel jadi gak tahu kalau sudah sampai ". Kata Alin yang kini kembali menyimpan ponsel nya dan saat ini dia pun membuka pintu mobil Jordan

Betapa terkejut nya dia saat ini karena sudah sangat jelas sekali itu bukan rumah nya dan dia malah baru menyadari hal itu

"Jo ". Teriak Alin

"Mampir dulu ke rumah ". Kata Jordan tanpa rasa bersalah sedikitpun juga dan kini dia pun mengajak Alin dan wanita pertama yang masuk ke rumah nya

"Lo benar-benar gila ya , kan bisa salah paham nanti orang tua Lo ". Kata Alin

"Gak apa santai saja ". Kata Jordan

"Den Jo sudah pulang , tumben sekali Den". Sapa bibik di sana

"Iya Bik, tidak ada kerjaan penting jadi Jo pulang . Bunda di mana ?". Tanya Jordan

"Nona Jihan di taman belakang Den ". Jawab Sang maid

"Ayo , gue kenalin sama bunda ". Ajak Jordan

Tak lupa Alin menyapa maid yang ada di sana dan terlihat juga sambutan hangat kepada penghuni rumah itu untuk Alin yang saat ini berjalan bersama dengan Jordan untuk menuju halaman belakang di mana ada Jihan sang ibu dari jordan di sana

"Bunda , Jo pulang ". Kata Jordan

Jihan yang tadi sibuk dengan tanaman nya pun segera menoleh ke putra semata wayangnya itu dan dia tersenyum ketika melihat sang putra sudah datang . Sepersekian detik nya dia menatap wajah wanita yang bersama dengan putra nya saat ini

"Tumben jam segini sudah di rumah , apa tidak ada kegiatan dengan Boy dan Rendy di luar ?". Tanya Jihan

"Jo sudah bertemu mereka tadi Bun dan saat ini Jo ingin di rumah saja ". Kata jordan memeluk dan mencium bunda nya

"Gila sih Jo , beda banget sama saat di kampus . Kalau seperti ini good Boy sekali tapi kalau di kampus malah bad Boy ". Batin Alin

"Lin , kenapa malah bengong di sana . Sini dulu kenalan sama nyokap gue ". Kata Jordan

Alin mendekati mereka dan dia pun tersenyum sambil mengulurkan tangan kepada bunda Jordan

"Alin Tante ". Kata Alin

Jihan tidak hanya membalas uluran tangan Alin tapi dia juga memeluk gadis cantik itu sambil membelai rambut nya

"Kamu cantik sekali sayang ". Kata Jihan

"Terima kasih Tante tapi Tante jauh lebih cantik dari saya dan terlihat masih sangat awet muda sekali ". Kata Alin

"Kamu ini bisa sekali ya , Tante mana cantik . sudah tua begini ". Kata Jihan

"Alin teman kuliah Jo Bun dan dia tadi menemani Jo untuk pergi ke mall sebentar setelah nya Jo paksa untuk main ke sini ". Kata Jordan

"Oh dia teman kamu , Bunda kira dia adalah kekasih kamu Jo ". Kata Jihan

"Bukan Tante , saya hanya teman biasa dengan Jordan tidak lebih ". Kata Alin

"Lebih pun juga gak apa kok sayang , Tante sih setuju saja siapapun yang jadi kekasih Jordan ". Kata Jihan

"Bunda pasti sudah lama kan di sini , jadi ayo masuk agar tidak terlalu lelah ". Kata Jordan

ketiga nya masuk ke dalam rumah dan jihan terlihat masih terus saja mengajak Alin untuk mengobrol hingga mereka duduk di sofa ruang tamu bersama

"Jo ke kamar sebentar Bun untuk menaruh barang dan ganti baju dulu ". Pamit Jordan

Alin sebenernya merasa sangat tidak enak sekali ketika di tinggal hanya berdua saja dengan bunda Jordan tapi kau bagaimana lagi , dia menahan Jordan pun di rasa juga tidak mungkin jadi dia hanya bisa duduk manis sambil menemani bunda Jihan mengobrol di sana

"Jo pasti di kampus sangat dingin sekali ya sayang , maka dari itu teman dia hanya boy dan juga Rendy saja bahkan mereka berteman sejak kecil sebab papa mereka bersahabat". Kata Jihan

"Oh , Boy itu teman sejak kecil nya Jo . Pantas saja mereka sangat akrab sekali ". Kata Alin

"Kenal juga dengan Boy ?". Tanya Jihan

"Kenal Tante , dia kan sangat playboy sekali berbeda dengan Jo yang anti wanita bahkan di dekati saja susah sekali " Kata Alin

"Apa benar seperti itu Alin ?". Tanya Jihan serius

"Benar Tante , mungkin saja selera anak Tante itu tinggi dan semua mahasiswa tidak masuk dalam kriteria nya jadi tidak ada yang bisa mendekati nya ". Kata Alin

"Wah , kenapa jadi kebalik ya . Padahal papa nya Jo itu sangat playboy sekali sedangkan papa nya boy tidak , dia sangat setia kenapa malah anak kita kebalik. Jangan-jangan tertukar lagi di rumah sakit ". Kata Jihan

Hal itu membuat Alin tertawa karena bunda Jo itu terlihat sangat lucu sekali dan Alin pun heran kenapa bisa bunda Jihan berpikir jika putra nya tertukar padahal mereka mirip jika di lihat dengan baik

"Tante ini ada saja ya , mana mungkin anak nya tertukar , kan mereka pasti lahir nya di tempat yang berbeda dan juga Jo terlihat sangat mirip dengan Tante loh". Kata Alin

"Ah iya sih , dia memang mirip Tante tapi dia itu kenapa malah jomblo hingga saat ini . Apa dia tidak laku ya maka nya terus saja jomblo ". Kata Jihan

"Bukan nya tidak laku Tante tapi dia pasti menunggu pujaan hati nya maka nya dia memilih untuk tetap jomblo hingga saat ini ". Kata Alin

Baru juga hari ini dia bertemu dengan bunda nya Jo tapi mereka seperti nya sangat akrab sekali bahkan terlihat Jihan senang ketika ada Alin yang bisa di ajak mengobrol bersama di rumah

"Maaf nyonya , nona. Silahkan di minum dan dinikmati cemilan nya ". Kata maid

"Terima kasih Bik , jadi merepotkan Alin ". Kata Alin menebar senyum

"Itu memang sudah tugas saya nona, saya permisi dulu ". Kata maid itu lalu pergi meninggalkan mereka berdua kembali

Saat ini di tempat lain , tidak ada hal yang berubah . Dirga selalu saja marga bahkan hampir semua karyawan di kantor kena imbas nya dan ada sudah tujuh belas karyawan dia pecat tanpa sebab . Tidak ada yang berani protes dengan apa yang sudah Dirga lakukan tapi Sam yang tahu jika mereka tidak melakukan kesalahan pun membantu mereka bekerja di tempat lain yaitu perusahaan Dirga cabang lain nya agar mereka tetap bisa bekerja dan tidak menganggur juga . Mereka sangat berpotensi dan hanya karena Dirga merasa Alin selalu menghindari nya di tambah lagi dengan tadi dia jalan dengan pria lain membuat Dirga terbakar jenggot hingga ke kantor bahkan Sam saja sudah berapa kali mendapatkan cacian dari nya sejak tadi

"Suruh Ben datang ke sini sekarang juga Sam , jika dia terlambat satu detik saja maka pukulan ku akan ku pastikan tepat di wajah buluk nya itu ". Kata Dirga

"Baik Tuan ". Kata Sam

tidak ada yang bisa Sam katakan selain menuruti bos gila nya itu dan saat ini dia pun memanggil Ben yang memang sedang sibuk dengan kerjaan nya tapi Sam malah mengganggu dia

"Lo gila Sam , gue lagi bertarung malah Lo telfin ". Bentak Ben

Dor Dor Dor

Terdengar tembakan yang terjadi dan Sam pun tahu jika saat ini menang Ben ada tugas penting tapi kau bagaimana lagi , Dirga sudah meminta dia untuk memanggil Ben jadi dia harus melakukan nya tanpa bisa membantah

"ini juga gawat dan Lo harus segera datang ke kantor jika masih ingin hidup dan ingat jangan terlambat". Kata Sam lalu menutup telfonnya tanpa menunggu jawaban dari Ben tadi

"Sorry Ben , gue tahu Lo sibuk tapi Lo juga harus tahu bagaimana bos kita yang saat ini sudah mulai menggila dan gue rasa Lo juga tidak akan bisa banyak bicara jika sudah melihat kegilaan tuan Dirga ". Batin sam

Sam yang selalu bertemu Dirga karena dia memang ikut Dirga untuk jadi asisten nya di kantor pun sudah sering mendapatkan amukan dan cacian dari nya tapi yang ini dia rasa sangat parah sekali karena Dirga terus saja menolak berkas yang dia kerjakan bahkan di rasa sudah cukup baik tapi tetap Dirga tidak setuju sama sekali

Drt drt drt

ponsel Dirga berbunyi, di segera melihat nya karena berharap jika itu adalah Alin namun apa yang dia inginkan tidak sesuai sama sekali dengan fakta nya

"Pa , Lihat kak Dirga . Seperti nya dia tidak suka jika kita hubungi bahkan seperti nya dia suka jika jauh dari kita ". Teriak Dinda

Ketika dia melihat ekspresi kesal dari sang kakak saat menerima panggilan telfon tadi dari nya

"Bukan begitu sayang , kakak banyak kerjaan jadi agak sedikit pusing saja ". Kata Dirga menyinggung kan senyum untuk adik tercinta nya itu

"Tumben sekali kamu pusing, biasanya selalu hebat dalam menyelesaikan tugas kamu ". Kata mama heran

"Gak semua hal bisa Dirga selesai kan dengan baik ma seperti hal ini juga " Kata Dirga yang tidak menyebutkan juga gak apa yang dia maksud kan tadi

"Papa dengar jika kamu memiliki kekasih dan saat ini dia ada di sana Dirga ?". Tanya Rizal

"Cepat sekali terdengar nya padahal dia baru saja datang ". Jawab Dirga santai saja

"Ingat Dirga , jangan melakukan hal di luar batas kepada wanita sebelum kalian menikah karena kamu memiliki adik cewek juga , jadi hindari hal seperti itu dan jangan tidur satu atap dengan nya " Kata Rizal mengingat kan putra nakal nya itu agak tidak kebablasan dalam berhubungan dengan lawan jenis di sana

"Itu hanya pikiran negatif papa saja . Dia tidak tinggal bersama Dirga , papa pasti tahu itu kan dari Sam ". Kata Dirga

"Papa hanya mencoba untuk mengingatkan kamu saja ". Kata Rizal

"Kak , apa pernah bertemu Alin . Dia katanya akan datang ke rumah memberikan sesuatu ". Kata Dinda

"Dia tidak datang ke rumah tapi tadi kakak bertemu dengan nya di mall ketika sedang meeting dan dia bersama dengan cowok , mungkin saja kekasih nya ". Kata Dirga

Dirga sengaja mengatakan nya karena dia ingin tahu apa Jordan dan Alin memiliki hubungan spesial dan jika iya pun Dirga tidak akan peduli bahkan dia akan merebut Alin sebab dia merasa jika Dirga sangat senang bersama Alin dari pada dengan kekasih nya sendiri, itu yang menjadi kegalauan nya saat ini

"Siapa cowok itu , apa boy tapi tidak mungkin karena Alin juga sudah menolak nya berkali-kali dan Boy juga sangat playboy sekali . Aku juga tidak akan setuju jika Alin menjalin hubungan dengan nya ". Kata Dinda

"Kami akan pulang dua Minggu lagi jadi setelah di sana perkenalkan kekasih mu itu Dirga ". Kata Rizal

"Dirga sudah memikirkan nya dan akan mengenalkan kalian dengan Angel nanti jika sudah kembali " Kata Dirga lalu menutup panggilan telfon nya sepihak saja tanpa menunggu ucapan dari keluarga nya lagi karena dia sungguh sangat lelah jika harus memikirkan kejadian hari ini yang sungguh membuat mood dia sangat jelek sekali

Di negara lain nya kini orang tua Dirga sedang mengobrol setelah mereka menelfon putra nya tadi

"Papa kenal dengan keluarga Angel?". Tanya Mama

"Iya papa kenal dan Angel adalah wanita yang mandiri bahkan dia tidak pernah mengandalkan kekayaan orang tua nya , dia memiliki usaha sendiri di luar negeri dan pertemuan nya dengan Dirga saat Dirga memulai bisnis nya kala itu ". Kata Rizal

"Papa kok tahu , dari mana ?". Tanya Dinda

"Tentu saja dari Ben asisten Dirga yang satu itu tidak seperti Sam yang akan menyimpan rapat informasi pribadi Dirga yang sudah dia ketahui dan papa hanya butuh beberapa trik saja hingga Ben membuka semua nya ". Kata Rizal tersenyum menang ketika bisa mengorek tentang putra nya sendiri yang memang sangat sulit sekali di lakukan sejak dulu tapi setelah dia tahu ada Ben juga yang di sisi putra nya seperti nya dia mendapat kan cela untuk mengetahui informasi tentang putra nya ketika di luar negeri

"Sudah kau selesaikan urusan dengan bandar itu Ben ?". Tanya Dirga

"Sudah tuan dan tadi saya hampir gagal karena Sam menelfon membuat mereka tahu jika saya di sana hingga baku tembak pun terjadi " Kata Ben

"Tapi semua beres bukan dan tidak ada peluru yang mengenai mu " Kata Dirga

"Untung nya tidak tuan dan saya masih aman hingga bisa sampai di sini ". Kata Ben

"Ya sudah kalau begitu jangan banyak protes karena itu memang sudah menjadi tugas mu . Dan saat ini selidiki tengang Jordan Henderson putra dari Maxim Henderson ". Kata Dirga sambil melempar kan berkas yang tadi dia sudah baca tentang lelaki itu

"Bukan nya dia laki yang bersama dengan nona Alin ya , bahkan mereka sering bersama ". Kata Ben

UPS, rupa nya Ben keceplosan jika sering melihat Alin dan juga Jordan bersama , saat ini tatapan Elang sudah dia terima dari Dirga yang siap mencabik nya sekarang juga