Dunia Alam Timur

Matahari saat ini terbit dari arah timur menuju arah barat, kicauan burung burung juga bergema. Tang saat ini sudah dalam posisi duduk, karena Tang sudah sangat kelelahan berdiri sepanjang malam, tetapi anehnya, tidak ada satu ekor binatang buas pun yang berani menyerang dan bertarung dengannya, Tang :'oh Akhirnya', yang saat ini juga pun langsung saja menghirup udara dalam-dalam.

Dalam posisi duduk itu dirinua masih saja berkultivasi untuk menyerap energi elemen tanah dan angin yang ada disekelilingnya untuk memulihkan kekuatannya.

Tidak ada yang tahu sejak kapan Kera putih salju kecil itu muncul tiba-tiba dan ada ditempat itu. Kemudian dengan hanya menjentikkan jarinya saja maka seluruh Balok es yang sebelumnya menutupi seluruh pohon durian itu kemudian langsung menghilang. Saat ini 250 hewan buas ras Binatang buas jenis ular dan burung itu kini terjatuh seketika, dan tak membutuhkan waktu yang lama semuanya (250 hewan yang sebelumnya menjadi balok es saat mencoba mendekati dan akan menyerang tubuh Long Ming yang sedang pulas tertidur di pohon durian itu) berlutut di hadapan Long Ming.

Sambil menguap layaknya baru bangun tidur Long Ming menanyakan ;" eh kamu ular biru apa yang sedang terjadi?" kepada Ular Biru yang adalah pemimpin perkampungan hewan buas pegunungan Mosibu itupun langsung menjawab dengan penuh ketakutan ;" maafkan kami yang Mulia semalam mencoba menggangu tidur yang mulia saat malam hari. Long Ming hanya menjawab :"tak perlu begitu, hey Ular Biru, disini banyak hewan buas pasukanmu , mau apa kalian sedang kumpul-kumpul Hingga berjumlah puluhan ribu, apakah mereka ingin menjadi santapanku ", ancamnya pura-pura seperti biasa candaan jahil dan nakal yang kadang dilakukan oleh Long Ming.

Akan tetapi Ular biru itu menganggap serius perkataan kera itu dan dengan ketakutan langsung bersujud :"maafkan mereka yang mulia, mereka hanya menungguku saat ini karena hamba yang rendah ini terjebak dalam es disaat hamba naik ke atas dahan pohon durian itu hendak membangunkan yang mulia jawab ular biru itu, dengan bergetar hebat dipenuhi rasa takut yang besar". Long Ming berkata :" oh baiklah kalau begitu apakah kalian berperang dengan ras lain dan hendak meminta bantuan ku? sahut kera itu".

Ular biru menjawab :"tidak berani yang mulia, kami hanya mencoba bertanya karena merasa heran, saat itu kenapa Yang mulia mengambil semua buah-buahan disepanjang jalan? dan kemudian hanya memakan setengah dan setengah yang lain buah itu kenapa dibuang", jawab ular biru.

Saat ini Long Ming marah dan menghardik :"apakah kalian pemilik pohon yang ada di pegunungan ini? mau apa kalian mengepungku?, huh sungguh lancang benar kalian ini makhluk lemah berani mengatur-atur apa yang harus kulakukan", dengusnya.

Ular biru dengan gemetar menjawab:" kami hanya ingin bertemu yang mulia, kami tidak berani bertarung dengan yang Mulia kera".

Long Ming menatap Tang yang duduk dan berusaha menyerap energi tanah dan angin, sekilas kemudian Long Ming melirik ke arah binatang buas yang berlimpah, Lima puluh ribu itu, binatang itupun yang dalam posisi menundukkan kepala sama seperti posisi yang dilakukan oleh 250 pemimpin dan para tetua mereka, kini semua hewan buas itu semakin menundukkan lagi kepala dan tubuh mereka.

Long Ming melanjutkan pecakapannya dengan Ular biru tua :"untung kalian tidak ada yang menyerangnya (sambil menunjuk tubuh Tang), kalau tidak, jangan harap kalian semua dapat kabur, semuanya akan kumakan dan kulahap menjadi makananku".

Ular biru berkata :" Maaf yang mulia, kami tidak berani melukai orang-orang mu".

Long Ming lanjut berkata:"oh baguslah, sudah, mana, kemari kan semua tumbuhan dan herbal langka yang selama ini kalian kumpulkan, ayo bawa cepat kesini," segera ular biru pun memerintahkan para binatang buas itu mencari herbal langka dan menyuruh mereka mengumpulkan secepatnya untuk diserahkan kepada kera putih itu.

Long Ming yang tahu bahasa berbagai mahluk di dunia Alam Timur senang dan kembali duduk di dahan pohon durian Raksasa itu.

Long Ming saat ini sedang meminta dua burung besar berwujud Rajawali merah dan bangau putih itu segera datang kearahnya. Kedua burung itu dengan rasa patuh dan takut langsung segera datang untuk menghampirinya secepat kilat.

Long Ming berkata :"Kalian para burung akan menjadi tunggangan ku, dan burung-burung lainnya kuperintahkan menjadi mata dan telingaku mengawasi pergerakan di seluruh pegunungan Mosibu ini".

Burung-burung buas itu patuh dan segera melaksanakan perintah tersebut, dan 30 ekor lainnya bertugas mengambil herbal-herbal langka dari puluhan ribu hewan buas yang membawa herbal. Setelah Long Ming melihat itu dia kemudian segera mengambil seluruh obat dan menyimpannya dalam tas penyimpanannya yang sangat kecil namun dapat menampung berbagai macam benda apapun.

Long Ming;"sudah sana minggir yang dua ini jadi pelayan kami, kamu dan lainnya pergilah pulang". Maka mendengar perkataan Long Ming sang ular biru yang jadi pemimpin para binatang buas itu kini tidak lagi berani membantah, ular biru itu hanya diam dan menundukkan badan dan selanjutnya berterima kasih kepada Kera putih kecil itu. tak butuh waktu lama ular biru itupun melesat dengan meliuk-liukkan tubuhnya masuk kembali kedalam perkampungan hewan buas itu.

Misi Tang pun sukses besar berhasil menjalankan perintah tuan muda pertama yang bernama Long fu, dan Tang hanya bisa melihat keadaan kembali normal. Tang berkata :"lapor yang saat ini menghadap tuan muda kera sahutnya keras, terima kasih tuan muda melindungi nyawa kecilku ini", lanjutnya dengan cepat.