NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Mr Billionare

Jerat Cinta Mr Billionare

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:22k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Jangan terlalu berlebihan Alya, ingat pernikahan kita ini hanya pura-pura. Kita menikah bukan karena keinginan kita, jalani saja sewajarnya. Jangan berharap aku akan menjamahmu!"

Alya Adelia Wijaya. Gadis muda yang statusnya masih pelajar, harus merelakan masa mudanya untuk menikah dengan seorang pria yang menjadi pilihan orang tuanya.

Tanpa sepengetahuannya, orang tuanya sudah menjodohkannya semenjak mereka masih kecil dan Alya sendiri tidak pernah tahu kalau dirinya ternyata sudah dijodohkan.

Setelah menikah, ia merasakan kehidupannya berubah drastis. Awalnya dimanja oleh orang tuanya, kini harus mengabdikan hidupnya pada suaminya yang selalu bersikap dingin dan jutek.

Mampukah Alya membuat pria jutek itu berubah sikap dan bisa menerimanya dengan baik?

Atau mungkin dia putuskan untuk meninggalkan pria yang tidak pernah menganggapnya sebagai pasangan?

Cover: free licence, freepik.com

Edit : sampul buku written by Ika Dw.



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Siapa Laki-laki yang Papa Maksudkan?

"Apa maksud Papa bicara seperti itu? Papa ini benar-benar ya? Dulu Papa memintaku untuk segera menikah dengan Alya. Di saat aku sudah menikahi Alya, Papa bingung ingin memisahkan kami dan berniat untuk menjodohkan Alya dengan laki-laki lain. Kenapa jadi Papa yang plin-plan gitu sih? Papa sadar dengan apa yang Papa katakan, itu adalah kesalahan besar, Pa! Dengan Papa menjodohkan Alya dengan pria lain, itu sama halnya dengan kalian menyakiti hati Alya. Dia bukan boneka yang bisa dipermainkan oleh kalian!"

Bukannya menyelesaikan masalah orang tuanya malah menambahi beban masalah mereka. Di situ hanya Alya yang ngotot ingin berpisah, tapi tidak dengan Rivaldo. Rivaldo hanya mengutarakan perasaannya yang masih belum bisa mencintai Alya, tapi Alya keburu emosi, ditambah lagi dengan orang tuanya yang ikut campur untuk menyudutkannya.

"Aku kan sudah jelaskan padamu tadi. Kalau kamu memang nggak mau berubah ya nggak ada salahnya kalau aku ingin membahagiakan Ayah untuk menebus kesalahanku pada orang tuanya. Tapi kalau kamu mau berubah dan belajar untuk menerimanya dengan baik, aku juga tidak akan melakukan hal sebodoh ini," bantah Beni.

Alya hanya diam saja dengan pikirannya yang bertambah kacau. Niatnya ingin pergi dari kehidupan Rivaldo malah ingin dimasukkan ke lubang yang lebih dalam lagi oleh orang tua Rivaldo, dan dia tidak berani membantahnya.

Rivaldo menoleh pada Alya yang hanya menunduk tidak menunjukkan wajah sedihnya. Rambutnya tergerai hingga menutupi sebagian wajahnya dan tidak ada yang tahu jikalau gadis itu tengah menangis.

"Baiklah, aku berjanji." Kata-kata Rivaldo menggantung dan menjadi pertanyaan untuk kedua orang tuanya.

"Berjanji apa maksud kamu?" tanya Beni.

"Aku janji akan belajar untuk mencintai dan menerimanya sebagai pasanganku, tidak lagi kujadikan bayang-bayangku. Kalau diminta untuk berpisah, jujur aku tidak ingin ada kata pisah di antara kami. Bukankah menikah itu hanya satu kali seumur hidup. Jika menikah itu terjadi berkali-kali, itu bukan karena perasaan, tapi karena nafsu saja. Bukan begitu Pa?"

Sedikit ada kelegaan di hati Beni dan juga Tarisa. Mereka pun setuju dengan apa yang dikatakan oleh putranya.

"Benar. Menikah yang benar itu hanya terjadi satu kali dalam seumur hidup. Kita harus bisa menghormati pasangan kita. Jangan sampai berulang kali mengucapkan kata pisah, apalagi benar-benar berpisah hanya karena masalah yang sepele. Semua masalah di rumah tangga itu selalu ada, dan kalian harus bisa melewatinya dengan baik, dan belajarlah untuk menjadi orang yang lebih baik. Jangan gunakan pernikahan itu hanya untuk pelampiasan atau sekedar formalitas, jadikanlah pernikahan itu sebagai ibadah kita sebagai orang yang berakhlak."

Alya mengulas senyuman tipis, merasa lega karena masih ada kesempatan untuk memperbaiki hubungannya dengan sang suami. Dengan telinganya sendiri ia bisa mendengar penjelasan bahwa sang suami akan belajar mencintainya dan membuang jauh-jauh perasaannya pada wanita lain yang sudah meninggalkannya.

"Aldo, ini pembicaraan yang serius!  Apa kamu yakin bisa membahagiakan Alya dan mencintainya? Papa tidak ingin mendengar Alya menangis lagi setelah ini. Di sini Alya mengabdi padamu. Jangan sekali-kali kau permainkan perasaannya. Orang tuanya sudah menitipkannya padamu. Jika kau tidak bisa menjaganya dengan baik, seperti yang Papa katakan padamu tadi, Papa akan mengambilnya dan akan membahagiakannya dengan cara papa sendiri."

Sebenarnya Beni tidak ada niatan untuk membuat mereka berpisah. Dia hanya ingin menakut-nakuti Rivaldo, karena dia yakin Rivaldo tidak mau berpisah dari Alya, walaupun mulutnya mengatakan masih belum bisa mencintainya.

"Iya, tentu saja aku serius dengan ucapanku. Mana pernah aku berbohong. Kalau saja Alya tadi tidak memancing-mancing masalah denganku, Aku juga tidak akan membuatnya sakit hati. Memang benar aku masih belum bisa mencintainya, tapi aku sudah belajar untuk bisa menerimanya dengan baik, buktinya Aku tidak ingin dia pergi dariku."

Bagaimana mungkin ia mau kehilangan Alya. Kedatangan Alya membuatnya sedikit memiliki hiburan. Dia suka menjahilinya hingga mencipta kegaduhan.

"Oke, Papa pegang janji kamu. Papa tidak ingin mendengar adanya pertengkaran dan perpisahan di antara kalian. Di sini Papa ingin mengajarkan pada kalian untuk bersikap lebih dewasa. Kalian sudah menjadi pasangan suami istri, bukan lagi pasangan kekasih yang mudah untuk mengucapkan kata putus.

Rivaldo mengangguk dan yakin bahwa dirinya bisa membahagiakan Alya dengan caranya sendiri. "Iya. Kalian tenang saja. Aku janji pada kalian tidak akan membuatnya kecewa lagi."

Rivaldo mendekat pada Alya dan merangkul pundaknya. Tubuh Alya berasa dialiri bara yang panas, degup jantungnya langsung tak bisa berdetak normal.

"Meskipun kau anak kandungku sendiri, jika sikapmu tidak baik, kami tidak akan mendukungmu. Kami melakukan semua ini karena ingin melihatmu bahagia. Mana ada orang tua yang tega membiarkan anaknya hidup dalam kesengsaraan. Mulai detik ini lupakanlah perempuan yang bernama Tara. Sampai kapanpun Kami tidak akan pernah mengizinkan dia menginjakkan kakinya di rumah ini atau di keluarga kita."

Beni sangat keras dalam mendidik anak. Tujuannya hanya ingin anaknya berada di jalan yang benar, dan tidak mengabaikan dirinya sebagai orang tua. Dia tidak ingin mendapatkan hujatan dari orang lain karena tidak bisa mendidik anaknya dengan benar.

Tarisa sendiri dibuat penasaran dengan rencana suaminya yang dianggap konyol. Di saat anak-anaknya tengah bersitegang menghadapi masalah, dia malah mengatakan ingin mengambil Alya dan menikahkannya dengan orang lain, tentunya Beni memiliki pandangan terhadap orang lain untuk dijodohkan dengan Alya.

"Papa, tolong jelaskan padaku. Aku ingin tahu siapa laki-laki yang ingin kau jodohkan dengan Alya? Tentunya kamu memiliki pandangan terhadap laki-laki lain yang menurut kamu lebih pantas untuk mendampingi Alya dibandingkan dengan Rivaldo."

Bukan hanya Tarisa saja, tapi Rivaldo dan Alya sendiri juga dibuat penasaran dengan seseorang yang dimaksud oleh Beni.

"Iya Pa. Aku juga ingin tahu siapa laki-laki yang ingin Papa nikahkan dengan Alya. Papa nggak bisa bersikap ceroboh seperti itu, kalian tidak punya hak untuk ikut campur urusan Rumah tanggaku."

"Ya, Papa bicara seperti itu karena kamu sendiri sangat egois dan mengabaikan perasaan Alya di sini. Bisa-bisanya kamu mengatakan masih mencintai wanita lain dan menganggap Alya sebagai adikmu. Dengan kamu bicara seperti itu bukan hanya Alya saja yang sakit hati, tapi kami sebagai orang tuamu juga sakit hati mendengar kata-katamu itu. Papa rasa tidak ada salahnya jika Alya bahagia bersama orang yang bisa menerimanya dengan baik tidak hanya omon-omon sepertimu!"

"Iya, aku minta maaf atas semua ucapanku yang setelah menyakiti hati kalian, termasuk Alya. Aku janji tidak akan pernah mengulanginya lagi, dan aku juga janji akan melindungimu dengan baik, menerimamu dan segala kekuranganmu," ucapnya dengan memegang tangan Alya.

"Sekarang Papa jelaskan pada kami. Siapa laki-laki yang akan Papa minta untuk menikahi Alya, seandainya mereka benar-benar berpisah?"

Tarisa mendesak sang suami untuk menghilangkan rasa penasarannya.

"Fero, aku yakin Fero bisa membahagiakan Alya."

1
Ika Dw
oke👍
Gabutz
lanjuut
muna aprilia
lnjutt
muna aprilia
lnjut
weny aptini
semangat Alya.. /Kiss/
Ika Dw: haha ... makasih kak, 🤭😊 🥰
total 1 replies
Ika Dw
thank you ☺️☺️
Ika Dw
thanks kak🙏🤗
Ika Dw
haha .. bener 😁
Kanaya yasmine
Pedofil lebih tepat nya 😂😂
Kanaya yasmine
Anjaaayyy… applause 👏 buat loee
Kanaya yasmine
Deggg…bar bar jg loe alya🤭😆..gue suka gaya loe 💃🏻💃🏻
Ika Dw
tunggu sebentar kak, masih diketik 🙏🤗
Mustafik
lanjutannya mana tor
Isma Hany
episode nya gantung,gak ada sambungan nya
Yuno
Cerita ini keren banget, susah move on!
Ika Dw: terimakasih sudah mampir kak, selamat membaca🙏🤗
total 1 replies
Stefhany Anhai Rivera Maco
Karakter keren! 😍
Ika Dw: terimakasih sudah mampir kak, selamat membaca🙏🤗
total 1 replies
Ika Dw
Bab Awal sudah panas dingin, bagaimana kedepannya ya?? jadi penasaran, jangan takut sama suami galakmu Alya!! /Bye-Bye/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!