Naina, seorang gadis muda berbakat, adalah salah satu penghuni panti asuhan. Saat ia bersekolah di sekolah menengah elit, dia pintar dan cantik, dinaksir oleh banyak laki-laki, dan juga iri dari banyak gadis.
Tapi dia tidak peduli dengan semua itu, situasi ekonomi ibu panti semakin memburuk, bahkan dia mendapat kesempatan untuk belajar di luar negeri, dia harus melepaskannya, dia harus lulus secepatnya dan mencari pekerjaan yang stabil untuk membantu saudara-saudaranya di panti asuhan, dan juga untuk meringankan beban ibu panti.
Namun, tidak ada yang tahu, termasuk ibu panti, bahwa Naina adalah seorang hacker dan dikenal sebagai "UZZA", yang merupakan singkatan dari "Yang Terkuat", dan menghasilkan banyak uang dari bisnis lain.
"Naina, mengapa kamu masih bekerja jika kamu begitu kaya?"
"Aku tidak ingin ibu panti mengira aku mencuri uang!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran yang Terungkap
Glek
"Sa saya, bila saya menjawab saya memiliki harta kekayaan. Itu sepertinya merupakan jawaban banyaknya pria pada umumnya, dan bila saya menjawab saya mempunyai cinta yang tulus untuk putrimu. Aku rasa itu juga merupakan jawab yang klise. Tapi, jawaban itu memang benar adanya dan saya benar-benar serius pada Naina. Karena itu, saya tidak ingin bila kelak saya sampai di tikung terlebih dahulu oleh pria lain. Saya benar-benar takut kehilangan Naina, bila seandainya Naina mau menikah hari ini juga saya siap. Karena niat baik tidak perlu di tunda-tunda, demi menghindari fitnah. Namun, saya juga mempertimbangkan keinginan Naina yang ingin kuliah dan juga mengejar impiannya." jawab Ken
"Sudahlah yah, terima saja. Lagipula aku sudah tau siapa dia dan bagaimana latar belakang keluarganya, di tambah dia juga merupakan jomblo abadi selama 26 tahun. Dan Naina merupakan wanita pertama baginya, benarkan adik ipar?" tanya Sam tersenyum menyebalkan
Naina yang sedang haru, dengan perlakuan sang ayah angkat. Langsung ambyar karena mendengar ucapan Sam, Naina mengangkat kepalanya dan menatap tajam Sam. Sedangkan Sam hanya mengangkat kedua bahunya, dan tersenyum tampan pada Naina.
"Titip putriku, kembalikan ia bila kamu sudah tidak menginginkannya. Jangan pernah sakiti hati maupun fisiknya, bila kamu sudah tidak mencintai putriku dan memiliki wanita idaman lain. Beritahu aku, aku akan menjemputnya dan.... membunuhmu kemudian." ucap Calvin, membuat Ken bersusah payah menelan ludahnya.
Sudah ada 4 pria posesif yang ia temui, masih berapa pria lagi yang harus ia temui?
.
.
Kini Naina berada di ruang kerja dokter Ezra, si pemilik Rumah Sakit.
'Ya Tuhan, Naina benar-benar bukan wanita sembarangan. Ayah angkatnya banyak dan juga bukan kaleng-kaleng semua, semoga saat aku bertemu ayah kandungnya, semua akan baik-baik saja.' gumam Ken dalam hati.
Seperti halnya yang di lakukan Rambo dan Calvin, Ezra juga mencecar Ken. Rasanya berat melepaskan Naina pada pria yang belum di kenal baik oleh putrinya itu, namun bila Calvin sudah setuju, maka tak ada alasan untuknya menolak Ken.
Ezra dan Calvin merupakan sahabat dekat, jangan lupakan... ternyata Rei juga merupakan teman dekat mereka semasa SMA. Namun, karena satu dan dua hal. Mereka hilang kontak, sehingga saat Rei menikah dengan Rania. Calvin dan Ezra benar-benar tidak tau, mereka juga belum pernah melihat wajah Rania, sehingga tidak tau bila Naina adalah putri sahabatnya.
Walau terkadang mereka sedikit curiga, dengan warna mata yang di miliki oleh Naina.
Setelah bertemu dengan orang-orang penting dalam hidupnya, Naina meminta Ken mengantar dirinya ke rumah Reksa.
Di sana Reksa terkejut bukan main, mendengar berita bila wanita idamannya akan bertunangan. Tetapi, ia juga tidak bisa menghalangi atau melarang hal itu. Walau sebenarnya, ia sudah tau hal ini akan terjadi, namun rasa sakit itu tetap ada. Reksa ikhlas melepas Naina dan merestui hubungan tersebut.
Ibu dan juga kakak dari Reksa, cukup patah hati mendengar bila gadis incaran Reksa ternyata sudah ada gandengan. Tetapi, mereka tetap menganggap Naina adalah bagian dari keluarga mereka.
Walau ini adalah kali pertama pertemuan mereka, tetapi Ibu dan kakak Reksa sangat menyukai Naina. Apalagi Reksa juga selalu menceritakan kebaikan Naina dan bagaimana Naina membantunya menyelesaikan masalah di keluarganya.
"Kamu tetaplah putri ibu, ibu menyayangimu dan juga ibu berterimakasih padamu karena sudah membantu ibu dan juga merubah putra ibu menjadi Reksa yang baru." ucap ibu Reksa tersenyum, seraya menggenggam tangan Naina yang duduk di sampingnya.
"Terimakasih bu, aku sangat senang mendengarnya." jawab Naina tersenyum lembut
Kakak Reksa juga memeluk tubuh Naina dan mengucapkan banyak terimakasih padanya. Tanpa bantuan Naina, mungkin ia masih ada dalam cengkraman suami dajjalnya.
Setelah banyak berbincang, Naina juga berpamitan untuk pulang.
.
.
Sedangkan di Panti, bunda Ros, Maya, Lina dan juga yang lainnya terdiam mematung. Karena di hadapan mereka, kini berdiri seorang wanita paruh baya yang sangat mirip dengan Naina.
"Apa kak Naina bisa tua hanya dalam waktu satu hari?" tanya Lina berbisik
"Ngaco kamu, mana ada seperti itu. Kamu kira Naina seorang nenek sihir yang lupa meminum darah tumbalnya, agar tetap awet muda apa?" jawab Maya yang ikut berbisik, ia hampir tertawa mendengar ucapan adik barunya itu
"Apa kalian?" suara bunda Ros terdengar nerat dan juga tercekat, ia tak ingin mengiyakan. Tetapi fakta di depan matanya mengatakan IYA.
"Ya, kami orangtua kandung Xena. Maksud ku putrimu Naina." jawab Rei dengan suara lirih
DEG
'Ya Allah, apakah ini waktunya?' ucap Ros dalam hati, ia tak bisa mengucapkan apapun. Semua nya tertelan kembali, bersamaan dengan rasa sesak yang menyerang dadanya.
Lina dan Maya langsung terdiam, mendengar perubahan suara bunda mereka.
'Apa yang harus aku lakukan? Aku tak ingin menyerahkan putriku, Nainaku. Tapi, aku pun tak bisa egois. Mereka orangtua kandung Naina, tanpa harus tes DNA pun. Semua orang akan tau, hanya dengan melihat wajah dari wanita di hadapanku.' Ros hanya bisa berbicara dalam hatinya
"Apa alasan kalian membuang putri kalian?" tanya Ros pada akhirnya, dengan rasa sesak yang menguasai rongga dadanya.
"Kami tidak membuangnya, kami pun tak tau bila putri kami di tukar oleh supir pribadi kami. Lalu ia pun membuang Xena, sampai ke sini. Kami baru mengetahui semua fakta ini 10 tahu lalu, karena supir itu mengakui semuanya. Di saat kami mengetahui bila ternyata darah putri yang selama ini kami rawat, tidak lah sama dengan kami sama sekali . Dengan alasan bila ia di tekan oleh salah satu rival ku, ia tega menukar putriku. Selama 10 tahun aku mencari keberadaan putriku, namun semua terasa sulit. Karena data diri putri kami di kuncci oleh salah seorang hacker hebat....." Rei menceritakan semuanya, tanpa ada kurang atau pun di lebih-lebihkan. Menceritakan bila Rania sang ibu kandung juga, sempat depresi dan di larikan ke rumah sakit beberapa kali.
Karena Rania yang terus memikirkan, bagaimana kondisi putrinya di luaran sana. Siapa yang menenmukannya? baik atau tidak? Bisa tidur nyenyak tidak? Bagaimana makannya? Bahagia atau tidak? Banyak lagi hal yang di pikrkan oleh Rania.
Rei pun membawa bukti-bukti yang ia dapatkan dari Ben, Rania hanya diam menangis sesenggukan dalam pelukan Miriam. Sedangkan Mirza di minta untuk bermain dengan Yura dan yang lain.
Di ruang itu, bukan hanya Rania yang menangis. Bunda Ros juga tak bisa menahan tangisannya, berat.. rasanya sangat berat bila harus melepaskan Naina. Bayi pertama yang ia gendong dan ia besarkan dengan sepenuh hati, bayi yang merubah hidupnya yang gelap menjadi terang hanya dengan melihat senyuman dan mendengar tawa Naina.
Tanpa mereka sadari, ternyata di luar ada Naina yang sedang memegang dadanya dengan tangan kirin dan mencengkram erat lengan Ken dengan tangan kanannya. Ken yang bingung harus apa, akhirnya ia menarik Naina ke dalam pelukannya. Ia mengusap pelan punggung Naina dan sesekali mencium puncak kepala Naina. Berharap bisa memberikan ketenangan pada calon tunangannya tersebut.
...****************...
Ga ada double yaaaaa....
Dan jangan lupa senggolannya dong
Like
Komen
Vote
Gift
🥰🥰🥰🥰🥰🥰😘😘😘😘😘😘
Terimakasih buat kalian yang selalu mendukung semua karya aku, aku tanpa kalian. Bagai amplop ga ada isinya, kosong. eaaaaa😆😆
...happy READING all 🥰🥰...