Kaisar fikir setelah memiliki anak Jasmine akan berubah menjadi istri dan ibu yang baik, tapi ternyata dia salah.
Jasmine justru menjadikan Nala adiknya sebagai pengasuh anaknya serta mengurus semua keperluan Kaisar.
"Satu langkah lagi kamu keluar dari rumah, aku pastikan kita bercerai!" Kaisar.
Akankah keputusan Kaisar untuk bercerai dengan Jasmine adalah keputusan yang tepat dimana setelahnya dia menikahi Nala-adik Jasmine sendiri.
Follow IG : @tri_haryani98 untuk melihat Visual
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
Persidangan gugatan hak asuh Erlan tiba. Kaisar menghadiri persidangan itu bersama Nala dan Rangga yang akan menjadi saksi. Sementara Erlan dititipkan di rumah Mama Elena dan akan diambil setelah pulang dari persidangan.
Kaisar menduduki kursi yang sudah disediakan. Sementara Rangga duduk dibelakang pria itu bersama Nala.
Pintu ruang persidangan kembali dibuka oleh Jasmine yang datang bersama Khayla dan kuasa hukum wanita itu. Khayla sengaja Jasmine bawa untuk menjadi saksi lalainya Nala dalam mengasuh Erlan.
Khayla menatap tidak suka pada Rangga yang kini sedang mengobrol dengan Nala tanpa menyadari keberadaannya.
“Kamu tenang aja, Nala, Kaisar nggak akan membiarkan hak asuh Erlan jatuh ketangan Jasmine,” kata Rangga yang melihat kegusaran diwajah Nala.
“Aku tahu, Kak, tapi dengan terjatuhnya Erlan beberapa waktu lalu aku takut Kak Jasmine yang akan memenangkan sidang ini,” balas Nala mengutarakan kegusaran yang sedang ia rasakan.
“Ya kalaupun Jasmine yang menang kamu buat anak sendiri aja dengan Kaisar. Masa selamanya kamu hanya akan merawat anak orang," kata Rangga namun langsung mendapat tatapan tidak suka dari Nala.
“Kak, Erlan itu anak suamiku yang artinya dia itu anakku juga," protes Nala yang tidak suka dengan apa yang Rangga katakan.
“Tapi bukan anak kandung kamu, kan?” tanya Rangga membuat Nala terdiam dan pria itu menyunggingkan senyumnya.
Rangga mendekatkan bibirnya ke telinga Nala kemudian berbisik.
“Buatlah anak yang banyak dengan Kaisar supaya dia betah sama kamu dan nggak berpaling,” bisik Rangga kemudian menegakkan tubuhnya kembali.
Nala menoleh pada Ranggga. Apa maksud pria itu berbicara seperti itu? Apa pria itu berpaling dari Khayla karena tidak punya anak?
Hakim memasuki ruang persidangan dan hadirin dimohon berdiri. Setelah hakim duduk hadirin pun dipersilahkan duduk kembali dan Hakim mengetuk palu tiga kali untuk membuka sidang tersebut.
Gugatan dibacakan oleh Vanno selaku kuasa hukum Jasmine. Vanno juga lah yang menangani kasus perceraian Jasmine dengan Kaisar beberapa bulan yang lalu.
Jasmine mengenal Vanno sejak kuliah dan pria itu tergolong pengacara terbaik dan professional sehingga membuat Jasmine sangat mempercayai pria itu untuk menangani kasus hukumnya.
Dipihak Kaisar ada pengacara Wahyu, pria paruh baya yang sudah dipercaya oleh keluarganya menangani kasus bisnis maupun personal.
“Dengan ini Saudari Jasmine Audy menggugat hak asuh Ananda Erlan Wiratama jatuh ketangannya,” kata Vanno selaku pengacara Jasmine.
Suasana sidang mulai memanas setelah Hakim mempersilahkan Wahyu membacakan keberatan gugatan yang kuasa hukum Jasmine bacakan.
Nala sebagai saksi diminta berbicara selaku pengasuh Erlan sejak anak itu baru lahir. Dan Rangga membenarkan kesaksian Nala sebab dia juga menjadi saksi ketidak bertanggung jawaban Jasmine terhadap anaknya.
Kaisar tersenyum miring pada Jasmine yang menatap tajam padanya. Jasmine keberatan dengan kesaksian Nala dan juga Rangga.
“Pak Hakim, saya memang pernah mengabaian anak saya tapi sekarang saya sudah berubah,” kata Jasmine kemudian menunjukan bukti-bukti perubahan dirinya yang menyayangi Erlan sebagai ibu kandungnya. Jasmine juga menunjukan video pers yang dia lakukan beberapa hari yang lalu dimana ia vakum dari dunia modelnya.
“Saya yakin, Pak Hakim, Erlan akan lebih baik bersama saya ibu kandungnya karena saya sekarang sudah tidak berkarir lagi dan hanya menjalankan beberapa bisnis yang bisa dilakukan dari rumah,” kata Jasmine.
“Keberatan, Pak Hakim.” Kaisar dipersilahkan mengutarakan keberatannya oleh hakim.
“Saya tahu bagaimana mantan istri saya itu. Dia tidak akan bisa menjadi ibu yang baik untuk anak saya meskipun sudah menunjukkan bukti-bukti perubahannya."
Jasmine keberatan dan Hakim mempersilahkan mengutarakan keberatannya. “Anak saya tidak baik diasuh oleh mantan suami saya dan istrinya, Pak Hakim. Bla bla bla …” Jasmine menunjukan bukti kelalaian Nala mengasuh Erlan hingga anak itu terluka. Bukti itu dibenarkan oleh Khayla yang menjadi saksi saat Erlan terjatuh.
Suasana panas menjadi menegangkan saat Hakim membacakan keputusan persidangan.
“Dengan ini saya menyatakan Hak Asuh Ananda Erlan Wiratama jatuh ketangan saudari Jasmine Audy selaku ibu kandung anak tersebut.”
Tok tok tok.
Seketika dada Nala terasa sesak dengan mata yang memanas mengeluarkan cairan bening menetes membasahi pipi. Kekhawatiran dirinya tentang hak asuh Erlan benar terjadi. Jasmine yang memenangkan sidang ini dan dia tidak bisa mengasuh Erlan lagi.
Kaisar mendekati Nala dan memeluk wanita itu. “Maaf, aku nggak bisa menepati janjiku untuk memenangkan sidang ini,” lirih Kaisar penuh sesal.
Kaisar sangat menyayangi Erlan dan dia ingin Erlan selalu bersama dirinya dan Nala namun keputusan pengadilan telah dibacakan dan ia tidak bisa menggugatnya.
Jasmine menghampiri Kaisar dan Nala dengan senyum penuh kemenangan. “Bukankah sudah kubilang kalau aku yang akan memenangkan sidang ini?” tanya Jasmine dengan nada mengejek
Nala mengurai pelukannya kemudian menatap Jasmine dihadapannya. “Kak, aku sangat menyayangi Erlan. Bolehkah aku mengunjungi dia keapartement Kakak?” tanya Nala.
“Nggak boleh,” jawab Jasmine cepat kemudian menatap Kaisar yang berarti di hadapan Nala.
“Tapi kalau Mas Kaisar mau mengunjungi Erlan nggak apa-apa. Aku nggak jahat kayak kamu yang melarangku bertemu anak sendiri,” kata Jasmine kemudian berlalu.
Kaisar mengepalkan kuat tangannya kemudian mengajak Nala untuk segera pulang kerumah Mama Elena.
Disana Jasmine sudah datang lebih dulu dan duduk memangku Erlan diapit oleh Oma Mayang dan Mama Elena. Ada Khayla dan Rangga yang duduk disofa yang berbeda. Mereka terlihat diam-diaman namun baik Kaisar maupun Nala mereka tidak ada yang memperhatikan sebab mereka fokus memperhatikan Jasmine yang sudah menguasai Erlan.
“Jadi hak asuh Erlan jatuh ketanganmu?” tanya Oma Mayang pada Jasmine disebelahnya.
“Iya, Oma. Karena Hakim juga tahu siapa yang lebih layak mengasuh Erlan,” jawab Jasmine menatap Kaisar dan Nala yang baru saja menduduki sofa didepannya.
“Ya, kamu benar. Ngga ada wanita yang lebih baik mengasuh anak selain ibu kandungnya," timpal Oma yang memang menyayangi Jasmine seperti cucu kandungnya sendiri.
Jasmine pernah menolong dirinya saat akan tertabrak mobil dan karena hal itu Oma sangat menyayangi wanita itu.
Tentang sandiwara Jasmine yang pura-pura hamil wanita itu begitu pandai memutar balikan fakta dan keadaan. Ia mengaku pada keluarga Kaisar bila dirinya salah mendeteksi kehamilannya sehingga nama baiknya masih tetap terjaga dengan baik.
“Mama.” Erlan yang melihat Nala didepannya merengek dan merentangkan tangan meminta digendong wanita itu.
“Dizini aja, Sayang, sama Mama Jasmine," kata Jasmine namun Erlan menggeleng dan terus merengek.
Nala tidak tega melihatnya. Dia kemudian menatap sang kakak. “Kak, biarkan Erlan bersamaku sebentar saja,” kata Nala.
“Nggak! Nanti Erlan celaka lagi sama kamu,” kata Jasmine lagi.
Kaisar menggenggam tangan Nala menguatkan sang istri yang berpisah dengan Erlan. Tidak mudah baginya berpisah dengan Erlan tapi Nala lebih bersedih dari dirinya.
Jasmine bangkit dari duduknya membawa Erlan dalam gendongannya kemudian berpamit pada seluruh keluarga Kaisar.
“Apa nggak sebaiknya kamu menginap disini, Jasmine? Oma masih ingin bersama cicit Oma," kata Oma Jasmine menyelami dirinya
“Maaf, Oma, aku harus segera pergi. Oma kalau mau bertemu dengan Erlan bisa kok ke apartementku," balas Jasmine yang disetujui Oma.
*
Jangan lupa dukungannya 😍
Terima kasih author.. 🫶🫶🫶🫶🫶
sekarang atau 50tahun lagi..
ku masih akan tetap mencintaimu
tak ada bedanya rasa cintaku..
masih sama Seperti pertama bertemu..
semoga Rangga sabar menerima nasip hidupnya dan sabar mencari safir dan raih hati dan cintanya Safira dengan tulus tanpa penyesalan dan penuh perjuangan