NovelToon NovelToon
EGO

EGO

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: WILONAIRISH

Agatha Adara

Sebagai seorang wanita yang menjalani hidup dengan penuh tekanan pada mental dan jiwa, tak urung membuatnya menyerah dalam hidup.

Namun suatu hari harapannya untuk tetap waras menjalani hidup harus pupus. Ketika seseorang yang menjadi pusat dunianya memilih pergi meninggalkannya.

Cheva Dharmarendra

Sementara di sisi lain, seorang pria yang harus menahan rasa lelahnya menghadapi sifat sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WILONAIRISH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 16

“Woy sabar bro” tahan Arlo menahan tangan Bastian yang sudah siap untuk memberikan pukulan padanya.

“Lo bener-bener gila Ar” ujar Bastian menggelengkan kepalanya, tak menyangka melihat kelakuan Arlo yang ..sulit untuk dijelaskan.

Melihat bagaimana syok dan paniknya mereka, Arlo dan Xania pun tertawa dengan nyaring. Membuat ketiga orang yang melihatnya menjadi bertanya-tanya.

“Please guys, kita Cuma ngerjain kalian.” Ujar Xania menjelaskan, tak ingin sampai mereka masih berpikiran macam-macam.

“Ini Cuma lipstick, ni pegang aja.” Lanjut Arlo meminta Bastian untuk mengeceknya sendiri.

Bastian melakukan apa yang Arlo ucapkan, rupanya benar hanya coretan lipstick saja. Dan hal itu membuat mereka akhirnya bernapas lega.

“Kalian buat panik aja.” Ujar Qara. “Jadi udah baikan nih?” lanjut Qara bertanya, dan diangguki oleh kedua sejoli itu. Membuat mereka kembali bernapas lega.

...***...

Agatha tengah berada di kolam renang yang tersedia di rumah Xania saat ini, mereka tengah berenang bersama setelah Bastian dan Arlo pergi untuk Kembali ke kantor mereka.

“Kenapa lo murung terus dari tadi, Tha?” tanya Xania yang memang belum mengetahui kalau Agatha tengah kesal pada Cheva.

“Biasa Xan, Chev lagi sibuk Agatha dianggurin.” Jelas Qara dengan entengnya, perkataannya memang tak pernah difilter meluncur begitu saja.

“Tha, lo lebih baik berusaha ngertiin Chev deh. Dia emang sibuk benerankan, apalagi gue denger dia udah mau ambil alih perusahaan bokapnya. Jadi wajar kalau sibuk banget, toh kemarin juga udah jalankan sama lo. Jadi bukan berarti dia gak perduli sama lo. Gue rasa dia berusaha professional aja sekarang.” Jelas Xania berharap Agatha dapat memahami perkataannya.

Agatha hanya menganggukkan kepalanya mendengar rentetan ucapan Xania. Meski telinganya mendengar, tapi hatinya sudah membuat kesimpulan sendiri. Harusnya sesibuk apapun Cheva, bisa memprioritaskan dirinya. Tapi pria itu justru tak mau peduli padanya. Ia kecewa, apalagi selama ini Ia selalu bergantung pada pria itu.

“Btw Xan, gimana kata Arlo yang mantannya itu.” Tanya Agatha, memang mereka belum bahas sama sekali tentang apa yang terjadi sebenarnya.

“Ternyata mantan Arlo itu sepupu Arlo juga. Dia lagi sakit parah …” cerita Xania terus berlanjut sesuai dengan apa yang Arlo jelaskan pada dirinya.

Qara mengangguk paham setelah Xania selesai menjelaskan semuanya, sementara Agatha tampak berpikir.

“Xan, lo bisa maafin Arlo semudah itu? Mereka sepupu tapi juga mantan loh, gimana kalau mereka clbk terus balikan di belakang lo?” tanya Agatha sesuai dengan pemikirannya.

“Ih Thak ok lo ngomongnya gitu sih, jangan buat Xania jadi berpikiran buruk ke Arlo gitu. Gue rasa sepupu Arlo gak sejahat itu, Arlo juga gak akan tega nyakitin Xania.” Ujar Qara tak mau Xania menjadi berpikrian negative.

“Ya coba aja kalian pikirin, kenapa Arlo nyembunyiin fakta kalau sepupu dia ternyata mantannya. Kalau lo gak mergokin mereka kemarin, belum tentu Arlo bakal cerita dan jelasin kan. Bisa aja dia masih milih nyembunyiin hal itu.” Jelas Agatha dengan yakin, tanpa keraguan sedikitpun.

“Dia belum siap jujur sama gue Tha, makanya sampai dia belum jujur.” Ujar Xania, memang begitu kata Arlo kepadanya. Dan Xania percaya pada Arlo.

“Ck jangan naif deh Xan, mereka tuh mantan pasti pernah ada perasaankan. Terus Sekarang mereka setiap hari ketemu buat ngerawat mantannya itu. Apa lo berpikir gak mungkin perasaan mereka gak akan Kembali tumbuh, tiap hari ketemu lo. Entah gimana juga mereka di belakang lo, mungkin aja mereka pelukan kalau mantannya itu minta atau lebih dari itu. Kita gak tahu Xan.” Jelas Agatha dengan menggebu-gebu.

Xania dan Qara menatap aneh ke arah Agatha. “Lo kenapa sih Tha, kayak gak rela gue baikan sama Arlo sampai berusaha provokasi gue biar berantem lagi sama Arlo?” tanya Xania dengan tatapan tak menyangka.

“Astaga Xan, gue ngomong ini demi kebaikan lo. Biar lo gak disakitin sama cowok. Gue ..” perkataan Agatha terpotong oleh perkataan Xania.

“Lo iri karena Arlo bisa secare itu sama gue, sedangkan Chev mengabaikan lo saat ini. Gitukan Tha?” tanya Xania dengan sarkas.

Agatha tertawa remeh, “ngapain gue harus iri Xan, gue emang peduli sama lo. Gak mau kalau sampai lo tersakiti.” Jelas Agatha dengan sendu.

“Daripada lo khawatirin hubungan gue, mending lo pikirin gimana caranya pertahanin Chev yang kayaknya udah capek sama sikap lo ini.” Sarkas Xania dengan tajam. “Sikap lo yang manja, selalu pengen dingertiin, mau menang sendiri. Lo tu egois Tha, gak mikirin orang-orang yang ada di sekitar lo. Gue yakin Chev juga sebenarnya udah capek ngadepin sifat kekanak-kanakan lo. Dia Cuma kasihan sama lo.” Ujar Xania dengan sarkas, berlalu pergi meninggalkan kedua sahabatnya itu.

Agatha berusaha untuk tertawa remeh dengan matanya yang sudah tampak berkaca-kaca. “Lo udah diapain sama Arlo tadi pagi Xan, sampai bisa seluluh ini sama tuh cowok. Sampai lo bisa bisa semarah buat belain Arlo. Ha? Udah diapain lo? Jangan jadi cewek murahan deh Xan, mereka juga bakal pergi kalau udah puas sama tubuh lo.” Ujar Agatha dengan tajam, menatap marah pada Xania.

Xania menghentikan langkahnya mendengar perkataan Agatha. Kini berganti dirinya yang tersenyum sinis. “Lo bilang gue murahan?” tanya Xania membalikkan badannya untuk menatap Agatha. “Ngaca Tha, lebih murahan mana sama lo? Setiap lo ngambek lo pasti tidur sama Chev di dalam kamar Cuma berdua. Emang kita tahu apa yang kalian lakuin di dalam sana, entah lagi apa. Atau mungkin seperti yang lo tuduhin ke gue?” tanya Xania dengan sinis. “Makanya Chev sekarang gak peduli sama lo, karena udah puas sama tubuh lo? Seperti kata lo tadi?” ujar Xania dengan sarkas dan tajam, kembali melangkahkan kakinya untuk meninggalkan tempat itu. Muak rasanya.

Agatha tersentil mendengar perkataan Xania yang membalikkan kata-katanya. Matanya semakin berkaca-kaca, bahkan air matanya siap meluncur saat ini. Namun dengan gerakan cepat Agatha menghapusnya dengan kasar.

Netranya teralih untuk menatap Qara, sahabatnya satu itu masih terdiam dan tampak menghela nafasnya Panjang.

“Gue paham kalau lo lagi kesel sama Chev, tapi jangan bawa-bawa masalah lo itu kemana-mana Tha. Sampai mau mempengaruhi Xania buat gak percaya sama Arlo. Gue sama Xania selalu berusaha percaya sama cowok-cowok kita. Gue harap lo juga mau berusaha percaya sama Chev. Gue yakin Xania gak bermaksud buat lo sakit hati dengan kata-katanya tadi. Lo jangan ambil hati. Dia Cuma gak terima aja lo nuduh hal buruk ke Arlo. Lo tahu gimana cintanya Xania sama Arlo.” Jelas Qara menatap iba pada Agatha.

Next .......

1
Dev
yg baca jg lama" gregetan sama si Agatha..hadeh..
Dev
Agatha jangan bergantung sama manusia..
Dev
gpp putus tha..dan buktikan kmu bs menjadi versi terbaikmu nanti..udh fokus aja kuliah dan kejar mimpimu..
Anita Jenius
Salam kenal kak.
5 like mendarat buatmu thor.
Semangat ya kak.
Dev
bakal salah pergaulan nih kyknya..
Dev
si Agatha nih lama" bs bikin cheva muak, dia mau dingertiin tp gk mau ngertiin org..huuft..dan cheva jg kurang tegas menyikapi sifat Agatha yg serba over..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!