NovelToon NovelToon
Rahasia Tuan Buruk Rupa

Rahasia Tuan Buruk Rupa

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa
Popularitas:109.2k
Nilai: 5
Nama Author: PutrieRose

Dianella terpaksa harus menikah dengan pria buruk rupa yang berwajah menyeramkan. Juga terkenal misterius dan kasar. Pria itu tak pernah mau menunjukkan wajah aslinya, ia selalu menutupinya dengan rambutnya yang panjang.

Arsenio, pria yang memiliki banyak bekas luka bakar di wajahnya merasa tak pantas menikmati hidup. Ia selalu mengurung dirinya di sebuah ruangan. Tak mau melihat keindahan di luar. Hingga datanglah Dianella, gadis pemberani yang setiap hari membuat dirinya murka atas kelakuan-kelakuan konyolnya.

Akankah sosok Dianella mampu membuat Arsenio memperlihatkan wajah aslinya????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PutrieRose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29 KESAL!

Aroma harum dari olahan sayur yang ia masak. Sudah dipastikan rasanya akan lezat. Walaupun saat diicipi sedikit rasanya sudah pas, tapi entah kenapa wajahnya malah terlihat murung. Beberapa kali ia menghembuskan nafasnya perlahan sembari mengatur nafasnya.

"Nyonya, masakannya sudah matang semua. Anda tunggu saja di meja makan," ujar pelayan yang membantu dirinya untuk masak hari ini. Dia ingin menolak untuk tidak duduk di meja makan, tapi untuk alasan apa? Dan pada akhirnya ia pasrah dan berjalan menuju meja makan. Dimana Arsen dan kakeknya sedang di sana.

Saat melihat Anell berjalan mendekat, tatapan kakeknya masih tak ramah sedari tadi bertemu. Seperti memancarkan aroma kebencian.

"Seharusnya kamu memasak dan menyiapkan makanan dari pagi buta! Suamimu tak menunggu lama untuk sekedar makan. Jangan terlalu mengandalkan pelayan. Kamu itu seorang istri! Seharusnya paham apa tugasmu!"

Ingin rasanya Anell berteriak. Menjawabi semua perkataan kakeknya yang terkesan menyudutkannya sebagai seorang istri.

"Heyyyyy!!! Kakek tua!!!! Untuk apa membayar pelayan jika aku yang harus jadi babu????????"

Tak berani untuk menentangnya, Anell hanya bisa ngedumel di dalam hati.

Makanan akhirnya datang. Anell memasak ada lima lauk. Ia pun kelelahan karna harus memasak cepat. Sebenarnya pelayan telah memasak tadi, tapi kakeknya itu tidak mau makan masakan pelayan.

BRAKKKKK!!!

"Ya Tuhan. Apalagi." Anell sampai mengelus dadanya karna merasa terkejut. Kakek Arsen tiba-tiba menggebrak meja lalu tatapan tajamnya mengarah pada Anell.

"Kamu itu seorang istri, bukan? Kenapa Arsen mengambil nasi dan lauk pauk sendiri??? Apa tugasmu?"

"Ya Tuhan. Salah lagi ...."

.

.

Langit malam terlihat begitu gelap. Atau memang matanya saja yang sudah redup. Tapi ia memaksakan untuk matanya tetap terbuka. Ada banyak kegundahan hati. Salah satunya adalah rindunya pada kedua orang tuanya. Ada rasa penyesalan sekarang, dia berpikir kenapa tidak ikut orang tuanya saat itu.

KRIIEETTT ....

Bunyi pintu terbuka tapi ia tak mengalihkan penglihatannya. Ia tetap duduk di bawah jendela. Menatap kegelapan malam ini.

Arsen yang semula ingin berbaring di ranjang merasa penasaran dengan Anell yang sedari tadi tak mengalihkan tatapannya dari jendela kamar.

DRAP.

DRAP.

DRAP.

Pria itu langsung menutup gorden dan perbuatannya cukup membuat perhatiannya teralihkan.

"Sudah malam," ujarnya singkat dan kembali ke ranjang.

Setelah gorden ditutup, ia mengira Anell akan segera istirahat. Tapi nyatanya, gadis itu tak beranjak dari tempat itu.

DAP!

Dan lampu pun dimatikan, Arsen menarik selimutnya dan ingin segera terlelap.

Di kegelapan, ia melihat samar-samar Anell yang sepertinya masih duduk di bawah jendela.

"Kenapa sih itu orang!"

Arsen berusaha tak menghiraukan Anell yang sedari tadi hanya diam tak beranjak dari tempat itu. Tapi semakin dia tak peduli, semakin besar rasa penasarannya. Membuatnya berdecak sebal dan perlahan turun dari ranjang.

Kedatangan Arsen di tengah kegelapan, membuat dirinya terjingkat. Hanya ada cahaya dari balik gorden yang berasal dari lampu halaman rumah. Dia terkejut saat pria itu duduk di sampingnya.

"Apa yang kamu lakukan di sini? Jika terus seperti, kamu bisa bangun kesiangan besok. Dan kakek pasti akan memarahi mu lagi." Perkataan Arsen membuatnya tambah kesal. Dia benar-benar tidak mau di rumah ini. Perangai kakek Arsen lebih menjengkelkan dari Papanya-Samantha.

Tak ada jawaban dari gadis tersebut. Semakin lama semakin sunyi. Hanya ada suara-suara hewan yang berasal dari luar. Dari sini Arsen bisa memandangi Anell tanpa ketahuan. Dia menatap dari kegelapan. Dari samping terlihat hidung kecilnya yang mungil. Bibirnya yang tipis juga lentikan bulu mata yang indah.

Ia sudah tahu bahwa Anell adalah gadis muda. Dia belum genap 20 tahun. Tapi sikapnya seperti orang dewasa. Dia juga pandai memasak.

Sudah sekitar puluhan menit Arsen menemani duduk, gadis itu tiba-tiba beranjak pergi. Dia menyalakan lampu dan mulai merebahkan diri di atas karpet tebal di samping ranjang.

KLEK!

Suara pintu akan terbuka, keduanya langsung saling tatap.

"Kakek?"

Anell langsung loncat ke ranjang dan menarik selimut dengan cepat. Sedangkan Arsen terdiam masih dengan posisi berdiri di tempat tadi.

"Kakek, ada apa?" tanya Arsen kemudian. Tapi tatapan kakeknya mengarah pada gadis di balik selimut.

"Heyyyy! Gadis kecil!!!! Kenapa kau malah tidur di atas dan suamimu malah kau suruh tidur di bawah?????" teriaknya membelah kesunyian malam. Rasanya jam berhenti berdetak. Juga seperti jantungnya yang berhenti berdetak saat itu juga. Sesak nafas mulai menjalar di dada. Dia ingin pingsan juga saat ini.

Kakek Arsen menendang karpet tersebut merasa kesal. "Kau benar-benar—"

Arsen langsung mencegah Kakeknya yang akan memukul Anell. Ia memegang tangannya yang sudah mengudara.

"Ini bukan yang Kakek pikirkan. Kakek salah paham," ujar Arsen. Gadis itu sudah ketakutan dan kedua matanya sudah berair.

"Apa?? Jelas-jelas dia tidur di ranjang dan karpet juga bantal ini untuk siapa??? Untuk nyamuk???"

Tangannya sudah mengepal, dia benar-benar kesal dengan sikap Kakek Arsen tersebut. Ingin rasanya ia berteriak dan mengacak-acak wajahnya yang menyebalkan.

"Tidak, Kek. Aku hanya ingin merasakan tidur di bawah. Lebih dingin karena hawa kamar sedang panas. Tapi setelah itu aku—"

"Jangan terus membelanya. Samantha benar-benar kurang ajar, darimana dia mendapatkan calon istri ini untuk kamu. Dia benar-benar tidak beradab. Gadis kecil tak berguna seperti ini dijadikan menantu," ujarnya sambil berlalu pergi membuat ucapannya terdengar samar-samar sampai kakeknya itu keluar dari kamar.

Setelah Arsen mengunci pintu dari dalam, Anell langsung kembali ke karpet. Dia menutup tubuhnya dengan selimut hingga ke kepala.

Terdengar decitan ranjang itu artinya Arsen juga sudah naik ke ranjang.

***

Malam berganti pagi. Langit gelap berubah menjadi terang. Kehangatan dari sinar matahari membuat tubuhnya menggeliat. Juga karna ada cahayanya yang masuk melalui sela-sela jendela kamar.

Malamnya penuh dengan gundah. Dia tidak tidur nyenyak karna beberapa kali terbangun.

"Aku harus mandi dan langsung memasak!" Buru-buru dia masuk ke dalam kamar mandi dan tak berdandan sedikitpun. Dia langsung lari ke dapur dan ternyata sudah ada dua pelayan di sana.

"Kami siap membantu Anda, Nyonya. Semua sayur-sayuran sudah kami potong-potong. Anda tinggal meracik bumbunya," ujarnya membuat senyum Anell merekah. Ternyata kedua pelayan tersebut sudah peka terhadap situasi yang ada.

"Baiklah. Terimakasih."

Sebelum Kakek Arsen bangun, makanan harus sudah siap di meja makan. Walaupun Anell beberapa kali menguap karna belum sepenuhnya kenyang tidur. Malamnya terganggu karna memikirkan Kakek Arsen terus yang kejam. Dia bahkan terang-terangan menunjukkan sikapnya yang tak menyukainya.

Dengan perasaan penuh bangga, Anell duduk di meja makan sembari menghadap hidangan yang sudah tersaji di atas meja. Lalu dari arah berlawanan datanglah Arsen dan Kakek.

Kakek duduk sembari menatap satu persatu hidangan tersebut lalu pandangannya mengarah pada Anell yang menunduk takut. Takut jika ada saja yang membuatnya berasa salah.

"Makanlah, Arsen. Jika makanan ini tidak cocok di lidahmu, kita bisa pergi makan di luar," ujar Kakek Arsen.

DEG.

1
Nar Sih
ya kok udah end kak ,tetep semagatt dan di tunggu cerita cinta nya kia dan satya
SUNARTI SUNARTI
hadir thor
Symsnr_
Lumayan
Symsnr_
Buruk
Nar Sih
marahan kok lama sekali kia ,dri sd sampai kuliah ,jdi penasarn nih apa mslh mu dgn satya sampai mama anell pun marah
Ainisha_Shanti
Kia merajuk nya sampai kebesar
Tati st🍒🍒🍒
suami mesteriusmu itu yg tf
Tati st🍒🍒🍒
aku masing bingung,blm nemu titik terang
Tati st🍒🍒🍒
cinta
~v
Luar biasa
Ainisha_Shanti
Alahaiii Kia, kecil2 lagi dah gedik 😂😂😂
Nar Sih
lanjutt kakk
Ainisha_Shanti
cara yang bijak dalam membangunkan tuan nya
Nar Sih
ngak terasa udah gede aja ank nya anell ,dam semoga lontang bnr jdi jodoh nya darlin
Tati st🍒🍒🍒
ternyata benar bukan anak kandung
Tati st🍒🍒🍒
masih bingung
Nar Sih
pasangan yg romantis
Nar Sih
sabar ya anell ,doa kan ibu mu tenang disana ,dan semoga kmu juga dedek byi yg di perut sehat smpiai waktu nya lhir,
Tati st🍒🍒🍒
banyak uang tapi pelit sama anak sendiri,sekarang kan jaman dah canggih
Tati st🍒🍒🍒
baru baca lagih,biar semangat buat kaka otornya aku kasih vote
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!