NovelToon NovelToon
Time Travel Dokter Modern Ke Zaman Kuno

Time Travel Dokter Modern Ke Zaman Kuno

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Reinkarnasi / Zombie / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:278.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Di tengah dunia yang hancur akibat wabah zombie, Dokter Linlin, seorang ahli bedah dan ilmuwan medis, berjuang mati-matian untuk bertahan hidup. Laboratorium tempatnya bekerja berubah menjadi neraka, dikepung oleh gerombolan mayat hidup haus darah.

Saat ia melawan Raja Zombie, ia tak sengaja tergigit oleh nya, hingga tubuhnya diliputi oleh cahaya dan seketika silau membuat matanya terpejam.

Saat kesadarannya pulih, Linlin terkejut mendapati dirinya berada di pegunungan yang asing, masih mengenakan pakaian tempurnya yang ternoda darah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melintasi Waktu (Revisi)

Hembusan angin dingin membawa aroma darah yang menusuk. Di depan reruntuhan kota yang hancur, Linlin berdiri tegak bersama tim pemburu zombie lainnya.

Di hadapan mereka, sosok raksasa berdiri di tengah gerombolan zombie. Raja Zombie.

Makhluk itu jauh lebih besar dari zombie biasa, tubuhnya dilapisi kulit hitam pekat seperti baja. Matanya merah membara, penuh kebencian dan kelaparan. Setiap langkahnya menghancurkan aspal, menandakan kekuatan luar biasa yang ia miliki.

"Astaga... Ini bukan zombie biasa," gumam salah satu pemburu, seorang pria dengan senjata sniper di punggungnya.

"Linlin, ini buruk. Apa kita mundur?" tanya seorang wanita dengan dua belati di tangannya. Wajahnya penuh keringat, mencerminkan ketegangan yang luar biasa.

Linlin menghela napas. Matanya tetap terkunci pada makhluk itu. Lima tahun bertahan hidup di dunia ini telah mengajarinya satu hal: tidak ada tempat untuk mundur.

"Jika kita mundur sekarang, kita akan kehilangan kota ini," jawabnya tegas. "Tidak ada pilihan lain. Kita harus menghabisinya."

Para pemburu lainnya saling pandang, ragu, tapi melihat tekad Linlin, mereka menggenggam senjata mereka lebih erat.

"Baiklah... Kita bertarung sampai akhir," kata pria dengan sniper, matanya membara dengan semangat.

Linlin menarik napas dalam. Tubuhnya mulai memanas, energi dalam dirinya bergetar. Elemen kecepatan dan kekuatan yang ia miliki mulai aktif.

"Serang!"

Dalam sekejap, Linlin melesat bagai kilat. Tubuhnya hanya terlihat sebagai bayangan hitam yang berkelebat di antara zombie-zombie kecil yang mencoba menghalanginya.

DOR! DOR!

Pelurunya menembus kepala dua zombie yang berusaha menerjangnya.

Sementara itu, para pemburu lainnya ikut menyerang. Pria sniper menembakkan peluru dari kejauhan, wanita dengan belati menebas zombie dengan kecepatan luar biasa.

Namun, Raja Zombie berbeda.

Makhluk itu menggeram keras, lalu mengayunkan tangannya ke arah Linlin.

"HATI-HATI!" teriak salah satu pemburu.

Linlin melompat ke udara, menghindari serangan itu, tapi...

BRAK!

Tanah di bawahnya hancur berkeping-keping hanya dengan satu serangan. Kekuatan makhluk itu benar-benar luar biasa.

"Sial! Monster ini lebih kuat dari yang kita kira," gerutu pria sniper.

Linlin tak gentar. Ia mengaktifkan kecepatannya hingga tubuhnya berkelebat tak terlihat. Dalam sekejap, ia sudah berada di belakang Raja Zombie.

Dengan pedang panjangnya, ia menebas punggung makhluk itu sekuat tenaga.

SRATT!

Luka panjang terbuka di punggung Raja Zombie, tapi...

Tidak ada darah.

Sebaliknya, luka itu menutup sendiri dalam hitungan detik.

"Apa?! Regenerasi?" Linlin membelalakkan mata.

Raja Zombie menoleh padanya dan menyeringai. Dalam sekejap, tangannya mencengkeram Linlin dan melemparkannya ke udara.

"ARGH!"

Linlin menghantam dinding gedung dengan keras. Debu berhamburan, tubuhnya terasa remuk.

"LINLIN!" teriak wanita berbelati, berlari ke arahnya.

Tapi Raja Zombie tak memberi mereka waktu. Dengan satu langkah besar, ia menyerbu ke arah Linlin yang masih terhuyung.

Linlin menggertakkan giginya. Ia tak boleh kalah.

Dengan sisa tenaga, ia berlari ke depan, mengayunkan pedangnya ke arah kepala makhluk itu.

Namun...

Raja Zombie lebih cepat.

CHRAKK!

Giginya menancap di bahu Linlin.

"UGH!"

Rasa sakit luar biasa menjalar ke seluruh tubuhnya. Darah mengalir deras, tubuhnya melemah.

"LINLIN DIGIGIT RAJA ZOMBIE!" teriak salah satu pemburu.

Semua orang membelalakkan mata, horor terpancar di wajah mereka.

Linlin jatuh ke tanah, tangannya bergetar. Racun zombie mulai mengalir di nadinya.

"Tidak... Aku tidak bisa... kalah di sini..."

Matanya mulai kabur.

Raja Zombie berdiri di depannya, siap memberikan gigitan terakhir.

Namun tiba-tiba...

Cahaya putih menyelimuti tubuh Linlin.

"APA?!"

Para pemburu menatap dengan mata lebar. Tubuh Linlin bercahaya terang, seolah sesuatu menariknya dari dunia ini.

Raja Zombie meraung marah, mencoba menangkapnya, tetapi cahaya itu semakin kuat.

Linlin merasakan tubuhnya ringan...

Seakan ditarik ke dalam kehampaan.

Suara para pemburu memanggil namanya semakin jauh.

Linlin terengah-engah, dadanya naik turun cepat. Keringat dingin membasahi pelipisnya saat ia terduduk dengan napas memburu.

Tangannya gemetar saat meraba bahu yang tadi digigit Raja Zombie. Namun... tidak ada luka.

"Apa ini...?"

Ia menatap telapak tangannya, lalu menyentuh lehernya, wajahnya, dan seluruh tubuhnya. Semuanya utuh. Tidak ada bekas luka, tidak ada rasa sakit akibat racun zombie.

"Aku... aku seharusnya sudah mati."

Linlin meremas rambutnya, mencoba memahami situasi. Ia memejamkan mata sejenak, mencoba mengingat peristiwa terakhir.

"Aku bertarung melawan Raja Zombie… Aku tertangkap... Aku tergigit..."

Kemudian cahaya putih… dan setelah itu...

Ia terbangun di sini.

Linlin menahan napasnya saat matanya menyapu sekeliling. Udara dingin menusuk kulitnya, membuatnya sadar bahwa ia tidak lagi berada di tempat yang ia kenal.

"Di mana ini?"

Linlin bangkit perlahan dari tanah, tubuhnya masih bergetar akibat sisa-sisa adrenalin. Tatapannya menyapu sekeliling.

Angin sepoi-sepoi berhembus, membawa aroma dedaunan dan tanah yang lembap. Beberapa burung kecil muncul, hinggap di dahan sebelum kembali terbang ke langit. Suasana ini...

Sebaliknya, yang ia lihat hanyalah pepohonan tinggi yang menjulang, rimbunan semak-semak hijau, serta udara yang terasa lebih segar—jauh berbeda dari udara yang penuh bau busuk dan darah di dunia yang ia tinggali sebelumnya.

Linlin mengangkat tangannya ke depan, menatapnya dengan bingung. Bahkan tangannya yang seharusnya penuh darah kini bersih, seolah-olah semua itu tidak pernah terjadi.

"Apa aku sudah mati?"

Ia menunduk, menatap kakinya. Sepatu bot yang ia pakai masih penuh dengan bercak darah kering. Tapi selain itu, ia tidak menemukan satu pun tanda bahwa ia baru saja melewati pertempuran mengerikan.

"Tunggu... Peralatanku?"

Linlin segera meraba pinggangnya.

"Belati masih ada... Pisau bedah juga..."

Ia menghela napas lega saat menemukan jarum akupunktur tersimpan rapi dalam kantong kecil di sabuknya.

"Setidaknya aku masih membawa peralatanku. Tapi ini hanya membuat semuanya semakin aneh. Kalau aku terbawa ke dunia lain atau kembali ke masa lalu, seharusnya aku tidak membawa benda-benda ini, bukan?"

Linlin menggelengkan kepala, mencoba mengusir kebingungan ini. Saat itu, ia menangkap sesuatu dari sudut matanya.

Sesuatu bergerak.

Linlin menajamkan pandangannya. Di balik semak-semak, ia melihat kelinci putih.

Kelinci itu mengangkat kepalanya, menatapnya dengan mata bulat yang jernih.

"Kelinci...?"

Linlin terdiam. Sejak kiamat zombie terjadi, ia tidak pernah melihat hewan yang hidup dengan damai. Bahkan kelinci pun telah berubah menjadi makhluk buas yang siap menyerang manusia.

Tetapi kelinci ini...

Ia tampak sehat, bulunya bersih, matanya bersinar cemerlang. Ia tidak menunjukkan tanda-tanda mutasi.

Linlin berjongkok perlahan, mencoba meraih kelinci itu.

Namun, sebelum ia bisa menyentuhnya, hewan itu langsung berlari dan menghilang ke balik rerumputan tinggi.

Ia menghela napas panjang.

"Jadi ini bukan dunia yang telah dihancurkan oleh zombie."

Linlin berdiri, mengusap wajahnya dengan kedua tangan.

"Baiklah... Jika aku masih hidup, maka aku harus mencari tahu di mana aku berada."

Ia mulai melangkah dengan hati-hati.

Semakin jauh ia berjalan, semakin ia menyadari sesuatu.

"Pohon-pohon ini... Ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan yang ada di zamanku. Seharusnya mereka sudah mengalami mutasi dan tumbuh lebih besar."

Ia meraih batang pohon di dekatnya, merasakan teksturnya.

"Sejuk..."

Linlin menutup mata sejenak, menikmati sensasi dingin dari kulit kayu yang terasa sangat alami.

"Udara di sini... Bersih."

Tidak ada bau busuk. Tidak ada polusi. Tidak ada darah.

Ia mengangkat wajah, menatap langit. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang entah berapa lama, ia melihat langit biru tanpa asap tebal yang menutupi cahaya matahari.

"Jika aku benar-benar ada di dunia lain, aku harus bertahan hidup."

Linlin mengepalkan tangan. Entah ini dunia lain, masa lalu, atau dimensi berbeda, ia tidak bisa hanya berdiri di sini dan bertanya-tanya.

Ia harus mencari jawaban.

Tanpa sadar, sudut bibir Linlin sedikit melengkung.

1
Wiwin Ma Vinha
yah thor,,harus nunggu besok lg ya si Linlin ngomong ma para utusan itu dgn bahasa mereka tnpa penerjemah,
pen liat orang" disitu syok berat
Mydar Diamond
wahh..congrats othor..moga semangat la ya upnya
Gibran Ganteng
lanjut dong thorr
Osie
thooorr biarlah lilin jawab dlm bahasa Barat juga jgn pake penerjemah..iicchh pengen lihat para menteri penjahat n putri putri mereka kena mental
Sribundanya Gifran
selamat malming juga thor,
lanjut up lagi yg banyak tiap hari ya thor💪💪💪💪
Paramitha Tikva
Ga ditambah Thor 🤣🤣
Siti Nurjanah
nunggu part linlin bicara inggris depan semua orang dong thor, biar makin kicep tuh bangsawan sombong
Mineaa
aaaaaaaah..... Linlin belum jawab Thor.... kenapa di cut dulu........hu....hu...hu....,
ku menangis.... ..
membayangkan......
update triple lagi....
oh.. ternyata...
hanya gantung yang ada....huaaa.....😭
aku kan jadi tambah kepo...
Tiara Bella
met MLM Minggu jg Thor .. semangat ya up nya
Viona Syafazea
syok masal dimulai lagi.. wkwkwk/Facepalm//Facepalm/
Darmanto Atok
next Thor
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
Yusni
aku kasi mawar dehhhhhhh
Yusni
love sekebonnnnnn buatmu thorrrr lanjut lagi donk...hehehehehehe
Yusni
makasi thorrrr love sekebonnnnnn
Osie
woooaaaahhkupuas bacanya walau adrenalin lagi naik langsung nyungsep gegara continue/Sob//Sob//Facepalm//Facepalm/
Efa Arfa
semangat terus Thor...
Osie
ohoooo menegangkan..deg deg deg basmi sp ke akar akarnya linlin
Osie
ini para menteri apa isi palanya saingan mau pala udang yaa
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
baru mereka tau siapa putri mahkota
kena para menteri itu
tetap semangat terus thorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!