NovelToon NovelToon
Adinda

Adinda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: devi oktavia_10

Adinda Khairunnisa gadis cantik yang ceria, yang tinggal hanya berdua dengan sang ayah, saat melahirkan Adinda sang bunda pendarahan hebat, dan tidak mampu bertahan, dia kembali kepada sang khaliq, tanpa bisa melihat putri cantiknya.


Semenjak Bundanya tiada, Adinda di besarkan seorang diri oleh sang ayah, ayahnya tidak ingin lagi menikah, katanya hanya ingin berkumpul di alam sana bersama bundanya nanti.


Saat ulang tahun Adinda yang ke 17th dan bertepatan dengan kelulusan Adinda, ayahnya ikut menyusul sang bunda, membuat dunia Adinda hancur saat itu juga.


Yang makin membuat Adinda hancur, sahabat yang sangat dia sayangi dari kecil tega menikung Adinda dari belakang, dia berselingkuh dengan kekasih Adinda.


Sejak saat itu Adinda menjadi gadis yang pendiam dan tidak terlalu percaya sama orang.



Bagaimana kisahnya, yukkk.. baca kisah selanjutnya, jangan lupa kasih like komen dan vote ya, klau kasih bintang jangan satu dua ya, kasih bintang lima, biar ratingnya bagus😁🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Euuggghhhhh.....

Terdengar lenguhan dari mulut Adinda dan matanya mulai terbuka sedikit demi sedikit.

"Dinda. Kamu sudah sadar." pekik Lusi senang.

"Hmm... Aku kenapa?" sahut Adinda yang belum ingat tentang kejadian kemaren, dia berusaha untuk duduk.

"Ausss... iiiss... Kenapa badanku sakit semua." keluh Adinda.

"Kamu lupa, dengan apa yang terjadi dengan kamu kemaren, kamu berhasil membuat kita khawatir Din, kamu berhasil membuat jantung kami berhenti berdetak, jangan lagi lagi kamu berbuat hal nekat seperti itu lagi." cerocos Lusi.

"Astaga, kamu kenapa berubah kek mak mak kurang uang dapur sih Lus, sakit nih." cibik Adinda.

"Sudah tau sakit, kenapa pakai berantem sih!" omel Lusi.

Deg....

Adinda baru ingat, klau kemaren dia habis berantem sama preman, dan dia ingat klau kemaren Aldo terluka.

"Lus. Lusi.... Kak Aldo gimana Lus, apa dia baik baik aja Lus!" pekik Adinda buru buru menyingkap selimutnya, hampir saja dia meloncat klau tidak di tahan oleh Lusi.

"Astaga, Dinda! bisa tenang ngak sih, lihat nih, infusan kamu hampir copot." kesal Lusi.

"Ngak bisa Lus, kemaren Kak Aldo ngelindungin aku, punggungnya kena tusuk, dia kehilangan banyak darah Lus, bagaimana aku bisa tenang, dia punya keluarga Lus, dia punya orang tua yang menunggu dia pulang Lus, klau dia kenapa napa aku merasa bersalah, harusnya dia ngak usah lindungin aku, harusnya dia biarin aja aku yang kena tusuk." racau Adinda.

"Trus klau kamu yang kenapa napa, gimana." tanya Lusi menatap dalam Adinda.

"Klau aku kenapa napa, ya ngak apa apa, karna ngak ada yang akan sedih, ngak ada yang akan kehilangan aku." ujar Adinda enteng.

Plak....

Ausss...

Tanpa sadar Lusi menampar pipi Adinda.

"Sakit Lusi." ringis Adinda.

"Sakit ya, apa se sakit itu haa...., klau ngomong tuh di pikir, jangan asal ngebacot kamunya." Bentak Lusi menatap mata Adinda dengan tatapan susah di jabarkan, rasa kesal, marah, benci, sedih, takut kehilangan dengan ucapan Adinda itu.

"Maaf," sesal Adinda lirih, dia menyadari kesalahannya.

"Kamu mau ninggalin aku Din, kamu jahat tau ngak, apa kah kamu tau, aku bertahan hidup itu karena kamu, aku berusaha waras itu karena ada kamu, tapi kamu dengan konyolnya ingin ninggalin aku, padahal kamu tau aku butuh sandaran ya itu kamu, tapi kamu malah ingin pergi hiks... segitu rindunya kamu sama ayah sama bunda kamu, lalu kamu ingin nyerahin nyawa kamu sama preman itu, hiks, kamu tega huaaa......" pecah sudah tangis Lusi, gadis yang berusaha baik baik aja, nyatanya dia sangat rapuh.

"Maaf Si, maafin aku, aku salah omong, aku tadi spontan ngucapin kata kata itu, maaf ya. aku ngak akan ninggalin kamu kok, sini peluk." bujuk Adinda, dia benar benar bersalah telah ngucapin kata kata itu.

Lusi mendekat kearah Adinda dan lansung memeluk Adinda dan menangis sesegukan di dalam pelukan Adinda.

"Din, apa kamu tau rasa sakit aku, Din, sakit yang rasakan, aku jauh dengan yang kamu rasain Din, kamu di tinggal sama orang tua kamu, karena ngak ada di dunia ini Din, jelas kamu ngak bisa melihatnya lagi, dan kamu pernah merasakan kasih sayang ayah kamu, walau tidak merasakan kasih sayang ibumu, tapi wajar, karena dia berpulang saat dia melahirkan kamu di dunia ini Din, hiks."

"Tapi aku din, aku. Aku masih mempunyai orang tua kandung Din, mereka masih ada di dunia ini, tapi aku merasa tidak punya orang tua lagi, mereka tidak pernah menanyakan kabar aku, mereka hidup bahagia dengan pasangan masing masing, dan menyayangi anak sambung mereka masing masing, sementara aku, yang anak kandung tidak pernah di perhatikan di sayangi, bahkan di tanya sudah makan apa belum, hari ini melakukan apa saja, ngak Din, ngak ada, aku sakit Din, aku sakit, hanya kamu tempat aku pulang Din, hanya kamu, tapi kamu juga ingin pergi ninggalin aku, lalu aku gimana huaaa....."

Lusi benar benar takut kehilangan sahabatnya itu, hatinya terlalu sensitif untuk itu.

"Maafin aku, aku salah ngomong, aku ngak akan ninggalin kamu, kamu saudara aku Lusi, aku mohon jangan menangis lagi, maafin aku ya." bujuk Adinda sambil mengelus pundak Lusi yang masih naik turun menahan tangis.

Sementara banyak pasang mata di dalam sana memperhatikan dua gadis itu, ikutan meneteskan air mata, apa lagi Aldo menatap sendu ke dua gadis cantik itu, yang dia tau ke dua gadis itu selama ini gadis ceria, ternyata di balik itu semua, mereka mempunyai luka tersendiri, hidup dalam kesepian, sungguh dada Aldo ikutan sesak mendengar curahan hati Lusi tadi.

"Nak." panggil mama Aldo memegang pundak ke dua gadis cantik itu.

"Ehhh... Siapa ya?" kaget Adinda, memang dia lupa dengan mama Aldo.

"Tante mamanya Aldo, kemaren kita sudah bertemu, tapi hanya sebentar, kamu keburu pingsan setelah kita berkenalan." ujar Mama Aldo.

"Ahhh... Iya, maaf saya lupa tante." ujar Adinda tersenyum kikuk, masih memeluk Lusi.

"Lusi, udah ya, lepasin pelukannya dong." keluh Adinda, rasanya luka jahitannya berdenyut nyeri, gara gara di peluk erat sama Lusi.

"Iya, maaf maaf." Lusi langsung melepaskan pelukannya.

"Sakit ya, mana yang sakit." panik Lusi

"Semuanya sakit." cibik Adinda.

"Biarinlah, itung itung sebagai hukuman." santai Lusi.

"Dih, dendam, tadi meraung." goda Adinda.

Lusi hanya memutar mata jengah.

"Tante, giman keadaan kak Aldo, apa dia baik baik saja, maafin saya ya tante, gara gara nyelamatin saya kak Aldo terluka." sesal Adinda.

"Itu bukan salah kamu nak, yang terjadi adalah musibah, andai kemaren kamu ngak nolongin Aldo, mungkin sekarang tinggal nama." ucap bijak mama Aldo.

"Sekarang keadaan kak Aldo gimana tan?" tanya Adinda.

"Tuh, tanya aja, dari tadi ngelihatin kalian." ujar mama Aldo.

Adinda kaget, ternyata banyak orang di dalam ruangan itu, bukan hanya Adinda yang kaget, rapi Lusi juga, dia lupa klau di kamar itu bukan hanya mereka berdua, seketika ke dua gadis cantik itu lansung malu.

"Bagaimana keadaan kamu Dinda?" tanya Aldo menatap Adinda lembut.

"Aku baik kak." ujar Adinda kikuk.

"Klau baik, kenapa tidurnya lama banget." tanya Aldo lagi.

"Hehehe... Kecapean keknya kak, butuh pemulihan tenaga." cengir Adinda.

"Makasih ya, sudah nolongin kakak kemaren, dan makasih sudah donorin darah juga buat kakak." lanjut Aldo.

"Ahhh... Itu sudah sewajarnya kak, saling tolong menolong, dan kemaren kakak ngak harus menahan pisau itu dengan tubuh kakak, harusnya kakak biarin aja, biar kakak ngak terluka." ujar Adinda.

"Lalu, saya biarin kamu terluka, gitu." tanya Aldo.

Adinda lansung diam, dia ngak bisa menjawab pertanyaan dari Aldo, dia hanya bisa garuk garuk kepala yang tidak gatal.

Yang lain hanya menonton adu debat dua anak manusia itu dengan santai.

Bersambung....

1
#ayu.kurniaa_
.
Vebe Kabenaran
Luar biasa
Ni Wayan Sukerti
pinter bener sih otor bikin reader nya nangiss/Sob//Sob/
Rose Anjani
banyak typo di nm ya smp bingung yg baca ... n coba pelan² ya othor di perbaiki lg msh ada banyak kata² yg membagongkan ... pergunakan bhs yg baku aja.. biar kita baca nya enak... semangat othor... 😚
Rose Anjani
kayak nya itu anak tiri dech ...
gaby
Ati2, ntar kjadian lg ky wkt sm Rizka. Kalo terlalu royal k temen, biasanya pasti bny yg mau bertemen sm kita. Coba skali2 pura2 susah, mreka smua mau nolongin ga??
flower
lah percakapanya adinda sama satria.. typo ya kak
flower
lah kok zahra
Juprianto
Luar biasa
flower
maaf ya kak ini farid ngomong sama farid sendiri atau gimana kak
difaq aisyah
Lumayan
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
difaq aisyah
Lumayan
flower
Lisa atau Lusi
Wisteria
nah Lo udah kontan malah g mau, dihina pula, kamu cewek g berprinsip si kasian
flower
bos ayah mu, bos papamu.. lah bingung yg baca
Verlo Finno Sinaga
p
Difak Ajjah
Luar biasa
mama_im
baru gabung, dan udah dibikin mewek 😭😭😭😭 tega kamu thor..
Fhatiimah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!