Demi untuk menghindari perjodohan dengan seorang juragan tanah oleh pamannya sendiri, Fatimah pergi meninggalkan kampung halamannya, terpaksa meninggalkan sang kakek yang telah membesarkannya dari kecil.
Fatimah beruntung karena sesampainya di kota, dia bertemu dengan nenek yang baik hati yang memintanya untuk bekerja sebagai pengasuh cucunya, Zahra.
Kepribadian dan kecantikan Fatimah rupanya mampu membuat Aditya, majikannya jatuh hati padanya.
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Isi Baterai..
Sudah waktunya Zahra yang kini berumur 4 tahun didaftarkan sekolah, bukan sekolah tepatnya seperti taman bermain saja.
Aditya dan Fatimah mendaftarkan sekolah Zahra bersama sama, dan mulai hari Senin depan Zahra akan mulai bersekolah.
Sepulang mendaftarkan sekolah Zahra mereka pergi jalan jalan sebentar, mereka pergi ke mall atas permintaan Zahra, setelah puas bermain-main dan makan siang, Aditya mengantarkan istri dan anaknya pulang, sementara dia harus secepatnya kembali ke kantor karena banyak pekerjaan yang menunggunya.
Di kantor, Aditya mendapatkan kabar bahwa proyeknya di luar negeri ada masalah, dan mau tidak mau dia harus segera pergi sendiri mengurusnya. Dan besok pagi adalah jadwal keberangkatannya.
Sebenarnya Aditya enggan pergi meninggalkan Fatimah, apalagi akhir-akhir ini hubungan mereka semakin terjalin dengan romantis.
Bisa saja Aditya membawa Fatimah dan Zahra bersamanya pergi keluar negeri sambil liburan, tapi niat itu diurungkannya mengingat Nenek yang sudah sakit sakitan, Aditya tidak ingin nenek sendirian dirumah tanpa ada dirinya atau Fatimah yang menjaga.
Karena dia akan pergi kurang lebih seminggu maka malam ini dia berniat akan menghabiskan malam yang indah bersama istrinya.
Aditya melihat lihat portal belanja online di handphonenya. Di tulisnya barang yang ingin dia beli.
Lingerie.
Kemudian muncul beragam macam model dan warna, Aditya memilih salah satu yang disukainya dan langsung melakukan pembayaran secara online. Pengiriman akan dilakukan dalam beberapa jam langsung kerumahnya atas nama Fatimah.
Dia merenung memikirkan Fatimah memakai lingerie yang baru saja dipesannya, tak sabar rasanya menunggu malam tiba, dia kembali menyibukkan diri dengan pekerjaannya agar waktu cepat berlalu.
Di Rumah.
Fatimah kaget ketika security memberikan paket kepadanya, karena dia tidak merasa memesan sesuatu.
Zahra kegirangan melihat ibunya mendapat paket, tentu saja dia ingin Fatimah segera membuka paket itu di depan nenek dan semua orang.
Ketika Paket sudah setengah di buka, Fatimah mendapat telepon dari Aditya.
"Paketnya sudah sampai..?" Tanya Aditya.
"Sudah..." Jawab Fatimah.
"Ini kita mau buka..memang apa seh isinya?"
"Kita..?" Tanya Aditya kaget.
"Iya..Zahra penasaran isinya, jadi aku mau buka, ada juga nenek dan beberapa pegawai.." Jelas Fatimah sambil satu tangan mencoba terus membuka paket itu.
Aditya tambah kaget dan sontak berdiri dari kursinya.
"Jangan dibuka depan mereka..itu isinya lingerie buat kamu.."
Fatimah terdiam dan segera memeluk paket itu sambil memerhatikan orang orang yang melihatnya.
Malam hari
Fatimah sudah memakai lingerie yang tadi dibelikan oleh Aditya. Kemudian dia tertawa sendiri, mengingat kejadian tadi siang, seandainya tadi Aditya tidak meneleponnya tepat waktu maka semua orang akan melihat lingerie ini dan tentu saja itu akan membuatnya malu.
Untung saja Zahra bisa dibujuk dengan mengatakan isi paket tadi adalah kado jahat dari nenek sihir dan tidak boleh dibuka, walaupun Fatimah merasa bersalah karena berbohong.
Fatimah berdiri didepan jendela yang terbuka, melihat ke arah bawah mungkin saja suaminya sudah pulang. Rambutnya yang panjang terbawa angin yang sepoi-sepoi.
Tiba-tiba ada seseorang yang mengagetkannya dengan memeluknya dari belakang.
"Nunggu aku ya..?" Tanya Aditya dengan lembut di telinga Fatimah.
"Kamu cantik sekali malam ini.." Lanjut Aditya sambil mencium kening istrinya
"Aku ga tau kamu sudah pulang.." Jawab Fatimah.
"Sudah makan..?" Lanjut Fatimah.
"Kalau belum kamu mau kebawah ambilkan aku makanan pakai baju ini?" Ucap Aditya sambil memegang lingerie yang dikenakan istrinya
"Aku ganti baju dulu.." Jawab Fatimah.
"Ah..lama" ucap Aditya manja.
Aditya menarik Fatimah menjauh dari arah jendela, memegang wajah istrinya dan mencium bibirnya, karena ini sudah bukan kali pertama buat Fatimah, kini dia bisa membalas ciuman suaminya.
Pelan pelan Aditya melepas baju Fatimah, baru sebagian yang terlepas, Aditya mendorong Fatimah untuk mundur dan mencapai tempat tidur, Sesampainya disana dia membuka kemeja yang dikenakannya, mencium Fatimah kembali, dan berbisik.
"Malam ini semalaman puaskan aku.. Besok aku pergi lama.."
"Kemana?" Fatimah kaget
Bukannya menjawab, Aditya malah menciumi kembali istrinya.
"Besok aku akan pergi untuk perjalanan bisnis .."
"Berapa lama..?"
"Seminggu.."
Fatimah kini mengerti.
Malam itu jadi malam yang panjang buat keduanya. Fatimah menuruti perintah suaminya dengan memberikan pelayanan yang ekstra dengan mau diajak berkali kali.
Pagi hari.
Fatimah merasakan kesakitan pada seluruh badannya, tanda merah banyak bertebaran di sekujur tubuhnya, Melihat itu Aditya cuma tersenyum sambil sesekali diusapnya tanda merah untuk mencoba menghilangkannya, tapi percuma saja. Melihat tidak hilang juga, Aditya malah menambah tanda merah itu disertai tertawa geli Fatimah di bathtub kamar mandi mereka.
"Terima kasih..Baterai ku sudah penuh sekarang.." usik Aditya pada Fatimah yang sedang memakai kerudung.
"Jangan lama-lama perginya.." Kata Fatimah memegang jas yang dipakai suaminya
"Nanti kangen ya.." ucap Aditya.
Fatimah menggeleng.
"Sekarang saja udah kangen"
Aditya memeluk erat istrinya.
"Udah pintar gombal sekarang..."
Fatimah tersenyum malu.
"Aku sayang kamu.."
"Aku juga.. "
