Dara Clarita yang baru saja keluar dari rumah sakit setelah kecelakaan yang menimpanya hingga membuatnya lumpuh di paksa untuk menandatangani surat perceraian yang di berikan suaminya saat itu juga.
Bagaimana dia bisa menjalani kehidupannya setelah di ceraikan oleh suaminya karena kelumpuhan yang di deritanya?
Sanggupkah Dara melewati semua ini dan menemukan kebahagiaannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Heboh
" Apa? Seharusnya kau tau bahwa aku memarkirkan mobil ku di sini lalu kenapa kau membunyikan klakson yang begitu panjang hah?" Terjadi keributan di luar rumahnya hingga membuat Dara yang mendengar hal itu semua langsung keluar dari dalam rumahnya dan melihat bahwa pria itu tengah berdebat dengan tetangga rumahnya.
Dia melihat dengan jelas bagaimana pria itu berdebat dengan semua itu.
" Mobil mu menghalangi jalan ku untuk masuk ke dalam rumah ku, jadi singkirkan mobil mu sekarang juga." Karena dia merasa bahwa mobilnya yang memang menghalangi mobil pria itu untuk masuk ke dalam rumahnya.
" Ya! aku akan menggeser mobil ku agar mobil murah mu itu bisa masuk ke rumah mu itu."
Brak!
Jordan masuk ke dalam mobilnya dan membanting pintu mobil itu karena dia sudah terlalu kesal dengan semua ini. Apalagi tetangga Dara yang menyebalkan itu.
Sementara Dara sendiri, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah Jordan yang seperti itu.
Dia bahkan langsung mengeluarkan ponselnya setelah keluar dari mobil itu.
" Aku tidak ingin tau, beli dua unit rumah di samping kompleks rumah Dara dan hubungi kontraktor untuk datang ke rumah Dara karena aku ingin membuat garasi mobil agar aku tidak harus terus berurusan dengan tetangga Dara yang menyebalkan itu." Kesal Jordan.
Dia benar-benar kesal dengan tetangga Dara. Begini kah rasanya tinggal di perumahan kelas menengah? Bahkan halaman parkir saja pun mereka tidak punya.
Lalu bagaimana cara Jordan memarkirkan mobilnya nanti?
" Apa yang kamu lakukan? kenapa bertingkah seolah kamu pemilik semua ini." Ucap Dara yang merasa aneh dengan sikap Jordan yang seperti itu.
" Kenapa? aku bahkan bisa membeli satu kluster ini jika aku menginginkannya agar aku bisa keluar masuk tempat ini sesuka ku." Jawab Jordan.
Mendengar jawaban dari Jordan membuat Dra semakin tidak habis pikir dengan pria itu yang dengan begitu mudahnya mengatakan bahwa dia ingin membeli satu kluster ini.
" Kenapa diam? apa kau tidak percaya bahwa aku bisa membeli satu komplek perumahan murah ini? oh ayolah Dara, aku bisa memberi semua ini jika aku mau. Apa kau tidak percaya?"
" Ya aku percaya, tapi jangan bertingkah sesuka kamu. Tadi ibu mu yang datang ke rumah ku bersama putra mu, lalu sekarang kamu juga berbuat sesuatu tanpa memikirkan perasaan ku. Ini rumah ku, rumah ibu ku jadi berhenti melakukan itu sesuka kamu." Ucap Dara dengan penuh penekanan.
Entah bagaimana caranya dia mengatakan pada mereka ini bahwa Dara tidak terbiasa dengan kemewahan itu.
Bukan dia tidak biasa, dia juga sudah terbiasa dengan kemewahan yang Antoni miliki, Tapi rasanya Jordan ini lebih mewah lagi.
Jika saja dia wanita yang gila harta, mungkin dengan begitu mudahnya Dara mengiyakan apa yang Jordan katakan.
" What? mami ku kesini? apa yang dikatakannya? apa dia mengatakan sesuatu yang membuat mu tersinggung? apa mereka membuat mu kesal? apa Lucas merepotkan kamu?" Tanya Jordan yang merasa panik ketika Dara mengatakan bahwa maminya datang ke rumah ini bersama Lucas.
Sementara Dara sendiri bingung harus mengatakan apa. Tidak mungkin dia mengatakan bahwa Maminya Jordan meminta padanya untuk memberikan Jordan waktu dan Dara harus memberikan jawaban nantinya dengan semua perjuangan pria itu.
Melihat Dara yang tidak merespon apapun membuat Jordan merasa takut jika Maminya mengatakan hal yang membuat wanita itu sedih.
Bersambung ❤️