NovelToon NovelToon
Pernikahan Rahasia Sang Dosen

Pernikahan Rahasia Sang Dosen

Status: tamat
Genre:Dosen / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:909.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: lee_yuta

Hidup sendirian setelah sang ayah meninggal, membuat Safira Johana tidak memiliki pilihan lain selain menuruti wasiat terakhir dari ayahnya untuk menikah dengan anak sahabatnya tersebut.

Namun, pernikahan itu hanya bersifat kontrak dan rahasia. Benny Zhen, sahabat dari ayah Safira dan merupakan ayah dari Virza Zhen, beliau mengidap penyakit jantung kronis.

Pria paruh baya itu mengancam Virza, kalau putranya tersebut tidak mau menikah dengan Safira, maka dirinya tidak akan mau menjalani operasi. Hingga pada akhirnya Virza melakukannya dengan terpaksa.

Bagaimanakah kehidupan rumah tangga mereka yang berawal tanpa adanya cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah Paham?

Bab 29

"Eh!" Virza mendorong keras tubuh Agnes.

"Sorry, Vir! Gue nggak sengaja," kata Agnes. Virza tahu jika itu hanyalah insiden. Dia kembali ke dalam rumah setelah melihat mobil Agnes pergi. Tetapi langkahnya terhenti ketika melihat Safira keluar dari kamar ayahnya.

"Sejak kapan lo pulang?" tanya Virza.

"Apa lo tadi nggak lihat gue pulang?" tanya balik Safira dengan ketus.

"Loh kok jadi nyolot?" protes Virza.

"Lah emang lo nggak lihat gue kan? Ya... bagaimana lo mau lihat gue, orang lo sibuk ciuman sama mantan lo," ucap Safira seraya menaiki anak tangga menuju kamar untuk membersihkan diri.

"Saf, bisa nggak sih sehari aja nggak salah paham sama gue?" Virza menarik tangan Safira menghentikan langkah gadis itu.

"Salah paham kalau gue nggak lihat cuma dengar dari orang, kalau gue lihat berarti itu nggak salah paham. itu kenyataan!" tukas Safira seraya menghempaskan tangan Virza.

"Lo ini salah paham, Saf. Tadi dia––"

"Ah gue salah paham," potong Safira yang berhenti mendadak di depan Virza. "Dia itu bukan mantan lo, tapi dia calon istri lo! Benarkan?" lanjut Safira dan melanjutkan jalannya menuju kamar.

Kesalahpahaman semakin melebar karena Safira tidak ingin mendengar apapun yang diucapkan oleh suaminya. Bahkan dia memilih tidur di sofa daripada berbagi tempat dengannya lagi.

***

Keesokan harinya Safira samar-samar mendengar suara Agnes sudah berada di rumah itu. Gadis itu terbangun dan melihat kasur sudah kosong. Agnes bersama dokter Andri dan satu perawat sedang memeriksa keadaan ayah mertuanya. Safira hanya melihat mereka dari lantai dua.

"Baik, nanti malam biar dokter Agnes Padma yang berkunjung kesini," kata Dokter Andri.

Gadis itu mengurungkan niatnya untuk melihat keadaan ayah mertuanya. Dia merasa malas bersaing dengan masa lalu Virzha. Terlebih suaminya tidak bisa tegas terhadap gadis itu.

Safira bersiap untuk ke kampus. Setelah menyuapi ayah mertuanya sarapan dan memastikan dia telah minum obat. Hari ini tidak ada kelas dari Virza, sehingga Safira sedikit bernafas lega tanpa bantuan dari Agnes. Karena di mana ada virza di situ pasti ada Agnes. Jika ada gadis itu pasti ada kekacauan yang akan terjadi.

Safira melakukan sentuhan terakhir pada skripsinya. Hingga dia siap untuk sidang dan wisuda dalam hitungan bulan.

Raka diam-diam meletakan paperbag yang cukup besar di atas meja Safira. Tidak hanya Safira yang terkejut tetapi Sasha dan Rafa ikut terkejut.

"Apa ini, Ka?" tanya Rafa seraya mengulurkan tangannya ingin melihat isi tas itu.

Plak!

"Aduh!" Rafa mengaduh kesakitan seraya mengelus tangannya yang di pukul keras oleh Raka.

"Lagian elo kenapa sih kepo banget, nih buat Safira kok." ucap Raka menghardik temannya yang masih mengelus punggung telapak tangannya.

"Gue?" Bibir Safira terlihat mengulas senyum yang tertahan. Dia membuka dua box yah di dalamnya.

"Ini baju yang mau gue beli kemarin!" seru Safira tidak percaya. Raka mengangguk pelan. Safira lanjut membuka box kedua.

"Raka.... Ini sepatu kemarin? Bukannya elo nggak mau beli?" tanya Safira tidak percaya.

"Ini buat lo, Saf." ujar Raka dengan duduk di samping Safira yang tengah berbunga-bunga.

"Gue mau lo pakai ini pas wisuda nanti," bisik Raka.

"Pasti. Gue bakal pakai ini, makasih Raka...." Safira sangat bahagia. Dia hanya bisa mengentak-hentakkan gemas kakinya. Tidak henti-hentinya dia memeluk gaun itu.

***

Dengan langkah riang Safira memasuki halaman rumah mertuanya. Dia membawa buah yang di pesan ayah mertuanya sebelum berangkat kuliah. Virza dan Safira sedang perang dingin mereka tidak tegur sapa sejak semalam.

"Ay....yah!" panggil Safira terpotong karena melihat Agnes sudah ada di kamar ayahnya.

"Ayah kenapa?" tanya Safira mendekati Benny dengan mata yang khawatir.

"Nggak apa-apa. Mana buah ayah?" Benny terlihat baik-baik saja sebelum dia tinggal ke kampus.

"Ini," tunjuk Safira. "ayah mau makan apa dulu?" tanya Safira.

"Terserah kamu. Ayah mau semua," jawab Benny.

Safira lekas membawa buah itu ke dapur untuk di cuci dan di kupas. Tapi sebelum itu Safira hendak berganti pakaian terlebih dahulu.

Brakkkk...

Gluduk...

"Aaa...." teriakkan keras memecah keheningan rumah Benny.

Safira mendengar itu lekas keluar dari kamar dan melihat Agnes meringis kesakitan di lantai dasar. Tidak hanya Safira. Virza dan para penghuni rumah lainnya terkejut dan lekas menuju sumber suara. Mereka melihat keadaan Agnes.

"Lo kenapa bisa jatuh sih?" tanya Virza yang membantu Agnes untuk bangun.

"Gue merasa di dorong dari belakang tadi, tapi entah, karena gue ceroboh atau ada orang lain yang memang ingin gue celaka," jawab Agnes seraya menatap Safira yang berdiri di ujung tangga. Seakan dia menggiring semua orang agar menuduh Safira. Virza ikut menoleh sesaat kepada Safira.

Virza membantu Agnes berdiri. Tetapi sepertinya kaki Agnes terkilir hingga membuat gadis itu kesakitan. Virza mau tidak mau harus menggendong Agnes dan membawanya ke sofa.

Sabar mencoba menenangkan diri dengan meremas kuat tangannya untuk sesaat. Dia menuruni anak tangga dan menuju dapur untuk mengupas buah untuk mertuanya. Tetapi para asisten rumah tangga itu seakan menyalahkan Safira atas kejadian tersebut. Mereka sibuk mengurus Agnes.

Bahkan salah satu asisten rumah tangga mengambil kompres kaki untuk Agnes tanpa menegur sapa Safira yang berdiri lebih dulu di dapur. Safira merasa asing seketika karena kejadian ini. hanya Benny yang selalu memberikan senyum tulus padanya.

1
Ani Maryani
benci benci sama istri eh LM LM cinta
nissa
cemburu nih cerita nya
nissa
waduh
nissa
kok terkejut
nissa
bagus safira, biar kesepi as n tu dosen sombong
nissa
di ingat terus si mantan
nissa
dasar siafira
nissa
ngapain tu orang
nissa
emang enak raka ikut
nissa
bagus safira
evi carolin
wah wah selesai kau Virza oleh Safira ....
reRe (^_^メ)
arra arra
Sri Utami
Luar biasa
Khairul Azam
dokter begitu,
Nona Soulisa
ko gw kesel bnget sih
Surati
bagus🙏🏻
Asih Akbar
Luar biasa
febby fadila
semoga nggak kenpa2 fira
febby fadila
kenpa nggak ganti bahasanya
febby fadila
alhmdllah ibunya raka mengingatkanku pd almarhum mamaku yg sllu mensport aku waktu ditinggal nikah sama pacar aku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!