Awas! 21+🙈
Yutasha Geraldine, biasa di panggil Yuta. Perempuan yang suka berhalusinasi, sehingga ia menjadi penulis novel online di sebuah platform yang ada di negri ini.
Perempuan yang punya keinginan novelnya di terbitkan itu, di buat pusing tatkala orang tuanya memberitahukan perihal perjodohannya dengan anak teman papanya.
Yuta mengatakan pada orang tuanya, bahwa dirinya sudah tidak virgin lagi. Membuat orang tua Yuta marah dan kecewa. Mereka ingin Yuta membawa laki-laki itu untuk meminta pertanggungjawaban karena telah menodai putrinya.
Yuta mencari orang yang tepat untuk di jadikan suami bayaran. Hingga ia menemukan lelaki berkaca mata tebal yang merupakan kakak seniornya di kampus. Yuta terus membujuk lelaki itu agar mau menerima tawaran darinya.
Penasaran kan? Cus ah kepoin cerita mereka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bibit Pertamax
"Resiko keduluan diambil orang?" timpal sang mama.
Erlangga mengangguk membenarkan apa yang dikatakan oleh sang mama. Erlangga mengambil segelas teh di atas baki yang dibawa oleh mamanya. Menyesapnya sedikit demi sedikit, menghilangkan hawa dingin saat ia berada diluar tadi bersama Yutasha.
"Jadi, kamu mau kapan acara pertunangan itu diadakan?" tanya Karina kemudian.
Erlangga menaruh gelasnya di atas meja. Ia menatap mamanya penuh ragu. Ia takut jika sang mama akan marah karena pemberitahuannya yang mendadak ini.
Karina adalah orang yang paling tidak suka jika melakukan sesuatu tanpa diperhitungkan terlebih dulu. Apalagi kali ini termasuk hal besar dan hal paling penting bagi keluarganya.
"Erlan dan Yuta akan bertunangan besok Ma." ucap Erlangga sedikit ragu. Ia mempersiapkan dirinya jika sampai sang mama menyemprotnya dengan omelan.
"Apa? Besok?" Karina menatap sang putra tidak percaya dengan suara meninggi. Dan hal ini sudah diperkirakan oleh Erlangga dan juga Darren. Mereka sangat mengerti tabiat Karina itu seperti apa.
"Iya, Ma." jawab Erlangga.
"Kamu pikir mempersiapkan prosesi lamaran itu gampang? Apalagi ini untuk yang pertama bagi keluarga kita! Kita tidak boleh sembarangan, Erlan! Dan apa kamu tidak memikirkan, bagaimana keluarga Yutasha nanti mempersiapkan sesuatu untuk menyambut kedatangan keluarga kita? Ini sudah hampir larut, Erlan! Tidak ada waktu lagi bagi mereka!" kekesalan serta kemarahan Karina bertumpah ruah.
"Aku sudah berpesan pada Yutasha, agar acaranya sederhana, Ma. Dan aku bilang ke dia, kalau hanya keluarga inti saja yang datang. Mama ingat, kan? Identitas aku yang sekarang? Bukan pewaris Elajar Corporation, melainkan hanya seorang mahasiswa yang bernama Erlangga Elajar." ingat Erlangga mencoba berkilah dari amukan sang mama. Karena kini sang mama melayangkan pukulan demi pukulan pada Erlangga demi menyalurkan kekesalannya.
"Mama tidak habis pikir sama kamu, Erl. Semenjak mengenal Yuta, kamu menjadi lelaki yang terburu-buru dan tidak sabaran. Terutama menyangkut hal tentang gadis yang bernama Yutasha itu." Karina menggeleng kepala sambil menjatuhkan tubuhnya di sofa samping sang suami.
"Dan perlu Mama ketahui lagi, anak Mama yang tampannya paripurna ini, tadi juga hampir di bayar untuk kedua kalinya oleh gadis bernama Yutasha itu, dengan harga dua juta rupiah." ucap Erlangga mencoba menyulut kekesalan sang mama lagi.
"Maksud kamu?" tanya Karina ingin tahu lebih jelas.
"Tadi Erlangga mengajak Yuta ke sebuah toko perhiasan yang ada di Mall terkenal di kota ini. Lalu ia menolak membeli cincin di toko tersebut, karena harganya yang menurut Yuta itu sangat mahal. Dan dia mengajak Erlan ke sebuah toko yang berada di jalan penuh kenangan, disanalah kita membeli cincin seharga dua juta. Semuanya Yuta yang mau membayar cincin itu, namun Erlan cegah." jelas Erlangga.
Darren tertawa keras mendengar cerita Erlangga. Ia tidak menyangka akan menemui gadis unik seperti Yutasha. Yang tidak memandang orang dari segi materi maupun penampilan. Ia merasa, putranya sangat beruntung bertemu hadiah seperti itu. Dan pilihan sang putra sangat tepat, melabuhkan hatinya pada Yutasha.
"Pa, lihat! Kenapa bibit pertamax mu sekarang jadi sangat murah harganya?" rengek Karina pada sang suami.
Sementara Darren hanya terkekeh. Dan tidak menanggapi rengekan dari Karina.
"Pokoknya cincin kawin, Mama yang pesan. Kalian tidak bisa diharapkan. Dan kamu!" tunjuk Karina pada Erlangga. "Kamu selalu terlihat lemah dan menuruti semua apa yang Yuta katakan. Mama tidak bisa mengalah untuk hal yang satu itu." tegas Karina kemudian.
"Yang penting Mama tidak membongkar identitas asli ku lebih cepat. Karena aku tidak mau kalau sampai pernikahanku dengan Yuta gagal. Mama tau sendiri, kan? Apa syarat yang diajukan Kakek untuk menjadi penerus Elajar Corporation selanjutnya? Dan aku memutuskan, Yuta lah gadis yang paling cocok mendampingiku. Di samping dia tidak serakah akan harta, ia juga merupakan pribadi yang baik. Sesuai dengan apa yang aku cari selama ini." Ucap Erlangga, kemudian meninggalkan orangtuanya di ruang santai tersebut.
Jangan lupa like😘
