The Olympians adalah kelompok yang beranggotakan 4 siswa terkaya dan tampan yang memiliki pengaruh besar di sekolah. Kelompok ini ditakuti oleh siswa lain karena sikap mereka yang menggunakan kekuasaan untuk membully siswa lemah atau orang-orang yang tidak suka pada mereka. Sonya adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga biasa yang memiliki toko laundry yang terletak di dekat sekolah Paradise International School, sekolah paling bergengsi di Indonesia.
Suatu hari, Sonya membela salah satu siswi tidak sengaja menumpahkan susu pada sepatu Jackson dan Jackson menuntut gadis itu menjilati sepatunya. Alih-alih menjilat, Sonya malah melemparkan susu ke wajah Jackson dan menyulut amarah Jackson. Dia mengincar Sonya sebagai orang yang akan menjadi korban bullynya. Sonya menolak untuk meminta maaf kepada Jackson, dan bertekad untuk melawan dia.
Mengganggu dan mengerjai Sonya terus menerus malah membuat Jackson jatuh cinta pada gadis itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elvina Stephanie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jatuh Untuk Yang Kesekian Kalinya
...Akhirnya, Sonya dan Jackson tiba di rumah Sonya. Mereka melanjutkan aktivitas mereka di depan restoran tadi. Jackson melepas balutan jasnya dan Sonya melepas kaos yang dikenakan Jackson. Jackson menjatuhkan Sonya di atas ranjang dan menind*hnya. Dia kembali mencium bibir Sonya lalu turun ke leher dan... malam itu berubah menjadi malam yang panas dan menggairahkan bagi mereka....
......................
...Sonya tertidur lelap di samping Jackson. Sementara Jackson setengah duduk di atas ranjang dengan setengah dada yang terbuka, merok*k dan sesekali menyingkirkan rambut yang menutupi rambut Sonya, mengusap wajah Sonya dengan penuh kehati-hatian menggunakan ibu jarinya. Lalu dia mengisap rok*knya yang berada di sela jari telunjuk dan tengahnya, mengembuskan asap ke udara. Jackson kembali menatap wajah Sonya dan mengusap wajahnya....
...Sepertinya aku telah mengorbankan hidup gadis ini demi keinginanku. Jika waktu bisa diputar, Sonya mungkin tidak ingin lagi melewati 5 tahun dengan sendirian di kota yang jauh dan asing baginya. Jackson membatin sambil menatap wajah Sonya....
...Ah... Lagi-lagi, aku telah menyulitkan hidupnya....
...Jackson menghembuskan asap ke udara sambil menatap langit-langit dengan sendu....
......................
...Pagi hari, Sonya terbangun saat mencium aroma panggangan. Dia mengira rumahnya kebakaran, namun Jackson sedang sibuk di dapur membuat sarapan pagi-pagi sekali....
...“Sedang apa?” Sonya datang ke dapur....
...“Membuat sandwich untuk sarapan. Aku pikir kamu tidak akan terbangun karena kamu tidur dengan nyenyak sekali.” jawab Jackson...
...“Kenapa repot-repot sekali? Kita bisa sarapan di luar.” balas Sonya....
...“Kamu tidak pernah membuat sarapan sendiri? Pantas saja di kulkasmu kosong. Masa selada dan telur saja tidak ada? Atau kamu tidak pernah sarapan?”...
...“Hah? oh, rapikan lagi setelah selesai. Aku mau mandi dulu.” ucap Sonya....
...Setelah selesai mandi, Sonya kembali ke dapur dan duduk di mini bar sambil melihat Jackson yang sedang platting sarapan mereka....
...“Kenapa harus rapi sekali? Nanti juga habis dimakan.” ucap Sonya....
...“Nah, makanlah. Sandwich by chef Jackson.” ucap Jackson....
...“Hm, enak juga.” ucap Sonya setelah gigitan pertamanya....
...“Jelas. Aku yang membuatnya. Apa kegiatanmu hari ini?” tanya Jackson....
...“Ke kantor galeri seni. Untuk mengurus pengunduran diriku.” jawab Sonya....
...“Kenapa kamu tidak melanjutkannya saja? Beda tempat bisa jadi beda rezekinya.”...
...“Galeri seni itu.. meraup komisi yang tinggi dari setiap lukisan yang aku buat. Di Jakarta ada galeri seni yang menawarkan lebih kecil.”...
...“Apa itu galeri seninya Brian?”...
...“Kamu sudah tahu rupanya...”...
...“Hey, meskipun dia akan mengambil komisi yang lebih kecil, tapi kamu dituntut untuk lembur dan tidak ada uang lembur. Sama saja seperti kerja rodi.”...
...“Seniman memang tidak ada uang lembur.”...
...Jackson mengambil tangan Sonya yang berada di sampingnya dan menggenggamnya erat-erat. “Sonya, untuk setiap keputusan yang kamu ambil ke depannya, dan setiap hal yang akan kamu lakukan nantinya, aku harap kamu melakukannya untuk dirimu sendiri. Untuk masa depanmu, dan kebahagiaanmu sendiri. Jangan pikirkan aku lagi, Sonya. Dan biar aku gantian yang memikirkanmu.”...
...“Tetap saja.. aku tidak menyesal datang ke kota ini.”...
...“Jika benar aku adalah alasan di balik keputusanmu, aku tidak ingin itu terjadi lagi. Maafkan aku, Sonya. Maafkan aku karena sudah egois dan semena-mena dengan hidupmu.”...
...“Aku sudah bilang, aku tidak menyesal. Di kehidupanku selanjutnya, aku akan tetap mengambil keputusan ke Paris ini. Eh, sepertinya aku akan terlambat. Aku berangkat dulu, ya.” ucap Sonya lalu berdiri dan mengambil tasnya....
...Jackson menarik tangan Sonya hingga Sonya jatuh terduduk di pangkuan Jackson. Jackson mengecup bibir Sonya. “Kamu tidak boleh melupakan ini.”...
...“Pulang jam berapa? Aku tunggu jam 5 di depan museum Louvre, ya.” ucap Jackson....
...“Baiklah. Sampai jumpa.” Sonya pergi. Setelah menutup pintu rumahnya, Sonya bersandar sebentar sambil memegangi dadanya....
...“Jantungku tidak aman.”...
...Sonya ke galeri seni tempat dia bekerja untuk mengurus pengunduran dirinya. Sekaligus dia membereskan ruangan yang dia gunakan untuk melukis. Dia membereskan peralatannya, hingga lukisan-lukisan yang belum selesai maupun lukisan yang tidak dijual atau dipamerkan. Dia membawa pulang ke rumah semuanya itu. Rupanya ada 2 lukisan yang menggambarkan Jackson yang ingin dia berikan padanya....
...Sonya menatap salah satu lukisan yang menggambarkan wajah Jackson. Dia mengusap wajah Jackson di lukisan itu. Wajah yang tidak pernah dia lupakan saat terakhir kali mereka bertemu di atap. Wajah yang selalu bersinar di mata Sonya, dan wajah yang selalu ingin Sonya lihat setiap saat. Tanpa disadari, setetes air mata Sonya jatuh di lukisan. Sonya segera mengelapnya....
...“Sepertinya aku tidak bisa memberikan lukisan yang ini. Lukisan ini sebaiknya aku simpan kalau kalau aku tidak bisa melihat wajah Jackson lagi..” ucap Sonya....
...Jadi, Sonya hanya akan memberikan satu buah lukisan yang lain yang dia buat untuk Jackson....
...Setelah menaruh semuanya di rumah, Sonya juga mulai menyicil membereskan barangnya karena dalam hitungan hari dia akan kembali ke Jakarta. Dia juga mengepakkan hingga menjadi beberapa kardus yang akan dia kirim lewat kargo, karena tidak akan muat di kopernya....
...Hingga jam menunjukkan pukul 16.30, Sonya buru-buru pergi ke museum Louvre yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Dia sudah memperkirakan akan datang lebih awal, tetapi Jackson-lah yang tiba lebih awal....
...“Akhirnya kamu datang. Nah.” Jackson memberikan sebuah es krim di atas cone pada Sonya....
...“Selama 15 menit aku menunggu, aku memperhatikan orang-orang membeli es krim dan mengambil foto di depan museum itu. Eh, ya. Bisakah kamu fotokan aku di depan museum? Aku harus mengirimkannya ke papaku.” ucap Jackson....
...“Baiklah.”...
...Jackson pun berpose dengan memegang es krim di depan museum....
...“1.. 2... 3...”...
...Ckrek!...
...“Sekarang sama kamu, Sonya. Ayo, ke sini.”...
...“Eh? Aku?”...
...“Ayo, cepat!” Jackson menarik tangan Sonya dan mengambil beberapa foto. Mereka berselfie di depan museum itu. Jackson melakukan beberapa pose mulai dari tersenyum ke kamera, menatap wajah Sonya, mencium kening Sonya hingga yang terakhir dan tertangkap di kamera ialah mencium bibir Sonya....
...“Hey. Kamu tidak akan mengirim foto kita ke papamu, ’kan?!” tanya Sonya....
...“Kenapa tidak?” Jackson lalu mengirim foto itu ke Frederick....
...“Hey!” Sonya berusaha mencegahnya dengan merebut ponsel Jackson, namun apa daya, dia kalah tinggi dengan Jackson....
...“Sudah terkirim, wleee!”Jackson memperlihatkan ponselnya kalau foto mereka sudah terkirim ke Frederick....
...“Apa?! Kenapa kamu kirim beneran? Aku pikir kamu hanya berpura-pura! Bagaimana ini?!” Sonya panik saat Jackson memperlihatkan ponselnya....
...“Apa aku harus membatalkan kepulanganku ke Jakarta? Apa aku harus pengunduran diriku? Sepertinya hanya itu yang bisa aku lakukan, ya? Baiklah.”...
...“Awas!” Jackson dengan sigap menarik tangan Sonya saat ada sepeda yang melintas hampir menabrak Sonya....
...Kedua mata mereka bertemu dengan jarak yang sangat berdekatan....
...Seribu kali aku melihat Sonya, seribu kali aku jatuh cinta padanya. batin Jackson....
...Gawat, jantungku... Kurasa aku jatuh cinta lagi untuk yang kesekian kalinya pada Jackson. batin Sonya....
...Bersambung......
Hana Yori Dango (versi jepang)
Siapa Takut Jatuh Cinta (versi indonesia yg mlenceng ceritanya 😅)
Boys Before Flowers (versi korea)
hufttttt
jatuh cinta tuan arogan jobshon
emng sonya wanita unik berani dan tegas