NovelToon NovelToon
Crazy Wife (Transmigrasi)

Crazy Wife (Transmigrasi)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Time Travel / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Transmigrasi / Balas dendam pengganti
Popularitas:30.2k
Nilai: 5
Nama Author: queen_

Gwen, seorang pembunuh bayaran kelas kakap, meregang nyawa di tangan sahabatnya sendiri. Takdir membawanya bertransmigrasi ke tubuh Melody, seorang istri yang dipandang rendah dan lemah oleh keluarga suaminya. Parahnya, Melody bukan meninggal biasa, melainkan korban pembunuhan di tangan salah satu anggota keluarga.

Bersemayam dalam tubuh barunya, Gwen bersumpah akan membalas semua derita Melody dan membuat suaminya tunduk padanya. Saat ia mulai menelusuri kebenaran di kediaman utama keluarga suaminya, satu per satu rahasia mengejutkan terbongkar. Dendam juga menyeret sahabat lamanya yang telah mengkhianati dirinya.

Ketika semua pembalasan tuntas, Gwen menemukan kebenaran yang mengguncang tentang suaminya. Marah, namun pada akhirnya ia harus mengakui, cinta telah mengalahkannya. Merasa suaminya tak mencintainya, Gwen memilih ingin menyerah, akankah dia benar-benar melepaskan segalanya? Apakah ia akan berakhir bahagia?


Penasaran?! Yuk baca👆👆

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queen_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karena Kau Istriku

...Selamat Membaca...

.......

.......

Hari sudah menjelang sore, Damian meregangkan ubuhnya setelah memeriksa begitu banyaknya berkas. Pikirannya tertuju pada Melody di rumah.

"Apa dia baik-baik saja?"

Cklek

Pintu ruangannya terbuka menampilkan Matthew yang datang sambil membawa sebuah map.

Damian langsung menghampiri Matthew yang duduk di sofa. "Ada apa?"

Matthew "Kau lupa membawa map ini semalam."

Damian mengambil map yang dibawa oleh Matthew. Ia menatap pria di depannya itu serius. "Kau sudah melakukan apa yang ku minta?"

Matthew mengangguk. "Seluruh rekaman mengenai kegiatan Melody tadi siang sudah di hapus. CCTV di kediaman mu kembali berjalan seperti biasa."

Damian mengangguk. Ada perasaan lega mengetahui jika Melody aman di kediaman itu. Jujur saja, ia agak berat meninggalkan wanita yang berstatus sebaga istrinya itu di rumah yang jelas berisi orang-orang yang ingin menyakiti Melody.

"Kau sedang khawatir Damian?"

Damian menggeleng. Berdecak kesal melihat Matthew yang malah menertawakannya.

"Mulut mu bilang tidak, tapi semua tindakanmu menunjukkan jika kau sangat khawatir padanya. Bahkan kau sampai meletakkan beberapa bodyguard yang notabene nya itu adalah rumahmu sendiri."

Daian menghela nafas, "Sayangnya rumah yang kau bilang adalah tempat paling berbahaya sejak aku kecil. Permusuhan, kospirasi, dan saling menghabisi untuk merebut semua aset kepemilikan Adelard."

"Ya aku mengerti. Pasti sulit untukmu, apalagi dengan hadirnya si kembar."

"Sudahlah tidak usah dipikirkan, aku harus kembali." Damian berdiri dan merapikan jasnya yang sedikit berantakan.

Setelah berpamitan ala laki-laki, Damian pergi meninggalkan ruangannya yang tak lama disusul oleh Matthew.

"Tadi Malvin sempat menghubungi kantor."

"Untuk apa?"

Sembari memasuki lift keduanya terus berbicara.

"Mengajakmu makan siang bersama," jawab Matthew.

Damian menoleh. "Ada-ada saja."

Matthew tertawa pelan. "Sepertinya kau harus berhati-hati damian, aku rasa kakak sepupumu itu sedikit aneh."

"Maksudmu?" Damian bertanya. "Aneh?"

"Aku pikir kau tahu maksudku."

.......

.......

Saat ini Melody tengah bermain dengan si kembar. Kedua anak laki-laki itu begitu antusias menceritakan tentang sekolah mereka.

"Ohya?"

"Iya mami, ada anak perempuan yang terus memerhatikan kak Kevan." Kevin dengan semangat menceritakan seorang anak perempuan yang terlihat menyukai Kevan.

"Siapa namanya?" tanya Melody.

"Kevin! Jika kau bicara lagi akan ku pukul mulut mu itu!"

Kevin dan Melody tertawa pelan melihat Kevan yang sudah merengut. Wajahnya terlihat kesal, apalagi dari nada bicaranya.

"Namanya Jeevika mami,"

"Kevin!"

Melody tersenyum. "Namanya cantik, pasti seperti orangnya kan?"

"Tidak!" ketus Kevan. "Dia justru menyebalkan!" gumamnya yang ternyata terdengar oleh Melody dan Kevin.

"Wah kakak, jadi kalian pernah berinteraksi?"

Wajah Kevan semakin merengut. Ia mendekat ke arah Melody dan naik ke kasur. Lalu memeluk maminya itu dari samping. "Mamiii..."

Melody tertawa kecil. Ia tau jika Kevan sedang malu. "Tidak papa sayang, Kevin hanya bercanda." Melody memeluk Kevan sambil mengusap surai putranya itu.

"Curang! kenapa hanya berdua? Aku kan juga mau!" Kevin, mendekat kasur dan langsung naik ke atas. Ia juga ikut memeluk Melody dari sebelah kiri.

"Waw, ada acara apa kalian berpelukan seperti ini?"

Ketiganya menoleh ke arah pintu, mendapati Damian yang masuk sambil membuka jasnya. Pria itu juga ikut duduk di kasur tepat di sebelah Kevin.

Damian memindahkan Kevin ke atas pangkuannya. Mengecup pucuk kepala Kevin lalu beralih mengecup pelipis Melody. "Ada yang ingin aku bicarakan," bisik Damian.

Melody mengangguk. Ia melihat pun Kevan, "Sayang, pelukannya bisa di lepas dulu?"

"Kenapa mami?"

"Papi ingin membicarakan sesuatu dengan mami." Damian menjawab lebih dulu sebelum Melody menjawab. "Jadi kalian bisa kembali ke kamar masing-masing dulu?"

Kevan dan Kevin kompak mengangguk. Keduanya mulai beranjak dari kasur lalu keliar dari kamar.

Kini di kamar itu hanya menyisakan Melody dan Damian. Suasan berubah menjadi serius. Melody dapat menebak jika pembicaraan mereka akan sangat penting, terlihat dari raut wajah Damian yang serius.

"Sebelumnya, mengapa kau mengendap-ngendap ke kamar Malvin?"

Melody terdiam sejenak, "Aku ingin mencari sesuatu untuk membuktikan dugaanku."

"Kenapa tidak bicara padaku dulu? Kau tau? Kau bisa saja ketahuan dan dia akan langsung menghabisi mu saat itu."

Melody terdiam. Menatap wajah Damian. Dia sedang khawatir pada ku? Atau ... ah tidak mungkin.

"Aku minta maaf. Tapi bagaimana kau tau jika aku–"

"–Melakukan apa yang kau lakukan."

Melody terbatuk pelan. "Kau meretas CCTV?! Untuk apa?!"

Damian menyentil kening Melody kesal. "Tentu saja untuk mengawasimu bodoh! Kau kira aku akan membiarkanmu tanpa pengawasan di kediaman ini?!"

Melody tertegun. Mengawasiku? Apa dia benar-benar akan menjagaku? "Tapi ....kau tidak ingin tahu sejak kapan aku bisa meretas?"

Damian menggeleng. "Selagi itu tidak menggangguku, aku tidak masalah."

Melody diam. Ada perasaan lega mengetahui jika Damian tidak curiga atau bertanya lebih.

"Kenapa diam?"

Melody menggeleng, "Terima kasih."

Giliran Damian yang terdiam. Tapi dengan cepat ia merubah ekspresinya. Kemudian memberikan sebuah map pada Melody. "Bacalah."

"Apa ini?"

"Kau akan tahu sendiri."

Melody berdecak. "Tinggal memberitahu ku apa susahnya?!" Sambil membuka map itu, bibirnya tak berhenti mengomel.

"Aku menyuruhmu membaca Melody."

"Iya suamikuu~"

Melody membuka lembar demi lembar. Keningnya mengerut, sampai akhirnya ia menatap Damian. "Jadi rambut itu? Milik Bella?"

Damian mengangguk. "Aku mengambil seluruh sampel orang-orang yang ada di kediaman ini. Dan terbukti jika itu adalah milik Bella."

"Sebentar." Melody meletakkan mapnya, kemudian mengambil berlian tadi dan memberikannya pada Damian. "Berlian ini milik tante Aliya."

"Aku menguping pembicaraan mereka tadi. Aku juga mengintip sedikit tepat saat tante Aliya menunjukkan sebuah tas miliknya yang ternyata memiliki berlian di bagian depan tas. Tapi berlian satunya hilang, dan dia mengatakan jika dia baru sadar tepat setelah 2 hari mereka–"

"–Melakukan percobaan pembunuhan terhadapmu?" potong Damian.

Melody mengangguk. "Benar."

Damian menatap Melody. "Bagaimanapun caranya, kita harus mendapatkan tas itu."

"Aku juga memikirkan hal yang sama. Tas itu ada di kamar Bella. Tante Aliya menyimpannya di sana. Tapi.... sepertinya mereka tidak akan menyimpannya di sana lagi. Karena tadi aku hampir ketahuan dan mereka curiga."

"Tidak masalah, kita pasti akan menemukannya."

Melody menatap Damian lama. "Kenapa kau melakukannya?"

"Apa?"

"Mencari tahu siapa pelaku yang menyakiti dan ingin menghabisiku."

"Karena kau istriku."

.......

.......

1
Lyvia
suwun upnya thor
vj'z tri
melody yang jadi penyusup aku yang deg deg ser 🤣🤣🤣🤣
Moertini
dilanjutin Thor masih banyak banyak penasaran niiiii kenapa Malvin tersenyum misterius sambil melihat Damian bagaimana sikap Isabela kepada Malvin ayolah Author dilanjutin yaaa jangan lamaaa semangat dan selalu sehat
Moertini
akhirnya Damian mencair hatinya kepada Melody istrinya semua itu karena tingkah laku Melody yang menarik perhatian Damian baguslah merupakan alamat baiik kedepannya pastinya mantap dilanjutin Thor selalu sehat
Moertini
untung yang yang jadi sasaran pembunuhan Melody masa kini jadi aman aman saja malah bisa bikin babak belur berantas tuntas musuhmu pasti banyak tambah seruuuu Thor mantap dilanjutin semangat
Moertini
Damian kok belum nyadar ya kalau Melody tingkahnya telah berubah 100 persen mungkin Damian sosok yang cuek keras jadi kurang peka adanya perubahan seruuu asyiiik Thor dilanjutin semangat dan selalu sehat
Pomni
seruuu
vj'z tri
seperi nya ada udang di balik rempeyek 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
aku bisa membuatmu cinta kepadaku meskipun kau tak cinta kepadaku💃💃💃💃💃💃
Diyah Pamungkas Sari
wkwkwk lgsg ciut melody 🤣
Aku
Damian cintanya sama Gwen
vj'z tri
nakal ih author ,kebiasaan ngegantung perasaan penasaran kuh , gemesss loh 🤭🤭🤭🤭
Puutrh_: rasa penasaran kamu bkl terjawab di next part ya beb😉
total 1 replies
vj'z tri
wew Dami menang bayakkk 🤭🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 jebakan masuk pak ekoo.... target malah ngumpet di kamar mayat 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
ya kalau gitu hush hush jauh jauh sana 🤣🤣🤣
vj'z tri
nonton live drama romantis kalian ,Damian 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
dah sembuh bearti ,Dami dia menggoda mu tanda nya dah sembuh gak usah khawatir 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
😅😅😅😅😅dah deg deg ser aku loh bisa ajj author ini kasih prank akuh 🤭🤭🤭
🍏A↪(Jabar)📍
Melisa = Melody
Puutrh_: makasii udah nandain kak🤗
Puutrh_: makasii udah nandain kak🤗
total 2 replies
vj'z tri
aaaaaaa tidakkkkk bersambung lagi 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!