NovelToon NovelToon
Pesona Gadis Penebus Hutang

Pesona Gadis Penebus Hutang

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat
Popularitas:487.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Park alra

Sinopsis:

Sungguh malangnya nasib Lentera Kirana, seorang gadis cantik bak peri turun dari khayangan namun memiliki hidup yang begitu memilukan.

Kiran di jual oleh paman dan bibi yang telah membesarkan nya, demi menebus hutang piutang mereka pada seorang juragan tua yang ingin menjadi kan Kiran sebagai koleksi istri ke enam, tapi Tuhan masih melindunginya hingga takdir membawa gadis malang itu pada seorang tuan muda keluarga kolongmerat ternama, Arshaka ian Najendra.

Bagaimana perjalanan kisah cinta mereka yang pelik? akankah mendapat kebahagiaan. Ikuti novel nya❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Park alra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHGP 29 | Ada yang tak beres

💞 Happy reading 💞

Shaka tersenyum bangga saat melihat figura foto yang baru di pasangnya pada dinding kamar. ia melipat kedua tangannya di depan dada lalu mengangguk-ngangguk senang.

"Ini akan menjadi kejutan untuk Kirana." gumam Shaka memperhatikan sekali lagi detail figura foto yang menampilkan dirinya dengan Kiran yang sedang berdiri dalam pemotretan pernikahan mereka. Ada banyak drama sebelum para fotografer bisa mengabadikan momen mereka berdua di kursi pelaminan. Saat itu Shaka masih menaruh kebencian terhadap Kiran, ia merasa terpaksa saat harus menikahi gadis yang tanpa sengaja bersembunyi di dalam bagasi mobilnya hanya demi untuk kepentingannya,tapi kini semuanya telah berubah. Hati yang dulu tak bertuan kini sudah menemukan pemiliknya.

Shaka merasa sangat tak sabar untuk menunjukkan suprise foto pernikahan ini kepada sang istri nanti. Pria itu kemudian tersadar sesuatu, matanya melirik ke arah jarum jam yang menempel di tembok.

"Ini sudah hampir petang, dan Kirana belum pulang?" benak Shaka bertanya-tanya, lalu hatinya di bekuk oleh sebuah rasa khawatir yang tiba-tiba timbul.

Apa sesuatu terjadi pada Kirana di luar sana? pikirannya jadi tak tenang.

Sementara itu di kediaman keluarga Sri dan Anton, jasad pria yang baru saja menghembuskan nafas terakhirnya, kini akan di proses untuk di makamkan. Niat hati Kirana untuk menemani sang paman hingga ke peristirahatan terakhirnya justru mendapat kecaman dan penolakan dari Fitri, sepupunya.

"Pergi dari sini! aku tak ingin melihat mu ada di sini, cuih!" Fitri meludah hampir mengenai Kirana yang di dorong nya hingga keluar dari pagar rumah.

"Fitri, kamu apa-apaan? bagaimana pun Kirana tetap keponakan ayah mu, dia berhak untuk melihat pamannya hingga di makamkan." seru Arya membela.

Fitri merasa sangat marah dengan suaminya yang selalu saja membela Kirana. "Berhenti mas! aku tak mau tahu bawa wanita siallan ini pergi!"

"Tapi--" Arya hendak protes kembali tapi tangan Kiran dengan sigap menghadang nya.

"Tidak apa-apa kak, aku tak ingin terjadi keributan di saat sedang berkabung, aku ingin paman pergi dengan tenang," ujar Kiran seraya menggeleng lemah.

Kirana pun bangkit saat tadi sempat tersungkur ketika Fitri mendorongnya begitu keras.

"Bagus lah akhirnya kau sadar diri. Kau itu memang pembawa bencana!" sarkas Fitri dengan sinis, wanita itu berlalu dengan cepat masuk ke dalam rumah nya lalu kembali lagi dengan sebuah buntalan kain yang langsung di lemparkan nya ke arah Kirana.

"Bawa juga barang-barang mu, aku tak sudi jika jejak mu masih ada di rumah ini!"

Kirana terhenyak, lantas mengambil buntalan kain berisi pakaian juga barang-barang yang ada di kamarnya terdahulu. Arya yang juga terkejut dengan tindakan Fitri segera membantu Kirana mengambil alih buntalan kain itu.

"Kau benar-benar keterlaluan Fitri!" sungut Arya geleng-geleng kepala sudah sangat lelah dengan sikap wanita yang di nikahi nya itu.

"Sudah kak, ijinkan aku kembali."

"Biar aku antar Kirana ... " tawar Arya.

Kirana sempat menggeleng. "Enggak ka. Ka Arya di sini saja membantu pemakan paman."

"Tidak bisa seperti itu, aku harus mengantar mu pulang sampai selamat, bagaimana pun aku yang meminta mu untuk datang kesini."

Akhirnya Kirana hanya bisa mengangguk dengan keputusan pria itu. Mereka pun pergi menuju mobil Arya yang terparkir sementara Fitri masih memperhatikan mereka sambil bersidekap dada jemawa, lalu berdecih sinis.

Matahari akan tenggelam kembali ke peraduannya, Kirana meminta mobil Arya berhenti tepat di parkiran mall awal mereka bertemu.

"Aku turun di sini saja."

"Kenapa? lebih baik jika aku mengantar mu hingga ke rumah mu dengan aman Kirana, katakan di mana sekarang kamu tinggal?"

Kirana menggeleng sebagai respon pertanyaan Arya.

"Mengapa Kirana? apa kau takut sesuatu?" tanya Arya lagi.

"Suami ku." jawab Kirana singkat dan jelas.

"Jadi benar kau sudah menikah?" raut wajah Arya mendadak lesu. Tidak ada kesempatan sedikit pun untuk nya lagi.

Kirana menjawab dengan anggukan, melihat wajah sendu Arya ia ikut merasa sedih, tapi takdir di antara mereka memang sudah berbeda.

"Baiklah, aku menghormati keputusan mu." sahut Arya kemudian. "Lalu dengan siapa kau kembali ke rumah mu? apa dengan suami mu?"

"Tidak, aku pakai supir saja."

Keduanya pun turun dari dalam mobil, sebelum itu Arya memberikan dua paper bag berukuran sedang untuk Kirana agar bisa memindahkan pakaian dan barang-barang nya di dalam buntalan kain.

"Terimakasih," ucap Kirana setelah Arya membantu.

"Sama-sama. Aku juga berterima kasih kau sudah mau datang dan menemui ayah mertua untuk terakhir kalinya, meski aku mengira kau akan di terima baik oleh Fitri tapi kenyataannya tidak."

"Sudah kewajiban ku untuk kembali, aku sudah ikhlas memaafkan paman dan bibi, bagaimanapun mereka tetap keluarga ku,"

"Dan kak Arya, aku mohon padamu tetap jagalah Fitri dan bibi, meskipun kamu kecewa pada Fitri karena sikapnya, tolong jangan tinggalkan dia."

"Terbuat dari apa sebabnya hati mu Kirana?" Arya memandang takjub. "Mereka sudah berbuat begitu kejjam dan kau masih tetap khawatir?"

"Semua manusia adalah tempatnya salah dan dosa ka," ujar Kirana, tersenyum tipis namun kedua matanya masih menunjukkan kesedihan.

"Baiklah aku akan ingat pesan mu, kau berhati-hati lah," ucap Arya sebelum perpisahan mereka ia mengelus pucuk kepala Kirana untuk yang terakhir kali nya, lalu berucap lagi. "Suami mu beruntung memiliki isteri seperti mu." ada rasa perih di hati saat Arya mengatakan itu. "Jika kau ingin mengunjungi makam paman mu, beliau akan di makamkan tepat di samping kuburan orang tua mu, datang lah jika kau ingin mengunjungi almarhum."

Kirana mengangguk. "Baik kak, terima kasih atas bantuannya dan selamat tinggal."

Lalu Kirana pun berbalik pergi mereka sempat melambai sekilas sebelum akhirnya benar-benar berpisah.

...---------Oo-------...

Untung lah taksi yang di tumpangi Kirana masih setia menunggu di parkiran, ia amat sangat berterima kasih pada sang supir yang mau menunggu nya.

Saat hari mulai gelap, Kirana sudah sampai kembali ke mansion. Ternyata semua orang sudah menunggunya di ruang tamu, atau memang hanya perasaan nya saja, para anggota keluarga kini mulai menatap nya begitu ia tiba.

"Kamu sudah kembali, nak?" Helen datang menyambut begitu juga dengan Renata, mereka berdua menatap seolah sedang cemas membuat Kirana bertanya-tanya, ada apa?

"Kamu habis dari mana? semua orang mencari mu," ucap Helen lagi bertanya.

"Aku ... habis dari supermarket oma."

"Dari supermarket kok lama sekali," Fiona berseru seakan tengah menyinggung nya. "Ke supermarket atau ada hal lain?" ujarnya lagi lalu tersenyum sinis menatap pada Olivia di sampingnya.

"A- ada apa ini Oma? sepertinya ada masalah?"

"Shaka mencari mu sejak tadi, kau belum pulang hingga membuatnya cemas," ujar Renata, raut wajahnya semakin sendu hingga Kirana semakin bertanya-tanya dalam benaknya.

"Lalu di mana mas Shaka?" tanya Kirana, semua terdiam dan hanya menatapnya saja seolah sedang menghakimi.

To be continued ...

1
Melda Nathalia
ayoooo.thoorrr
lanjut lagii
Susanty
Mafia kok babak belum sih Shaka 🤭🤦🏻‍♀️
Susanty
Alhamdulillah kamu beruntung kiran ....
semoga setelah ini lebih beruntung lagi
Mama Ikha
Luar biasa
Rini Puspitayani
kisah x seperti senetron
Sity Herfa
Mampir
mudahan seru ceritanya
Keisha Parmadita
dari kapan Kirana memanggil mas Sakha?
Altje Bambuta
lanju dong ..👍👍
Tuti Hayuningtyas: lanjuuuut teruuuuus thooooooooor
total 1 replies
Healer
Fiona tegah sekali ya dgn adik kandung nya sendiri.....btl la harta itu jg ujian buat manusia ✌️
NOVITA SITORUS: dah kayak sinetron Indosiar, menderita teruss Kirana 🤣🤣
total 1 replies
Ijoh Ijah26
iklan nya trlalu thor pusing aku
Bela Negara
Luar biasa
Keisha Parmadita
aku gak suka sama perlakuannya Sakha😡😡
pasti dia yg nabrak orangtuanya kirana
Vicky Wahyuni
Luar biasa
Aqil Aqil
sy lg emosi liat kirana 😣😤
Sehune 🐣
thor ayo uppp lgiiiii
Ida Layla
Kemana thor ko, ga dilanjutkan lagi tetap semangat jadi paporitku
Nunuk Ariati
lanjut
Mamah Kekey
bikin saka bucin thor
Mamah Kekey
akhirnya ketua mafia nurut juga...
Mamah Kekey
pernah baca tapi lupa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!