(KARYA EVENT WANITA KUAT)
Ayra Azalea adalah seorang broker kaya raya dan disegani di dunia pasar saham.
Disebut sebagai dewinya pasar saham membuat Ayra memiliki banyak musuh dan saingan.
Sebuah kecelakaan tragis menimpa Ayra membuat tubuhnya hancur karena ledakan mobil. Sesaat sebelum mobil meledak Ayra menerima pesan video yang menunjukkan perselingkuhan sang kekasih, tak hanya selingkuh tapi pria itu juga berencana menguasai seluruh aset kekayaan Ayra.
Saat membuka mata..
Ayra azalea bertransformasi ke dalam tubuh seorang tunawisma kumal di sebuah era dimana pertumbuhan ekonomi negara tersebut masih lemah.
Apakah Ayra akan tetap kekeuh membalas dendam akan kematiannya atau justru memilih merelakan dan menerima cinta tulus seorang pria yang muncul di kehidupan keduanya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweet_mochi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Menemani bertemu klien
Dalam waktu kurang dari satu jam Kayra sudah siap menunggu Jimin turun menjemputnya di loby perusahaan.
Tingg.. pintu Lift khusus petinggi perusahaan terbuka, tampak Jimin melangkahkan kaki jenjangnya sembari membenarkan setelan jas hitam yang dia pakai.
Melangkah dengan senyum manisnya menghampiri Kayra yang kali ini berpenampilan sangat feminim.
Kayra mengenakan setelan berwarna biru navy , model kasual yang tidak berlebihan dan nyaman.
"Maaf menunggu lama.. " kata Jimin saat langkah kakinya terhenti di depan Kayra.
"Baru lima menit kok.. " ucap Kayra sembari menengok jam di tangan kiri nya.
Kemudian Jimin menghampiri bagian resepsionis mengatakan pada karyawannya jika mulai saat ini, wanita bernama Kayra bisa sewaktu waktu mengunjungi dirinya dan Jimin juga meminta karyawannya itu bersikap ramah pada Kayra.
Karyawan yang menjaga meja resepsionis tersebut mengangguk hormat tanda mengerti apa yang atasannya katakan.
Selanjutnya Jimin mengajak Kayra pergi menggunakan mobilnya.
"Satu mobil sudah cukup, hanya kita berdua kok Kay.. " Jimin mengajak Kayra melangkah menuju lift menuju basment parkir tempat mobilnya berada.
"Dimana asisten mu Jack ? bukankah dia seharusnya juga ikut serta ?" tanya Kayra yang mengekori Jimin masuk ke dalam lift.
"Asisten Jack tiba tiba sakit, hari ini dia ijin tidak berangkat kerja.. " ucap Jimin singkat disertai senyum teduh seperti biasa.
Mereka berdua masuk ke dalam mobil Jimin yang berwarna hitan legam.
Jimin dan Kayra sama sama duduk didepan, setelah mengenakan sabuk keselamatan dan memeriksa ulang beberapa berkas untuk menemui klien, mobil melaju dengan kecepatan sedang membelah keramaian kota menuju lokasi pertemuan dengan klien pertama.
"Apa kamu mengajakku untuk menggantikan tugas asistenmu itu Jim ? saat ini aku merasa jadi asistemmu hahaa.. " bagaimana Kayra tidak mengucap seperti itu jika saat ini Jimin memasrahkkan tas berisi beberapa berkas untuk Kayra bawa saat menemui klien nanti.
"Jangan berpikir begitu, aku hanya ingin menunjukkan secara langsung padamu bagaimana cara mendirikan perusahan mandiri skala kecil, hitung hitung sambil menyelam minum air kan, kita sama sama saling membantu, heheee.. " Jimin tersenyum sekilas menoleh pada Kayra yang tampak tidak keberatan.
Meeting pertama di adakan di sebuah restoran sekalian makan siang. Disana Jimin dan Kayra bertemu calon investor yang berasal dari Kanada.
Mereka pemilik salah satu perusahaan kecil bidang properti yang ingin megembangkan usaha dibidang pembangunan perumahan elite dengan merangkul konsep properti modern milik perusahaan Jimin.
Kayra tampak lincah membantu Jimin menyiapkan setiap berkas yang dibutuhkan.
Pertemuan pertama Berlangsung lancar dan sukses. Kedua pihak sepakat melakukan kerja sama pembangunan perumahan elite di negara Kanada.
Usai pertemuan pertama, Jimin mengajak Kayra bertemu klien selanjutnya yang kebetulan memilih bertemu disebuah kafe milik si calon klien.
Sama halnya dengan klien pertama, klien kedua ini juga menginginkan kerja sama dengan perusahaan Jimin yang lebih memiliki konsep modern dalam segala bidang properti.
Klien kedua ingin membangun pusat kios aneka jajanan lokal di area yang dimiliki oleh perusahaan Jimin. Keduanya bekerja sama untuk berinvestasi dalam pembangunan pusat lokalisasi jajanan lokal yang berkonsep modern.
Perusahaan dalam naungan Jimin akan membangun bangunan sesuai konsep yang diinginkan sang klien, selama keduanya sama sama saling memberi keuntungan maka kerja sama pasti akan terus berlanjut.
Satu hal yang Kayra tangkap selama mengikuti Jimin hari ini,
Setidaknya aku harus punya fokus satu usaha yang kelak akan bisa dikembangkan sesuai kemajuan jaman dan permintaan pasar, Hhmm.. Sepertinya aku ingin memulai dengan membangun sebuah kawasan hunian untuk kalangan menengah ke bawah. Aku yakin meskipun jaman semakin modern tapi tidak semua orang mapan secara ekonomi. Aku sudah menentukan siapa target pemasaranku... Batin Kayra sudah sangat menggebu gebu.
Memiliki bisnis bidang properti akan sangat menjamin kesuksesan Kayra dari tahun ke tahun jika memilih dengan tepat sasaran marketing dan nilai jual terhadap konsumen incarannya.
Hari sudah sore saat Jimin dan Kayra selesai menemui klien terakhir mereka. Saat ini Jimin ingin mengantar Kayra pulang tapi Kayra menolak.
"Kita balik ke perusahaan kamu aja Jim, kebetulan aku ada urusan malam ini di dekat sini jadi aku akan langsung kesana dengan mobilku.. " malam ini adalah malam pertemuan pertama Kayra di kelompok arisan sosialita.
"Oh.. oke.. apa perlu aku temani ? " tawar Jimin basa basi.
"Ini pertemuan khusus wanita Jim, tidak boleh membawa pria hahaa.. "ucap Kayra renyah.
Akhirnya Jimin dan Kayra kembali berpisah di basement parkir perusahaan.
Kayra dengan mobilnya melaju meninggalkan perusahaan Jimin menuju tempat yang Jeni share loc kemarin.
Sedangkan Jimin ? dia berencana menemui asisten Jack, rasa kesal karena seharian bekerja sendiri membuat Jimin ingin mengomeli bawahannya itu.
sungguh tragis dan malang sekali nasibmu Aura.