Dihari ulang tahunnya yang ke 23 tahun Marlena Susianti atau yang sering di panggil Lena berharap hadiah spesial dari sang kekasih. Namun ternyata yang dia dapat tidak sesuai apa yang diharapkan. Lena justru mendapati kekasihnya sedang melalui malam panas dengan sahabatnya sendiri, Sherin. Karena kecewa, Lena pun berlari keluar dari apartemen kekasihnya secepat yang ia bisa untuk menghindar dari kenyataan pahit itu.
Rasa kecewa dan sakit hati membuat Lena pun putus asa hingga ia masuk ke sebuah club malam. Terlalu banyak menenggak alkohol membuat Lena akhirnya menghabiskan malam dengan seorang pria tampan yang tidak dia kenal sama sekali.
“Sayang.. Kamu milikku sekarang.”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
Berbeda dengan Lena yang sedang berusaha menikmati kebahagiaannya dengan Erlan, Alex justru semakin merasa frustasi mendekati hari pernikahannya dengan Sherin. Alex ingin bisa membatalkannya tapi Alex juga tidak mau kehilangan apa yang sudah dia miliki selama ini. Alex juga sudah melakukan banyak sekali kekerasan pada Sherin berharap Sherin mau mengurungkan niat menikah dengannya tapi nyatanya Sherin tetap kukuh pada pendiriannya.
“Dasar perempuan nggak tau diri.” Umpat Alex sambil melempar barang apa saja yang ada di dekatnya.
Alex benar benar merasa sangat frustasi karena hari pernikahannya dengan Sherin akan tiba besok pagi. Jika saja yang dinikahi Alex adalah Lena mungkin dirinya tidak akan frustasi seperti sekarang. Mungkin Alex akan sangat berbunga bunga sekarang.
Alex berdecak kemudian mengusap kasar wajah tampannya. Jika saja membunuh tidak akan mendapat hukuman, mungkin Alex sudah membunuh Sherin sekarang. Tapi Alex masih bisa berpikir waras. Alex juga tidak mau sampai mamahnya murka yang pasti akan membuatnya kehilangan segalanya. Karena Alex sendiri tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya jika dirinya harus kehilangan segalanya. Tentu Alex tidak akan bisa melakukan apapun.
Alex memejamkan kedua matanya mencoba untuk memutar otaknya berpikir bagaimana cara dirinya membatalkan pernikahannya dengan Sherin. Tapi satupun Alex tidak menemukan cara itu karena terus di bayangi oleh ancaman mamahnya.
“Sherin kamu benar benar membuat hidupku hancur.” Alex membuka kembali kedua matanya, mengepalkan tangannya kemudian memukulkannya pada meja kerjanya.
Rasa marah dan sakit hati tidak terima dengan pernikahan Lena dan Erlan menjadi satu membuat rasa benci dan dendam itu tumbuh. Apa lagi saat acara pesta resepsi pernikahan Erlan dan Lena berlangsung, orang kepercayaan Erlan juga membuatnya malu dengan langsung mengirim orang yang Alex percaya bisa mengacaukan acara Lena dan Erlan ke kantor polisi. Alex yang memang juga sudah banyak di kenal oleh penegak hukum juga jajarannya merasa sangat malu karena ketahuan berniat tidak baik. Beruntung Alex adalah orang yang pandai berkilah sehingga ucapannya sebagai orang terhormat bisa di percaya. Tentunya dengan mengorbankan kembali orang kepercayaannya tersebut agar mengaku bahwa dia melakukan itu hanya karena sekedar iseng.
“Lena.. Sampai kapanpun aku nggak akan bisa merelakan kamu dengan Erlan atau siapapun. Kamu hanya boleh mencintaiku, kamu hanya boleh menjadi milikku Lena. Aku tidak perduli meskipun kamu sudah tidak suci lagi. Karena aku serius benar benar menyayangi dan mencintai kamu.” Gumam Alex merasa sangat sedih karena kisah cintanya yang begitu manis dengan Lena harus kandas karena dirinya dan Sherin yang ketahuan sedang bercinta malam itu.
“Sial !!” Umpat Alex yang amarahnya tiba tiba kembali memuncak mengingat apa yang terjadi malam itu.
“Kalau saja Sherin tidak datang dan menggodaku, itu semua tidak akan terjadi. Lena tidak akan melihatnya. Lena tidak akan mungkin meninggalkan aku. Yah.. Semua ini terjadi memang gara gara Sherin.. Awas kamu Sherin.. Aku akan membuat hidup kamu menderita bagai di neraka.”
Alex mengepalkan erat tangannya sampai buku buku jarinya terlihat memutih. Pria itu masih saja tidak menyadari kesalahan fatalnya sendiri. Sementara malam itu dirinya lah yang meminta Sherin datang karena sedang tidak bisa menahan gairahnya. Ya, Alex menjadikan Sherin sebagai budak nafsunya dengan meminta wanita itu untuk datang kapanpun dan dimanapun dirinya berada. Bahkan pernah beberapa kali mereka berdua bercinta di ruangan kerja Alex di perusahaan saat Lena sedang tidak ada di tempat yang juga pernah di lihat oleh Sasha, teman Lena.
Semakin di hindari waktu itu terasa semakin mengejar Alex. Bahkan sehari bagi Alex seperti satu jam. Padahal Alex sama sekali tidak melakukan apa apa karena memang pikiran dan hatinya sedang tidak searah. Alex bahkan mengabaikan tanggung jawabnya sebagai CEO di perusahaan keluarganya dengan membatalkan secara sepihak pertemuan dengan rekan kerja sama antar perusahaan.
-----------
“Kita mau kemana Erlan?” Tanya Lena yang merasa bingung karena tiba tiba Alex mengajaknya keluar rumah. Padahal mereka berdua sudah makan siang di rumah dengan Lena yang memasak menu yang di inginkan oleh Erlan.
“Kamu masih lapar ya? Atau masakan aku rasanya tidak sesuai dengan apa yang kamu mau?” Tanya Lena lagi.
Erlan tersenyum geli mendengar pertanyaan tersebut. Pria itu melirik sebentar pada Lena yang menatapnya menunggu jawaban atas pertanyaan yang di lontarkan nya.
“Enggak kok sayang.. Masakan kamu enak, enak banget. Bahkan aku saja sampai nambah kan tadi makannya. Aku ngajak kamu keluar bukan untuk mencari makan lagi. Tapi aku mau ngajak kamu mencari gaun untuk menghadiri pesta resepsi pernikahan Alex dan Sherin besok siang. Ingat kan sama undangan yang aku tunjukkan kemarin?”
Lena menghela napas pelan. Mengingat Alex dan Sherin entah kenapa juga membuatnya mengingat malam dimana dirinya melihat sendiri hal menjijikan yang mereka berdua lakukan diatas ranjang di dalam kamar di apartemen Alex. Tapi Lena tau dirinya tidak bisa menghindar. Jika dirinya dan Erlan tidak datang, Sherin dan Alex pasti menganggap dirinya lemah dan masih cinta pada Alex sehingga tidak berani datang dan menyaksikan kebahagiaan mereka berdua.
“Tentu saja aku tidak lupa Erlan. Besok kita datang dan aku mau aku tampil beda. Kan sekarang aku adalah nyonya Harrison. Iya kan?” Senyum Lena dengan sangat percaya diri. Lena tidak bermaksud memanfaatkan statusnya sebagai istri Erlan sekarang. Lena hanya ingin melakukan apa yang memang sudah seharusnya dia lakukan yaitu menunjukan pada Alex juga Sherin bahwa dirinya sudah bahagia dengan kehidupan barunya bersama Erlan, suaminya yang tampan juga kaya raya.
Erlan menyipitkan kedua matanya mendengar apa yang Lena katakan. Sedetik berikutnya pria itu kemudian tertawa.
“Memangnya harus begitu?” Tanya Erlan merasa lucu.
“Ya bukannya memang sudah seharusnya begitu? Memangnya kamu nggak malu kalau misalnya datang terus ketemu sama kolega bisnis kamu disana membawa aku sebagai istri kamu dengan penampilan yang biasa saja? Kamu nggak takut di ejek punya istri dekil dan jelek?”
Tawa Erlan meledak mendengarnya. Jika dirinya memandang wanita dari cantik dan sexy nya, itu jelas sangat mudah Erlan temukan. Tapi Lena, dia adalah satu satunya gadis yang mampu membuat hati Erlan bergetar. Lena juga bisa membuat Erlan menunggu dengan sabar. Dan Lena juga adalah gadis yang mengajarkan tentang arti ketulusan mencintai seseorang pada Erlan secara tidak langsung. Karena memang pada dasarnya Lena saja tidak tau siapa dan bagaimana Erlan sampai sekarang. Yang Lena tau hanya Erlan adalah pengusaha kaya raya, itu saja.
“Bagaimanapun kamu, kamu tetap cantik di mataku sayang. Karena kamu adalah perempuan yang sangat aku cintai.” Kata Erlan dengan nada lembut dan penuh ketulusan.
Mendengar itu pertanyaan yang sempat Lena abaikan dalam benaknya mencuat kembali. Yaitu pertanyaan tentang bagaimana mungkin seorang Erlan Dallin Harrison bisa sangat mencintainya?
Erlan hbat y,pdhl baby'ny blm staun...tp udh otw yg k 2....🤭🤭🤭