NovelToon NovelToon
Mamamu Menjadi Istriku

Mamamu Menjadi Istriku

Status: tamat
Genre:Beda Usia / Romansa / Dendam Kesumat / Tamat
Popularitas:68.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wanto Trisno 2

Berawal dari perselingkuhan seorang pacar yang mengakibatkan diriku dalam titik terendah. Secara tidak sengaja bertemu dengan seorang wanita yang menjadi jembatan bagiku untuk membalaskan dendam ini.

Namaku Devan Juliardi, menikah dengan Kirana Larasati yang merupakan mama dari pacarku Clarissa. Kehidupan buruk masih menderaku dengan kabar kehamilan Clarissa hingga penghianatan Kirana terhadapku.

Setelah kekecewaan yang aku dapatkan dari kedua wanita itu, aku memutuskan hidup yang baru. Meninggalkan urusan pernikahan dan fokus mencari kebahagiaan dan mendapatkan apa yang aku inginkan. Meski bayangan masa lalu terus menghantuiku, dengan berbagai upaya mereka agar aku kembali. Namun tidak semudah itu, Ferguso.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Wanita Penting

Saat ku terbangun, kurasakan sakit di pinggang dan tanganku. Ternyata aku bangun di samping seorang wanita. Siapa wanita di sampingku ini? Mengapa dia sangat cantik? Meski dengan rambut yang berantakan. Tunggu dulu, dia juga memakai jaketku. Dan saat aku lihat dengan jelas, ternyata dia adalah Kirana, istriku.

"Ternyata begini kalau kamu tidur. Ini pertama kalinya melihat sendiri kamu tidur di sampingku." Kuusap rambut di kepalanya yang berantakan, kubuat agar sedikit rapi.

Aku baru pertama kali melihat wanita tidur di sampingku. Meskipun pernah tidur dengan mama, aku sudah lupa semuanya. Sejak sekolah dasar, aku sudah tidak lagi tidur dengan seorang wanita manapun. Meski semalam tidak berbuat apapun, aku merasa bahagia sekali. Yang jelas, tadi malam kami berpelukan karena dingin.

Karena tidak ingin mengganggunya tidur, aku memutuskan untuk meninggalkan kamar. Ingin buang air kecil dan aku harus keluar dari kamar ini. Karena di ruangan rawat ini memang tidak disediakan kamar kecil.

Sebenarnya tidak masalah dengan tubuh ini karena sudah mendapatkan perawatan. Tapi saat bangun dari tempat tidur, rasa sakit kembali terasa. Setelah buang air kecil, tidak lupa mencuci perabotan kembali. Eh, maksudnya mencuci wajah dan tangan, serta yang perlu dicuci.

Aku ingin melihat keadaan mama dan Clarissa. Untung saja letak kamarnya tidak terlalu jauh. Sehingga aku masih bisa berjalan dengan lambat ke kamar itu. Tidak lupa aku mengetuk pintu terlebih dahulu. Dan mama mempersilahkan aku masuk ke dalam.

"Eh, ternyata kamu sudah bangun? Ini, mama mau membasuh wajah Clarissa. Tapi karena kamu yang datang, biar buat nanti saja. Ada apa, Devan?" tanya Mama yang tidak jadi membersihkan Clarissa. Mama memegang baskom dan juga handuk kecil.

"Enggak apa-apa, kok. Aku hanya memastikan saja, apa dia baik-baik saja? Dan mama nggak pulang apa?" tanyaku pada mamaku yang dari semalam pasti menunggu Clarissa. Aku tidak berani bertanya, dia tidur di mana semalam. Karena di sini mustahil ada tempat tidur orang yang hanya menunggu orang sakit.

Mungkin mama tidur tidak tenang karena tidak ada tempatnya. Bisa saja tidur di kursi yang di samping ranjang. Atau bisa saja pergi ke luar kamar. Tidur di lorong yang hanya ada bangku kosong. Tapi rasanya pasti dingin kalau tidur di tempat seperti itu.

"Kamu tenang saja, Devan. Semalam mama pulang jam sepuluh. Kata perawatnya, dia habis disuntik untuk menenangkan diri semalam. Dan semalam mama juga dijemput sama si Eric. Dan diantar lagi karena Eric pun nginap di kamarmu semalam," terang mama dengan tenang.

Kalau memang seperti itu adanya, kurasa aku yang banyak khawatir. Aku juga tidak bisa menemaninya dan mengantar mama pulang. Aku harus berterima kasih pada si Eric itu. Karena sudah mengantar dan menjemput mamaku malam-malam. Jujur, aku takut terjadi apa-apa karena dia kan seorang wanita. Jika masih siang tidak terlalu khawatir. Tapi kalau malam juga sulit mencari kendaraan.

Bisa saja mama memanggil taksi online atau ojek online. Meski tengah malam, biasanya mereka masih aktif bekerja. Dan perkataan mama juga terbukti karena sudah ada makanan yang dibawanya.

"Tadi mama sudah mau masuk ke kamar kamu. Eh, kamu masih tidur, jadi mama ke sini saja sampai kamu ke sini sendiri." Berarti mama sudah tahu aku tidur satu ranjang dengan Kirana. Bisa gawat ini.

Tapi apa salahnya aku tidur dengan istriku sendiri? Lagian itu sudah biasa terjadi, sebagai suami-istri. Namun karena malam itu aku tidak bisa ke mana-mana, dengan terpaksa dia menyetujui permintaanku.

Kebetulan aku juga sudah lapar kembali. Ku harap mama membawa makanan lebih pagi ini. Dia juga pasti tidak tidur dengan tenang karena harus kembali ke rumah sakit dan memasak terlebih dahulu. Ini sudah pukul enam pagi. Dan ini jelas masih terlalu pagi, mama sudah datang.

Kebiasaan dia dari dulu memang selalu bangun lebih awal dariku. Jam enam sudah pasti ada makanan di meja. Hanya tinggal makan saja jadinya.

Ini adalah hari ke dua setelah pernikahanku dengan Kirana. Yang berarti ini masih terlalu dini aku menjadi suaminya. Maksudku masih terlalu muda usia pernikahan kami jika ada masalah lagi. Bahkan sejak pagi pertama kami, sudah diberi ujian yang sulit ku terima. Dan aku juga masih penasaran, apa yang dilakukan oleh Kirana kemarin pagi?

"Badanmu memang lebih kuat dari orang lain. Ini memang dari dulu sudah terbiasa hidup keras. Mungkin hari ini kamu bisa pulang. Kamu bisa pulang ke rumah kita atau ke rumah istrimu. Tapi mama harap kalian kembali ke rumah kita saja dulu. Biar dia merasakan tinggal di rumah kita yang sederhana."

"Ibu ... aku juga ingin ke rumah ibu. Jadi benar, aku boleh ke sana? Hehehe. Maaf, jadi kurang sopan. Karena aku mendengarnya, jadi ibu tidak boleh menarik kata-katamu."

Tiba-tiba Kirana sudah ada di depan pintu dan langsung masuk ke dalam ruangan Clarissa dirawat. Tentu saja mereka terlihat seperti sepasang kakak beradik jika dibandingkan dengan ibu mertua dan menantu. Meski lebih tua mama dari Kirana, wajah mama juga tidak kalah cantik. malah terlihat masih sangat muda.

Keduanya merupakan wanita yang sangat penting dalam kehidupanku. Yang pertama mama, yang telah mencurahkan kasih sayangnya sejak aku berada dalam kandungan hingga sebesar ini. Dia rela berkorban demi mengandung dan melahirkan aku ke dunia yang fana ini. Dia juga memberikan asi dan terkadang aku menggigitnya waktu kecil. Dan saat usiaku semakin besar, aku mendapatkan pendidikan dan kasih sayangnya.

Wanita yang kedua adalah masa depanku. Meski usianya sudah tiga puluh sembilan tahun, kurasa dia masih bisa memiliki anak. Aku ingin memiliki setidaknya satu darinya. Tapi mau bagaimana? Aku dan dia masih belum ada kesempatan. Mungkin ketika di rumahku nanti, masih akan ada kesempatan.

"Kita sebenarnya mertua dan menantu atau adik dan kakak, sih? Kalau orang melihat kita, mungkin pandangan mereka menganggap kita sebagai saudara atau teman dekat." Kirana menyalami mama dan mencium tangannya. Lalu memeluk mamaku.

"Iya, tapi yang aku heran, kenapa kamu mau sama anakku yang jelek itu? Padahal wajahmu cantik dan masih muda. Andaikan aku seorang pria, pasti akan menikahimu juga."

Entah apa lagi yang kedua wanita itu bicarakan. Karena setelah mereka berbincang asik sendiri, aku keluar dari kamar tanpa pamit. Melihat kedua wanita yang begitu penting bagiku, membuat aku hanya menjadi obat nyamuk ketika ada di sana. Karena sudah pasti, mama akan mengatakan kekurangan yang ku miliki. Ini sudah sifatnya wanita, pasti sedang membicarakan aku dari belakang. Tapi aku tidak tertarik dengan obrolan seperti itu.

"Devan? Kamu masih di sini atau baru datang ke rumah sakit?" tanya tante Laura yang kelihatan baru datang membawa makanan. Dia sepertinya tidak tahu kalau aku sedang sakit sekarang. Jadi sikapnya seperti biasanya.

***

1
Ron Bae
mungkin nulis novel nya lg dalam keadaan mabuk ya..cerita pada gk jelas,tau2 cerita nya udah menikah.
Ron Bae
bnyk ngelantur gk jelas,baca nya gk bisa konsen..jadi malas baca nya
火凤凰: Pesan author : Kalau suka, lanjutkan baca. Bila tidak suka, tinggalkan saja.
total 1 replies
Purtra
ini cerita.a cowo.a goblog bgt dah dah tau mantan.a dah di tiduri banyak cowok ko masih di temnenin cerita.a merendahkan martabat Coco bgt...ngga seru judul.a balas dendam cerita.a cowo.a kaya budak ngga seru cerita.a hasus.a cowo.a membalas biar cerita.a imbang antara baik dan buruk jadi trlihat menarik
火凤凰: iya, terima kasih masukannya
total 1 replies
Devil of death
banyak ngelantur.lucu kagak mlah mlas bacanya, mc nya kbnyan kata pikiran yg gk tau jelas.
火凤凰: Makasih masukannya, Beb.
Jangan bosen ngasih masukan, yah
total 1 replies
PANITIA KIAMAT
aduh Devan, hanya sebuah balas dendam kau nikahi mamanya dan sekarang kau bingung kenapa Clarissa dijual?, aduhh kalo balas dendam langsung entot mamanya atau yang sadis kek, ehh ini malah dinikahin
Joko
tambal lagi thor
Joko
up nya tambahin lagi dong thorrr
火凤凰: ditunggu yah🙏
total 1 replies
Black & White
Semangat thorr updatenya....
火凤凰: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!