NovelToon NovelToon
Istri Siri Mas Alendra

Istri Siri Mas Alendra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Duda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:27k
Nilai: 5
Nama Author: fitTri

Istriku menganut childfree sehingga dia tidak mau jika kami punya anak. Namun tubuhnya tidak cocok dengan kb jenis apapun sehingga akulah yang harus berkorban.

Tidak apa, karena begitu mencintainya aku rela menjalani vasektomi. Tapi setelah pengorbananku yang begitu besar, ternyata dia selingkuh sampai hamil. Lalu dia meninggalkanku dalam keterpurukan. Lantas, wanita mana lagi yang harus aku percaya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitTri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Pilihan

🌸

🌸

Asyla menatap wajah mungil yang tengah terlelap itu. Diusapnya dengan hati-hati takut membangunkannya, lalu diciumnya dengan lembut.

Tirta begitu mirip dengan mendiang Jaka, dan hampir sebagian besar yang ada padanya menurun dari mendiang suaminya itu. Seolah menyisakan apa yang telah pergi dan tak bisa digapai lagi.

Pertemuan dan kebersamaan yang terasa begitu singkat karena mereka melewatinya dengan penuh kebahagiaan. Terlepas dari keadaan yang tidak selalu baik, tetapi karena kasih sayang yang begitu besar membuat keduanya selalu berusaha untuk membahagiakan masing-masing.

Jaka merupakan suami yang baik sedangkan Asyla istri yang penurut. Masa kecilnya yang benar-benar kekurangan kasih sayang membuatnya mempercayakan hidupnya kepada pria itu, yang memang benar-benar mengusahakan segala hal untuknya.

Berdua mereka mengarungi bahtera rumah tangga. Berawal dari nol dan serba kekurangan. Tetapi segala usaha selalu membuat keduanya bahagia apapun bentuknya. Rasa syukur dan saling memiliki menjadi alasan kuat bagi keduanya untuk terus bersama. Dan usia muda pada saat menikah tidak menjadi penghalang untuk mereka. Bahkan disebut terlambat memiliki momongan karena membutuhkan waktu setidaknya empat tahun hingga bayo itu hadir di rahim Asyla tak mampu membuat pernikahan itu goyah.

“Andai bapak masih ada, kita pasti nggak akan begini, Sayang.” Asyla mengusap pipi gembil Tirta dengan punggung tangannya.

“Bapak nggak akan membiarkan kita seperti ini, dia akan mengusahakan banyak hal agar ibu dan kamu baik-baik saja.”

Tetesan bening lagi-lagi meluncur dari sudut matanya.

“Sekarang apa yang harus Ibu lakukan? Ibu takut nggak bisa berbuat apa-apa. Lalu ke mana kita akan pergi?” Isakan lirih keluar dari mulutnya, yang meski dia tahan mati-matian tetap saja lolos juga.

***

“Mau ke mana kamu?” ucapan Maysaroh menghentikan langkah Asyla yang bermaksud pergi. Jam sudah menunjukkan pukul setengah enam dan itu adalah waktu baginya untuk pergi bekerja. Tentu saja di villa milik Aleandra yang sudah sebulan dia jalani.

“Kerja, Ambu.” Asyla menundukkan kepala, tidak berani menatap mertuanya.

“Bekerja? Kamu lupa apa yang Ambu bilang semalam?” Kemarahan terlihat lagi di Maysaroh.

“Maaf, Ambu. Sepertinya Ambu juga lupa dengan jawaban saya semalam. Walau bagaimanapun, saya nggak akan menerima lamaran juragan Somad. Saya nggak bisa, Ambu.”

“Apa kamu bilang?” Perempuan paruh baya itu berdiri.

“Sudah jelas, Ambu. Saya nggak bisa. Maaf.” Dan Asyla bermaksud untuk pergi ketika sang mertua kembali berbicara.

“Kalau begitu kamu pergi saja dari sini!” ucap Maysaroh yang menghentikan langkah Asyla.

“Maaf, Ambu?”

“Beban saya sudah terlalu berat, maka harus ada yang keluar dari rumah ini. Tidak mungkin saya, kan karena saya pemilik rumah.” Perempuan itu menatap keluar jendela dengan pongah nya.

“Ambu!!!” Lalu Asyla menghampirinya, hampir saja dia menghambur untuk merangkul sang mertua namun segera ditolaknya.

“Saya membiarkan kamu ada di sini hanya karena satu alasan. Jaka. Dia yang memintamu untuk menurut, kan? Maka saya pun janji akan merawatmu. Tapi kenyataannya kamu sudah tidak mau nurut lagi, maka dari itu saya sudah tidak bisa lagi menampungmu di sini.”

“Tapi Ambu, kalau saya keluar dari sini lantas saya harus ke mana? Ini adalah satu-satunya rumah yang saya punya, dan Ambu adalah orang tua yang saya miliki.”

“Itu urusan kamu, saya tidak mau pusing karena itu.”

Asyla berpikir. Mungkin ini adalah jalan baginya untuk pergi. Tapi dengan cara seperti ini? 

Lalu nanti di mana dirinya akan tinggal? Siapa yang akan melindunginya? Juga siapa yang akan m3njaga Tirta selama dia bekerja?

Lalu sesuatu terlintas di kepalanya. Tentang Aleandra, dan tentang apa yang mereka bicarakan di hari kemarin.

Ya Tuhan!!

Kenapa tidak terpikirkan sama sekali? Mungkin Tuhan mendengar doa-doa nya. Mung Tuhan sedang memberikan jalan nya. Inilah doa yang selalu dipanjatkan beberapa bulan belakangan sepeninggal Jaka, suaminya. 

Memang hidup menjanda sangat berat, tetapi lebih berat lagi hidup dengan Maysaroh yang kerap kali memaksakan kehendak seolah segala hal ada di bawah kendalinya. Dan percayalah, Nayla sudah melakukan segala yang dia bisa. Meski segalanya tetap saja tak dihargai sebelum dirinya menuruti keinginan perempuan itu untuk menikahi juragan Somad.

“Pergi! Sana, tinggal saja dengan majikanmu yang menghargai tenagamu dengan murah itu! Dan jangan anggap Ambu sebagai orang tuamu lagi!”

Wajah Asyla tampak pucat. Karena walau Maysaroh adalah mertuanya, dia sudah menganggapnya sebagai ibunya sendiri. Dan kalimat barusan terdengar menyakitkan baginya.

“Ambu ….”

“Pergi!!” usir perempuan itu, tanpa bisa dibantah lagi.

Asyla tau bahwa dirinya tak akan mampu berbuat banyak. Maka, mungkin pergi adalah pilihan yang terbaik. Sehingga dia dengan cepat memutuskan untuk mengalah saja.

“Baik, kalau itu yang Ambu mau. Maafkan saya karena tidak bisa menuruti keinginan Ambu.” katanya yang bergegas kembali ke kamar.

Dia mengemasi pakaian miliknya dan Tirta kemudian dengan lembut meraup tubuh kecil yang masih terlelap itu. Dengan berat hati dia berbalik dan melangkah menuju keluar. Tidak apa, toh ada tujuan lain dan mungkin Aleandra akan mempertimbangkannya untuk menampung mereka. 

Ya, pria itu pasti akan mengizinkannya untuk tinggal. Tetapi seandainya tidak, dirinya akan berusaha dan memohon agar izin itu diberikan untuknya dan Tirta.

“Tapi tidak dengan Tirta!!” Namun ucapan itu kembali menghentikan langkahnya.

“Jangan berani-berani kamu membawa Tirta karena dia adalah satu-satunya peninggalan Jaka. Dia cucu Ambu!!” Lalu Maysaroh merebut Tirta dari dekapan Asyla.

“Nggak bisa, Ambu! Tirta adalah anak saya!”

“Tapi dia anaknya Jaka, cucu Ambu. Dan dalam hal ini dia harus tinggal dengan Ambu!!”

“Tidak!!”

Tarik-menarik terjadi antara mertua dan menantu itu sehingga menimbulkan kegaduhan di rumah tersebut. Keduanya tidak ada yang mau mengalah meski membuat Tirta akhirnya terbangun kemudian menangis dengan kencang.

“Ambu, saya mohon. Tirta harus saya bawa, saya nggak bisa meninggalkan dia disini.”

“Sekali tidak tetap tidak, Asyla! Kalau mau pergi, tinggalkan Tirta di sini!”

“Tidak bisa! Tirta anak saya.”

“Dia cucu saya.”

“Tapi saya ibunya. Saya yang berhak membawanya ke manapun saya pergi.”

“Hak katamu? Lalu bagaimana dengan harta kami yang harus direlakan demi kehadirannya? Kamu pikir itu bisa dilupakan? Ingat berapa yang harus saya keluarkan agar dia bisa selamat? Ingat apa yang harus saya korbankan agar dia bisa lahir ke dunia?”

“Sudah saya katakan saya akan membayarnya, Ambu!!”

“Dengan apa?” teriakan kembali menggema di ruangan itu berbarengan dengan munculnya Ahmad.

“Ada apa ini?” Pria itu ikut berteriak.

“Lihat, Ahmad! Wanita tidak tau diri ini ingin membawa Tirta pergi!” Maysaroh menunjuk ke arah Asyla.

“Kenapa mau pergi?”

“Ambu mengusir saya, Kang. Jadi saya akan pergi dari sini.”

“Pergi saja!!”

“Tapi Tirta harus saya bawa!”

“Tidak bisa!!”

“Sudah, sudah!!” Ahmad berteriak lebih kencang sehingga dua perempuan itu berhenti. “Sebenarnya ada apa ini? Kenapa Syla dan Ambu bertengkar?”

“Dia tidak mau menuruti kemauan Ambu, makanya Ambu usir. Percuma kita pelihara tapi balasannya begini.”

“Tapi kemauan Ambu tidak masuk akal, Kang. Saya tidak mau menikah dengan juragan Somad.”

“Jadi pergi saja! Tapi jangan bawa Tirta!!” teriak Maysaroh lagi.

“Tidak bisa, Ambu ….”

“Kalau begitu, bawa 50 juta kemari sekarang juga. Baru saya akan menyerahkan Tirta sama kamu.”

Asyla tertegun.

“Tidak bisa, kan? Makanya jangan macam-macam!” Maysaroh menyeringai. Dia merasa siasatnya pasti akan berhasil. Tidak mungkin Asyla bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Sang menantu juga tidak mungkin akan bisa pergi meninggalkan anak semata wayangnya karena dia memang tidak akan pernah mampu.

Hidup sebatang kara tanpa sanak saudara, lalu pekerjaan yang baru saja dijalani satu bulan terakhir tidak akan mendapatkan kepercayaan siapapun untuk mendapatkan bantuan. Dia yakin, Asyla tidak akan pergi. Mungkin saja sanh menantu akan menyerah.

“Ambu ….” Asyla sesenggukkan.

“Silahkan pergi tapi jangan bawa Tirta. Atau, beri saya uang 50 juta maka saya akan melepaskan kalian.”

“Bahkan tanah itu hanya dihargai 20 juta sama juragan Somad. Tapi kenapa Ambu meminta jauh lebih besar?” Asyla dengan suara parau.

“Kamu pikir hidup di sini gratis? Biaya hidupmu selama ini sangatlah besar, dan kamu pikir dari mana itu semua? Juragan Somad yang membiayai kita. Itulah kenapa kamu seharusnya menerima lamaran dia untuk membayarnya karena itu yang sudah Ambu janjikan kepadanya.”

Bagai petir yang menyambar di siang hari, kalimat-demi kalimat yang terlontar dari mulut Maysaroh membuat Asyla tidak habis pikir.

“Ambu menjual saya ….”

“Tidak. Saya tidak menjual kamu. Saya hanya meminta bantuan kepada juragan Somad dengan imbalan.”

“Tapi Ambu memberikan saya sebagai imbalan.”

“Di dunia ini tidak ada yang gratis.”

Asyla kemudian menoleh ke arah Ahmad.

“Kang?” Wajahnya menghiba memohon bantuan. “Bantu saya ….”

Namun pria itu menggelengkan kepala, “maaf, Syla. Urusan dengan juragan Somad saya nggak bisa ikut campur.”

“Tapi, Kang ….”

“Saya nggak bisa membantu. Semua milik keluarga ini sudah jatuh ke tangan juragan Somad.”

Asyla membeku. Setelah ini apa yang harus dia lakukan? Pergi tanpa membawa Tirta, atau tetap tinggal dengan resiko harus menerima lamaran juragan Somad?

🌸

🌸

Aduh gaes kumaha atuh .... 🤭🤭

Ritualnya dulu atuh biar semangat.

Like, komen, gift nya dikencengin lah.

Alopyu sekebon 😘😘

1
diktata
ada yg cmburu syl...🤭
Endang Priya
si Listy misinya mmg caper sih ya. jadi ya ada ada aja dah.
Bunda dinna
Listy jadi tamu kok g sopan gitu..
Ratu Tety Haryati
Syl... nurut ngapa.... Ale gak rwla kamu nanti disuruh-suruh, belum lagi nanti ada yang lihatin kamu.

Ini perempuan main nyelonong masuk tempat tinggal orang aja, bok permisi kek🤦‍♀️
𝐙⃝🦜尺o
yang ngotot pengen ditempat pak Ale dan janji siapin akomodasi sendiri siapa coba,, ujung ujungnya syla yang repot juga kan
aurel chantika
duh asyla disuruh dikamar aja malah nongol kan jadi disuruh2.
Listy ini mangkin lama mangkin ngelunjak kayaknya
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
Listy kebangetan songongnya nyebelin banget🙄
Attaya Zahro
Ngelunjak banget sih si Listy..dah numpang tahun barunan bisa²nya mau terima beres aja.Dikasih jantung minta hati,dasar ga tau diri.
Ale bukan hanya ga rela kalo Syla disuruh-suruh tapi yang pasti dia ga rela Syla dilirik laki² lain.
Dzulfan Ahlami
cie cie akuh GK rela kamu disuruh2 sama aku juga gak mau 🤪🤪🤪love love ah kang duda sekebon pisang
rahmalia maricar
suruh masuk lagi syla nya mas Ale,, jangan sampe disuruh² sama orang laen apalagi ama si listy,, ga rela pokokna
rahmalia maricar
ini si ulet bulu ngapain lagi sih kegatelan banget nyari mas Ale smpe ke paviliun segala tibang nyari gula,, sok bossy lagi bakar² pake minta dibantuin,, dikasih numpang taun baruan juga harusnya udah sukur jgn ngelunjak 😏😏
Al fathiya
ya ampun... udah sedekat itu adek bayik sama si bapak, gimana nanti tanggapan teman-teman bapak Ale ya
Ratu Tety Haryati
Terima kasih Upnya, Teh Fit🥰🥰🙏

Kekecewaan Ale akibat pengkhianatan sedikit demi sedikit mulai terkikis dengan kehadiran, Syla dan Tirta.
Djuniati 123
lahhh udah pantes tuh jd Bpk mas ale😁
𝐙⃝🦜尺o
jadi bapak beneran buat Tirta aja pak ale
Annie Gustava
dan bunga2 pun mulai bersemi ya pak ale. duh tirta knp ngomongin nen depan bapak seh, kan jd salting
aurel chantika
tolong ya Tirta kalau Bilang nen jangan didepan pak ale ntar dia pingin juga nen 🤣🤣🤣🤣
Mammi Rachmah
Bapak Al dgr kta Nen lngsng traveling, jdi nya lngsng ngjk Tirta maen pswat tempur 😂 Mak fit kurang nih bacanya bntar amat y double up. dong😘🤭
Ruwi Yah
setiap kali mendengar tirta bilang nen otak kamu udah traveling ya pak duda
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
Ale udah cocok jadi bapak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!